RANCANGAN PILAR
PADA TAMBANG BAWAH TANAH
Oleh :
ROCHSYID ANGGARA
1. Tambang Terbuka
(Surface Mining)
suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara,
ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja
berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim.
Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan
open cut mining; adalah metoda penambangan yang
dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada
suatu batuan yang berada atau dekat dengan
permukaan.
Sublevel Stopping
Blast Hole Stopping
Square Set
Longwall Mining
Sub level Caving
Block Caving
UNDERGROUND MINE
PILLAR
Jenis-Jenis Pillar
Jenis Deskripsi
Sill Pillar Pilar horizontal yang memisahkan level atau stopes, sering digunakan ketika beberapa level
ditambang bersamaan
Room and Pillar Pillar dengan bentuk dan susunan yang teratur, biasanya digunakan sebagai penyangga pada
tambang batubara yang cadangannya cenderung tersebar mendatar .
Stope and Pillar Tidak jauh berbeda dengan room and pillar, jenis stope and pillar digunakan untuk
penambangan bijih dan bentuk serta susunan pillar biasanya tidak teratur
Yield Pillar Metode pengendalian atap/roof, dimana kekuatan alami dari lapisan atap dipertahankan
dengan mengurangi tekanan/pressure di area kerja dan mengontrol pemindahan beban ke
abutment . Biasanya sering digunakan pada longwall mining
Post Pillar Merupakan gabungan dari room-pillar and cut and fill stope, bijih diekploitasi in horizontal
slices dari bawah ke atas. Pillar ditinggalkan di stope untuk menyangga atap.
Barrier Pillar Merupakan solid block yang ditinggalkan di antara dua zona penambangan, sebagai penyangga
regional di tambang besar untuk mencegah kecelakaan karena aliran air, gas, ledakan atau
kegiatan penambangan
Bracket Pillar Slip pada diskontinuitas dapat menyebabkan rockburst dalam stopes, sehingga Bijih yang
bersebelahan dengan struktur geologi ini dibiarkan tidak ditambang untuk melindungi struktur
dari tekanan terganggu /induced stress yang disebabkan oleh penambangan
FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign
©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 16
1. Shaft Pillar
Sebuah area besar yang dibiarkan tidak dikerjakan/digali/ditambang di sekitar shaft bottom untuk
melindungi shaft dan bangunan permukaan dari bahaya karena subsidence.
2. Crown Pillar
Crown Pillar terdiri dari massa batuan dengan geometri yang bervariasi, yang terletak di atas liang
paling atas tambang, yang berfungsi untuk secara permanen atau sementara memastikan stabilitas
elemen permukaan/ surface element (bodies of water, soil and precipitation)
Kekuatan pillar dapat didefinisikan sebagai kapasitas resistensi maksimum yang dimiliki pilar untuk mengatasi kompresi aksial [Brady dan Brown 1985],
dimana kompresi aksial pada deposit yang datar disebabkan berat massa batuan diatasnya.
Note
Tegangan pillar rata-rata (p ) dapat diperkirakan dengan mengasumsikan beban lapisan massa batuan terbagi merata
diantara semua pillar, yang dikenal dengan the tributary area method, yang dapat dihitung denga rumusan :
Note : rumusan ini tidak memperhitungkan kehadiran barriers pillars dan solid abudments yang
menyebabkan pengurangan tegangan pada pillar
Distribusi Tegangan
Tegangan yang terjadi di sekitar penggalian tidak memiliki beban yang konstan. Tegangan lebih
tinggi pada batas-batas penggalian /boundaries excavation daripada di pusat pilar. Gambar berikut
menunjukkan distribusi tegangan a pada tiga pilar
Karakteristik massa batuan selalu menjadi acuan utama dalam rancangan. Besaran beban, tegangan dan kekuatan dari suatu
pillar dapat dianalisa dengan mengetahui terlebih dahulu karakteristik massa batuan yaitu melalui sifat fisik dan mekaniknya. Hasil
dari karakteristik selalu dikaitkan dengan diskontinutias pada massa batuan, salah satu metode untuk menghubungkan
karakteristik massa batuan dan diskontinuitas yang terjadi yaitu Rock Mass Rating.
