LONGSORAN BUSUR
(ROTATIONAL FAILURE)
NAMA:
ERIKO JILLIANO (073001700019)
MARISSA THEODORA MASSANG (073001700037)
Kondisi Umum
a. Bentuk awal
potensi longsoran
busur
b. Bentuk lereng
setelah material
longsoran pertama
jatuh
Perkembangan fenomena ketidakstabilan pada lereng –
model longsoran busur (Giani, 1992)
c. Kondisi lereng
setelah material
longsoran
dipindahkan
d. Longsoran
berikutnya yang
terjadi akibat
pemindahan
material longsoran
pertama
Longsoran busur pada batuan lunak dan batuan lemah
Pada lereng batuan lunak atau lemah, longsoran dapat
terjadi sepanjang permukaan busur.
Pada batuan lunak seperti gipsum, garam, atau talk,
parameter kekuatan matriks batuan sangat berpengaruh,
sedangkan keberadaan struktur saja jarang bisa
menggerakkan bidang gelincir.
Pada batuan lemah, volume satuan batuan bisa sangat kecil
sehingga mengizinkan permukaan longsor menemukan
garis pertahanan terlemah yang melalui lereng sepanjang
garis tegak atau busur.
Analisis Kestabilan Lereng pada Batuan Lemah dan Batuan Lunak
ANALISIS LONGSORANBUSUR
terlihat pada gambar, maka asumsi persimis bahwa material timbunan sudah
tidak memiliki kohesi, sehingga sudut lereng harus
dipilih desain lereng untuk kurang dari atau sama dengan sudut geser dalamnya
mudstone (grafik terbawah) (angle of repose) material terlemah.
karena desain ini sudah pasti
aman untuk sandstone.
ANALISISLONGSORANBUS
UR
Metode Irisan : Felenius, Bishop
dan Janbu