Anda di halaman 1dari 7

DESKRIPSI CORE

A. Pengertian Core
Core dalam pengertiannya dapat diterjemahkan sebagai sampel ataupun
contoh dari batuan yang pengambilannya secara proses pengeboran ke dalam
permukaan bumi dengan menggunakan metode tertentu. Pengambilan sampel
core sendiri dapat ditentukan sesuai kebutuhan yang prosesktif oleh suatu
perusahaan sebagai langkah selanjutnya dari eksplorasi, biasanya pada proses
pengambilan core atau sampel menggunakan teknik pengeborannya secara
cutting-coring.
Pada pengambilan data sampel ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif, data core ini merupakan data yang sangat baik
yang bertujuan sebagai informasi pada bawah tanah. Pada data deskripsi secara
kuantitatif dapat digunakan sebagai kebutuhan geoteknik dan deskripsi formasi
yang terdapat pada wilayah pengeboran yang mengacu pada pengamatan
karakteristik di bidang diskontinu, data yang biasanya diambil dari sampel core ini
meliputi tekstur batuan, jenis batuan dan tentunya sifat fisik dari batuannya
sendiri. Pada data deskripsi kuantitatif ini mendapatkan data gambaran kualitas
batuannya, permeabilitas, porositas dan perbandingan dari pasir hingga lanau.

B. Teknik Pengambilan Sampel Core


Pada teknik pengambilan sampel core ini terdapat 2 jenis metode, yaitu
1. Metode konvensional core, yaitu metode yang dimana pada proses
pengambilan core ini dibarengi dengan proses pengeboran.

Sumber: Syahradi, 2003


Gambar 1
Peta pengeboran metode konvensional
2. Sidewall Core, yaitu metode yang pada saat pengambilan sampel
dilakukan juga wireline logging.

Sumber: Sovian, 2005


Gambar 2
Pengambilan sampel dengan metode Sidewall core

Pada pengambilan core dimaksudkan untuk mengetahui penggambaran


dari formasi batuan yang terletak di lapangan, pada pengambilan informasi
utama yang didapatkan dari sampel yaitu :
1. Data mengenai reservoar seperti struktur, fasies pada batuan sedimen,
porositas dan mineralogi
2. Data petrofisika yaitu data yang mengenai porositas, permeabilitas, dan
tekanan kapiler
3. Kemiringan batuan
4. Batas formasi antar batuan
Sedangkan untuk data sekunder, didapatkan informasi :
1. Core Recovery atau pemulihan intinya
2. Korelasi data sebagai penentuan batas sebaran batuan
3. Pemetaan bawah permukaan

C. Penanganan Core
penanganan core ini dilakukan apabila sampel core telah sampai diangkat
ke permukaan, penanganan ini diantaranya :
1. Pemotongan
Pada saat sampel core telah tiba di permukaan dan dikeluarkan dari
tabung (barrel) yang kemudian akan dipotong sekitar 1 Meter dengan
menggunakan alat pemotong sampel core (Core Cutter), pemotongan ini
dilakukan dengan tujuan agar sampel core ini dapat dimasukan kedalam kotak
penyimpanan, pada penyimpanan potongan-potongan sampel ini akan diletakan
secara bersusun dikarenakan sebagai penanda batas formasi dari setiap boxnya
dan memudahkan dalam proses pengangkutan menuju laboratorium.
2. Pembungkusan
Pada proses pembungkusan dilakukan secara khusus dikarenakan akan
memasuki tahap selanjutnya yaitu analisis di laboratorium. Analisis laboratorium
ini dimaksudkan agar dapat mendapatkan informasi yang lebih rinci seperti
informasi kandungan gas, minyak, dan air, tingkat porositas. Pada proses
pembungkusan ini dilakukan pengamanan pada saat pemotongan sampel bor
yaitu menggunakan :
a. Lilin : Penggunaan lilin ini diperuntukan sebagai pelapisan ketigas setelah
sebelumnya dilapisi oleh plastik, kertas aluminium
b. Pipa PVC : Penggunaan pipa PVC ini dikarenakan bentuk core ngan
bentuk pipanya sama-sama berbentuk tabung
c. Fiber Glass : Penggunaan fiber glass ini dilakukan pada saat setelah
pemotongan dan sebelum dumasikan kedalam box sampel
3. Pemberian label pada setiap sampel
Pemberian nama ini dilakukan seperti biasanya dikarenakan agar tidak
salah pada saat sudah diangkut, pemberian nama ini meliputi nama sumur,
lokasi, nomor, kedalaman, dan posisi atas ataupun bawah.

