Anda di halaman 1dari 33

DRYING

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
“DRYING”

OLEH :

Nama / NPM : 1. Rahmadita Aulya R. /17031010003


2. Pingky Marcella A./17031010034
Pararel / Grup :A/Q
Tanggal Percobaan : 4 April 2019

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2019

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 1


DRYING

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA I

“DRYING”

Grup Q :
1. Rahmadita Aulya R. / 17031010003
2. Pingky Marcella A. / 17031010034

Telah Diperiksa dan disetujui oleh :

Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I Dosen Pembimbing

(Ir. Caecilia Pujiastuti, MT) (Ir. Suprihatin, MT)


NIP 19630305 198803 2 001 NIP 19630508 199203 2 001

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2


DRYING

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan resmi operasi teknik
kimia I ini dengan judul “Drying”.
Laporan resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah operasi teknik
kimia I yang telah kami lakukan berdasarkan percobaan, dengan melakukan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dan literatur serta
petunjuk dari asistem pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 4 April 2019
di laboratorium operasi teknik kimia I.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik dari sarana, prasarana, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Caecilia Pudjiastuti, MT selaku kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia.
2. Ir. Suprihatin, MT selaku dosen pembimbing.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan, maka kami selalu mengharapkan kritik dan saran seluruh
asisten dosen yang turut membantu dalam praktikum yang kami lakukan.
Tentunya kami sangat berharap laporan yang telah kami susun ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.

Surabaya, 4 April 2019

Penyusun

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 3


DRYING

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
INTISARI .............................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 6
I.1 Latar Belakang ....................................................................................... 6
I.2 Tujuan Percobaan ................................................................................... 7
I.3 Manfaat Percobaan................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum.......................................................................................... 8
II.2 Sifat Bahan.............................................................................................13
II.3 Hipotesa.................................................................................................14
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan ........................................................................................... 15
III.2 Alat .................................................................................................... 15
III.3 Gambar alat ......................................................................................... 15
III.4 Prosedur percobaan ............................................................................. 16
III.5 Diagram Alir ....................................................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel pengamatan .............................................................................. 18
IV.2 Tabel Hasil Perhitungan .................................................................... 19
IV.3 Grafik .................................................................................................. 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan .......................................................................................... 24
V.2 Saran ................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................25
APPENDIX ......................................................................................................... 26
LAMPIRAN………………………………………………………………………

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 4


DRYING

INTISARI
Drying atau pengeringan padatan berarti menghilangkan cairan yang relatif
kecil atau lainnya dari material padat untuk mengurangi kandungan residu dengan
nilai yang rendah. Tujuan dari percobaan drying antara lain yang pertama untuk
membuat grafik kecepatan penngeringan versus kadar air dalam padatan. Untuk
mengetahui grafik kadar air dalam padatan versus waktu dan kecepatan
pengeringan versus waktu. Dan untuk mengetahui waktu yang digunakan untuk
mencapai berat pengeringan yang konstan.
Adapun prosedur dalam percobaan ini yang pertama siapkan ubi jalar yang
sudah dikupas dan dipotong dengan berbagai bentuk (kubus, balok, tabung,
prisma segitiga). Lalu mengalirkan udara pengering dari udara sekitar melewati
oven dengan pompa vakum. Oven dihidupkan hingga mencapai suhu yang
diinginkan ,lalu masukkan potongan-potongan ubi jalar ke dalam oven. Pada
setiap interval waktu (8 menit), ubi jalar ditimbang untuk mendapatkan beratnya.
Pengerinngan dihentikan bila berat ubi jalar sudah mencapai berat konstan.
Hasil pada percobaan drying didapatkan nilai rata – rata kadar air pada
bentuk balok, kubus, tabung, prisma segitiga berturut – turut sebesar 45,732%,
24,3195%, 23,40705%, 22,0340%. Kadar air semakin turun dengan seiring
bertambahnya waktu. Nilai kecepatan pengeringan juga semakin turun seiring
bertambahnya waktu. Dan didapatkan kesimpulan yaitu semakin besar kecepatan
pengeringannya maka kadar air yang hilang dari dalam ubi jalar juga semakin
banyak.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 5


