Anda di halaman 1dari 82

EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN

ANGKUT PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT


PT NURMUDA CAHAYA DESA BATUJAJAR TIMUR,
KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN BANDUNG
BARAT, PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah


Kerja Praktik (TTA-300) pada Program Studi Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung

Oleh :

Muhammad Yusuf Samith


100.701.17.105

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2020 M / 1442 H
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Evaluasi Produktivitas Alat Gali Muat Dan Angkut Pada


Penambangan Batu Andesit PT Nurmuda Cahaya Desa
Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat.
Nama : Muhammad Yusuf Samith
NPM : 100.701.17.105

Bandung, 27 Januari 2021


Menyetujui,

Yuliadi, S.T., M.T Elfida Moralista, S.Si., M.T


Pembimbing Kerja Praktik Koordinator Kerja Praktik

Mengetahui,

Dr. Yunus Ashari, Ir., M.T


Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN
ANGKUT PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT
PT NURMUDA CAHAYA DESA BATUJAJAR TIMUR,
KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN BANDUNG
BARAT, PROVINSI JAWA BARAT

SARI

PT Nurmuda Cahaya salah satu perusahaan tambang andesit (quarry)


yang berada di Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat, memiliki luasan wilayah ± 10 Ha. Guna memenuhi
kebutuhan permintaan konsumen dan kebutuhan pasar perusahaan target
produksi sebesar 550 ton per hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
perusahaan melakukan kegiatan pemberaian batuan dengan peledakan yang
dilanjutkan dengan proses pemuatan, pengangkutan, dan pengolahan guna
melakukan pengecilan ukuran.
Pada kegiatan penambangan dilakukan dengan menggunakan 1 unit alat
muat Excavator Hyundai 220–9S dan 2 unit alat angkut Dumptruck Mitsubishi
220PS. Pengamatan dilakukan, untuk mengetahui produktivitas dari alat gali-
muat dan alat angkut, dengan didasari efisiensi kerja alat yang digunakan.
Efisiensi kerja alat yang kecil diakibatkan oleh waktu hambatan yang cukup lama
pada alat muat dan alat angkut. Dalam pengamatan produktivitas alat diperlukan
juga jenis, jumlah dan cycle time alat dari alat-gali muat yang nantinya dapat
digunakan untuk menghitung produksi yang dihasilkan serta faktor keserasian
(match factor) dari penggunaan alat gali-muat dan angkut.
Metode penelitian yang digunakan pada kegiatan lapangan dibagi
menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Pada data primer yang
didapatkan yaitu waktu kerja produktif, waktu hambatan alat mekanis, waktu edar
alat mekanis, fill factor dan swell factor dan data sekunder meliputi data curah
hujan, data spesifikasi alat mekanis, data kependudukan, dan peta dasar
Pengamatan yang dilakukan terhadap produktivitas alat ini
memperhatikan aspek teknis yang ada seperti waktu hambatan pada alat dan
kondisi lokasi penambangan. Berdasarkan hasil pengamatan kerja praktik yang
dilakukan selama 26 hari didapatkan produktivitas dari alat gali-muat Excavator
Hyundai 220-9S sebesar 25,63 BCM/jam/alat, sedangkan produktivitas dari alat
angkut sebesar 12,69 BCM/jam/alat. Efisiensi kerja yang dihasilkan oleh alat gali
muat sebesar 42,40% dan untuk alat angkut sebesar 58,26%. Keadaan
keserasian alat (match factor) pada PT Nurmuda Cahaya sebesar 0,75 yang
menyatakan bahwa kemampuan alat-gali muat lebih besar dibandingkan alat
angkut.

Kata kunci : Produktifivitas, Cycle Time, Efisiensi Kerja, dan Match Factor.

i
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja
Praktik (KP) yang berjudul “Evaluasi Produktivitas Alat Gali Muat Dan Angkut
Pada Penambangan Batu Andesit PT Nurmuda Cahaya Desa Batujajar
Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa
Barat”. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Kerja
Praktik (TTA-300) pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung tahun akademik 2019 / 2020.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan antara lain kepada :
1. Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan
laporan ini dengan sabar dan penuh ucap syukur.
2. Bapak Dr. Yunus Ashari, Ir., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Universitas Islam Bandung yang telah memberi izin
terhadap pelaksanaan kerja praktik
3. Noor Fauzi Isniarno, S.Pd., S.Si., M.T. selaku Sekretasri Program Studi
Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung.
4. Ibu Elfida Moralista, S.Si., M.T. selaku coordinator Kerja Praktik yang
senantiasa membimbang serta memberikan ilmu serta dalam penyusunan
terhadap kerja praktik.
5. Bapak Yuliadi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan selama penyusunan
laporan Kerja Praktik.
6. Bapak DR. Dudi Nasrudin S.T,. M.T. selaku Dosen Wali yang telah
membimbing serta memberikan kesempatan kepada penulis dalam
perkuliahan.

ii
Kemudian penulis mengucapkan banyak terimakasih atas kesempatan,
dukungan, bimbingan dan kerjasama kepada pihak perusahaan PT Nurmuda
Cahaya diantaranya kepada :
1. Bapak Yadi Supriyadi selaku Human Resources Departemen yang telah
memberikan kesempatan dalam pelaksanaan Kerja Praktik.
2. Kepala Teknik Tambang, Bapak Taufan S.T., yang telah memberikan
ilmu, waktu, serta pengalaman pekerjaan dalam pelaksanaan kerja
praktik.
3. Wakil Kepala Teknik Tambang, Bapak Devi Diansyah S.T., yang telah
memberikan ilmu, waktu serta pengalaman dalam pelaksanaan kerja
praktik.
4. Pengawas Oprasional Penambangan, Bapak Sudarli, yang telah
membantu selama kegiatan lapangan.
5. Seluruh karyawan dan staff perusahaan yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini adanya
ketidak sempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman
penulis. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang dapat membangun
akan selalu diharapkan. Semoga laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Wassalaamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 29 Desember 2020

Muhammad Yusuf Samith


100.701.17.108

iii
DAFTAR ISI

Halaman

SARI……………….. ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup Masalah .................................................................... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah.................................................................2
1.2.2 Perumusan Masalah ...............................................................2
1.2.3 Batasan Masalah ....................................................................2
1.3 Tujuan Kerja Praktik ........................................................................... 2
1.4 Metode Pengamatan Lapangan ........................................................ 3
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN UMUM ...................................................................................... 6
2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah........................................................ 6
2.2 Keadaan Topografi............................................................................. 9
2.3 Kondisi Geologi .................................................................................. 9
2.3 Keadaan Iklim dan Cuaca ................................................................ 12
2.4 Keadaan Wilayah dan Penduduk .................................................... 12
BAB III LANDASAN TEORI ................................................................................. 14
3.1 Bahan Galian Batu Andesit .............................................................. 14
3.2 Tambang Terbuka ............................................................................ 15
3.3 Kegiatan Penambangan .................................................................. 15
3.4 Klasifikasi Peralatan Penambangan ................................................ 17
3.4.1 Alat Gali .................................................................................17
3.4.2 Alat Muat ...............................................................................17
3.4.3 Alat Angkut ............................................................................18
3.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produksi Alat Gali Muat dan
Alat Angkut ....................................................................................... 19
3.5.1 Waktu Edar (Cycle Time) ......................................................19
3.5.2 Faktor Pengembangan (Swell Factor) ..................................20
3.5.3 Faktor Pengisian (Fill Factor) ................................................21
3.6 Waktu Kerja Efektif........................................................................... 21
3.6.1 Ketersediaan dan Penggunaan Alat .....................................22
3.7 Sinkronisasi Alat Muat dan Alat Angkut........................................... 23
BAB IV KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN .................................... 25
4.1 Kegiatan Lapangan .......................................................................... 25
4.2 Metode Penambangan..................................................................... 25
4.3 Peralatan Penambangan ................................................................. 26

iv
4.3.1 Alat Muat ...............................................................................26
4.3.2 Alat Angkut ............................................................................27
4.4 Effisiensi Kerja ................................................................................. 28
4.4.1 Waktu Produktif .....................................................................28
4.4.2 Waktu Hambatan ..................................................................28
4.4.3 Kondisi Peralatan Mekanis ...................................................29
4.5 Waktu Edar....................................................................................... 32
4.5.1 Waktu Edar Alat Muat ...........................................................32
4.5.2 Waktu Edar Alat Angkut ........................................................32
4.6 Karakteristik Material........................................................................ 33
4.6.1 Fill Factor...............................................................................33
4.6.2 Swell Factor...........................................................................34
4.7 Produktivitas Alat ............................................................................. 34
4.8 Faktor Keserasian (Match Factor) ................................................... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 37
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 37
5.2 Saran ................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 39
LAMPIRAN ........................................................................................................... 40

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Diagram Alir Pengamatan (Metodologi Pengamatan) ..................................... 4
2.1 Peta Administrasi Lokasi Pengamatan ............................................................. 7
2.2 Peta Kesampaian Lokasi Pengamatan ............................................................ 8
2.3 Peta Topografi Lokasi Pengamatan ............................................................... 10
2.4 Peta Geologi Lokasi Pengamatan .................................................................. 11
2.5 Grafik Iklim dan Cuaca.................................................................................... 12
2.6 Grafik Kependudukan Menurut Usia .............................................................. 13
4.1 Penambangan PT Nurmuda Cahaya ............................................................. 25
4.2 Excavator Hyundai 220-9S ............................................................................. 26
4.3 Diagram Alir Aktivitas Loading Excavator ...................................................... 26
4.4 Dumptruck Mitsubishi 220PS.......................................................................... 27
4.5 Diagram Air Aktivitas Hauling Dumptruck ...................................................... 27
4.6 Pengambilan Data Fill Factor ......................................................................... 33

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Pembagian Wilayah Desa Batujajar Timur..................................................... 12
4.1 Waktu Produktif PT Nurmuda Cahaya ........................................................... 28
4.2 Kondisi Peralatan Mekanis ............................................................................. 31
4.3 Hasil Pengukuran Fill factor ............................................................................ 33

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
A. Peta Administrasi Daerah ................................................................................. 41
B. Peta Topografi Regional ................................................................................... 43
C. Peta Geologi Regional ..................................................................................... 45
D. Waktu Edar Alat Gali-Muat ............................................................................... 47
E. Waktu Edar Alat Angkut ................................................................................... 49
F. Spesifikasi Alat .................................................................................................. 51
G. Perhitungan Fill Factor ..................................................................................... 57
H. Perhitungan Swell Factor ................................................................................. 59
I. Waktu Hambatan ............................................................................................. 61
J. Waktu Kerja Efektif Dan Efisiesi Alat ............................................................... 64
K. Produktivitas Alat Muat & Angkut ..................................................................... 68
L. Faktor Keserasian (Match Factor) Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut ................ 71

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan
sumberdaya alam (SDA) yang melimpah baik mineral maupun batubara.
Keberadaan sumberdaya mineral dan batubara tersebut dapat dimanfaatkan
dengan sebesar–besarnya dalam berbagai sektor salah satunya sektor
pembangunan. Meninjau Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pertambangan Mineral dan Batuan menjelaskan bahwasanya usaha
pertambangan terbagi menjadi dua kelompok yakni pertambangan Mineral dan
pertambangan Batubara. Pada kegiatan pertambangan tersebut terdapat
kegiatan penambangan meliputi penggalian, pemuatan dan pengangkutan yang
berguna untuk mendapatkan bahan galian.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut batu andesit termasuk kedalam
klasifikasi mineral – batuan. Kebutuhan akan bahan galian khususnya batu
andesit sangat diperlukan dalam sektor pembangunan. Salah satu perusahaan
tambang yang terletak di daerah Jawa Barat dan bergerak di industri
pertambangan adalah PT Nurmuda Cahaya. Produk yang dihasilkan oleh
perusahaan berupa split dan abu batu. Proyek pembangunan nasional yang
menggunakan produk yaitu KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina), serta
memenuhi permintaan dan kebutuhan pasar untuk pembangunan infrastruktur.
Pengetahuan mengenai kegiatan penambangan yang berhubungan
dengan alat mekanis pada penambangan adalah mata kuliah Pemindahan
Tanah Mekanis. Pada ilmu tersebut mempelajari mengenai pengklasifikasian alat
mekanis sampai dengan produksi alat. Selama kegiatan kerja praktik yang
dilakukan terdapat permsalahan yang muncul yaitu tidak tercapainya target
produksi perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan
pengamatan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktercapaian
target produksi pada alat gali-muat dan angkut yang digunakan untuk kegiatan
penambangan.