Pengaruh RMR dan ratio lebar-tinggi pillar Pengaruh diskontinuitas terhadap kekuatan pillar/
terhadap kekuatan pillar/ pillar strength pillar strength
FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign
©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 25
4. Load-deformation characteristics of the pillar
FK =
2. Metode Empiric
Metode empirik oleh Lunder dan Pakalnis, diambil dari 177 kasus pillar pada jenis
hardrock atau pada mine stones
Metode numerik adalah teknik - teknik yang digunakan untuk merumuskan masalah matematika agar dapat diselesaikan hanya
dengan operasi hitungan/aritmatika, yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kali dan bagi (Ibraheem&Hisyam). Metode numerik
mendukung variasi dari nilai setiap parameter masukan dalam berbagai perancangan geoteknik, salah satunya “Pillar”, sehingga
metode ini sangat sering digunakan.
1. Continuum approach, Asumsi dasar dari metode ini adalah massa batuan mengalami deformasi secara kontinyu akibat tegangan, yang mana
massa batuan yang berdekatan yang berada dalam zona terganggu, mengalami proses deformasi yang sama. Metode numerik yang tergabung
dalam pendekatan continuum : Finite Element Method (Program : Phase2, Plaxis), Finite Difference Method (Program : FLAC), dan Boundary
Element Method (Program : EXAMINE)
2. Diskontinuum approach, Keberadaan diskontinuitas dalam massa batuan membatasi penerapan metode berbasis kontinum, sehingga dengan
adanya metode diskontinum, maka analisa kemungkinan perpindahan besar akibat diskontinuitas dapat dianalisa dengan metode ini. Metode numerik
yang tergabung dalam pendekatan diskontinuum : Diskontinuous Deformation Analysis (DDA), Discrete/Distinct Element Method (Program : UDEC,
3DEC)
3. Hybrid Method Dalam banyak kasus, terjadinya failure/kegagalan pada massa batuan disebabkan oleh kombinasi dari adanya bidang geser pada
massa batuan akibat diskontinuitas dan deformasi massa batuan. Metode hybrid merupakan gabungan dari Continumm dan Diskotinuum. Metode
Numerik : Finite Discrete Element Method (Program : ELFEN
STUDI KASUS
Penelitian ini dilakukan pada area kegiatan penambangan bijih emas dan perak yang sedang diusahakan oleh perusahaan pertambangan PT. Aneka
Tambang Tbk, melalui salah satu unit usahanya yaitu Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor, dengan melakukan sistem tambang bawah tanah
memakai metode gali dan isi ke atas (overhand cut and fill underground mining).
Analisis dan pengolahan data untuk mendapatkan nilai ketebalan paling ekonomis dan aman dari sill pillar yang ditinggalkan, dilakukan dengan
memadukan beberapa propertis dari masa batuan dengan beberapa analisis antara lain : dari hasil permodelan fisik dan numerik. Perhitungan
tingkat kesetabilan sill pillar dapat dilihat dari nilai Faktor Keamanan (FK) yang diperoleh baik dengan metode Numerik maupun kesetimbangan
batas, sehingga dengan mengacu pada nilai teoritis FK untuk underground mining sebesar 1,3-2 (Hoek, E, et al, 1995), dengan asumsi bahwa
dari analisis fisik beban material diatas merupakan beban mati (total).
Analisis dilakukan dengan mengacu pada kesetimbangan gaya-gaya vertikal. Perilaku keruntuhan diperkirakan terjadi
akibat keruntuhan geser, dimana bidang runtuhnya terletak pada bidang batas (interface) antara bijih (ore) dan
batuan samping breksi tufaan (foot wall) yang dapat diilustrasikan seperti gambar 3. Tabel 1,2 dan tabel 3
merupakan parameter dan propertis yang digunakan dalam analisis.