DRYING

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Drying atau pengeringan dapat dijelaskan secara spesifik sebagai suati proses
pengurangan kadar air dalam padatan atau pemisahan sejumlah kecil air atau zat
cair lain padatan sampai kadar air dalam padatan turun hingga mencapai nilai
yang dapat ditoleransi atau dikehendaki. Drying atau pengeringan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti pemerasan mekanik,pemisahan sentifugal, dan yang
paling umum melalui penguapan thermal. Prinsip dari pengertingan antara transfer
panas dan pemecahan molekul melalui luaran air. Hasil dari proses pengeringan
adalah bahan kering yang mempunyai kadar air keimbangan udara normal atau
setara dengan proses penguapan.
Prosedur pada percobaan drying adalah pertama potong bahan yang akan
dikeringkan menjadi bentuk yang berbeda-beda. Timbang bahan sebagai berat
awal dan hitung luas permukaannya. Masukkan bahan ke dalam oven dengan suhu
yang telah ditetapkan pada tiap interval waktu tertentu. Kemudian langsung
menimbang bahan yang telah dikeringan tersebut menggunakan timbangan.
Proses drying dihentikan bila hasil penimbangan bahan menunjukan angka yang
relative konstan.
Tujuan dari percobaan ini antara lain untuk dapat mengetahui grafik kadar air
dalam padatan versus waktu dan kecepatan pengeringan versus waktu. Untuk
mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mencapai berat pengeringan konstan.
Dan untuk dapat membuat grafik kecepatan pengeringan versus kadar air dalam
padatan. Sedangkan manfaatnya yaitu agar dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi. Dapat mengetahui aplikasi dalam dunia industry. Dan dapat
mengeahui mekanisme dari proses drying.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 6


DRYING

I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan kadar air dalam padatan versus waktu dan
kecepatan pengeringan versus waktu
2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mencapai berat
pengeringan konstan
3. Untuk mengetahui hubungan kecepatan pengeringan versus kadar air
dalam padatan

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
percobaan drying
2. Agar praktikan dapat mengetahui apliksi atau kegunaan dari pengeringan
dalam dunia industry
3. Agar praktikan dapat mengetahui mekanisme dari proses drying

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 7


DRYING

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Pada umumnya, pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah
kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa
zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah ysng dapat diterima.
Pengeringan biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi, dan
hasil pengeringan biasanya lali siap untuk dikemas.
Pemisahan air atau zat cair lain dari zat padat dilakukan dengan memeras zat
cair itu secara mekanik hinga ke bahkeluar, atau dengan pemisah sentrifugal atau
dengan penguapan secara termal. Pemisahan zat cair secara mekanik biasanya
lebih murah biayanya, dan karena itu biasanya kandungan zat cair itu diturunkan
terlebih dahulu sebanyak-banyaknya dengan cara itu sebelum mengumpankan ke
pengering panas.
II.1.1 Klasifikasi Pengering
Beberapa pengering bekerja secara continous dan yang laiinya bersifat
batch. Pengering dapat dikelompokkan :
1. Pengering di mana padatan secara langsung terkena gas panas (biasanya
udara).
2. Pengering di mana dipindahkan ke padatan dari padatan. media eksternal
seperti uap kondensasi, biasanya melalui permukaan mctal yang dengannya zat
padat bersentuhan.
3. Pengering yang dipanaskan oleh energi dielektrik, radial, atau gelombang
mikro.
Pengering yang mengekspos padatan ke gas panas disebut adiabatik atau
pengering langsung mereka yang panasnya ditransfer dari media eksternal dikenal
sebagai pengering nonadiabatic atau pengeringan tidak langsung.
II.1.2 Prinsip Pengeringan
Karena banyaknya bahan yang dikeringkan dalam peralatan komersial dan
banyak jenis peralatan yang digunakan, tidak ada teori pengeringan tunggal yang

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 8


DRYING

mengikat semua bahan dan jenis pengering. Variasi dalam bentuk dan ukuran
stok, dalam kondisi lembabdalam mekanisme aliran uap air melalui padatan, dan
dalam metode kesetimbangan, menyediakan panas yang diperlukan untuk
penguapan - semua mencegah perlakuan terpadu Prinsip-prinsip umum yang
digunakan dengan cara semiquantitatif diandalkan. Pengering jarang dirancang
oleh pengguna tetapi dibeli dari perusahaan yang berspesialisasi dalam rekayasa
dan fabrikasi peralatan pengeringan.
(McCabe, 2005)
II.1.3 Kecepatan Pengeringan
Pada proses drying terjadi dua proses perpindahan massa yang berlangsung
seri, yaitu perpindahan massa H2O dari dalam padatan ke permukaan padatan dan
perpindahan massa H2O dari permukaan padatan ke udara. Kecepatan
perpindahan massa H2O dapat didekati dengan persamaan:

