Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral berharga secara ekonomis
berdasarkan teknologi yang ada sekarang. Berdasarkan tahapan proses, pengolahan bahan
galian dapat dibagi menjadi tiga tahapan proses, yaitu Tahap Preparasi, Tahap
Pemisahan, dan Tahap Dewatering. Kegiatan pengolahan bahan galian ini bertujuan untuk
membebaskan dan memisahkan mineral berharga dari mineral yang tidak berharga atau mineral
pengotor sehingga setelah dilakukan proses pengolahan bahan galian dihasilkan
konsentrat yang bernilai tinggi dan tailing yang tidak berharga. Metode pengolahan
bahan galian yang dipakai bermacam-macam tergantung dari sifat kimia, sifat
fisika, sifat mekanik dari mineral itu sendiri.
Kominusi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan bijih, mineral atau
bahan galian. Pada kominusi, bijih atau mineral dari tambang yang berukuran besar
lebih daripada 1 meter dapat dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang dari 100
mikron. Sementara Sizing merupakan suatu proses pemisahan partikel – partikel
secara mekanis berdasakan ukuran dan hanya dapat di lakukan pada partikel yang
berukuran relatif kasar. Pemisahan dilakukan diatas ayakan berupa batang – batang
sejajar plat berlubang atau ayakan kawat yang dapat meloloskan material atau tidak
dapat meloloskan material. Material yang tidak lolos atau tinggal diatas ayakan di
sebut oversize (material T), sedangkan yang lolos di sebut undersize.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Kominusi dan Prinsip Kerja nya
2. Dapat mengetahui pengertian Sizing dan Prinsip Kerja nya
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kominusi
Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi
lebih kecil,hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut
dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.
Prinsip peremukan adalah adanya gaya luar yang bekerja atau diterapkan pada
bijih dan gaya tersebut harus lebih besar dari kekuatan bijih yang akan diremuk.
Mekanisme peremukannya tergantung pada sifat bijihnya dan bagaimana gaya
diterapkan pada bijih tersebut. Setidaknya ada empat gaya yang dapat digunakan untuk
meremuk atau mengecilkan ukuran bijih.
2
digunakan cukup kecil, tidak cukup untuk memecah/meremuk bijih. Alat yang
dapat memberikan gaya abrasi terhadap bijih adalah ballmill, rod mill.
4. Shear, potong. Pengecilan ukuran dengan cara pemotongan, seperti dengan
gergaji. Cara ini jarang dilakukan untuk bijih.
3
karena crushing head dari alat ini bergerak dan bergoyang.Alat ini tidak
sesuai dengan material yang lengket seperti lempung karena kurang
menguntungkan disebabkan biaya lebih besar dibandingkan dengan jaw.
Faktor yang mempengaruhi Gyratory Crusher :
- Ukuran butir
- Kandungan air dari feed
- Kecepatan putaran
- Gape
2. Secondary Crusher
Adalah tahap penghancuran yang merupakan kelanjutan dari primary
crusher, produk yang dihasilkan mempunyai ukuran 1,5“ – 2,5”. Alat
yang digunakan :
a.Cone Crusher
b. Disk crusher
c. Spring Roll Crushe
3. Fine Crushing
Merupakan tahap penghalusan bijih, Produk yang dihasilkan bisa
mencapai -325 mesh. Alat yang digunakan seperti ball mill, chute mill,
dan rod mill
4. Special Cruhser
Merupakan tahap penghancuran bijih tertentu menurut sifat dari bijih
tersebut (contoh :batubara). Alat yang digunakan seperti Toothad mill,
hammer mill.
b. Grinding
Merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan.
Tujuan Grinding :
- Mengadakan liberalisasi mineral berharga
- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industry
- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses selanjutnya
Alat yang digunakan :
4
a. Ball mill
Mill ini merupakan sebuah silinder horizontal dengan diameter sama dengan
panjangnya,yang dilapisi dengan suatu plat.Alat ini memiliki suatu silinder yang
terisi dengan bola baja.cara kerjanya yaitu dengan diputar,sehingga material yang
dimasukkan hancur oleh bola-bola baja.Biasanya diameter ball mill sama dengan
panjang ball mill.
b. Rod mill
Media grinding ini alat ini berupa batang-batang besi/baja yang panjangnyya sama
dengan panjang mill.Cara kerjanya dengan diputar.sehingga batang baja terangkat
llu jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam rod mill sehingga hancur.
c.Hammer mill
Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi dalam
sebuah casing berbentuk silinder.Umpan masuk dari bagian puncak casing dan
dihancurkan,selanjutnya dikeluarkan melalui bukaan pada dasar casing.Umpan
dipecahkan oleh seperangkat palu ayun yang berada pada piring rotor.Kemudian
pecahan ini terlempar pada anvil plate di dalam sebuah casing sehingga dipecahkan
lagi menjadi bagian yang lebih kecil.Lalu digosok menjadi serbuk.Akhirnya
didorong oleh palu ke luar bukaan.
d. Impactor
Impactor menyerupai hammer mill tetapi tidak dilengkapi dengan ayakan.Impactor
merupakan mesin pemecah primer untuk batuan dan biji,dengan kemampuan
mengolah sampai 600 ton/jam.Partikel yang dihasilkan hampir seragam menyerupai
kubus.Pada impactor hanya terjadi aksi pukulan.
2.2 Sizing
Sizing adalah proses penyamarataan ukuran dalam ayakan sesuai dengan ukuran
yang dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen. Sizing dilakukan dalam
beberapa cara yaitu :
1. Screening
Screening sieving adalah suatu proses tembusan partikel menurut ukurannya
dengan jalan menyaring jika partikel relatif kasar dengan alat khusus dimana ayakan
5
yang digunakan dalam posisi yang besar, tetapi screen yang khusus (sieve analysis)
dapat di gunakan untuk pemisahan sampai ukuran sehalus 325 mesh.
2. Moving Screen
Berdasarkan pengosokannya dapat dibedakan atas :
a. Moving Grizzlies (Travelling Screen)
b. Trommols (Revoluing Screen) atau ayakan putar
c. Vibrating Screen (Ayakan getar)
d. Shaking Screen (Ayakan Goyang)
2. Classifying
Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan berat jenis partikel.
dalam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk bulat akan mengendap lebih
6
cepat daripada partikel yang ringan dan berbentuk tidak teratur. Berdasarkan media
pemisahnya, classifying terdiri atas:
7
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kominusi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan bijih, mineral atau
bahan galian. Ada empat gaya yang bekerja pada proses kominusi yaitu
compression, impact, attrition atau aborsion, dan shear. Alat-alat kominusi dibagi
menjadi crushing dan grinding.
Sizing adalah proses penyamarataan ukuran dalam ayakan sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen. Sizing dapat
dilakukan dalam dua cara yaitu screening dan classifying dimana masing-masing
cara memiliki alat-alat nya masing-masing dengan kriteria khusus yang dibutuhkan.
1.2 Saran
Adapun saran yang penyusun sampaikan yaitu semoga apa yang telah dijelaskan
seperti yang ada di makalah dapat menambah wawasan dan bisa diaplikasikan
nantinya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://tambangunhas.wordpress.com/tag/pengolahan-bahan-galian/
http://mheea-nck.blogspot.co.id/2010/04/pengolahan-bahan-galian_19.html