1
2

1.2 Ruang Lingkup Masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi pada kegiatan kerja praktik di PT
Nurmuda Cahaya adalah peralatan mekanis yang digunakan dalam proses
pennambangan batu andesit, efisiensi kerja dari alat mekanis, produktivitas dan
produksi yang dihasilkan dan faktor keserasian dari alat yang digunakan di lokasi
kerja praktik.
1.2.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat diambil perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa metode penambangan yang digunakan pada lokasi kerja praktik?
2. Apa saja alat gali-muat dan angkut yang digunakan untuk kegiatan
penambangan?
3. Berapa efisiensi kerja alat mekanis yang digunakan pada kegiatan
penambangan?
4. Berapa produktivitas dan produksi dari alat mekanis yang digunakan?
5. Berapa nilai faktor keserasian (match factor) antara alat gali-muat dan
angkuta yang digunakan?
1.2.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari hasil identifikasi masalah dan perumusan
masalah dalam kegiatan kerja praktik di PT NC adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan efisiensi kerja alat mekanis dipengaruhi oleh faktor teknis
pada lokasi kerja praktik.
2. Waktu hambatan yang mempengaruhi kinerja dari alat gali-muat dan alat
angkut.
3. Produktivitas dan produksi pada alat gali-muat dan angkut dengan
berdasarkan kondisi kegiatan penambangan

1.3 Tujuan Kerja Praktik


Adapun beberapa tujuan yang dilakukan dalam kegiatan kerja praktik ini
yaitu :
1. Mengetahui metode penambangan yang digunakan pada lokasi kerja
praktik
3

2. Mengetahui alat gali-muat dan angkut yang digunakan untuk kegiatan


penambangan
3. Mengetahui efisiensi kerja alat mekanis yang digunakan pada kegiatan
penambangan.
4. Mengetahui produktivitas dan produksi dari alat mekanis yang digunakan.
5. Mngetahui nilai faktor keserasian (match factor) antara alat gali-muat dan
angkuta yang digunakan.

1.4 Metode Pengamatan Lapangan


Adapun metode pengamatan lapangan yang digunakan dalam kegiatan
kerja praktik yaitu sebagai berikut :
1. Data Primer
Pada metode ini dalam cara pengambilan datanya dilakukan secara
langsung di lapangan, dengan melakukan orientasi serta observasi
langsung untuk mengambil data dan melakukan wawancara dengan
pengawas dilapangan untuk menunjang data-data yang diambil.
2. Data Sekunder
Pada pengambilan data secara sekunder ini yaitu melakukan pencarian
data-data yang tidak ada dilapangan serta mempelajari data yang telah
diperoleh dari berbagai literatur yang berkaitan dengan pengolahan data
dalam penyusunan laporan.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram alir metodologi pengamatan
pada Gambar 1.1.
4

Gambar 1. 1
Diagram Alir Pengamatan (Metodologi Pengamatan)

4
5

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun dalam sistematika penulisan laporan hasil pengamatan yang
telah dilakukan yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai pendahuluan yang berkaitan dengan
latar belakang, ruang lingkup masalah, tujuan metodologi pengamatan
dan sistematika penulisan laporan kegiatan kerja praktik.

BAB II TINJAUAN UMUM


Pada bab ini membahas mengenai tinjauan umum pada daerah
pengamatan, seperti lokasi dan kesampaian daerah,keadaan topografi,
,kondisi geologi, iklim dan cuaca pada daerah pengamatan. Dimana dari
tinjauan umum tersebut akan membantu pengamatan yang dilakukan.

BAB III LANDASAN TEORI


Pada bab ini membahas mengenai teori-teori yang digunakan sebagai
landasan dari kegiatan pengamatan yang dilakukan, seperti landasan
teori dari Pemindahan Tanah Mekanis, alat-alat yang digunakan pada
Pemindahan Tanah Mekanis, dan rumus-rumus yang digunakan untuk
menghitung produktivitas serta Match Factor.

BAB IV KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini membahas mengenai hasil-hasil dari kegiatan yang
dilakukan selama waktu pengamatan untuk mencapai tujuan dari
kegiatan Kerja Praktik, meliputi pengambilan data dilapangan dan
pengolahan data serta pembahasan dari data-data tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan sebagai jawaban dari
tujuan yang telah dibuat berdasarkan hasil pengamatan di lapangan,
serta saran yang berisikan tentang pendapat serta rekomendasi
penulis yang bersifat mengevaluasi.
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah


Lokasi pelaksanaan kerja praktik yaitu di PT Nurmuda Cahaya yang
terletak di Desa Batujajar, Kecamatan Batujajar Timur, Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, lokasi pengamatan ini berada pada
koordinat -6.905841095991163, 107.50508975394739 dan secara Universal
Transverse Mercator (UTM) berada pada sekitar 777727.6542 - 777094.2963 mE
dan 9346828.869 - 9236181.41 mN yang ditentukan dari data survey IUP. Lokasi
pengamatan ini berbatasan langsung dengan PT. Silva Andia Utama.
Secara perbatasan wilayah, PT NC ini memiliki pernbatasan antara
lainnya
Bagian Utara : Kecamatan Padalarang
Bagian Timur : Kecamatan Batujajar
Bagian Selatan : Kecamatan Batujajar
Bagian Barat : Kecamatan Cimahi Selatan
Lokasi pengamatan sendiri terletak sekitar 27 KM dari pusat Kota
Bandung yang dapat ditempuh sekitar 1 jam yang dilalui oleh kendaraan
bermotor. Adapun peta administrasi daerah serta peta kesampaian lokasi
pengamatan yang dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.