𝑔 𝐻2𝑂 𝑑𝑥
N= = −𝐷𝑒 𝑑𝑟 ..............................................................................................(1)
𝑡𝑥𝐴

Sedang kecepatan perpindahan massa H2O antara fase (permukaan padatan ke


udara) dapat didekati dengan persamaan berikut :
𝑔 𝐻2𝑂
N= = 𝐾𝑦(𝑦 ∗ −𝑦) .....................................................................................(2)
𝑡𝑥𝐴

Keterangan:
g H2o = massa iar
Y* = kadar air di udara
N = jumlah metode transfer unit
t = waktu
A = luas permukaan
Ky = koefisien transfer massa
Y = kadar uap di udara
De = equivalent diameter
R = jari - jari

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 9


DRYING

Apabila suatu bahan basah dengan kadar air yang mula-mula cukup tinggi maka
𝑔 𝐻2𝑂
pada umumnya grafik kecepatan pengeringan N versus kadar air tersisa
𝑡𝑥𝐴
𝑔 𝐻2𝑂
dalam padatan x mengikuti pola. Secara garis besar grafik dapat
𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

dibagi ke periode kecepatan pengeringan tetap dan periode kecepatan menurun.

Kecepatan pengeringan turun tak beraturan sampai mencapai titik E.


Sampai titik E kadar air tidak bisa turun lagi karena kecepatan pengeringan
nilainya nol. Kadar H2O dalam padatan sudah setimbang dengan kadar H2O dalam
udara. Kadar air dalam padatan pada titik E disebut kandungan cairan dalam
kesetimbangan.
(Tim Dosen OTK I,2018)
II.1.4 Mekanisme Pengeringan
Mekanisme pengeringan meliputi dua proses perpindahan yaitu
perpindahan kalor dan perpindahan massa uap air dengan mengkondisikan udara
pengering. Proses perpindahan kalor terjadi karena suhu bahan lebih rendah
daripada suhu udara pengering yang dialirkan di sekelilingnya. Udara panas yang
dialirkan ini akan meningkatkan suhu bahan dan menyebabkan tekanan uap air
bahan menjadi lebih tinggi daripada tekanan uap air di udara, sehingga terjadi
perpindahan massa uap air dari bahan ke udara. Apabila tekanan parsial uap aor
dalam bahan ternyata lebih besar dari pada tekanan parsial udara sekitarnya, maka
uap air akan mengalir dalam bahan. Sebaliknya, apabila tekanan parsial uap air
diluar bahan lebih tinggi maka uap air akan mengalir masuk ke dalam bahan,

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 10


DRYING

maka dalam keadaan demikian tidak akan terjadi pergerakan uap air serta dalam
keadaan demikian ini terjadi moisture equilibrium content atau kadar air yang
seimbang.
(Ariadi, 2009)
II.1.5. Aplikasi Drying
1. Pengering Baki
Pengering paling sederhana yaitu pengering baki,baki pengering pada dasarnya
adalah lemari dimana bahan untuk dikeringkan ditempatkan diatas baki. Ini
merupakan dasr unit yang digunakan untuk kapasitas kecil. Pengering ini
memiliki ruang sekitar 10,20, atau lebih.
2. Pengering Conveyor dan Tunner
Pengering baki dapat berlanjut dengan memindah padatan yang lembab dengan
memasang baki. Dengan conveyor memasukkan feed ke pengrting pada sabuk
yang ada pada pengering.
3. Pengering Putar
Mengalir bebas, partikel bahan bisasaja sulit untuk tahan terhadap kawat
anyaman atau logam dari belt conveyor.material seperti itu dapat kering dalam
pengering putar ketika padatan jatuh di dalam semprotan yang terus menerus
diberikan di dalam pusat dari pengering putar dan udara akan hilang ketika
diseprotkan dengan penyemprotan.
(Foust, 1966)

II.1.6. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengeringan


1. Luas permukaan
Semakin luas permukaan bahan semakin cepat bahan menjadi kering. Air
menguap melalui permukaan bahan. Sedangkan air yang berada dibagian
tengah akan merembes kebagianpermukaan dan kemudian menguap untuk
mempercepat pengeringan umumnya bahan pangan yang akan dikeringkan
dipotong lebih dahulu, dikarenakan akan memperluas permukaan bahan.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 11


