“LEACHING”
GRUP M
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA II
“LEACHING”
GRUP M
1. Monica Dwi Yanti Putri 17031010100
2. Titan Obby Pangestu 17031010116
Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi
Teknik Kimia II ini dengan judul “Leaching”.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum Operasi
Teknik Kimia I yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun berdasarkan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur serta
petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2019
di Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Ketut Sumada, MS. selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia.
2. Ibu Dr. Ir. Srie Muljani, MT. selaku dosen pembimbing praktikum.
3. Seluruh asisten laboratorium Operasi Teknik Kimia yang membantu dalam
pelaksanaan praktikum.
4. Rekan - rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun akan
penyusun terima dengan lapang dada.
Penyusun
DAFTAR ISI
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan lama waktu ekstraksi dengan komponen dari
bahan padat yang terekstrak.
2. Untuk menghitung persen recovery dalam proses ekstraksi padat-cair.
3. Untuk menentukan jumlah stage dalam proses ekstraksi padat cair.
I.3. Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
leaching.
2. Agar praktikan dapat mengetahui proses perpindahan massa pada leaching.
3. Agar praktikan dapat mengaplikasikan proses ekstraksi padat cair dalam
industri kimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pemisahan terjadi karena adanya perpindahan solute, searah dari fasa diluen ke fasa
solven, sebagai akibat adanya beda potensial diantara dua fasa yang saling kontak,
hingga pada suatu saat, sistem berada dalam keseimbangan (Sukeksi, 2017).
2. Kemiri
A. Sifat Fisik
1. Fase = Padat
B. Sifat Kimia
1. Kandungan minyak = 55-66%
2. Komponen utama asam lemak tak jenuh
(Arlene, 2010)
C. Fungsi = sebagai bahan padatan yang akan di ekstraksi.
II.4. Hipotesa
Semakin lama proses ekstraksi yang dilakukan maka semakin banyak
komponen minyak yang larut atau terekstrak dalam pelarutnya. Semakin kecil
ukuran suatu partikel bahan, semakin besar luas permukaan antara padat cair,
sehingga laju perpindahan komponennya semakin besar.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1. Bahan
1. n – Heksana
2. Kemiri
III.2. Alat
1. Neraca Analitik
2. Beaker Glass
3. Kertas Saring
4. Piknometer
5. Gelas Ukur
6. Kaca Arloji
7. Pipet Tetes
8. Viskometer Ostwald
9. Batang Pengaduk
10. Erlenmeyer
11. Corong Kaca
12. Magnetic Stirrer
Keterangan :
1. Beaker glass
2. Magnetic Stirrer
III.4. Prosedur
Kemiri
Pengecilan ukuran
Minyak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.3 Grafik
25
20
15
10
0
0 50 100 150 200
Waktu (menit)
IV.4 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan ekstraksi minyak dari sampel kemiri
dengan menggunakan pelarut n-heksana murni. Sebelum dilakukan proses
ekstraksi, bahan yang digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu dan harus
dilakukan pengecilan ukuran pada bahan yang akan diekstrak. Hal ini bertujuan
untuk memperbesar ukuran partikel. Semakin besar ukuran partikel maka akan
semakin luas pula daerah kontak antara bahan dengan pelarut sehingga minyak
yang didapatkan akan semakin banyak. Pada percobaan ini jumlah bahan yang
diekstrak sebanyak 60 gram dengan pelarut sebanyak 200 ml. Variasi waktu
ekstraksi yang dilakukan yaitu 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Waktu ekstraksi berbanding lurus dengan jumlah minyak yang terekstrak.
2. Untuk massa kemiri 60 gram dan jumlah pelarut 200 ml didapatkan jumlah
stage ideal sebanyak 9 stage.
3. Didapatkan persen recovery pada menit ke 30, 60, 90, 120, 150, dan 180
berturut-turut sebesar 53,176%, 62,3624%, 73,48%, 82,7544%, dan 84,32%
.
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan teliti dalam melakukan pengukuran densitas dan
viskositas karena akan berpengaruh pada hasil akhir.
2. Sebaiknya praktikan menutup alat bagian atas pada saat proses ekstraksi
berlangsung karena sifat dari n-heksan yang mudah menguap.
3. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati saat menggunakan viskometer
ostwald karena mudah pecah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2