Anda di halaman 1dari 26

KULIAH KE-11 GEOLOGI UMUM

SEMESTER GENAP 2020-2021


PETA GEOLOGI
Dosen : Prof. Dr. Ir. R. FEBRI HIRNAWAN, IPU
SUB-CPMK : Mahasiswa dapat memahami mengenai peta geologi dan
fungsinya dalam hal pertambangan
Bahan kajian : Peta Geologi
PETA GEOLOGI
Peta geologi memuat atau terdiri atas unsur-unsur penyusun kerak
bumi, yaitu :
1) aneka batuan disertai karakteristiknya, ditampilkan sebagai formasi2 beserta
deskripsi karakteristiknya (sifat2 batuan penyusun formasi ybs), tampilan penyebaran lateral
dalam peta dan tampilan sebaran vertikal pada penampang/profil geologi;
2) pola deformasi akibat kegiatan tektonik, ditampilkan sebagai pola sebaran
dan konfigurasi struktur geologi (lipatan, sesar) yang melipat dan memotong formasi2 ybs;
3) geometri morfologi permukaan bumi, ditampilkan oleh sebaran kontur-kontur
peta dasar topografinya dan batuan penyusun morfologi ybs (= geomorfologi);
4) potensi bahan galian, ditunjukkan dalam laporan dan peta khusus, dalam peta
geologi hanyadisebutkan pada legenda/keterangan peta terkait formasi pembawa bahan
galian ybs.
Sesuai dengan kegunaannya masing-masing, maka peta-peta geologi dibuat menurut aneka
skala, yaitu skala kecil 1 : 100.000 sampai 250.000, skala menengah 1 : 50.000 sampai 1 :
100.000, dan skala besar 1 : < 25.000 sampai 50.000. Makin rinci informasi yang perlu
dicantumkan dalam peta maka skala peta makin besar bahkan bisa 1 : 5.000 atau 1 : 1.000
tergantung keperluannya.
Berhubung bidang keahlian geologi itu meliputi 4 matra (4 macam bidang kajian), maka pada
peta geologi masing2 (atau peta khusus dipisah) disertakan data yg diperlukan yaitu :
1. Geologi Sumber daya mineral dan energi, disertakan data bahan galian dan
energi dlm peta khusus skala besar, yang dipisahkan dengan peta geologi skala kecilnya;
2. Geologi Kewilayahan infrastruktur, disertakan penekanan tampilan aneka
kelemahan (wilayah rawan longsor, sesar aktif, rawan gempa, kawasan berdaya dukung-
tanah rendah, dll) dan kekuatan geologi (kawasan berdaya dukung-tanah tinggi, dll);
3. Geologi Kebencanaan, tampilan aneka kawasan rawan ancaman bencana (longsor,
banjir, gempa, kadang2 digabung dengan peta no. 2);
4. Geologi Lingkungan, tampilan aneka kondisi lingkungan geologi termasuk air
permukaan dan zona-zona air tanah dengan kisaran harga2 permeabilitasnya, dll.
Kegunaan peta geologi meliputi manfaat sbb :

1. Untuk petunjukan eksplorasi sumberdaya mineral (mineral-airtanah) &


energi (migas konvensional - unconventional).
2. Menunjukkan sebaran kawasan rawan bencana alam geologi (gempa,
tsunami, letusan gunungapi, longsor).
3. Untuk pedoman rencana pembangunan dan tata ruang (klasifikasi kualitas
lahan permukiman, potensi air tanah), perbaikan lingkungan.
4. Untuk pedoman perencanaan transportasi dan komunikasi (rancangan
jaringan jalan, listrik, pipa dan jaringan kabel telepon).

Jadi, kegunaan peta geologi bukan hanya unutk kepentingan pengembangan


energi dan sumber daya mineral (bahan galian) saja, tetapi termasuk 3 hal tsb di
atas.
Dalam Modul Kuliah Ke-11 ini dibahas Kegunaan Peta
Geologi untuk kepentingan pengembangan Energi dan
Sumber Daya Mineral (bahan galian)
Halaman 7 dan 8 berikut di bawah ini menampilkan peta2
berskala kecil tentang distribusi aneka bahan galian di
Indonesia yang menginformasikan tempat keterdapatan
jenis2 bahan bagian secara umum sebagai informasi awal
saja.
Informasi awal ini mendukung komunikasi visual untuk fihak2
yang berkepentingan, misalnya utk para ahli teknik tambang
dari beberapa negara untuk kepentingan Kerjasama
pertambangan, dsb., untuk ditindaklanjuti dengan cara
lebih terperinci.
PETA BAHAN GALIAN adalah Peta yang menunjukkan distribusi endapan mineral, batubara, atau
minyak bumi dalam suatu wilayah atau daerah (regional atau setempat)

REGIONAL
Emas, Perak, Tembaga
1 Oz = 28.3495 grams;
1 M oz = 28.3495 x 103 grams

≈ 1.100 ton
Halaman 10 berikut di bawah ini adalah contoh peta berskala
menengah, lebih besar daripada peta-peta pada halaman 7
dan 8 terdahulu.
Peta ini menunjukkan kegiatan eksplorasi (kanan) dan wilayah
tambang di Kawasan Pongkor disertai informasi tentang
lokasi 3 tambang (bawah), posisi Kawasan rencana
tambang, dan daerah timbunan tailing yang dibendung
KAWASAN SETEMPAT
Foto pada halaman 12 berikut di bawah ini memperlihatkan
kegiatan eksplorasi.
Tiga orang pelaksana sedang melakukan stream sampling, yaitu
mengobservasi endapan alluvium berupa pasir kerikil dan
kerakal yang diendapkan pada alur sungai beraliran
lemah/lambat.
Dalam endapan alluvium ini diasumsikan terdapat emas
sekunder (hasil erosi mineral bijih emas dari endapan
primernya). Dari samples yang dihimpun akan dilakukan uji
geokimia untuk memperoleh informasi kadar logam-logam
yang terkandung, yang akan memberikan informasi bukti
keterdapatan emas.
STREAM SAMPLING
BATUHIJAU
TRENGGALEK
TRENGGALEK
KORELASI YANG TINGGI ANTARA DISTRIBUSI ENDAPAN
MINERAL EMAS DENGAN RANTAI GUGUS GUNUNG BERAPI

Anda mungkin juga menyukai