6
Gambar 2. 1
Peta Administrasi Lokasi Pengamatan

7
Gambar 2. 2
Peta Kesampaian Lokasi Pengamatan

8
9

2.2 Keadaan Topografi


Lokasi keadaan geografis pada daerah pengamatan memiliki kondisi
topografi yang relatif curam dan memiliki elevasi 700 - 800 mdpl, yang apabila
dilihat secara lebih luas lagi. Kondisi elevasi sekitar lokasi pengamatan sendiri ini
hingga 937,5 mdpl yang bertandakan bahwa lokasi pengamatan sendiri dengan
dicirikan kenaikan secara signifikan dari keadaan kontur yang rapat ini sehingga
dapat diindikasikan sebagai intrusi dari batuan beku. Adapun Peta Topografi
pada daerah lokasi pengamatan ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.

2.3 Kondisi Geologi


Adapun kondisi geologi lokasi pengamatan pada daerah lokasi
pengamatan ini memiliki formasi batuan yang beragam, diantara lainnya adalah :
Ql : ENDAPAN DANAU ( 0 - 125 ), Lempung Tufaan, Batupasir Tufaan,
Krikil Tufaan. Membentuk bidang-bidang perlapisan mendatar di
beberapa tempat mengandung kongresi-kongresi gamping, sisa-sisa
tumbuhan, molusca air tawar dan tulang-tulang binatang bertulang
belakang setempat mengandung sisipan breksi
Qyt : TUFFA BATUAPUNG, Pasir tufaan, lpaili, bom-bom, lava berongga
dan kepingan-kepingan andesit basalt, padat yang bersudut dengan
bersudut dengan banyak bongkah bongkah dan pecahan pecahan
batu apung. Berasal dari G. Tangkuban perahu ( erupsi"A", Van
Bemmelen 1934) dan G. Tampomas
Pb : BREKSI TUFAAN, LAVA BATUPASIR, KONGLOMERAT, breksi
andesit basalt, lava, batupasir tufaan dan konglomerat membentuk
pungung-pungung tak teratur kadang sangat curam.
Lokasi IUP penambangan PT NC sendiri berada pada Formasi. Adapun
peta geologi lokasi pengamatan dapat dilihat ada Gambar 2.4.
10

Gambar 2. 3
Peta Topografi Lokasi Pengamatan

10
11

Gambar 2. 4
Peta Geologi Lokasi Pengamatan

11
12

2.3 Keadaan Iklim dan Cuaca


Keadaan iklim dan cuaca pada daerah lokasi pengamatan, data hutan
hujan tropis yang di klasifikasikan oleh Köppen dan Geiger, suhu rata-rata di
lokasi pengamatan ini sekitar 22.8°C dan untuk curah hujan tahunan rata-rata di
angka 2314 mm.dengan iklim tropis dan sebagian besar data curah hujan yang
dimiliki pada lokasi pengamatan, data yang ditampilkan berlaku pada bulan
terkering.

Sumber: Climate-Data.org, 2018


Gambar 2. 5
Grafik Iklim dan Cuaca

2.4 Keadaan Wilayah dan Penduduk


Berdasarkan data yang didapatkan untuk PT NC terletak pada Desa
Batujajar Timur yang memiliki total luas keseluruhan desa yang mencapai 402,72
Ha dengan rincian luas wilayah sebagai berikut :
Tabel 2. 1
Pembagian Wilayah Desa Batujajar Timur
No Pembagian Wilayah Luas (ha)
1 Pemukiman 121,86
2 Persawahan 90,80
3 Perkebunan 71,412
4 Kuburan 2,28
5 Pekarangan 64,42
6 Taman 2,088
7 Perkantoran 24,714
8 Prasarana Umum Lainnya 25,146
Sumber : Sideka Batujajar Timur,2020
13

Pada data kependudukan yang diklasifikasikan menurut umur dari


penduduk sekitar Desa Batujajar Timur ini memiliki rentang umur 0 - > 65 tahun,
yang dimana pada rentang umur 35 - 45 tahun pada perempuan sekitar 425
orang yang menjadikan hal tersebut sebagai dominasi wilayah kependudukan
wilayah tersebut. Berikut merupakan data kependudukan Desa Batujajar Timur.

Sumber: Sideka Batujajar Timur,2020


Gambar 2. 6
Grafik Kependudukan Menurut Usia
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Bahan Galian Batu Andesit


Andesit termasuk kedalam jenis batuan beku intermediet sebagai hasil
bentukan lelehan magma diorit. Jenis magma diorit merupakan salah satu
magma terpenting dalam golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya
andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulan mineral silikat yang
kemudian terjadi pendinginan magma pada temperatur antara 1500 – 2500o C
membentuk andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar
natrium plagioklas, kuarsa, felspar serta mineral tambahan berupa hornblenda,
biotit dan piroksen. Penamaan andesit berdasarkan kepada kandungan mineral
tambahannya yaitu andesit hornblenda, andesit biotit dan andesit piroksen.
Keterbentukan batuan andesit ini berasal dari intrusi magma yang
menorobos batuan induk yang ada di atasnya. Keterdapatan batu andesit ini
berada hampir di seluruh Indonesia terutama di Bagian Timur Indonesia. Andesit
banyak digunakan untuk sektor konstruksi, terutama infrastruktur seperti sarana
jalan raya, jembatan, gedung-gedung, irigasi, bendungan dan perumahan,
landasan terbang, pelabuhan dan lain-lain sebagai pondasi.

Gambar 3. 1
Batu Andesit

14
15

3.2 Tambang Terbuka


Secara umum tambang terbuka merupakan suatu metode penambangan
yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau
relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan
langsung dengan udara luar. Metode ini digunakan berdasarkan keadaan geologi
endapan bahan galian dan juga tingkat keekonomisan kegiatan
pertambangannya.
Di PT NC ini menggunakan metode quarry yang dimana metode quarry
merupakan suatu metode penambangan yang digunakan untuk endapan bahan
galian industri seperti batu andesit, batu gamping dan lain sebagainya. Bentuk
tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri ini digolongkan
menjadi 2 macam, yaitu :
a. Pit type quarry / subsurface type, merupakan bentuk penambangan
untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak pada suatu
daerah yang mendatar.
b. Side hill type quarry, merupakan bentuk penambangan untuk batuan
atau bahan galian industri yang terletak dilereng-lereng bukit.

Sumber: Zunaedi, 2014


Gambar 3. 2
Metode Quarry

3.3 Kegiatan Penambangan


Kegiatan penambangan ini merupakan suatu tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam industri pertambangan. Kegiatan ini dilakukan untuk
merencanakan suatu kegiatan pertambangan dari awal persiapan hingga akhir
penambangan. Terdapat beberapa kegiatan penambangan yang biasa dilakukan
diantaranya adalah :
16

1. Persiapan
Kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah suatu rencana dalam suatu
kegiatan meliputi job analysis.
2. Pembersihan Lahan (Clearing Area)
Kegiatan ini dilakukan untuk pembongkaran tumbuhan yang ada disekitar
area penambangan serta pengupasan tanah pucuk. Tanah pucuk ini
merupakan tanah yang masih dapat digunakan untuk kegiatan reklamasi.
3. Pengupasan Tanah Penutup (Over Burden)
Kegiatan ini dilakukan pada tanah yang menghalangi bahan galian yang
akan di tambang. Metode pengupasan tanah penutup ini tergantung pada
jenis bahan galiannya.
4. Penambangan
Kegiatan in dilakukan mulai dari penggalian, pemuatan, pengangkutan
bahan galian baik menuju Gudang penyimpanan maupun tempat
pengolahan.
5. Penimbunan kembali (Backfilling)
Kegiatan ini dilakukan untuk mengembalikan tanah pucuk atau tanah
penutup yang telah digali sebelumnya ke tempat yang telah selesai di
tambang. Tujuannya untuk menutup lubang bukaan hasil penambangan.
Setelah melakukan penimbunan kembali tanah pucuk maupun tanah
penutup, dilakukan pemeraataan dan pemadatan guna lubang bekas
tambang tidak amblas.
6. Reklamasi
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi awal
lahan tambang seperti semula ataupun digunakan sebagai tempat yang
bermanfaat. Pada saat reklamasi dapat dilakukan kegiatan revegetasi
pada lahan tersebut.
7. Monitoring Tambang
Kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan reklamasi dengan tujuan
memastikan atau memonitoring lahan bekas tambang tersebut dapat
bermanfaat kembali.
Seluruh tahapan diatas berhubungan dengan penggunaan alat-alat
mekanis yakni pada tahap pembersihan lahan sampai dengan reklamasi. Hal
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat-alat tersebut adalah
17

produktivitasnya, yang dimiliki oleh alat tersebut, sehingga akan mempengaruhi


ekonomi suatu perusahaan tambang
3.4 Klasifikasi Peralatan Penambangan
Seluruh kegiatan dalam penambangan selalu berkaitan dengan alat-alat
mekanis, setiap alat tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Terdapat
beberapa pengklasifikasian alat-alat mekanis diantaranya adalah :
3.4.1 Alat Gali
Alat gali merupakan alat yang digunakan pada kegiatan penggalian untuk
melepaskan bahan galian yang akan ditambang dari batuan induknya. Contoh
alat yang termasuk kedalam alat gali diantaranya adalah backhoe, bucket wheel
excavator power shovel, clamshell, dragline dan lain sebagainya.
3.4.2 Alat Muat
Alat muat merupakan alat yang digunakan pada kegiatan pemuatan
untuk memasukan bahan galian yang telah digali ke dalam alat angkut. Contoh
alat yang termasuk kedalam alat muat adalah backhoe, loader, bulldozer, bucket
wheel excavator power shovel, clamshell, dragline dan lain-lain. Dalam
menghitung produktivitas alat muat dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

....................................... (3.1)

Dimana :
Pm1 = Produktivitas alat muat (BCM/jam/alat)
Em = Efisiensi kerja mekanis alat muat (%)
Hm = Kapasitas bucket (LCM)
FFm = Faktor pengisian bucket (%)
SF = Faktor pengembangan (%)
Cm = Cycle time alat muat (menit)
Sedangkan untuk menghitung nilai produksi dari alat muat dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :

................................................ (3.2)
Dimana :
Pm = Produksi alat muat (BCM/jam)
Pm1 = Produktivitas alat muat (BCM/jam/alat)
nm = Jumlah alat muat (alat)
18

3.4.3 Alat Angkut


Alat angkut merupakan alat yang digunakan pada kegiatan pengangkutan
dengan membawa bahan galian hasil penambang menuju tempat penyimpanan
atau pengolahan. Contoh alat yang termasuk kedalam alat angkut diantaranya
adalah truck, conveyor, tongkang, lori, lokomotif, dan lain sebagainya.
Untuk menghitung produktivitas dari alat angkut dapat menggunakan
rumus sebagai berikut :

............................... (3.3)

Dimana :
Pa1 = Produktivitas alat angkut (BCM/jam/alat, BCY/jam/alat)
Ea = Efisiensi kerja mekanis alat angkut (%)
Hm = Kapasitas bucket alat muat (LCM, LCY)
FFm = Faktor pengisian bucket alat muat (%)
np = Jumlah pemuatan
SF = Faktor pengembangan (%)
Ca = Cycle time alat angkut (menit)
Sedangkan untuk menghitung nilai produksi dari alat angkut dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :

................................................... (3.4)
Dimana :
Pa = Produksi alat angkut (BCM/jam, BCY/jam)
Pa1 = Produktivitas alat angkut (BCM/jam/alat, BCY/jam/alat)
na = Jumlah alat muat (alat)
3.4.4 Alat Gilas
Alat gilas merupakan alat yang digunakan untuk perataan atau
pemadatan suatu material yang ditimbun kembali. Contoh alat yang termasuk
kedalam alat gilas diantaranya adalah three wheel roller, vibration roller, tandem
roller, dan lain sebagainya.
3.4.5 Alat Garu
Alat garu merupakan alat yang digunakan untuk penggaruan suatu
material yang umumnya berada pada bidang horizontal. Alat garu ini biasanya
memiliki ripper dan biasanya ditarik oleh bulldozer atau tractor.
19

3.4.6 Alat Bantu


Alat bantu merupakan alat yang digunakan untuk membantu kinerja dari
alat-alat utama. Contoh alat ini diantaranya adalah motor grader, crane, dan lain
sebagainya.