Sumber: Sovian, 2005


Foto 1
Proses pengeluaran core dan pemberian label
D. Pendeskripsian Core
Dalam pendeskripsian core ini meliputi dari data hasil coring, yaitu :
1. Faktor Drilling
 Run awal dari pengeboran
 Depth merupakan seberapa kedalaman dari batuan tersebut
 Loss core ini merupakan terdapat bagian yang tidak terangkat pada
proses pengeboran pada saat pengangkatan hasil pengeboran
dikarenakan adanya bidang rekah
 Core Recovery merupakan hasil dari hasil pengeboran yang pada setiap
meter kedalamannya maka akan meningkat
 Rock Quality Designation merupakan besaran sampel coring yang tidak
terpatahkan dan adapun yang terpatahkan namun tidak lebih besar dari
10cm. Berikut merupakan pengambaran dari perhitungan dan sampel
corenya

Sumber: Sulton, 2007


Gambar 3
Proses pengeluaran core dan pemberian label

2. Field Material Description


 Material Descriotion
Pada material deskripsi ini diabgi menjadi 2 klasifikasi, yaitu untuk
klastifikasi batubara dan klasfikasi batuan biasa ( Batuan beku, Batuan
sedimen, Batuan metamorf )
 Kode
 Kekuatan
 Besar kekuatan batuan
3. Kesalahan informasi
 Kedalaman
 Kesalahan deskripsi setelah diteliti apakah masih berbentuk utuh atau
sudah terjadi retakan
a. Jenis
Jenis dari retakan ini dapat terlihat dari ujung sampel dan digolongkan
menjadi :
 Wevy (W) : Jika retakan cenderung bergelombang
 Step (S) : Jika keadaan retakan permukaannya kasar dan cenderung
berpola seperti zig-zag
 Plannar (P) : Jika keadaan retakan secara melurus
b. Tipe
Tipe dari retakan dari sampel core dapat digolongkan menjadi 3 jenis :
 Joint (J) : Retakan ini memiliki perlapisan dalam batuan yang sama
 Fault (F) : Terbentuk retakan dikarenakan adanya struktur geologi
 Bedding (B) : Terjadi pada perlapisan batuan yang berbeda dan dapat
dijadikan pula sebagai pembatas antar formasi
c. Ukuran
Dalam ukuran dapat digolongkan kembali menjadi 3 jenis, yaitu :
 Smooth : Halus
 Rougth : Kasar
 Very Rough : Sangat kasar
e. Inklinasi
Inklinasi ini merupakan bagian dari retakan dengan sudut terkecil
f. Apperture
d. Sampling
KESIMPULAN

Pada kesimpulan core dapat didefinisikan sebagai contoh dari batuan


hasil pemboran dibawah tanah dengan menggunakan metode tertentu. Data core
merupakan data yang terbaik dalam mengetahui kondisi pada bawah
permukaan, namun pada proses pengeborannya terbatas kedalamanya
dikarenakan pengaruh dari alat bor sehingga dituntut dalam proses pengambilan
data
Pada pengambilan data ini mencangkup data struktur, tekstur, dan sifat
fisik dari tiap-tiap formasi, porositas , permabilitas dan saturasi fluida yang
terkandung pada sampel core tersebut
Pendeskripsian core diwajibkan emasukan data-data yang meliputi faktor
drilling yang termasuk run, depth, loss core, core recovery, rock quality
disignation, field material description, defect information.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2003, '' Description Core”, digilib.unila.com, diakses pada tanggal


19 Desember 2018 pada pukul 07.00 WIB (Referensi Internet)

2. Antonio, 2005, '' Cara Pengambilan Core”, academia.edu, diakses pada


tanggal 19 Desember 2018 pada pukul 18.00 WIB (Referensi Internet)

3. Reza, 2000, ” Perlakuan Terhadap Core”, Migas-nusantara.com diakses


pada tanggal 20 Desember 2018 pada pukul 01.00 WIB (Referensi
Internet)

Anda mungkin juga menyukai