PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk mengolah zat padat menjadi ukuran yang lebih kecil. Di dalam
yang tak dikehendaki dengan cara-cara mekanik, system ini juga dapat
proses penanganannya.
1
B. Tujuan Grinding
sistem pellet.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Grinding
olahan dari bentuk besar atau kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih
kecil. Untuk itu yang namanya grinding adalah proses pemecahan atau
penggilingan.
besar.
mesin.
3
B. Operasi Penggerusan
pengecilan ukuran bijih, atau kominusi. Pada tahap ini bijih dikecilkan
proses berikutnya.
bijih dapat dilihat dari pemakaian energi yang rendah. Sebaliknya bila
ukuran bijih yang terlalu halus. Hal ini dapat menghasilkan bijih dengan
4
Operasi penggerusan, grinding dapat dilakukan secara kering atau
cara kering.
atau grinding media, bijih yang akan digerus dan air, untuk operasi
5
campuran bijih, membentuk persen solid tertentu. Persen solid
terhadap berat pulp, atau slurry, atau campuran padatan dan air.
bahan olahan yang dapat dilakukan dengan proses basah dan kering.
keras.
olahan.
kenyal.
benda tumpul.
6
3. Tekanan ( compression ), bahan olahan di grinding dengan di tekan
1. Penggiling Raymond
2. Penggiling Peluru
3. Penggiling Buhrstone
4. Penggiling Ultra
5. Penggiling Putar
1. Penggiling Raymond
7
Dibagian bawah roda penggiling dipasang sudu-sudu atau
ini selain untuk meniup bahan giling yang sudah halus, juga untuk
menjaga bilamana ada bahan giling yang jatuh ke bawah ruang giling.
Oleh sebab itu bahan giling itu akan kembali diantara roda penggiling
batu kapur, arang bubuk, dan sebagainya pada mesin dengan ukuran
sedang, kapasitas giling sampai kira-kira 5000 kg arang batu tiap jam
8
2. Penggiling Peluru
dalamnya diisi peluru-peluru yang dibuat dari baja atau batu. Peluru-
giling yang sudah halus akan keluar dari lubang yang pengeluaran
teromol.
rusak.
Kadang-kadang pengeluaran hasil giling yang sudah halus pada mesin ini
9
Sebuah peluru penggiling yang teromolnya sangat panjang (kalau
penggiling harus menjalani seluruh panjang dari teromol itu, maka hasil
giling akan sangat halus karena lebih lam menjalani proses penggilingan
tepung Thomas, tulang, arang kayu, bahan cat, pelapis kaca, email,
kwarsa, dan sebagainya. Ukuran butir bahan giling diantara 20-50 mm,
10
3. Penggiling Buhrstone
tersusun bertingkat. Pada waktu mesin bekerja, salah satu dari batu
Batu giling yang berputar bisa batu bagian atas, dengan batu
giling bawah yang diam atau bisa juga sebaliknya. letak dari dua batu
membentuk sudut lancip yang berupa tepi alur tajam yang membantu
giling.
11
a. Cara kerja : Bahan giling dimasukkan dari bagian atas kedalam
diputar dengan roda gigi kronis dan batu giling akan menggiling
c. Bagian – Bagian :
1) Baut pengatur
2) Roda tangan
4) Batu giling
4. Penggiling Ultra
12
Gambar 2.4 Penggiling ultra
5. Penggiling putar
Bila kecepatan putar kedua roda itu sama, maka bahan olahan
kedua roda itu tidak sama, bahan olahan selain dipecahkan juga
merenggang dari roda putar yg lain. Hal ini dapat terjadi bilamana ada
bahan olahan yang keras dan tidak dapat dipecahkan masuk diantara
13
Roda putar biasanya dibuat dari besi tuang yang dikeraskan
atau keliling dari roda itu dilapisi dengan ban baja yang dikeraskan.
Bila ini sudah tipis atau rusak ban dapat ditukar atau diganti.
mesin pemecah putar yang bertingkat. Yaitu terdiri dari beberapa roda
putar dan jarak antara roda-roda putar itu tidak sama (makin kecil)
sehingga hasil akhir dari pemecah semacam ini dapat mencapai besar
14
b. Fungsi :
Selulose
c. Bagian-bagian :
2) Batu jalan
E. Media Penggiling
ball mill dibedakan menjadi overflow mill dan grate discharge mill.
15
Gambar 2.6 Skematika Ball Mill
bola dan liner. Pulp harus relative encer agar pulp dapat bergerak
terbuat dari baja dan disusun sejajar dalam mill. Dimensi Panjang, L
jauh lebih besar daripada diameter, D, L > D, biasanya panjang mill 1,5
a. Overflow mill, umpan masuk dari salah satu ujung mill, dan keluar
16
b. Centre peripheral discharge mill, umpan masuk pada kedua
Penggerusan dapat dengan cara basah maupun cara kering. Mill ini
ujung mill, dan produk keluar dari ujung yang lainnya melalui shell.
17
3. Pebble Mill, media gerus menggunakan batuan yang sangat keras.
Mill ini memiliki Dimensi panjang mill, L relative sama dengan diameter
mill, L = D
L < D. Pada mill ini bijih akan menggerus bijih. Penggerusan dilakukan
terhadap bijih yang datang dari tambang atau bisa dari keluaran
mill.
mill, cascade mill atau aerofall mill. Cascade mill berupa mill yang
aerofall seperti cascade, namun pada liner dipasang sekat yang dapat
ke dalam mill. Seluruh muatan mill adalah bijih dari tambang dan
saling gerus.
besar bijih dicampur dengan bijih yang telah diremuk dengan alat
gerus.
18
c. Semi Autogeneous, bijih dari tambang dicampur dengan media
gerus, bola baja pejal. Jadi isi mill adalah bijih dari tambang
5. Tube Mill, media gerus menggunakan bola baja. Dimensi panjang mill,
L biasanya jauh lebih besar dari diameternya, L > D. Mill terbagi dalam
kompartemen.
19
DAFTAR PUSTAKA
Wisnuwati, Sahirman, dkk, 2011, Bahan ajar Bidang Kimia Industri, Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan tenaga
Kependidikan Pertanian, Dirjen PMPTK
20