3.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produksi Alat Gali Muat


dan Alat Angkut
Penggunaan alat-alat mekanis dapat dikatakan baik, jika suatu target
produksi yang telah ditetapkan dapat tercapai secara ekonomis. Dalam mencapai
produksi yang diinginkan terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah :
3.5.1 Waktu Edar (Cycle Time)
Pada dasarnya waktu edar (cycle time) merupakan siklus dari
perpindahan material yang dilakukan secara berulang-ulang. Dalam kegiatan
utamanya adalah proses menggali, memuat, memindahkan, dan membongkar
muatan material serta dilakukan ulang kembali proses-proses tersebut. Waktu
edar (cycle time) ini merupakan siklus pekerjaan yang diperlukan oleh alat
sehingga menghasilkan daur kerja, sehingga semakin kecil nilai waktu edar suatu
alat maka produksinya semakin tinggi.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi waktu edar (cycle time)
alat penambangan yaitu berat muatan, ketinggian tempat kerja, kondisi material,
keadaan tempat kerja, keadaan jalan angkut dan keterampilan dari operator alat.
Adapun waktu edar (cycle time) yang terdapat pada kegiatan penambangan
diantaranya adalah :
1. Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali Muat
Waktu edar alat gali muat ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pengisian terhadap alat angkut. Diawali dengan menggali,
swing atau mengayunkan bucket bermuatan material, membuang
muatan, Mengaynkna tidak bermuatan, Kembali pada area kerja awal dan
siap untuk menggali material lagi. Waktu yang dibutuhkan oleh alat gali
muat untuk mengisi penuh alat angkut hingga siap untuk mengangkut
muatan Kembali dinamakan waktu mengisi muatan (loading time).
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi waktu pengisian alat
gali muat diantaranya adalah jenis alat muat, kapasitas bucket alat muat,
20

sudut putar (angle of swing), kondisi dan ukuran material, kapasitas bak
alat angkut, kedalaman penggalian, ketinggian permukaan kerja, dan
kondisi permukaan kerja. Untuk menghitung waktu edar (cycle time) dari
alat gali muat dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
CTm = tg + tpi + td + tpk ........................................... (3.5)
Dimana :
CTm = Cycle time alat gali muat (detik)
tg = Waktu penggalian (detik)
tpi = Waktu putar isi (detik)
td = Waktu pengoosongan / dumping (detik)
tpk = Waktu putar kosong (detik)
2. Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut
Waktu edar (cycle time) alat angkut merupakan waktu yang dibutuhkan
untuk mengangkut material hasil penambangan. Diawali saat waktu muat,
angkut isi, manuver stock file di area, dumping, angkut kosong/kembali
kosong, tunggu di loading point, maneuver di loading point. Untuk
menghitung waktu edar (cycle time) dari alat angkut dapat menggunakan
rumus sebagai berikut :
CTa = tma + tl + ta + tmd + td + tb ................................ (3.6)
Dimana :
CTa = Waktu edar (menit)
tma = Waktu manever untuk di muat (menit)
tl = Waktu memuat (menit)
ta = Waktu mengangkut isi (menit)
tmd = Waktu mengatur posisi untuk menumpahkan isi (menit)
td = Waktu dumping (menit)
tb = Waktu kembali kosong (menit)
3.5.2 Faktor Pengembangan (Swell Factor)
Faktor pengembangan (swell factor) merupakan bertambahnya volume
material yang sudah digali, sehingga memiliki volume yang lebih besar
dibandingkan material yang belum digali. Pengembangan ini dapat terjadi karena
terdapatnya rongga–rongga pada material. Untuk menghitung faktor
pengembangan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
21

SF = x100% ................................................ (3.7)

Pada dasarnya berat jenis material dalam keadaan asli akan tetap sama
dengan berat jenis material dalam keadaan gembur. Oleh karena itu, persamaan
di atas dapat dijelaskan kembali menggunakan rumus sebagai berikut ini :

SF = x100% .............................................. (3.8)

Dimana :
SF = Swell Factor (%)
L = Density Loose (gr/cm3)
i = Density Insitu (gr/cm3)
VL = Volume Loose (m3)
Vi = Volume Insitu (m3)
3.5.3 Faktor Pengisian (Fill Factor)
Faktor pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas volume alat
muat (bucket) nyata dengan kapasitas alat muat (bucket) teoritis dalam
melakukan pemuatan terhadap alat angkut dan dinyatakan dalam persen.
Semakin besar faktor pengisian, maka semakin besar juga kemampuan nyata
alat tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi faktor pegisian
diantaranya ukuran material, dan kemampuan operator. Untuk menghitung faktor
pengisian dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

FF = x100% ............................................ (3.9)

Dimana :
FF = Fill Factor (%)
Vn = Volume bucket nyata (LCM)
Vt = Volume bucket teoritis (LCM)

3.6 Waktu Kerja Efektif


Waktu kerja efektif merupakan suatu perbandingan antara waktu kerja
produktif dengan waktu kerja tersedia. Waktu kerja efektif ini dipergunakan
setelah dikurangi dengan waktu hambatan yang ada pada saat kegiatan
penambangan, waktu hambatan yang terjadi dapat digolongkan menjadi dua
jenis yaitu hambatan yang dapat dihindari dan hambatan yang tidak dapat
22

dihindari. Untuk menghitung waktu kerja efektif dapat menggunakan rumus


sebagai berikut :
We = Wp - Wh .............................................. (3.10)
Sedangkan untuk menghitung efisiensi waktu kerja dapat menggunakan
rumus berikut ini yaitu :

E= x100% ............................................. (3.11)

Dimana :
E = Efisiensi waktu kerja (%)
Wh = Waktu hambatan (menit)
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wp = Waktu produktif (menit)
Adapun acuan untuk menentukan efisiensi waktu kerja dalam kegiatan
penambangan adalah sebagai berikut
Tabel 3.1
Klasifikasi Efisiensi Waktu Kerja
Klasifikasi Efisiensi Waktu Kerja (%)
Baik Sekali 83
Cukup 75
Sedang 65
Sumber : Partanto, 1993
3.6.1 Ketersediaan dan Penggunaan Alat
Ketersediaan dan penggunaan alat merupakan hal yang sangat penting
dalam melakukan penjadwalan terhadap suatu alat mekanis. Ketersedian alat
merupakan faktor yang menunjukan kondisi alat-alat mekanis yang digunakan
dalam pekerjaan dengan memperhatikan kehilangan waktu selama waktu kerja
dari suatu alat tersebut yang terdiri dari jam perbaikaan (repair) dan jam kerja
tersedia (Stand by hours). Menurut (Partanto, 1993) ketersediaan alat
digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Ketersedian Mekanik (Mechanical Availability)
Kesediaan mekanik (mechanical availability) menunjukan kesedian alat
yang tersedia namun tidak dapat digunakan karena adanya masalah
mekanik, untuk menghitung kesediaan mekanik (MA) dapat mengunakan
rumus sebagai berikut:
23

