Anda di halaman 1dari 27

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN

PENJADWALAN PRODUKSI

PERENCANAAN TAMBANG

AKMAL FAUZI

NIM: D111 17 1010

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
A. Penjadwalan Produksi

Perancangan tambang dan penjadwalan produksi merupakan bagian yang

penting dalam suatu kegiatan penambangan. Perancangan tambang dan penjadwalan

produksi yang kurang baik justru menambah kesulitan dalam proses penambangan dan

berakibat pada biaya penambangan yang bertambah tinggi pula. Oleh karena itu,

prosedur dan sistematika yang baik dalam merancang dan menjadwalkan produksi

penambangan harus diterapkan dari awal penambangan sebagai patokan penentuan

tahapan penambangan tersebut (Salam dkk, 2013).

Penjadwalan produksi adalah bagian penting proses penambangan. Suatu contoh

sederhana ditunjukkan untuk menggambarkan dampak dari suatu pemilihan

penjadwalan produksi (Hustrulid and Kuchta, 2004). Penjadwalan produksi berfungsi

untuk membuat agar rencana produksi dapat berjalan lancar sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penjadwalan produksi dilakukan agar

alat-alat dapat bekerja sesuai dengan kapasitas yang ada serta kuantitas produk yang

diinginkan sesuai waktu yang telah ditentukan. Rancangan tahapan desain

penambangan merupakan bentuk-bentuk penambangan (mineable geometris) yang

menunjukkan bagaimana suatu tambang akan ditambang dari titik awal masuk hingga

bentuk akhir tambang. Sehingga memudahkan penanganannya dengan cara

menyederhanakan suluruh volume yang ada dalam keseluruhan tambang kedalam unit-

unit penambangan yang lebih kecil. Tahapan penambangan yang dirancang secara baik

akan memberikan jadwal pada semua daerah kerja dan menyediakan ruang kerja yang

cukup untuk operasi peralatan kerja tambang secara efisien Dengan demikian problem

perancangan tambang tiga dimensi yang amat kompleks ini dapat disederhanakan.

Adapun tujuan yang dilakukan ialah menghitung volume desain penambangan,

mengoptimasi model blok, membuat rancangan tahapan penambangan, menentukan

1
konsep penambangan, serta membuat penjadwalan produksi untuk pengupasan lapisan

tanah penutup dan penggalian (Adnannst dkk, 2015).

Tahapan penjadwalan produksi terdiri dari beberapa tahap antara lain

(Rahmalina, 2014):

1. Kebutuhan Pengupasan Pra Produksi

Jumlah minimum adalah material/tanah penutup yang harus dipindahkan dari

pushback/tahap pertama sehingga pushback ini akan menjadi sumber

penambangan bijih untuk produksi tahun pertama. Proses penjadwalan dapat

mengindikasikan jumlah material/tanah penutup yang disebut diatas, jadi mungkin

perlu dilakukan pengupasan pada pushback kedua, dan seterusnya. Material bijih

yang ditambang selama pra-produksi biasanya ditumpuk di dekat crusher dan

menjadi bagian dari bijih untuk tahun pertama.

2. Penentuan Jadwal Pengupasan Material Penutup

Jadwalkan bijih dari tahap-tahap penambangan (pushback) sesuai urutannya.

Tiap periode waktu, kumulatif waste dibagi dengan jumlah tahun. Hasilnya

memberikan tingkat produksi rata-rata yang diperlukan untuk memperoleh bijih.

Tabulasikan waste (atau material total) berdasarkan tahun. Puncak pemindahan

waste berhubungan dengan pra-pengupasan yang dibutuhkan pada setiap tahap.

Meratakan jadwal produksi waste dengan pemindahan tanah penutup ini jauh

dimuka, misalnya mulai pengupasan pushback sebelum bijih diperlukan.

a. Tiap periode waktu, kumulatif waste dibagi dengan jumlah tahun. Hasilnya

memberikan tingkat produksi waste rata-rata yang diperlukan untuk

memperoleh bijih. Hitung nilai kumulatif waste maksimum dibagi dengan

jumlah tahun. Hasilnya adalah tingkat produksi waste pertahun untuk

penjadwalan yang baik dan rata.

