PENDAHULUAN
1
2
3
4
contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara
sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui
kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.
C. Eksplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang
teredintifikasi.
D. Eksplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci
dalam tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari
percontohan singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan.
bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan
pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan float yang
sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak lurus dengan arah
aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang dapat
memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji sepanjang
parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.
c.) Tracing dengan Panning (mendulang)
Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran
butiran mineral yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak
mineral yang ukurannya halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar.
Persamaan dari cara tracing yaitu pada kegiatan lanjutan yaitu trencing atau test
pitting.
Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan
dilanjutkan dengan cara trenching atau test pitting.
1.)Trenching (pembuatan parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada
overburden yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan
ekonomis yang dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter, selebih dari itu
pembuatan parit dinilai tidak efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini dilakukan
dengan arah tegak lurus ore body dan jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi
sungai maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah arus sungai.
Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan,
kemiringan perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.
2.)Test Pitting (pembuatan sumur uji)
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka sebaiknya
dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya relatif dalam.
Kita harus ingat bahwa pada test pitting kita harus memilih daerah yang terbebas
dari bongkahan-bongkahan maka hal ini akan menyulitkan kita pada waktu
pembuatan sumur uji dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus
bebas dari air, karena dengan adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu
melakukan penyelidikan struktur batuan yang terdapat pada sumur uji yang kita
buat. Pada pembuatan sumur uji ini kita juga harus mempertimbangkan faktor
keamanan, kita harus dapat membuat sumur dengan penyangga sesedikit
mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan mempengaruhi
7
kenyamanan pada waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur uji yang kita
buat bisa mencapai kedalaman sampai 30 meter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran,
keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.
B. Metoda Langsung Bawah Permukaan
Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada
singkapan di permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat
memberikan informasi yang baik, karena pada eksplorasi langsung permukaan,
kedalaman maksimum yang dapat dicapai + 30 meter. Eksplorasi langsung
bawah permukaan juga dapat dilakukan apabila keadaan permukaan
memungkinkan untuk diadakan eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila
permukaan tidak memungkinkan, misalnya permukaan itu tergenang air atau
tertutup bongkah batu yang tidak stabil, maka hal ini akan memberikan resiko
yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.
Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan
misalnya, pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk
memudahkan diadakan pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga
diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik,
karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan
strike atau dipnya, yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah
masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu
besar, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang terbuang percuma
jika nantinya eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan.
Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft,
Drift, Winse dan lain-lain.
Tunnel = suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang
menembus kedua kaki bukit.
Shaft = suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah
dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan
serta alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
Drift = suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih
yang arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan
bijihnya (dalam pengeboran).
8
Winze = lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari “level” ke arah
“level” yang dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti.
Pengeboran sumur minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun
1959 dengan menggunakan bor (RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah)
dan pada pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada
pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m)
dengan bor lurus (vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan
menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan
beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan
perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau
off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi
dapat dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o), apabila saat
pengeboran kita menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata
bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah
dapat dirubah arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras
tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh
(sampling) untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau
konstruksi (misalnya air tanah, minyak bumi) dan pemboran dapat juga untuk
memudahkan proses peledakan (pada kegiatan penambangan material
keras). Dari data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta stratigrafi
daerah pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan
ketebalan cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan
secara keseluruhan.
2.3.2 Metoda Eksplorasi Tidak Langsung
1. Metoda tidak langsung cara geofisika
Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan
lokasi akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik
batuan bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi
geofisika diantaranya :
a.) Metoda Gravitasi
9
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi
sebagai salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya.
Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut
akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang
gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya
besar maka regangan tadi juga lebih besar. Dengan demikian dapat diperkirakan
bentuk struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-
macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter,
yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar
“torsion balance”, maupun bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur
perbedaan yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah
penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan,
distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi
kalau ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur
tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu
patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui
karena adanya anomali gravitasi.
b.) Metoda Magnetik
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah
ada suatu barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi.
Teori modern saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh
arus listrik yang mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung
secara bebas di muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini
memiliki dua sifat utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan
intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang
intensitas dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi
secara normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada
permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan menimbulkan
efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut :
- Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
10
sampel yang kita cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan
beberapa reaksi kimia.
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA