Anda di halaman 1dari 44

©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 1

RANCANGAN PILAR
PADA TAMBANG BAWAH TANAH

Oleh :

ROCHSYID ANGGARA

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 2

SISTEM PENAMBANGAN (HL.HARTMAN,1987)

1. Tambang Terbuka
(Surface Mining)
suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara,
ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja
berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. 
Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan
open cut mining; adalah metoda penambangan yang
dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada
suatu batuan yang berada atau dekat dengan
permukaan.

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 3

2. Tambang Bawah Tanah


(Underground Mining)
suatu sistim penambangan mineral atau batubara
dimana seluruh aktivitas penambangan tidak
berhubungan langsung dengan udara terbuka

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 4

3. Tambang Bawah Air


(Underwater Mine)
metode penambangan yang kegiatan penggaliannya
dilakukan di bawah permukaan air atau endapan mineral
berharganya terletak di bawah permukaan air. 

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 5

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH


( Berdasarkan penyangga )

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 6
Metode Penambangan Bawah Tanah
(Open stope method)

Room and Pillar Shringkage Stopping

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 7
Metode Penambangan Bawah Tanah
(Open stope method)

Sublevel Stopping
Blast Hole Stopping

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 8
Metode Penambangan Bawah Tanah
(supported stoping method)
Stull Stopping Cut and fill

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 9
Metode Penambangan Bawah Tanah
(supported stoping method)

Square Set

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 10
Metode Penambangan Bawah Tanah
(Caving Method)

Longwall Mining
Sub level Caving

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 11
Metode Penambangan Bawah Tanah
(Caving Method)

Block Caving

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 12

UNDERGROUND MINE
PILLAR

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 13
DEFINISI PILLAR
Secara umum, pilar-pilar batu dapat didefinisikan sebagai batuan in situ antara dua atau lebih bukaan bawah tanah (Coates, 1981).
Dalam penambangan, lebih praktis untuk menentukan pilar sebagai bagian dari batu yang tersisa hanya untuk membawa beban atau mengurangi
deformasi, untuk menjaga stabilitas di tambang.

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 14

Jenis-Jenis Pillar

Berdasarkan Berdasarkan Rasio


Kegunaannya Tinggi dan Lebar Pillar

Support Pillars Protection Pillars 1. Slender pillar


1. Sill Pillar 1. Shaft Pillar 2. Intermediate Pillar
2. Room and Pillar 2. Crown Pillar 3. Square Pillar
3. Stope and Pillar 3. Barrier Pillar
4. Yield Pillar 4. Bracket Pillar
5. Post Pillar
6. Barrier Pillar
7. Bracket Pillar

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 15
JENIS_JENIS PILAR PENYANGGA

Jenis Deskripsi

Sill Pillar Pilar horizontal yang memisahkan level atau stopes, sering digunakan ketika beberapa level
ditambang bersamaan

Room and Pillar Pillar dengan bentuk dan susunan yang teratur, biasanya digunakan sebagai penyangga pada
tambang batubara yang cadangannya cenderung tersebar mendatar .

Stope and Pillar Tidak jauh berbeda dengan room and pillar, jenis stope and pillar digunakan untuk
penambangan bijih dan bentuk serta susunan pillar biasanya tidak teratur

Yield Pillar Metode pengendalian atap/roof, dimana kekuatan alami dari lapisan atap dipertahankan
dengan mengurangi tekanan/pressure di area kerja dan mengontrol pemindahan beban ke
abutment . Biasanya sering digunakan pada longwall mining

Post Pillar Merupakan gabungan dari room-pillar and cut and fill stope, bijih diekploitasi in horizontal
slices dari bawah ke atas. Pillar ditinggalkan di stope untuk menyangga atap.

Barrier Pillar Merupakan solid block yang ditinggalkan di antara dua zona penambangan, sebagai penyangga
regional di tambang besar untuk mencegah kecelakaan karena aliran air, gas, ledakan atau
kegiatan penambangan

Bracket Pillar Slip pada diskontinuitas dapat menyebabkan rockburst dalam stopes, sehingga Bijih yang
bersebelahan dengan struktur geologi ini dibiarkan tidak ditambang untuk melindungi struktur
dari tekanan terganggu /induced stress yang disebabkan oleh penambangan
FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign
©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 16

JENIS_JENIS PILAR PELINDUNG

1. Shaft Pillar
Sebuah area besar yang dibiarkan tidak dikerjakan/digali/ditambang di sekitar shaft bottom untuk
melindungi shaft dan bangunan permukaan dari bahaya karena subsidence.