2
b. Penjadwalan pertama adalah untuk melampaui puncak tertinggi kemudian

mengatur kembali persoalan tersebut untuk puncak berikutnya.

3. Keseimbangan Jadwal

Tingkat produksi bijih dan pemindahan material total berdasarkan perioda waktu.

Langkah berikutnya adalah menambang dari tahap bijih utama dan dari tahap yang

memerlukan pengupasan selama satu periode waktu untuk mencapai sasaran

produksi:

a. Persoalannya adalah akan ada waste di dalam bijih dan sebagian bijih

terdapat di dalam material waste.

b. Harus diseimbangkan sehingga jumlah bijih dari semua sumber mencapai

target pula.

c. Setelah bijih dan waste (atau material total) dari tiap tahap ditentukan

untuk suatu periode waktu, kadar untuk tahun itu dapat ditentukan sebagai

ton rata-rata berbobot untuk bijih yang ditambang.

Unsur-unsur vital dalam penjadwalan adalah sumber-sumber (resorces) yang

dikenal dengan daya mesin, dan tugas-tugas (tasks) yang dikenal dengan pekerjaan-

pekerjaan (jobs) (Masruroh, 2012). Penjadwalan (scheduling) merupakan proses

penugasan kapan pekerjaan harus dimulai dan diselesaikan, sedangkan

pengurutan/tahapan (sequencing) merupakan proses pengaturan urutan atas

pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut. Prosedur yang biasa digunakan

untuk mendapatkan penjadwalan tambang yang optimal dengan mendefinisikan

tahapan penambangan. Banyaknya material/lapisan tanah penutup yang harus dikupas

selama masa pra-produksi sekurang-kurangnya adalah jumlah lapisan tanah penutup

yang harus dipindahkan dari tahapan pertama, dan masih mungkin dilakukan

pengupasan pra-produksi pada tahapan kedua, dan seterusnya (Adnannst dkk, 2015).

3
B. Tahapan Pembuatan Penjadwalan Produksi

Dalam tahap pembuatan jadwal produksi menggunakan aplikasi Minesched, data

yang dibutuhkan adalah blok model, constraint ramp waste, low grade dan high grade.

Sebelum itu, tahap pembuatan constraint ramp waste, low grade dan high grade

menggunakan aplikasi Surpac, dimana data yang dibutuhkan adalah blok model. Berikut

langkah kerja dalam proses penjadwalan produksi menggunakan aplikasi Surpac dan

MineSched adalah sebagai berikut:

1. Pertama, menambahkan folder baru di tempat data yang sudah ada sebelumnya

untuk tempat penyimpanan data penjadwalan produksi nantinya, dengan name

folder yaitu mineshead.

Gambar 1. Menambahkan Folder Baru

2. Di dalam folder baru tersebut, dibuatkan 4 folder yaitu DTM, MDL, Poligon, dan

Skenario.

4
Gambar 2. Membuat Folder DTM, MDL, Poligon, dan Skenario didalam Folder Mineshead

3. Membuka aplikasi surpac, Menetapkan folder tempat penyimpanan data dengan

cara memilih set as work directory, hal ini dilakukan agar data-data akan

tersimpan dalam satu folder.

Gambar 3. Menetapkan Folder Kerja

4. Pembuatan constraint low grade, high grade, dan constraint ramp waste diawali

dengan memasukkan blok model, dan membuat constraint baru dengan memilih

Block model/ Constraints/ New Constraint File.

5
Gambar 4. Memilih New Constraint File

5. Pembuatan constraint low grade memasukkan format dengan parameter “inside”

yakni ore serta memasukkan syarat kadar dengan memasukkan parameter blok

dan memilih syarat kadar nikel ≥ 1.4 dan kadar nikel < 2, save dengan kombinasi

a and b and c dan nama “Low_grade”, kilk apply.

Gambar 5. Pembuatan Constraint Low Grade

6
6. Pembuatan constraint high grade memasukkan format dengan parameter

“inside” yakni ore, parameter “not inside” yakni constraint low grade dengan

kombinasi a and b dan nama “High_grade” , klik apply.

Gambar 6. Pembuatan Constraint High Grade

7. Pembuatan constraint ramp waste memasukkan format dengan parameter

“inside” yakni constraint waste dan memilih constraint type adalah DTM dengan

DTM file menggunakan ramp, save dengan nama “Ramp_waste” , klik apply.

