(Magnetic Separator)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pengolahan Bahan Galian
Semester VI pada Program Studi Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2014/2015
Disusun oleh :
BELLA INSAN P.
(10070112004)
IQBAL FIRMAN P.
(10070112013)
SUSANTI LESTARI
(10070112026)
WARDHANI HERMAWAN
(10070112036)
JUNDI A.
(10070112074)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahan mentah untuk pembuatan bahan, tidak dapat diperoleh dari alam
dengan jumlah tak terbatas. Pemakaian yang kian meningkat, memaksa orang
untuk berhemat dan sedapat mungkin memanfaatkan kembali barang bekas
(terutama logam). Dalam proses pengolahan, sebelum bijih mengalami proses
metalurgi ekstraksi, bijih akan mengalami suatu pengolahan awal yang terdiri dari:
1. Kominusi (pengecilan ukuran)
2. Sizing dan classification (pemisahan dan pengelompokkan mineral
dengan melihat dari ukuran mineral tersebut)
3. Konsentrasi (pemisahan mineral melalui sifat fisik mineral, misalnya berat
jenis, konduktivitas, kemagnetan serta sifat permukaan)
.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Definisi
2.1.1
Magnetic Separator
Magnetik Separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan
material kering maupun basah dengan menggunakan prinsip gaya magnet dan
gaya gravitasi.
2.1.2
Magnetic Separation
Magnetic separation merupakan operasi konsentrasi atau pemisahan satu
mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan sifat
kemagnetan dari mineral-mineral yang dipisahnya. Mineral-meneral yang
terdapat dalam bijih akan memberikan respon terhadap medan magnet sesuai
dengan sifat kemagnetan yang dimilikinya.
Mineral-mineral yang memiliki sifat kemagnetan tinggi akan merespon
atau terpengaruh oleh medan magnet. Mineral-mineral ini akan tertarik oleh
medan magnet dan dikelompokan sebagai mineral magnetic. Sedangkan
Mineral-mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan, tidak akan merespon atau
terpengaruh ketika dilewatkan pada medan magnet. Mineral-mineral ini tidak
akan tertarik oleh medan magnet dan dikelompokkan sebagai mineral nonmagnetic.
2.2
DIAMAGNETIC
Merupakan sifat mineral yang ditolak sepanjang garis gaya magnet, atau
dengan kata lain tidak dapat ditarik oleh medan magnet. Hal ini disebabkan
karena mineral tersebut sukar menyesuaikan medan magnet sekitarnya,
sehingga sifat kemagnetannya berubah-ubah. Dengan kata lain sifat ini ialah
tidak dapat menempel pada suatu magnet. Contoh : Garnet, Pirit, Kuarsa, Kalsit,
Kasiterit
PARAMAGNETIC
Merupakan sifat mineral yang tertarik sepanjang garis gaya magnet, atau
dengan kata lain dapat ditarik oleh medan magnet. Hal ini disebabkan karena
sifat kemagnetannya mudah menyesuaikan dengan keadaan medan magnet
sekitarnya. Contoh: Hematit, Limonit.
FERROMAGNETIC
Sama dengan paramagnetic hanya saja lebih kuat bila dibandingkan
dengan paramagnetic. Contoh : Magnetit, Ilmenit, Franklinit
Gambar 2.1
Ilustrasi Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet
2.3
pada kompetisi dari gaya gaya yang dimiliki oleh tiap-tiap partikel mineral. Gaya
yang bekerja pada setiap partikel mineral tergantung separator yang dipakai.
Pemisahan bijih yang menggunakan drum separator dengan cara basah, maka
partikel akan mengalami atau memiliki empat gaya. Keempat gaya tersebut
adalah gaya magnet yang dinotasikan dengan Fm , gaya gravitasi dinotasikan
dengan Fg, gaya drag dinotasikan dengan Fd, dan gaya sentrifugal yang
dinotasikan dengan Fc.
Gambar 2.2
Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Partikel Mineral
2.3.1
Gambar 2.3
Mekanisme Pemisahan Horisontal
Vertikal
Pada sistem ini, letak kutub magnetnya dibuat vertikal, dimana kutub
postif terletak diatas, sedangkan yang negatif terletak di bawah. Diantara kedua
kutub tersebut diletakkan dua buah belt conveyor yang saling bersilangan.
Umpan diletakkan pada belt bagian bawah, ketika melalui medan magnet akan
terjadi pemisahan antara mineral magnetic dan non magnetic
Gambar 2.4
Mekanisme Pemisahan Vertikal
Drum Magnetic
Pemisahan cara ini digunakan untuk material yang mempunyai
kemagnetan tinggi. Suatu drum yang berputar pada porosnya biasanya terbuat
dari alumunium, bagian dalamnya dipasang magnet namun tidak ikut berputar,
sehingga mineral magnetik dan non magnetik dapat dipisahkan.
Gambar 2.5
Mekanisme Pemisahan Drum Magnetic
Roll Induksi
Suatu roll yang berputar terletak diantara dua kutub positif dan negatif,
sehingga roll tersebut dipengaruhi oleh medan magnet. Apabila dimasukkan
material diantara roll dengan kutub positif maka mineral magnetik akan dapat
dipisahkan dengan non magnetik
Gambar 2.6
Mekanisme Pemisahan Roll Induksi
2.4
1.
langsung yang dipasang pada alat tersebut. Yang termasuk dalam jenis ini
adalah :
a.
Magnetic Pulleys
Mineral non magnetic akan terjatuh karena tidak tertarik oleh magnet
2.5
separator dibagi dalam dua jenis separator yaitu Low Intensity Magnetic
Separator atau LIM separator dan High Intensity Magnetic Separator atau HIM
separator. Baik LIM separator maupun HIM separator dapat digunakan secara
basah atau kering.
Pemisahan cara basah umumnya menggunakan LIM separator, dan
digunakan untuk mineral yang memiliki suscepibilty tinggi. LIM separator mampu
memisahkan bijih dalam jumlah yang besar. Sedangkan HIM separator
mempunyai kapasitas rendah dan umumnya digunakan untuk mineral yang
memiliki susceptibility rendah.
Gambar 2.7
Alat Pemisah Magnetik
2.6
magnetik.
Kecepatan bergerak material dalam medan magnet harus dapat
dikendalikan.
Terdapat alat penampung middling.
Peralatan tidak banyak bergerak karena dapat mempengaruhi medan
magnet.
Hal terpenting dalam pemisahan adalah partikel harus terliberasi
sempurna dan celah antara magnet dengan material tidak boleh terlalu jauh
karena mempangaruhi gaya tarik magnet dan gaya gesek.
Kapasitas magnetic separator tergantung pada ukuran butir, kekuatan
magnet. kecepatan feeding dan kecepatan putar rotor.
2.7
Gambar 2.8
Pengaruh Variabel Operasi Dan Alat Pada Magnetic Separation
Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi selain
dari alat itu sendiri, diantaranya ialah:
Laju Pengumpanan
Laju pengumpanan ini biasanya harus disesuaikan dengan keceptan
putaran drum silinder, agar mineral magnetik yang dimasukkan akan tepat
menempel pada magnet sehingga konsentrat yan g dihasilkan akan maksimal.
Derajat Liberasi
Semakin besar derajat liberasi mineral akan semakin baik proses
2.8
material padat berdasarkan sifat kemagnetan suatu bahan. Alat ini terdiri dari
pulley yang dilapisi dengan magnet baik berupa magnet alami maupun magnet
yang berada disekitar arus listrik. Alat pemisah fase padat padat ini memiliki
prinsip kerja yaitu dengan melewatkan suatu material campuran (padatan nonlogam dan padatan logam) pada suatu bagian dari magnetic separator yang
diberi medan magnetik, maka padatan logam akan menempel (tertarik) pada
medan magnetik oleh karena adanya garis-garis medan magnetik sehingga
padatan logam akan terpisah dari campurannya.
Menurut Ulman (2006), magnetik separator merupakan pemisahan
secara fisik untuk partikel dengan perbedaan permeability dan susceptbility
berdasarkan 3 cara, yaitu kekuatan tarikan magnet(tractive magnetic forces),
gravitasi, friksi dan inertial. Feed ke magnetik separator terpecah menjadi dua
atau lebih komponen . Jika separator digunakan untuk memproduksi magnet
konsentrat dapat digunakan paramagnetik atau diamagnetik. Setiap produk
harus ditransportasikan melewati ke dalam sepanjang magnet.
Pemisahan menggunakan magnet bergantung pada besarnya daya
magnet dari bahan yang akan dipisahkan. Effesiensi dari pemisahan
menggunakan magnet dapt dilihat dengan adanya recovery dan tingkat magnetic
concentrate.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
magnetic-separator-35966353
Ardra. 2010. Pemisahan Secara Magnetik, Magnetic Separation.
ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/pemisahan-magnetik-
magnetic-separation/
Sakti, Oki Putri. 2010. Magnetik Separator. opsokisakti.blogspot.com /
2010/08/magnetik-separator.html.
Anonim. 2014. Magnetic Separator. www.slideshare.net/ramadcifer
/magnetic-separator-35966353
Mubarok, Rizal Ahmad. 2012. Magnetik Separator. www.scribd.com/
doc/114926496/Magnetik-Separator
LAMPIRAN
PERTANYAAN DAN JAWABAN