2. Crown Pillar
Crown Pillar terdiri dari massa batuan dengan geometri yang bervariasi, yang terletak di atas liang
paling atas tambang, yang berfungsi untuk secara permanen atau sementara memastikan stabilitas
elemen permukaan/ surface element (bodies of water, soil and precipitation)

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 17
BERDASARKAN RASIO LEBAR DAN TINGGI PILAR

Slender Pillar Square Pillar Rectangular Pillar


· Kekuatan rata-rata pillar akan berkurang seiring meningkatnya
ukuran dari pillar (slender pillar)
· Ketika pembebanan pada slender pillar melewati kapasitas
maksimalnya, pillar ini akan failure sepenuhnya dan
menumpahkan hampir seluruh beban yang ada diatasnya.
· Rectangular Pilar dapat membawa beban yang sangat besar
dibanding ukuran pillar lainya
· Berdasarkan kekuatan pillar (Rectangular > Square > slender)

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


RANCANGAN PILLAR

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 19

1. Kekuatan Pillar/pillar strength

Kekuatan pillar dapat didefinisikan sebagai kapasitas resistensi maksimum yang dimiliki pilar untuk mengatasi kompresi aksial [Brady dan Brown 1985],
dimana kompresi aksial pada deposit yang datar disebabkan berat massa batuan diatasnya.

Rumus Empirical Penentuan Kekuatan Pillar untuk stone Mines

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 20

Rumus Empirical Penentuan Kekuatan Pillar pada


penambangan batuan keras dan batubara

Obert-Duvall Formula Mark-Bieniawski


Bieniawski (square pillar)
(rectangular pillar)

Note

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 21

2. Tegangan Pillar/pillar stress

Tegangan pillar rata-rata (p ) dapat diperkirakan dengan mengasumsikan beban lapisan massa batuan terbagi merata
diantara semua pillar, yang dikenal dengan the tributary area method, yang dapat dihitung denga rumusan :

Note : rumusan ini tidak memperhitungkan kehadiran barriers pillars dan solid abudments yang
menyebabkan pengurangan tegangan pada pillar

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 22

Tegangan pada single pillar

 1. Rib Pillars )


2. Square Pillars
3. Rectangular
4. Irregular

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 23

Distribusi Tegangan

Tegangan yang terjadi di sekitar penggalian tidak memiliki beban yang konstan. Tegangan lebih
tinggi pada batas-batas penggalian /boundaries excavation daripada di pusat pilar. Gambar berikut
menunjukkan distribusi tegangan a pada tiga pilar

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 24

3. Karakteristik Massa Batuan

Karakteristik massa batuan selalu menjadi acuan utama dalam rancangan. Besaran beban, tegangan dan kekuatan dari suatu
pillar dapat dianalisa dengan mengetahui terlebih dahulu karakteristik massa batuan yaitu melalui sifat fisik dan mekaniknya. Hasil
dari karakteristik selalu dikaitkan dengan diskontinutias pada massa batuan, salah satu metode untuk menghubungkan
karakteristik massa batuan dan diskontinuitas yang terjadi yaitu Rock Mass Rating.

Pengaruh RMR dan ratio lebar-tinggi pillar Pengaruh diskontinuitas terhadap kekuatan pillar/
terhadap kekuatan pillar/ pillar strength pillar strength
FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign
©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 25
4. Load-deformation characteristics of the pillar

-  Bentuk kegagalan pada pilar tergantung pada


behaviour dari beban dan behaviour pillar ,
yaitu karakteristik deformasinya jika dikenai
beban.

- Berdasarkan gambar, jika beban yang bekerja


pada post-peak pillar merupakan soft loading
system dan terus terjadi, maka
kegagalan/failure pada pillar tidak dapat
dikendalikan/ unstable case

- Pada unstable case , energi regangan yang


tersimpan dalam loading system tiba-tiba
dipindahkan ke pilar. Pada Gambar , area
yang diarsir dianggap sebagai 'kelebihan
energi' yang tersedia pada material pillar.
intensitas kegagalan yang tidak stabil diatur
oleh sudut jika sudut meningkat, intensitas
kegagalan tidak stabil juga meningkat.
FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign
©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 26

ANALISA KESTABILAN PILLAR

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 27

1. Metode Analitik dengan metode Tributary area

 1. Rib Pillars )


2. Square Pillars
3. Rectangular
4. Irregular

 
FK =

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 28

2. Metode Empiric

Metode empirik oleh Lunder dan Pakalnis, diambil dari 177 kasus pillar pada jenis
hardrock atau pada mine stones

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


3. Numerical Modelling ©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 29

Metode numerik adalah teknik - teknik yang digunakan untuk merumuskan masalah matematika agar dapat diselesaikan hanya
dengan operasi hitungan/aritmatika, yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kali dan bagi (Ibraheem&Hisyam). Metode numerik
mendukung variasi dari nilai setiap parameter masukan dalam berbagai perancangan geoteknik, salah satunya “Pillar”, sehingga
metode ini sangat sering digunakan.

1. Continuum approach, Asumsi dasar dari metode ini adalah massa batuan mengalami deformasi secara kontinyu akibat tegangan, yang mana
massa batuan yang berdekatan yang berada dalam zona terganggu, mengalami proses deformasi yang sama. Metode numerik yang tergabung
dalam pendekatan continuum : Finite Element Method (Program : Phase2, Plaxis), Finite Difference Method (Program : FLAC), dan Boundary
Element Method (Program : EXAMINE)

2. Diskontinuum approach, Keberadaan diskontinuitas dalam massa batuan membatasi penerapan metode berbasis kontinum, sehingga dengan
adanya metode diskontinum, maka analisa kemungkinan perpindahan besar akibat diskontinuitas dapat dianalisa dengan metode ini. Metode numerik
yang tergabung dalam pendekatan diskontinuum : Diskontinuous Deformation Analysis (DDA), Discrete/Distinct Element Method (Program : UDEC,
3DEC)

3. Hybrid Method Dalam banyak kasus, terjadinya failure/kegagalan pada massa batuan disebabkan oleh kombinasi dari adanya bidang geser pada
massa batuan akibat diskontinuitas dan deformasi massa batuan. Metode hybrid merupakan gabungan dari Continumm dan Diskotinuum. Metode
Numerik : Finite Discrete Element Method (Program : ELFEN

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 30

STUDI KASUS

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 31

PENENTUAN TEBAL SILL PILLAR BERDASARKAN NILAI FAKTOR KEAMANAN (FK)


LOKASI DI PT ANTAM PONGKOR
Analisa kestabilan sill pillar menggunakan metode keseimbangan batas dan metode numerik. Analisa kestabilan pillar menggunakan metode analitik
(keseimbangan batas} dan metode numerik (phase2) dilakukan untuk mengetahui nilai faktor keamanan (safety factor=FK) sill pillar.

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 32

METODE CUT AND FILL


Cut and fill adalah salah satu metoda penambangan, dalam metoda
penambangan ini, dengan cara menggali atau membuat bukaan-bukaan
dan kemudian mengisi kembali dengan material lain bekas bukaan
tersebut. Cut and fill merupakan metode penambangan dengan cara
memotong batuan untuk membuat stope dalam level. Setelah selesai
menambang dalam satu stope, maka stope tersebut diisi kembali tanpa
menunggu selesai dalam satu level. Biasanya metode ini digunakan untuk
mengambil bahan galian jenis bijih

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 33

VIDEO CUT AND FILL

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 34

Penelitian ini dilakukan pada area kegiatan penambangan bijih emas dan perak yang sedang diusahakan oleh perusahaan pertambangan PT. Aneka
Tambang Tbk, melalui salah satu unit usahanya yaitu Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor, dengan melakukan sistem tambang bawah tanah
memakai metode gali dan isi ke atas (overhand cut and fill underground mining).

Analisis dan pengolahan data untuk mendapatkan nilai ketebalan paling ekonomis dan aman dari sill pillar yang ditinggalkan, dilakukan dengan
memadukan beberapa propertis dari masa batuan dengan beberapa analisis antara lain : dari hasil permodelan fisik dan numerik. Perhitungan
tingkat kesetabilan sill pillar dapat dilihat dari nilai Faktor Keamanan (FK) yang diperoleh baik dengan metode Numerik maupun kesetimbangan
batas, sehingga dengan mengacu pada nilai teoritis FK untuk underground mining sebesar 1,3-2 (Hoek, E, et al, 1995), dengan asumsi bahwa
dari analisis fisik beban material diatas merupakan beban mati (total).

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 35

Analisis ketebalan sill pillar berdasarkan Metode Kesetimbangan Batas

Analisis dilakukan dengan mengacu pada kesetimbangan gaya-gaya vertikal. Perilaku keruntuhan diperkirakan terjadi
akibat keruntuhan geser, dimana bidang runtuhnya terletak pada bidang batas (interface) antara bijih (ore) dan
batuan samping breksi tufaan (foot wall) yang dapat diilustrasikan seperti gambar 3. Tabel 1,2 dan tabel 3
merupakan parameter dan propertis yang digunakan dalam analisis.

Tabel 1. Data dimensi Blok penambangan yaitu Blok 4 Selatan L.500 dan Blok 3 Selatan L.600
tambang Ciurug

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 36

Tabel 2 . Sifat Fisik dan Sifat Mekanik modifikasi dengan Roclab versi 1.0

Hasil perhitungan dari faktor keamanan (FK) dengan menggunakan metode kesetimbangan batas
adalah sebagai berikut (tabel 3 dan gambar 3) :

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 37

Tabel 3 Hasil analisa Stabilitas Pillar Metode Kesetimbangan Batas pada lokasi Blok 4 Selatan tambang Ciurug L.500

Gambar 3. Grafik kenampakan hubungan tebal pillar dengan faktor keamanan

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 38

Analisis ketebalan sill pillar berdasarkan permodelan numeris Dari hasil simulasi permodelan numerik dengan menggunakan
program Phase2 diperoleh hasil
Perhitungan numerik untuk menganalisis kestabilan sill pillar dilakukan nilai FK untuk setiap slice sebagai berikut (tabel 4 dan gambar
dengan menggunakan 5):
program software phase2 dari Rocscience. Pendekatan yang digunakan
pada pemodelan numerik
ini sama dengan perhitungan kesetimbangan batas, yaitu Tabel 4. Rekapitulasi Analisa Stabilitas Pillar Menggunakan Program Phase2
mensimulasikan lebar stope dan
ketebalan sill pilar serta tebal material filling (gambar 4). Parameter dan
propertis menggunakan Slice ( m ) Elevasi Tebal Pilar FK
tabel 1 dan 2 diatas. 1 590 18 1,563
2 593 15 1,433
3 596 12 1,345
4 599 9 1,198
5 602 6 0,936
6 605 6 0,520

Gambar
FOLLOW US: 4. Model numerik blok 4 S L.500 dan 3 S L.600 Tambang Ciurug Unique and profes sional pres entati on de sign
©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 39

Gambar 5 . Grafik Nilai FK terhadap tebal sill pillar

Analisis perpindahan hasil model numerik ini yang menegaskan bahwa terjadi runtuhan filling material secara menyeluruh sehingga menjadi
beban total atau mati sebagaimana hasil dari model fisik. Pola keruntuhan yang diperlihatkan oleh kontor distribusi dari nilai FK pada stiap
stage menunjukan bahwa semakin tipis sill pillar maka tegangan yang diterima oleh badan pillar semakin tinggi, sehingga dengan demikian
akan semakin kecil nilai faktor keamanan (FK).

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 40
DAFTAR PUSTAKA

1. H.L.Hartman. 1987. Introductory Mining Engineering. A Wwilley-Interscience Publication. Willey & Sons. USA
2. W.A.Hustrulid.1982. Underground Mining Methods Handbook. Society of Mining Engineer. The American Institute of Mining, Mettalurgical, and Petroleum
Engineer, Inc. New York.
3. Darling, Peter. 2011. SME Mining Engineering Handbook. Third Edition. Vol 1
4. Herian Sudarman Hemes , Heru Sigit Purwanto , Barlian Dwinagara. 2008. Analisis Beban Material Filling Dalam Penentuan Tebal Sill Pillar Berdasarkan Nilai
Faktor Keamanan (FK) Blok 4 Selatan Tambang Ciurug Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat
5. Hoek,E, Kaiser, PK, Bawden, WF, 1995., Support of Underground Excavation in Hard Rock , A.A Balkema Publishers, Rotterdam.

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 41

TERIMA KASIH

“Pertambangan”
(per-tambang-an)

“Dunia yang penuh dengan perjuangan,dimana para


pelakunya sudah terbiasa dengan Long Distance
Relationship,karena lokasi kerja yang jauh dari keramaian
dan sedikit terasingkan.Namun dibalik itu,selalu ada cinta
dan rindu yang tertanam di dalam diri untuk seseorang yang
selalu setia menanti di rumah”

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 42

LAMPIRAN

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 43

METODE CUT AND FILL

Keuntungan dari metode cut and fill, antara lain :


a.      Ventilasi mudah diatur
b.      Dilusi seminimum mungkin
c.      Dinding antara 2 stope yang berdekatan bisa lebih tipis dibanding metode
stoping yang lain
d.      Stope fleksibel mengikuti cebakan sempit kadar tinggi
e.      Stope stabil karena dengan yang lemah disangga dengan waste filling

Kerugian dari metode cut and fill, antara lain :


a.      Butuh material filling yang banyak
b.      Butuh buruh banyak untuk menangani filling
c.      Butuh banyak air untuk pulp
d.      Semen dan pasir halus untuk filling bisa menyumbat pompa/pipa
e.      Output dari stope terbatas karena adanya kegiatan filling

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign


©20 17 | ZACOMIC STUDIOS 44

METODE CUT AND FILL

Ada beberapa syarat untuk metode cut and fill stoping, antara lain :
a.     Endapan bijih tebalnya antara 1 – 6 m.
b.     Arah endapan relatif mendatar tapi cukup tebal.
c.    Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan untuk endapan yang bukan vein kurang dari 45o.
d.     Endapan bijih keras, tapi batuan induknya boleh tidak kompeten mengingat hampir secara langsung disangga dengan material filling.
e.     Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya

FOLLOW US: Unique and profes sional pres entati on de sign

Anda mungkin juga menyukai