Anda di halaman 1dari 44

BAB V.

PENGGERUSAN/PENGHALUSAN
(GRINDING)
 Proses reduksi ukuran dari bijih yang berukuran
halus (sekitar 25 mm).

 Partikel dikecilkan ukurannya dengan kombinasi


impact, attrition, dan shear.

 Setiap bijih mempunyai ukuran optimum yang


ekonomis, tergantung:
 Ukuran butir mineral berharga dalam bijih (ukuran liberasi).
 Ukuran pemisahan yang diperlukan pada proses berikutnya.
 Peremukan selalu dengan cara kering, penggerusan dapat
dilakukan dengan cara kering atau basah.

 Faktor-faktor yang menentukan apakah penggerusan


dilakukan dengan cara kering atau basah:
 Pengolahan berikutnya apakah cara kering atau basah.
 Penggerusan cara basah memerlukan energi lebih sedikit
dibandingkan cara kering.
 Klasifikasi cara basah lebih mudah dan memerlukan ruang lebih
kecil dibandingkan cara kering.
 Lingkungan pada penggerusan cara basah lebih bersih dan tidak
memerlukan alat penangkap debu.
 Penggerusan cara kering memerlukan material yang betul-betul
kering perlu proses pengeringan lebih dulu.
 Pada penggerusan cara basah  konsumsi media gerus dan
bahan pelapis lebih banyak karena terjadi korosi.
Alat Gerus
 Penggerusan dilakukan dalam alat berbentuk silinder yang
berputar pada sumbu horizontalnya.

 Didalam silinder terdapat media untuk menggerus bijih yang


disebut media penggerusan, material yang akan digerus dan
air (pada cara basah).

 Alat ini disebut  penggerus atau tumbling mill

 Media Penggerusan
 Bola-bola baja atau keramik
 Batang-batang baja
 Tanpa media: autogenous mill
 SAG (Semi Autogenous Mill)
Macam-macam Penggerus
 Berdasarkan media penggerusan
 Ball mill  bola-bola baja
 Rod mill  batang-batang baja berbentuk silinder
 Pebble mill  kerikil (batuan) yang sangat keras
 Autogenous mill  tanpa media (bijihnya sendiri yang berfungsi
sbg media penngerusan)
 SAG (Semi Autogenous Mill)  bijihnya sendiri ditambah bola-
bola baja

 Berdasarkan bentuk
 Silinder
 Silinder conical
Macam-macam Penggerus - lanjutan
 Berdasarkan ukurannya
 Ball mill  L ≈ D
 Rod mill  L ≈ 2D
 Tube mill  L > D
 Autogenous mill dan SAG (Semi Autogenous Mill)  L < D

 Berdasarkan discharge (pengeluaran)


 Overflow discharge
 Grate discharge
Ball Mill

 Penggerus yang menggunakan media bola baja


berukuran antara 25 dan 150 mm.
 Panjang (L) ≈ Diameter (D) silinder
 Ball mill dibedakan berdasarkan discharge
(pengeluaran) produknya:
 Overflow mill  produk gerusan keluar dgn
sendirinya.
 Grate discharge mill  produk gerusan keluar melalui
saringan yang dipasang pada ujung pengeluaran
produk.
 Low-level grate-discharge mill
 Intermediate-level grate-discharge mill
Ball Mill
Ball Mill
Ball Mill - inside
Ball Mill

Overflow discharge

Low-level grate discharge Intermediate-level grate discharge


Ball Mill

Overflow mill

Grate-discharge mill
Rod Mill
 Penggerus berupa batang baja silinder massif yang
panjangnya hampir sama dengan panjang mill.
 Diameter penggerus: antara 150 mm dan 25 mm.
 Panjang mill (L) ≈ 1.5 – 2.5 kali panjang diameter (D)
silinder
 Rod mill dibedakan berdasarkan discharge
(pengeluaran) produknya:
 Centre peripheral discharge mill  umpan dimasukkan pada
kedua ujung mill dan produk keluar dari bagian tengah mill.
 End peripheral discharge mill  umpan masuk pada salah satu
ujung mill dan produk keluar pada ujung yang lain melalui dinding
mill.
 Overflow  umpan masuk pada salah satu ujung mill dan produk
keluar pada ujung yang lain.
Rod Mill
 Umumnya paling banyak dipakai pada
penggerusan cara basah.

 Umumnya banyak dipakai pada


penggerusan cara kering.

 Penggerusan cara basah atau cara


kering.
 Produk gerusan relatif kasar.

Rod Mill
Pebble Mill
 Penggerus berupa batuan (kerikil) yang sangat
keras.
 Pada dasarnya sama dengan ball mill, hanya
media gerusnya yang berbeda.
 Panjang (L) ≈ Diameter (D) silinder
Tube Mill
 Pada dasarnya sama adalah ball mill, hanya
panjang (L) > diameter (D) silinder
Multi Compartment Mill

 Dalam satu mill, terdiri dari beberapa


kompartemen.

 Setiap kompartemen bisa mempunyai media


penggerus yang berbeda atau media penggerus
yang sama tapi dengan ukuran yang berbeda.
Ball Multicompartment Mill
Ball Multicompartment Mill
Rod-Peb Multicompartment Mill
Bagian-bagian Penting Dari Mill
 Shell
 Plat baja yang membentuk bagian silinder dari mill.
 Dirancang untuk mampu menahan impact dan beban
yang berat.
Bagian-bagian Penting Dari Mill - lanjutan
 Pelapis (Liner)
Dilekatkan pada shell bagian dalam dan harus
mampu menahan impact dan beban berat,
tahan kikisan.
Pelapis dibuat bergelombang dalam berbagai
bentuk yang fungsinya menciptakan gerakan-
gerakan yang baik dari media gerus.
Terbuat dari baja tahan impact atau dari karet
keras.
Type of Lining
Liner - inside
Bagian-bagian Penting Dari Mill - lanjutan
 Pengumpan (Mill Feeder)

 Spout feeder
 Umpan masuk dengan gravity melalui corong terbuat dari
pipa langsung ke dalam mill.

 Drum feeder
 Umpan dimasukkan ke dalam drum melalui corong dan
selanjutnya bergerak dengan sendirinya melalu ke dalam
mill.

 Scoop feeder
 Umpan diambil sendiri dari tumpukannya dengan sekop
(scoop) terus masuk ke dalam drum dan akhirnya masuk
mill.
Drum feeder Spout feeder

Scoop feeder
Drum feeder Spout feeder

Scoop feeder
Muatan Mill

H
% volume = 113 -126
D

dimana H = jarak antara bagian atas dalam terhadap beban


D = diameter dalam mill
Kecepatan Kritis (Nc)

Kecepatan kritis adalah kecepatan di atas mana


bola-bola baja akan "melekat" pada liner.
42,3
Nc =
Dm
dimana Dm = diameter dalam (m)
Nc = kecepatan kritis (rpm)

Ball mill biasanya bekerja pada 85 % dari kecepatan


kritisnya sedangkan rod mill bekerja pada 50-55% dari
kecepatan kritisnya.
Mekanisme Penggerusan

Gaya yang bekerja dalam ball mill Penggerusan dalam ball mill dengan
untuk satu bola jumlah muatan bola-bola
PENGGERUSAN BERTAHAP (STAGE GRINDING)

Tujuan penggerusan bertahap:


– untuk mencegah over grinding
– agar proses berlangsung lebih efisien
Closed Circuit (Hubungan Tertutup)

 Hubungan tertutup ball mill - classifier ada dua macam

Jenis (1) Jenis (2)


 Pada hubungan tertutup Jenis (1), rumus circulating load
ratio (CLR) adalah sbb.:
Do - Dm d-o
(a). CLR  (b). CLR 
D m - Ds s-d
 Pada hubungan tertutup Jenis (2), rumus (CLR) :
f -o
CLR 
s-d
dimana
Do = dilution pada overflow classifier
Ds = dilution pada underflow classifier
Dm = dilution pada feed classifier
f = kumulatif %-berat pada suatu ukuran pemisah yang ada pada feed
d = kumulatif %-berat pada suatu ukuran pemisah yang sama di dalam mill discharge
o = kumulatif %-berat pada suatu ukuran pemisah yang sama di dalam o’flow classifier
s = kumulatif %-berat pada suatu ukuran pemisah yang sama di dalam u’flow classifier
 Efisiensi Classifier

O o-f
Eff  10000 x x
F f(100 - f)

dimana

O = berat overflow classifier


F = berat feed classifier
f = %-berat material yang ada dalam feed yang lebih halus dari mesh
of separation
o = %-berat material yang ada dalam overflow classifier yang lebih
halus dari mesh of separation
Sirkit Reduksi Ukuran

Sirkit reduksi ukuran Sirkit reduksi ukuran


- konvensional
- autogenous

Sirkit reduksi ukuran - autogenous dengan


grinding ukuran halus yang terpisah
Kerja Total (Teori Bond)
 Melalui eksperimen yang ekstensif, Bond menemukan
bahwa ‘kerja total yang dipakai pada proses pengecilan
ukuran berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari
ukuran partikel produk’ (diameter partikel produk
didefinisikan sebagai ukuran lolos 80%).

K
W
d

dimana: W = kerja (work), kwh/ton


d = diameter, mm
K = konstanta
 Olehkarenanya untuk suatu reduksi ukuran dari d1 ke do,
kerja total W adalah:

K K
W  Wo - W1  -
do d1

 Untuk mengeliminasi konstanta K, didefinisikan Indeks


Kerja (Wi).
Indeks Kerja (Wi)
 Total kerja yang diperlukan (kwh/ton) untuk mereduksi
partikel dari ukuran infinit menjadi 100.

K
Wi 
100
K = Wi √100

Maka W = Wo – Wi adalah:

 1 1 
W  10 Wi  -
 d d 1 
 o
Indeks Kerja (Wi) - lanjutan

 Indeks kerja pada dasarnya merupakan suatu ukuran


kekerasan dari material.

 Nilai indeks kerja dapat diketahui dari uji laboratorium


standar.
Harga Indeks Kerja (Wi) Beberapa Material

Material Wi (kwh/ton)
Material pada umumnya 15.19
Barite 6.86
Cement Clinker 14.84
Clay 7.81
Coal 12.51
Copper Ore 14.44
Dolomite 12.44
Feldspar 12.84
Galena 10.68
Glass 3.39
Gold ore 16.31
Iron ore 16.98
Limestone 12.77
Quartz 14.05

Anda mungkin juga menyukai