Tabel 1. Data dimensi Blok penambangan yaitu Blok 4 Selatan L.500 dan Blok 3 Selatan L.600
tambang Ciurug
Tabel 2 . Sifat Fisik dan Sifat Mekanik modifikasi dengan Roclab versi 1.0
Hasil perhitungan dari faktor keamanan (FK) dengan menggunakan metode kesetimbangan batas
adalah sebagai berikut (tabel 3 dan gambar 3) :
Tabel 3 Hasil analisa Stabilitas Pillar Metode Kesetimbangan Batas pada lokasi Blok 4 Selatan tambang Ciurug L.500
Analisis ketebalan sill pillar berdasarkan permodelan numeris Dari hasil simulasi permodelan numerik dengan menggunakan
program Phase2 diperoleh hasil
Perhitungan numerik untuk menganalisis kestabilan sill pillar dilakukan nilai FK untuk setiap slice sebagai berikut (tabel 4 dan gambar
dengan menggunakan 5):
program software phase2 dari Rocscience. Pendekatan yang digunakan
pada pemodelan numerik
ini sama dengan perhitungan kesetimbangan batas, yaitu Tabel 4. Rekapitulasi Analisa Stabilitas Pillar Menggunakan Program Phase2
mensimulasikan lebar stope dan
ketebalan sill pilar serta tebal material filling (gambar 4). Parameter dan
propertis menggunakan Slice ( m ) Elevasi Tebal Pilar FK
tabel 1 dan 2 diatas. 1 590 18 1,563
2 593 15 1,433
3 596 12 1,345
4 599 9 1,198
5 602 6 0,936
6 605 6 0,520
Gambar
FOLLOW US: 4. Model numerik blok 4 S L.500 dan 3 S L.600 Tambang Ciurug Unique and profes sional pres entati on de sign
©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 39
Analisis perpindahan hasil model numerik ini yang menegaskan bahwa terjadi runtuhan filling material secara menyeluruh sehingga menjadi
beban total atau mati sebagaimana hasil dari model fisik. Pola keruntuhan yang diperlihatkan oleh kontor distribusi dari nilai FK pada stiap
stage menunjukan bahwa semakin tipis sill pillar maka tegangan yang diterima oleh badan pillar semakin tinggi, sehingga dengan demikian
akan semakin kecil nilai faktor keamanan (FK).
1. H.L.Hartman. 1987. Introductory Mining Engineering. A Wwilley-Interscience Publication. Willey & Sons. USA
2. W.A.Hustrulid.1982. Underground Mining Methods Handbook. Society of Mining Engineer. The American Institute of Mining, Mettalurgical, and Petroleum
Engineer, Inc. New York.
3. Darling, Peter. 2011. SME Mining Engineering Handbook. Third Edition. Vol 1
4. Herian Sudarman Hemes , Heru Sigit Purwanto , Barlian Dwinagara. 2008. Analisis Beban Material Filling Dalam Penentuan Tebal Sill Pillar Berdasarkan Nilai
Faktor Keamanan (FK) Blok 4 Selatan Tambang Ciurug Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat
5. Hoek,E, Kaiser, PK, Bawden, WF, 1995., Support of Underground Excavation in Hard Rock , A.A Balkema Publishers, Rotterdam.
TERIMA KASIH
“Pertambangan”
(per-tambang-an)
LAMPIRAN
Ada beberapa syarat untuk metode cut and fill stoping, antara lain :
a. Endapan bijih tebalnya antara 1 – 6 m.
b. Arah endapan relatif mendatar tapi cukup tebal.
c. Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan untuk endapan yang bukan vein kurang dari 45o.
d. Endapan bijih keras, tapi batuan induknya boleh tidak kompeten mengingat hampir secara langsung disangga dengan material filling.
e. Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya