Anda di halaman 1dari 3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Perancangan Sequence
Rancangan sequence penambangan adalah untuk menentukan lokasi

awal

penambangan

hingga

batas

akhir

dari

kegiatan

penambangan.

Perancangan sequence atau tahap-tahap penambangan ini membagi pit limit


menjadi unit-unit perencanaan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini
akan membuat masalah perancangan tambang tiga dimensi yang kompleks
menjadi lebih sederhana.

2.2 Tahapan Tambang (Mining Phases / Pushbacks)


Pushbacks adalah bentuk-bentuk penambangan (minable geometries)
yang menunjukkan bagaimana suatu pit akan ditambang, dari titik masuk awal
hingga ke bentuk akhir pit. Nama-nama lain adalah phases, slices, stages.
Tujuan utama dari pentahapan ini adalah untuk membagi seluruh volume
yang ada dalam pit ke dalam unit-unit perencanaan yang lebih kecil sehingga
lebih mudah ditangani.
Dengan demikian, problem perancangan tambang 3-dimensi yang amat
kompleks ini dapat disederhanakan.

Selain itu, elemen waktu dapat mulai

diperhitungkan dalam rancangan ini karena urutan penambangan tiap-tiap


pushback merupakan pertimbangan penting.
Pushbacks ini biasanya dirancang mengikuti urutan penambangan
dengan algoritma floating cone untuk berbagai skenario harga komoditas. Bentuk
pushbacks ini tidak akan persis sama dengan geometri yang dihasilkan floating
cone karena kendala operasi seperti lebar pushback minimum dll.
Tahapan-tahapan penambangan yang dirancang secara baik akan
memberikan akses ke semua daerah kerja, dan menyediakan ruang kerja yang
cukup untuk operasi peralatan yang efisien.

2.3

Penentuan Jadwal Pengupasan Overburden


2

Dalam penjadwalan pengupasan Overburden disesuaikan dengan urutan


tahap penambangan. Tahap pertama dilakukan penambangan jenjang per
jenjang hingga sasaran produksi Batubara untuk tahun pertama tercapai.
Persentase jenjang terakhir yang harus ditambang dihitung untuk mencapai
sasaran produksi. Tonase Batubara dan Overburden ditabulasikan untuk
mengetahui jumlah material total. Tahap-tahap penambangan dilanjutkan pada
jenjang-jenjang berikutnya hingga semua bijih dapat terambil. Jumlah Batubara,
Overburden, dan material total ditabulasikan untuk setiap tahun.
Jumlah Overburden yang harus dipindahkan dibagi dengan umur
tambang akan menghasilkan tingkat produksi Overburden per tahun yang
terjadwal teratur dan merata.

2.4

Menyeimbangkan Jadwal
Setelah ditentukan tingkat produksi dan tingkat pemindahan/pergerakan

material total untuk setiap periode waktu. Langkah berikutnya adalah


menambang dari push back sumber batubara utama dan dari push back
overburden yang harus dikupas pada suatu periode waktu untuk mencapai
sasaran produksi. Masalah yang timbul adalah akan ada sejumlah overburden di
dalam material Batubara dan sebaliknya, sejumlah Batubara dalam material
Overburden. Penjadwalan diupayakan seimbang sehingga jumlah Batubara dari
semua potensi dapat memenuhi sasaran, dan jumlah material total dari potensi
batubara tersebut mencapai sasaran pula. Metode yang dapat dilakukan adalah:
metode cobacoba (trial and error), dan menggunakan persamaan serentak
(simultaneous equations).
Jumlah Batubara yang ditimbun selama pra-produksi dan Batubara yang
ditambang selama tahun pertama sama dengan sasaran produksi tahun
pertama. Untuk pabrik yang besar, sasaran produksi tahun pertama biasanya
sekitar 75% sasaran produksi. Umumnya kesalahan perkiraan produksi sulit
dihindari, sehingga perlu dilakukan pengecekan berulang kali. Apabila suatu
push back telah selesai, pastikan bahwa material total yang ditargetkan setiap
tahun dari push back tersebut sama dengan jumlah Batubara dan Overburden
untuk push back yang bersangkutan. Evaluasi dilakukan juga pada jumlah
jenjang yang dapat ditambang dari satu push back selama tahun tersebut.
2.5

Mine Sequence, Log term and short term.

Perencanaan jangka panjang, yaitu suatu perencanaan kegiatan yang


jangka waktunya lebih dari 5 tahun secara berkesinambungan. Perencanaan
jangka pendek, yaitu suatu perencanaan aktivitas untuk jangka waktu kurang dari
setahun demi kelancaran perencanaan jangka menengah dan panjang.
1.

Alur Proses Daily Production Planning


Peta Progres Tambang, hasil operasi sebelumnya (mcc), kondisi dan

kemampuan alat (plant)


Interna Meeting
Evaluasi hasil operasi sehari sebelumnya dan merencanakan operasional

2.

2.

hari ini
Koordinasi dengan semua departemen
Distribusi ke seluruh departemen
Alur Proses Weekly Production Planning
Monthly target dan Mine design
Kumpulkan data (Survey, Plant, Produksi)
Membuat rencana mingguan dan gambar desain tambang
Internal Meeting
Weekly Meeting dengan customer
Buat work order ke dept. produksi dan survey

Alur Proses Monthly Production Plan

Terget dan desain tambang dari Customer


Engginering mengevaluasi rencana target dan desain tambang selama
satu bulan dari customer
Meeting dengan seluruh departemen di site
Ajukan ke Customer
Distibusi ke seluruh departemen

Anda mungkin juga menyukai