Gambar 7. Pembuatan Constraint Ramp Waste

7
8. Membuat atribut baru yaitu material, yaitu dengan attribute name adalah

material dengan type integer, setelah itu apply.

Gambar 8. Membuat Atribut Baru yaitu Material

9. Memasukkan value densitas pada constraint ramp_waste, low_grade dan

high_grade dengan memilih Block Model/ Estimation/ Assign Value. Attribute

name pilih “densitas” dan value isi 1.58. Memilih constraint ramp waste, low

grade dan high grade secara bertahap. Klik apply.

Gambar 9. Input Densitas

8
10. Memasukkan value material dengan memilih Block Model/ Estimation/ Assign

Value. Attribute name pilih “material” dan value isi bertahap 0, 1, 2 . Memilih

constraint ramp_waste pada value 0, low_grade pada value 1 dan high_grade

pada value 2 secara bertahap. Klik apply.

Gambar 10. Input Material

11. Setelah itu copy data ramp dtm, ramp str, ramp cut dtm, ramp cut, str, topografi

dtm, topografi str, topografi cut dtm, topografi cut str, ramp + topografi dtm,

dan ramp + topogrfi str untuk dimasukkan ke dalam file folder DTM di folder

mineshead. Sedangkan untuk blok model mdl, constraints ramp_waste, dan

constrains volume galian di copy dan dimasukkan ke dalam file folder MDL di

folder mineshead.

Gambar 11. Copy Data

9
12. Membuka aplikasi minesched kemudian membuat skenario baru. Klik skenario

baru pilih new.

Gambar 12. Membuka Aplikasi Minesched Kemudian Membuat Skenario Baru

13. Pilih models setelah itu klik ikon add. Kemudian piliha block model yang

diinginkan.

Gambar 13. Memasukkan File Blok Model ke Dalam Minesched serta Atribut
Densitas dan Material

10
14. Mengisi berbagai komponen yang dibutuhkan dalam pengaturan material classes

dan qualities.

Gambar 14. Mengisi Berbagai Komponen yang Dibutuhkan dalam Pengaturan


Material Classes dan Qualities

15. Membuat kalkulasi untuk menghitung recovered grade.

Gambar 15. Membuat Kalkulasi untuk Menghitung Recovered Grade

11
16. Melakukan validasi dari data-data yang telah dinput sebelumnya.

Gambar 16 Melakukan validasi dari data-data yang telah dinput sebelumnya

17. Mengatur lokasi pit, stokpile, dan pabrik serta alur pengangkutan material.

Gambar 17. Mengatur Lokasi Pit, Stokpile, dan Pabrik Serta Alur Pengangkutan Material

18. Memasukkan constrain volume galian pada lokasi pit dan memilih metode

penambangan dengan benches serta mengatur posisi, elevasi, dan tinggi dari

bench sesuai dengan model pit yang telah dibuat di surpac. Selanjutnya

12
mengatur juga arah penambangan ke arah utara dengan ukuran blok 25 x 25.

Pengaturan-pengaturan ini dapat dilihat dalam gambar 18 berikut.

Gambar 18. Memasukkan Constrain Volume Galian Pada Lokasi Pit dan Memilih
Metode Penambangan dengan Benches serta Mengatur Posisi,
Elevasi, dan Tinggi dari Bench

19. Mengatur jenis dan jumlah material yang dapat diproses dipabrik dalam sehari

seperti yang terlihat pada gambar berikut.

13
Gambar 19. Mengatur Jenis dan Jumlah Material yang dapat
Diproses Dipabrik dalam Sehari

20. Melakukan evaluasi data

Gambar 20. Melakukan Evaluasi Data

14
21. Mengatur kapasitas alat excavator yaitu dapat memproduksi maksimal 6355 m3

material dari pit.

Gambar 21 Mengatur Kapasitas Alat Excavator

22. Menginput nilai parameter-parameter penambangan yaitu block factor, swell

factor, maximal active benches, dan horizontal lag all directions.

Gambar 22. Menginput Nilai Parameter-Parameter Penambangan

15
23. Merencanakan hari dan jam kerja serta waktu libur dari alat dan pabrik.