DRYING

2. Perbedaan suhu dan udara sekitarnya


Semakin besar perbedaan suhu antara medium dengan bahan maka
perpindahan panas kedalam bahan dan akan semakin cepat pula kehilangan air
dari bahan.
3. Kecepatan aliran udara
Semakin tinggi kecepatan udara, makin banyak penghilangan uap air dari
permukaan bahan sehingga dapat mencegah terjadinya udara jenuh
dipermukaan bahan.
4. Tekanan Udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan
berarti kerapatan udara makin berkurang.
5. Kelembaban Udara
Semakin lembab udara semakin lama kering, sedangkan semakin kering udara
semakin cepat pengeringannya.
II.1.7 Rumus Kadar Air
Kadar air dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑤−(𝑤1−𝑤2)
Kadar air basis basah (g/100 g) = 𝑥 100 ............................................(3)
𝑤
𝑤−(𝑤1−𝑤2)
Kadar air basis kering (g/100g) = 𝑥 100 ............................................(4)
𝑤1−𝑤2

Keterangan :
w = bobot sampel sebelum dikeringkan (gr)
w1 = bobot sampel dan cawan kering (gr)
w2 = bobot cawan kosong (gr)
(Erlinawati, 2015)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 12


DRYING

II.2 Sifat Bahan


1. Ubi Jalar
A. Sifat Fisika
1. Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu.
2. Daging ubi berwarna putih, kuning, atau ungu.
3. Berat antara 200-250 gram.
4. Struktur kulit ubi bervariasi.
5. Termasuk jenis tanaman palawija.
B. Sifat Kimia
1. Mengandung sekitar 16 – 40% bahan kering
2. Kadar pati sebesar 46,2%
3. Kandungan gizi karbohidrat sebesar 26,7
4. Sebagai antioksidan
5. Kadar gula sebesar 22,4%
6. Kadar air sebesar 65,5%
(Sri,2016)
C. Fungsi : Sebagai bahan yang dihilangkan kadar airnya (dikeringkan)
dalam percobaan drying.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 13


DRYING

II.3 Hipotesa
Semakin besar luas permukaan bahan, maka kecepatan pengeringan menjadi
semakin cepat dan waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan juga semakin cepat.
Selain itu, semakin tinggi kadar air bahan maka kecepatan pengeringannya
lambat..

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 14


DRYING

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan
1. Ubi Jalar

III.2 Alat
1. Pisau
2. Oven
3. Neraca analitik
4. Penggaris
5. Stopwatch
6. Loyang
7. Desikator

III.3 Gambar Alat

Pisau Gelas Ukur Stopwatch


Loyang

Neraca Analitik Penggaris


Desikator

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 15


DRYING

III.4 Prosedur Percobaan


1. Siapkan ubi jalaryang sudahndikupas, dicuci, dan dipotong menjadi
berbagai bentuk.
2. Timbang bahan sebagai berat awal dan hitung luas permukaannya
3. Alirkan udara pengeringan dari oven dengan pompa vakum
4. Nyalakan oven dengan suhu yang ditentukan lalu masukkan kentang
kedalam oven
5. Pada setiap interval waktu, timbang berat bahan yang diuji (ubi jalar)
6. Pengeringan dihentikan bila hasil yang di dapat konstan

III.5 Diagram Alir

Menyiapkan ubi jalar dengan berbagai bentuk yang


telah dipotong

Menimbang ubi jalar sebagai berat awal

Memasukkan ubi jalar kedalam oven dengan suhu


yang telah ditentukan

Menimbang ubi jalar pada setiap interval waktu yang


telah ditentukan

Pengeringan dihentikan bila hasil penimbangan bahan


menunjukkan angka yang relatif konstan

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 16


DRYING

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dilakukan pengukuran massa bahan setelah dipanaskan dalam oven pada suhu
110◦C dengan interval waktu 8 menit. Didapatkan data pada tabel dibawah ini :
IV.1 Tabel Pengamatan
Tabel 1. Berat awal dan luas permukaan
Berat awal Luas permukaan
Bentuk bahan
(gr) (cm2)
Balok 27,0011 78,08
Kubus 27,0231 37,5
Tabung 27,0015 62,8
Prisma Segitiga 27,0027 153,6

Tabel 2. Berat pada interval waktu


Berat pada waktu (gr)
Bentuk
bahan 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96
menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit
25,01 23,28 21,687 20,18 18,92 17,49 16,41 15,43 14,263 13,19
Balok 12,11 12,01
98 95 2 33 35 81 16 97 6 26
25,43 24,08 21,51 20,53 19,66 18,91 18,25 17,430 16,76 16,00 15,90
Kubus 22,816
54 58 1 81 67 2 08 5 32 91 91
25,51 24,13 21,88 21,06 20,23 19,56 18,92 18,133 17,50 16,72 16,62
Tabung 23,049
44 42 21 36 6 67 75 5 12 54 54
Prisma 26,27 24,85 23,568 22,41 21,44 20,43 19,71 19,00 18,195 17,53 16,77 16,67
Segitiga 15 6 9 65 06 78 25 81 5 53 15 15

