Prinsip dari gamma ray log adalah perekaman radioaktivitas alam bumi,
dimana sinar gamma ampu menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar
gamma yang umumnya berupa detector sintilasi. Setiap gamma ray log yang
terdetekssi akan menimbulkan pulsa listrik pada detector. Parameter yang
terekan adalah jumlah pulsa yang tercatat per satuah waktu (cacah GR). Log
sinar gamma adalah log yang digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas
suatu batuan. Kekuatan radiasi sinar gamma yang paling kuat dipancarkan oleh
mudstone dan paling lemah dipancarkan batubara. Terutama yang dari
mudstone laut menunjukan nilai yang ekstra tinggi, sedangkan radiasi dari
lapisan sandstone lebih tinggi disbanding batubara. Log sinar gamma
dikombinasikan dengan log utama, seperti log densitas, netron dan gelombang
bunyi, digunakan untuk memastikan batas antara lapisan penting.
Skala log gamma ray dalam satuan API unit (APIU). Log gamma ray
biasanya ditampilkan pada kolom pertama, bersama sama dengan kurva SP
dan caliper. Skala log gamma ray dari kiri ke kanan biasanya 0 - 100 atau 0 150
API. Walaupun terdapat juga suatu kasus dengan nilai gamma ray sampai 200
API untuk jenis organic rich scale. Log gamma ray sangat efektif dalam
emnentukan zona permeable, dengan dasar bahwa elemen radio aktif banyak
terkonsentrasi pada shale yang impermeable, dan hanya sedikit pada batuan
yang permeable. Pada formasi yang impermeable kurva gamma ray akan
menyimpang ke kanan, dan pada formasi yang permeable kurva gamma ray
akan menyimpang kekiri. Log gamma ray memiliki jangkauan pengukuran 6 12
in. dengan ketebalan pengukuran sekitar 3 ft.
Pengukuran dilakukan dengan jalan memasukan alat detector ke dalam
lubang bor. Oleh karena sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka
logging gamma ray dapat dilakukan pada lubang bor yang telah dipasang casing
ataupun telah dilakukan cementing. Walaupun terjadi atenuasi sinar gamma
karena casing dan semen, akan tetapi energinya masih cukup kuat untuk
mengukur sifat radiasi gamma pada formasi yang mengandung unsur unsur
radioaktif dimana intensitasnya akan diterima oleh detector dan di catat di
permukaan.
Untuk memisahkan jenis jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada
bacaaan gamma ray spectroscopy. Karena pada hakikatnya besarnya energy dan
intensitas setiap mineral radioaktif tersebut berbeda beda. Seperti mineralisasi
uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uranium yang mungkin pada
coal dan dolomite.
Beberapa jenis batuan dapat dikenal dari variasi kandungan fraksi
lempungnya, misalnya batu lempung hampir seluruh terdiri dari mineral
lempung, batu pasir kwarsa sangat sedikit mengandung mineral lempung dan
sebagainya. Oleh karena itu respon gamma dapat digunakan untuk menafsirkan
jenis litologinya. Beberapa contoh batuan sesuai sifat radioaktifnya adalah
sebagai berikut :
Radioaktifnya sangat rendah
Anhidrid, garam, batubara dan nodule silica. Silica yang berlapis mengandung
radioaktif lebih tinggi dari berbentuk nodule.
Radioaktif rendah
Batu gamping murni, dolomite dan batu pasir. Batu gamping dan dolomite yang
bewarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang bewarna terang.
Radioaktif menengah
Arkosa, pelapukan granit, batu lanau, batu gamping lempungan dan napal. Batu
yang bewarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang bewarna terang.
Radioaktif sangat tinggi
Serpih, batu lempung dan abu gunung api.
3. Log Densitas
Resistivitas
Mineral Resistivitas (m) Batuan
(m)
Sulfida:
Kalkopirit 1.2 x 10-5 - Batuan serpih 20 -2x103
3 x 10-1 Konglomerat
Pirit 2x103 -104
Pirhotit 2.9 x 10-5 -1.5 Batupasir
1 -7.4x108
Galena Batugamping
7.5 x 10-6- 5x10-
Sfalerit Dolomit 5x10 - 107
2
Napal
Oksida: 3.5x102 -
3x10-5- 3x102 Lempung
Hematit 5x103
Aluvial dan pasir
1.5 x 107 Moraine
Limonite 3 -7x10
Magnetite 1 -102
Ilmenit 3.5 x 10 -3-107 Sherwood batu pasir
Tanah (40% lempung) 10 -8x102
103- 107 Tanah (20% lempung)
Quartz 10 -5x103
Tanah teratas
Garam batu 5 x10-5 -5.7x103
London tanah liat
Antrasit 10-3 -5x10 Lias tanah liat
Tanah batu 100 -400
Lignit
Tanah kering 8
3x102- 106 Mercia batulumpur 33
Granit 3x10 - 1013 Batubara tanah liat
Batubara 250 -1700
Granit (lapu 10-3 -2x105 Kapur
k) 4 -20
Batu karang
Syenite 9-2x 102
Kerikil (kering) 10 -15
Diorit Kerikil (jenuh)
Kuarte/Recent pasir 15 -33
Gabro 3x102- x106
50 -150
Basalt 3x10 -5x102
20 -60
Gamping/mi 102 -106
50
ka
104 -105
Grafit >100
103 -106
Batu kapur 50- 150
Marmer 10 1.3x107
0.2 -8
20 -104
1400
10 -102
100
6x102 -4x107
50 -100
102 -2.5x108