Gambar 23. Merencanakan Hari dan Jam Kerja serta Waktu Libur dari Alat dan Pabrik

24. Mengatur tanggal penjadwalan produksi dimulai dan umur tambang dalam

periode tahunan.

Gambar. 24 Mengatur Tanggal Penjadwalan Produksi Dimulai dan Umur Tambang dalam
Periode Tahunan.

16
25. Menampilkan diagram penggalian dengan klik kanan dan pilih customize dan

mengisi parameter sesuai gambar 25 dan tampilan akhir sesuai gambar 26.

Gambar 25. Customize Grafik

26. Menampilkan diagram batang yang menunjukkan jumlah tonase dari setiap

material yang dihasilkan dari proses penambangan tiap tahunnya selama umur

tambang.

Gambar 26. Menampilkan Diagram Batang yang Menunjukkan Jumlah Tonase dari Setiap
Material yang Dihasilkan dari Proses Penambangan Tiap Tahunnya

17
27. Menampilkan blok penambangan tiap periodenya (lampiran A).

Gambar 27. Menampilkan Blok Penambangan Tiap Periodenya.

18
C. Penutup

Adapun kesimpulan dan saran dari praktikum perencenaan tambang mengenai

pembuatan penjadwalan produksi adalah sebagai berikut:

1. Kesimpulan

Penjadwalan produksi adalah bagian penting proses penambangan. Suatu contoh

sederhana ditunjukkan untuk menggambarkan dampak dari suatu pemilihan

penjadwalan produksi. Penjadwalan produksi berfungsi untuk membuat agar rencana

produksi dapat berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sehingga

dapat dikatakan bahwa penjadwalan produksi dilakukan agar alat-alat dapat bekerja

sesuai dengan kapasitas yang ada serta kuantitas produk yang diinginkan sesuai

waktu yang telah ditentukan. Penjadwalan memungkinkan estimasi produksi material

dan memperkirakan besar produksi setiap tahunnya.

Penjadwalan dilakukan untuk mengetahui material galian yang telah diekskavasi

oleh alat tambang yang sudah terdefinisi dalam periode tertentu (tahun).

Penjadwalan memungkinkan estimasi produksi material dan memperkirakan besar

produksi setiap tahunnya. Hasil dari evaluasi yakni 12.580.251 ton waste, 2.851.530

ton low grade. Periode penambangan yakni 10 tahun dengan menggunakan 2 unit

LIEBHERR_R9800. Alat bekerja yaitu selama 12 jam.

2. Saran

Setelah membaca laporan ini, diharapkan para pembaca dapat mengetahui dan

memahami dalam penjadwalan produksi dalam menggunakan software mineshead

9.0.0.

19
DAFTAR PUSTAKA

Adnannst, M., Maryanto dan Guntoro, D., 2015, Rencana Rancangan Tahapan
Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama
Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Prosiding Teknik
Pertambangan, pp. 87–91.

Hustrulid, W., and Kuchta, M., 2004, Open Pit Mine Planning and Design, Volume 1
Fundamentals, A.A. Balkema Publishers, New York.

Masruroh, N., 2012, Analisa Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan Metode


Ampbell Dudeck Smith, Palmer, dan Dannenbring di PT Loka Refraktoris
Surabaya. Surabaya: Teknik Industri FTI-UPN Veteran.
Rahmalina, Y., 2014, Perhitungan Cadangan dan Penjadwalan Produksi Nikel Laterit
pada Pit A, B dan C PT Gane Permai Sentosa Harita Nickel Pulau Obi, Maluku
Utara, Padang: Universitas Negeri Padang.

Salam, A., Umar, H., dan Tonggiroh, A., 2013, Perancangan Tambang dan Penjadwalan
Produksi Penambangan Batubara (Desa Batuah Kabupaten Kutai Kartanegara
Propinsi Kalimantan Timur ), Geosains Vol. 09 No.01 2013, 9(1), pp. 61–76.

20
LAMPIRAN
A. Blok Penambangan Setiap Periode

1. Periode 1

2. Periode 2
3. Periode 3

4. Periode 4
5. Periode 5

6. Periode 6
7. Periode 7

8. Periode 8
9. Periode 9

10. Periode 10

Anda mungkin juga menyukai