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 17


DRYING

IV.2 Tabel Perhitungan


Tabel 3 Kadar Air (%)
Kadar Air (%)
Bentuk
8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96
bahan
menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit
108,3 93,91 80,57 68,05 57,56 45,69 36,64 28,55 18,76 9,846 0,832
Balok 0
247 76 62 41 45 61 95 70 44 8 6
59,87 51,39 43,41 35,21 29,09 23,61 18,87 14,71 9,563 5,368 0,628
Kubus 0
96 64 48 19 66 92 54 92 1 6 6
53,46 45,16 38,63 31,61 26,69 21,71 17,69 13,84 9,071 5,267 0,601
Tabung 0
64 46 73 85 53 74 16 69 1 8 5
Prisma 57,58 49,09 41,37 34,46 28,60 22,59 18,24 14,01 9,141 5,181 0,599
0
Segitiga 33 28 24 00 63 12 07 55 3 3 8

Tabel 4. Kecepatan Pengeringan (gr/cm2 menit)


Kecepatan Pengeringan (gr/cm2 menit)
Bentuk 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96
bahan me me me me me me me me me me me me
nit nit nit nit nit nit nit nit nit nit nit nit
0,0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Balok 18 0
208 155 131 111 088 070 055 036 019 002
1
0,0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Kubus 27 0
318 230 187 154 125 100 078 051 028 003
3
0,0
Tabun 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
14 0
g 177 128 105 088 072 059 046 030 017 002
9
Prisma 0,0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8E-
Segitig 06 0
078 056 047 039 031 025 019 01 007 05
a 7

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 18


DRYING

IV.3 Grafik

Grafik Waktu pengeringan Vs Kadar air


120.0000

100.0000
Kadar Air (%)

80.0000
Balok
60.0000
Kubus
40.0000
Tabung
20.0000 Prisma Segitiga

0.0000
0 50 100 150
Waktu Pengeringan (menit)

Gambar 1. Hubungan antara kadar air persen (%) dengan waktu pengeringan
(menit)
Berdasarkan dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin lama
waktu yang digunakan dalam proes pengeringan suatu bahan,maka kadar air yang
terkandung dalam suatu bahan akan semakin rendah.

Grafik Waktu pengeringan Vs Kecepatan


pengeringan
0.0350
Kecepatan Pengeringan

0.0300
(gr/cm2 menit)

0.0250
0.0200 Balok
0.0150 Kubus
0.0100 Tabung
0.0050 Prisma segitiga
0.0000
0 50 100 150
waktu pengeringan (menit)

𝑔𝑟𝑎𝑚
Gambar 2. Hubungan antara kecepatan pengeringan (𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡) dan waktu

pengeringan (menit)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 19


DRYING

Berdasarkan dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin lama


waktu yang digunakan dalam proes pengeringan suatu bahan,maka semakin kecil
kecepatan pengeringan yang dibutuhkan untuk mengeringkan bahan tersebut.

Grafik Kadar air Vs Kecepatan pengeringan


0.0350
Kecepatan Pengeringan

0.0300
(gr/cm2 menit)

0.0250
0.0200 Balok
0.0150 Kubus
0.0100 Tabung
0.0050 Prisma Segitiga

0.0000
0 50 100 150
Kadar Air (%)

𝑔𝑟𝑎𝑚
Gambar 3. Hubungan antara kecepatan pengeringan(𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡) dengan kadar air

(%)
Berdasarkan dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin cepat
kecepatan pengeringan yang terjadi pada suatu bahan, maka semakin banyak
kadar air yang hilang dari bahan tersebut.

IV.4 Pembahasan
Pada percobaan drying ini memiliki prosedur yaitu yang pertama
menyiapkan ubi jalar dengan berbagai bentuk yang sudah dipotong. Kemudian
menimbang sebagai berat awal lalu memasukkan ubi jalar yang sudah dipotong ke
dalam oven dengan suhu yang telah ditentukan pada setiap interval waktu tertentu.
Kemudian langsung menimbang ubi jalar yang telah dikeringkan menggunakan
timbangan. Proses drying dihentikan bila hasil penimbangan bahan menunjukkan
berat konstan.
Pada praktikum ini kami menggunakan ubi jalar yang sudah dipotong
menjadi bentuk kubus, balok, tabung dan prisma segitiga. Kami melakukan
percobaan dengan interval waktu 8 menit sampai 96 menit untuk menentukan