.......................................... (3.12)

2. Keadaan Fisik (Physical Availability).


Faktor dari keadaan fisik (physical availability) ini meliputi adanya
pengaruh dari segala waktu akibat permasalahan yang ada, untuk
menghitung keadaan fisik (PA) dapat rumus sebagai berikut:

........................................ (3.13)

3. Keadaan Pemakaian (Use of Availability).


Keadaan pemakaian (use of availability) ini menunjukan jumlah persen
waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat alat
digunakan (available). Use of availability (UA) dapat memperlihatkan
seberapa efektif suatu alat tersebut yang tidak rusak, untuk menghitung
keadaan pemakaian (UA) dapat mengunakan rumus sebagai berikut:

......................................... (3.14)

Dimana :
We = Waktu kerja efektif (menit)
S = Waktu menunggu (Standby Time) (menit)
R = Waktu perbaikan (Repair Time) (menit)
3.7 Sinkronisasi Alat Muat dan Alat Angkut
Sinkronisasi alat muat dan alat angkut ini merupakan keserasian antara
alat angkut dan alat muat saat bekerja bersama dengan anggapan memenuhi
produksi alat yang digunakan sehingga tidak ada waktu tunggu antara alat muat
dan alat angkut. Penentuan sinkronisasi antara alat muat dan alat angkut ini
dapat dilakukan dengan menghitung match factor (faktor keserasian) antara alat
muat dan alat angkut.
Adapun rumus match factor untuk alat angkut dan alat muat adalaha
sebagai berikut :

............................................... (3.15)

Dimana :
MF = Match Factor
na = Jumlah alat angkut (unit)
nm = Jumlah alat muat (unit)
24

Cta = Waktu edar alat angkut (menit)


Ltm = Waktu pengisian alat muat (menit)

Ltm = x Cm ...............................................(3.16)
Dimana :
Ltm = Waktu Pengisian (Loading Time) Alat Muat (menit)
Vn = Volume Nyata (LCM)
Vt = Volume Bucket (LCM)
Cm = Waktu Edar (Cycle Time) Alat Muat (menit)
Berdasarkan rumus match factor tersebut akan didapatkan tiga
kemungkinan nilai yang dapat menentukan keserasian dari alat muat dan alat
angkut tersebut, dimana kemungkinan tersebut yaitu :
1. MF < 1, yang berarti faktor kerja alat muat lebih kecil dari 100% dan
faktor kerja alat angkut 100% atau dapat dikatakan kemampuan dari alat
angkut lebih besar daripada kemampuan alat muat sehingga terdapat
waktu tunggu untuk alat muat.
2. MF = 1, yang berarti faktor kerja dan kemampuan alat muat serta alat
angkut sama sehingga tidak terdapatnya waktu tunggu.
MF > 1, yang berarti faktor kerja alat angkut lebih kecil dari 100% dan
faktor kerja alat muat 100% atau dapat dikatakan kemampuan dari alat muat
lebih besar daripada kemampuan alat angkut sehingga terdapat waktu tunggu
untuk alat angkut.
BAB IV
KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Lapangan


Kegiatan kerja Praktik dilakukan pada tambang andesit di PT NC.
Kegiatan kerja praktik berlangsung selama 5 minggu, dimulai dari 31 Agustus
2020 – 30 September 2020, dengan 1 hari orientasi lapangan dan 26 hari
pengambilan data di lapangan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi
pengamatan kegiatan pemuatan (loading) – pengangkutan (hauling) pada alat
mekanis yang digunakan.

4.2 Metode Penambangan


Penambangan yang dilakukan oleh PT NC menggunakan metode Quarry
dengan side hill type karena letak bahan galian yang ada di daerah perbukitan
dengan elevasi topografi diantara 700 – 800 mdpl. Daerah yang ditambang,
akan dilakukan peledakan terlebih dahulu dari bagian atas menuju ke bagian
bawah secara bertahap. Metode ini paling umum digunakan untuk jenis bahan
galian andesit karena keterbentukannya dan posisi bahan galian yang
mengintrusi.

Gambar 4. 1
Penambangan PT Nurmuda Cahaya

25
26

4.3 Peralatan Penambangan


Peralatan yang digunakan untuk kegiatan penambangan di PT NC terdiri
dari alat muat dan angkut. Alat muat yang digunakan berupa Excavator Hyundai
220 – 9S, sedangkan untuk alat angkut yang digunakan berupa Mitsubishi 220
PS.
4.3.1 Alat Muat
Alat muat excavator digunakan untuk menggali dan memuat material
hasil peledakan pada Dumptuck. Jenis Excavator yang digunakan untuk
kegiatan penggalian dan pemuatan adalah Hyundai 220 PS dengan
kapasitas bucket mencapai 0,92 LCM.

Gambar 4. 2
Excavator Hyundai 220-9S

Gambar 4. 3
Diagram Alir Aktivitas Loading Excavator
27

4.3.2 Alat Angkut


Alat angkut dumptuck digunakan untuk pengangkutan material hasil
peledakan dari area penambangan atau loading point menuju ke lokasi
pengolahan atau hopper. Jenis dumptruck yang digunakan untuk kegiatan
pengangkutan ini adalah Mitsubishi 220PS dengan kapasitas vessel mencapai
10,11 ton.