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 20


DRYING

berat konstan dengan suhu 110°C. Hasil yang kami dapatkan semakin lama waktu
pengeringan maka berat bahan tersebut semakin menurun yang membuktikan
bahwa kadar air dalam bahan berkurang akibat pengeringan yang dilakukan
dengan menggunakan oven. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi hasil
percobaan adalah berat ubi jalar, waktu pengeringan, luas permukaan ubi jalar
serta suhu yang digunakan.
Dari empat macam bentuk, bahan yang berbentuk prisma segitiga
memiliki kecepatan pengeringan yang paling besar, hal ini dipengaruhi oleh luas
permukaan yang lebih besar dan berat basah yang lebih kecil dari pada yang lain.
Pada grafik 1 membuktikan bahwa semakin lama waktu pengeringan maka kadar
air yang hilang dalam bahan juga semakin besar, sehingga pada praktikum ini
membuktikan bahwa sesuai dengan teori yang ada. Bahan yang berbentuk kubus
memiliki kecepatan pengeringan yang paling kecil, hal ini dipengaruhi oleh luas
permukaan yang lebih kecil dan berat basah yang lebih besar sehingga waktu
pengeringannya lama.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 21


DRYING

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
Dari data yang telah kami peroleh pada percobaan drying ini dapat
disimpulkan bahwa bahan yang memiliki kecepatan pengeringan paling tinggi
yaitu dengan bentuk prisma segitiga. Dapat disimpulkan juga bahwa semakin
lama waktu pengeringan maka kadar air yang berkurang juga semakin banyak
serta semakin besar luas permukaan bahan maka semakin cepat pengeringan
terjadi.

V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih berhati – hati dalam melakukan proses
penimbangan pada bahan yang digunakan.
2. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengamati suhu yang ada di oven
agar sesuai dengan suhu yang diinginkan.
3. Praktikan diharapkan agar memasukkan bahan yang telah di oven ke
dalam desikator agar kadar air yang ada pada bahan berkurang secara
signifikan.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 22


DRYING

DAFTAR PUSTAKA

Ariadi, Derry.2009.“Bagaimana mekanisme pengeringan”. (www . derryriadi


.blogspot.com/2009/04/bagaimana-mekanisme-pengeringan.html?m=1).Di-
akses pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 21.00 WIB.

Erlinawati.2015.“Uji Kinerja Rotary Dryer Berdasarkan Effiensi Thermal


Pengeringan Sebuah Kayu Untuk Pembuatan Biopelet”. 21. 51.

Foust, Alam S.1966. “Principles of Unit Operation”. New York : John Wiley and
Cons.

Mc Cabe, Warren L,dkk.2005. “Unit Operation of Chemical Engineering”.


Singapore: Metuaw Will Books.

Sri.2016.“Ubi Jalar”.(www.eprents.polsri.co.id/1937/3/BAB%2011.pdf).Diakses
pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 22.00 WIB.

Tim Dosen.2019.“Drying”. Surabaya : UPN Veteran Jawa Timur.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 23


DRYING

APPENDIX
1. Luas permukaan
a. Kubus
Lp = 6 x Sx S
= 6 x 2,5 x 2,5
= 37,5 cm2
b. Balok
Lp = (2 x p x l) x (2 x p x t) x (2 x l x t)
= (2 x 6,7 x 4,2) x (2 x 6,7 x 1) x (2 x 4,2 x 1)
= 78,08 cm2
c. Prisma Segitiga
Lp = (s1 + s2 + s3) x t + (a x t)
= (15 + 15 + 15) x 3,2 + (3 x 3,2)
= (45 x 3,2) + (3 x 3,2)
= 153,6 cm2
d. Tabung
Lp = 2 x 𝜋 𝑥 𝑟 2 + 2 x 𝜋 𝑥 r x t
= 2 x 3,14 x 2,5 x 2,5 + 3 x 3,14 x 2,5 x 1,5
= 62,8 cm2

2. Kadar air

a. Kubus
Menit ke 0
27,0231−15,9091
1. 𝑥 100 = 69,8594
15,9091

Menit ke 8
25,4354−15,9091
2. 𝑥 100 = 59,8796
15,9091

Menit ke 16
24,0858−15,9091
3. 𝑥 100 = 51,3964
15,9091

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 24


DRYING

Menit ke 24
22,8160−15,9091
4. 𝑥 100 = 43,4148
15,9091

Menit ke 32
21,5110−15,9091
5. 𝑥 100 = 35,2119
15,9091

Menit ke 40
20,5381−15,9091
6. 𝑥 100 = 29,0966
15,9091

Menit ke 48
19,6667−15,9091
7. 𝑥 100 = 23,6192
15,9091

Menit ke 56
18,9120−15,9091
8. 𝑥 100 = 18,8754
15,9091

Menit ke 64
18,2508−15,9091
9. 𝑥 100 = 14,7192
15,9091

Menit ke 72
17,4305−15,9091
10. 𝑥 100 = 9,5631
15,9091

Menit ke 80
16,7632−15,9091
11. 𝑥 100 = 5,3686
15,9091

Menit ke 88
16,0091−15,9091
12. 15,9091
𝑥 100 = 0,6286

Menit ke 96
15,9091−15,9091
13. 𝑥 100 = 0
15,9091

b. Prisma Segitiga
Menit ke 0
27,0027−16,6715
1. 𝑥 100 = 61,9692
16,6715

Menit ke 8
26,2715−16,6715
2. 𝑥 100 = 57,5833
16,6715

Menit ke 16
24,8510−16,6715
3. 𝑥 100 = 49,0928
16,6715

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 25


DRYING

Menit ke 24
23,5689−16,6715
4. 𝑥 100 = 41,3724
16,6715

Menit ke 32
22,41165−16,6715
5. 𝑥 100 = 34,4600
16,6715

Menit ke 40
21,4406−16,6715
6. 𝑥 100 = 28,6063
16,6715

Menit ke 48
20,4378−16,6715
7. 𝑥 100 = 22,5912
16,6715

Menit ke 56
19,7125−16,6715
8. 𝑥 100 = 18,2407
16,6715

Menit ke 64
19,0081−16,6715
9. 𝑥 100 = 14,0155
16,6715

Menit ke 72
18,1955−16,6715
10. 𝑥 100 = 9,1413
16,6715

Menit ke 80
17,5353−16,6715
11. 𝑥 100 = 5,1813
16,6715

Menit ke 88
16,7715−16,6715
12. 16,6715
𝑥 100 = 0,5998

Menit ke 96
16,6715−16,6715
13. 𝑥 100 = 0
16,6715

c. Balok
Menit ke 0
27,0011−12,0100
1. 𝑥 100 = 124,8218
12,0100

Menit ke 8
25,0198−12,0100
2. 𝑥 100 = 108,3247
12,0100

Menit ke 16
23,2895−12,0100
3. 12,0100
𝑥 100 = 93,9176

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 26


DRYING

Menit ke 24
23,5689−12,0100
4. 𝑥 100 = 80,5762
12,0100

Menit ke 32
22,4165−12,0100
5. 𝑥 100 = 68,0541
12,0100

Menit ke 40
21,4406−12,0100
6. 𝑥 100 = 57,5645
12,0100

Menit ke 48
20,4376−12,0100
7. 𝑥 100 = 45,6961
12,0100

Menit ke 56
19,7125−12,0100
8. 12,0100
𝑥 100 = 36,6495

Menit ke 64
19,0081−12,0100
9. 𝑥 100 = 28,5570
12,0100

Menit ke 72
18,1955−12,0100
10. 𝑥 100 = 18,7644
12,0100

Menit ke 80
17,5353−12,0100
11. 𝑥 100 = 9,8468
12,0100

Menit ke 88
16,7715−12,0100
12. 𝑥 100 = 0,8326
12,0100

Menit ke 96
12,0100−12,0100
13. 𝑥 100 = 0
12,0100

d. Tabung
Menit ke 0
27,0015−16,6254
1. 𝑥 100 = 62,4111
16,6254

Menit ke 8
25,5144−16,6254
2. 𝑥 100 = 53,4664
16,6254

Menit ke 16
24,1342−16,6254
3. 16,6254
𝑥 100 = 45,1646

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 27


DRYING

Menit ke 24
23,5689−16,6254
4. 𝑥 100 = 38,6373
16,6254

Menit ke 32
21,8821−16,6254
5. 𝑥 100 = 31,6185
16,6254

Menit ke 40
21,0636−16,6254
6. 𝑥 100 = 26,6953
16,6254

Menit ke 48
20,2360−16,6254
7. 𝑥 100 = 21,7174
16,6254

Menit ke 56
19,5667−16,6254
8. 𝑥 100 = 17,6916
16,6254

Menit ke 64
18,9275−16,6254
9. 𝑥 100 = 13,8469
16,6254

Menit ke 72
18,1335−16,6254
10. 𝑥 100 = 9,0711
16,6254

Menit ke 80
17,5012−16,6254
11. 𝑥 100 = 5,2678
16,6254

Menit ke 88
16,7254−16,6254
12. 16,6254
𝑥 100 = 0,6015

Menit ke 96
16,6254−16,6254
13. 𝑥 100 = 0
16,6254

3. Kecepatan pengeringan

a. Kubus
Menit ke 8
25,4354−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. N= =0,0318 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 8

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 28


DRYING

Menit ke 16
24,0858−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. N= =0,0273 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 16

Menit ke 24
22,8160−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
3. N= =0,0230 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 24

Menit ke 32
21,8821−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
4. N= =0,0187 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 32

Menit ke 40
20,5781−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
5. N= =0,00154 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 40

Menit ke 48
19,6667−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
6. N= =0,0125𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 48

Menit ke 56
18,9120−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
7. N= =0,0100 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 56

Menit ke 64
18,2508−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
8. N= =0,0078 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 64

Menit ke 72
17,4305−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
9. N= =0,0051 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 72

Menit ke 80
16,7632−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
10. N= =0,0028 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 80

Menit ke 88
16,0031−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
11. N= =0,0003 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 88

Menit ke 96
15,9091−15,9091 𝑔𝑟𝑎𝑚
12. N= =0 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
37,5 𝑥 96

b. Prisma segitiga
Menit ke 8
26,2715−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. N= =0,0078 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 8

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 29


DRYING

Menit ke 16
24,8510−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. N= =0,0067𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 16

Menit ke 24
23,5689−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
3. N= =0,0056 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 24

Menit ke 32
22,4165−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
4. N= =0,0047 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 32

Menit ke 40
21,4406−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
5. N = 153,6 𝑥 40 =0,0039𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Menit ke 48
20,4378−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
6. N = 153,6 𝑥 48 =0,0031 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Menit ke 56
19,7125−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
7. N= =0,0025 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 56

Menit ke 64
19,0081−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
8. N= =0,0019 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 64

Menit ke 72
18,1915−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
9. N= =0,0001 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 72

Menit ke 80
17,5353−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
10. N= =0,0007 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 80

Menit ke 88
16,7715−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
11. N= =8E-05 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 88

Menit ke 96
16,6715−16,6715 𝑔𝑟𝑎𝑚
12. N= =0 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
153,6 𝑥 96

c. Balok
Menit ke 8
25,0198−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. N= =0,0208 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 8

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 30


DRYING

Menit ke 16
23,2895−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. N= =0,0181 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 16

Menit ke 24
21,6872−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
3. N= =0,0155 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 24

Menit ke 32
20,1833−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
4. N= =0,0131 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 32

Menit ke 40
18,9235−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
5. N = 78,08 𝑥 40 =0,0111 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Menit ke 48
17,4981−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
6. N = 78,08 𝑥 48 =0,0088 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Menit ke 56
16,4116−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
7. N= =0,0070 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 56

Menit ke 64
15,4397−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
8. N= =0,0055 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 64

Menit ke 72
14,2636−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
9. N= =0,0036 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 72

Menit ke 80
13,1926−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
10. N= =0,0019 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 80

Menit ke 88
12,1100−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
11. N= =0,0002 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 88

Menit ke 96
12,0100−12,0100 𝑔𝑟𝑎𝑚
12. N= =0 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
78,08 𝑥 96

d. Tabung
Menit ke 8
25,5144−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. N= =0,0177 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 8

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 31


DRYING

Menit ke 16
24,1342−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. N= =0,0149 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 16

Menit ke 24
23,0490−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
3. N= =0,0128 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 24

Menit ke 32
21,8821−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
4. N= =0,0105 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 32

Menit ke 40
21,0636−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
5. N= =0,0088 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 40

Menit ke 48
20,2360−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
6. N= =0,0072 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 48

Menit ke 56
19,5667−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
7. N= =0,0059 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 56

Menit ke 64
18,9275−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
8. N= =0,0046 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 64

Menit ke 72
18,1335−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
9. N= =0,0030 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 72

Menit ke 80
17,5012−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
10. N= =0,0017 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 80

Menit ke 88
16,7254−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
11. N= =0,0002 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 88

Menit ke 96
16,6254−16,6254 𝑔𝑟𝑎𝑚
12. N= =0 𝑐𝑚²𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62,8 𝑥 96

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 32


DRYING

LAMPIRAN

Gambar 1. Proses pengovenan Gambar 2. Penimbangan ubi jalar

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 33

Anda mungkin juga menyukai