Gambar 4. 4
Dumptruck Mitsubishi 220PS

Gambar 4. 5
Diagram Air Aktivitas Hauling Dumptruck
28

4.4 Effisiensi Kerja


Pengamatan dan pengambilan data kerja praktik di PT NC ini dilakukan
sebanyak 26 hari terhitung dari 1 September 2020 – 30 September 2020.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi kerja dari, waktu hambatan dan
kondisi alat mekanis yang digunakan selama kegiatan penambangan
berlangsung.
4.4.1 Waktu Produktif
Waktu produktif merupakan waktu yang disesdiakan untuk melakukan
suatu pekerjaan dalam satu shift kerja. Pada PT NC hanya terdapat 1 shift kerja
yang dilakukan dari hari senin – sabtu. Untuk waktu kerja yang ada dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1
Waktu Produktif PT Nurmuda Cahaya
Waktu Kerja PT Nurmuda Cahaya
Hari Kegiatan Waktu Durasi Waktu Produktif (jam/hari) Waktu Produktif (jam /26 hari)
Safety Brifieng 07.00 - 08.00 1
Kerja 08.00 - 12.00 4
Senin 7 182
Istirahat 12.00 - 13.00 1
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Selasa Istirahat 12.00 - 13.00 1 7 182
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Rabu Istirahat 12.00 - 13.00 1 7 182
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Kamis Istirahat 12.00 - 13.00 1 7 182
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 11.00 3
Jumat Istirahat 11.00 - 13.00 2 6 156
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Sabtu Istirahat 12.00 - 13.00 1 6 156
Kerja 13.00 - 15.00 2
Jumlah Waktu Produktif (jam) 40 1040

4.4.2 Waktu Hambatan


Waktu hambatan terjadi saat alat muat ataupun angkut mengalami
suatu kendala saat waktu produktif sedang berjalan, sehingga kegiatan produksi
tidak berjalan. Waktu hambatan yang terjadi saat pengamatan iin dibagi mejadi
dua macam, yaitu waktu hambatan standby dan repair. Standby saat alat
berhenti sementara dalam keadaan tertentu dan dapat beroperasi kembali.
Sedangkan repair adalah saat alat tidak dapat bekerja akibat adanya kerusakan
pada alat sehingga tidak dapat beroperasi dalam jangka waktu tertentu.Data
waktu hambatan ini dapat dilihat pada Lampiran I, serta waktu hambatan yang
terdapat pada alat mekanis, yaitu :
29

1. Excavator Hyundai 220 - 9S


Waktu hambatan yang terjadi selama pengamatan untuk excavator
diantaranya terlambat awal shift, istirahat lebih awal, terlambat setelah
istirahat, pulang lebih awal, material habis, peledakan, perapihan loading
point, moving alat, tunggu dumptruck dan maintenance.
2. Dumptruck Mitsubishi 220PS
Waktu hambatan yang terjadi selama pengamatan untuk dumptruck
diantaranya terlambat awal shift, istirahat lebih awal, terlambat setelah
istirahat, pulang lebih awal, material habis, peledakan, dumping, dan
maintenance.
4.4.3 Kondisi Peralatan Mekanis
Berdasarkan waktu hambatan yang telah diamati, maka dapat digunakan
untuk mencai efisiensi kerja saat proses penambangan batu andesit dengan cara
mengurangi waktu produktif dengan waktu hambatan. Perhitungan untuk
efisiensi kerja dari excavator dan dumptruck dapat dilihat pada Lampiran J dan
dapat juga dilihat sebagai berikut :
1. Efisiensi Kerja Excavator Hyundai 220 – 9S
a. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui total watu selama 26 hari
adalah sebagai berikut :
1) We (Working Effective) = 73,77 jam
2) S (Standby Total) = 98,17 jam
3) R (Repair Total) = 2,06 jam
4) T (Total We, S, R) = 73,77 jam + 98,17 jam + 2,06 jam
= 174 jam
b. Perhitungan yang dilakukan untuk efisiensi kerja excavator adalah
sebagai berikut :
1) Mechanical Avability (MA)

MA =

= x 100 %

= 97,28 %
2) Physical Avability (PA)

PA =
30

= x 100 %

= 98,81 %
3) Use Of Avability (UA)

UA =

= x 100 %

= 42,90 %
4) Effective Utilization (EU)

EU =

= 42,40 %
2. Efisiensi Kerja Mitsubishi 220PS
a. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui total watu selama 26 hari
pengamatan adalah sebagai berikut :
1) We (Working Effective) = 101,36 jam
2) R (Repair Total) = 11,11 jam
3) S (Standby Total) = 61,52 jam
4) T (Total We, R, S) = 101,36 jam + 11,11 jam + 61,52
jam
= 174 jam
b. Perhitingan yang dilakukan untuk efisiensi kerja dumptruck adalah
sebagai berikut :
1) Mechanical Avability (MA)

MA =

= x 100 %

= 90,12 %
2) Physical Avability (PA)

PA =
31

= x 100 %

= 93,61 %
3) Use Of Avability (UA)

UA =

= x 100 %

= 62,23 %
4) Effective Utilization (EU)

EU =

= x 100 %

= 58,26 %
Hasil perhitungan mengenai kondisi peralatan mekanis dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4. 2
Kondisi Peralatan Mekanis

Waktu Kerja Waktu Waktu Waktu Kerja


MA PA UA EU
Alat Produktif Standby Repair Efektif
(JAM) (%)
Excavator Hyundai 220 - 9S 174 98,17 2,06 73,77 97,28 98,81 42,9 42,4
Mitsubishi 220 PS 174 61,52 11,11 101,36 90,12 93,61 62,23 58,26
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa kondisi fisik dari mekanik alat muat
dan alat angkut dalam keadaan baik yang diperlihatkan oleh nilai Mechanical
Avability (MA) dan Physical Avability (PA) yang berada di atas > 80%.
Sedangkan untuk Use Avability (UA) dan Effective Utilization (EU) alat muat dan
angkut termasuk kedalam kategor jelek (Tabel 3.1) karena < dai 65%, hal
tersebut dikarenakan banyaknya waktu stanby yang cukup banyak akibat kondisi
alat pengolahan yang kurang baik sehingga waktu tunggu dumping pada
dumptruck sangat tinggi. Selain itu waktu hambatan yang terjadi selama kegiatan
Kerja Praktik meliputi terlambat awal shift, istirahat lebih dulu, terlambat setelah
32

istirahat, pulang lebih awal, material habis, blasting, serta adanya waktu repair
pada alat yang digunakan, karena umur alat yang sudah lama.
Berdasarkan waktu hambatan tersebut dapat dilakukan perbaikan kondisi
efisiensi kerja alat agar lebih baik dengan melakukan peremajaan pada hopper di
unit crushing plant sehingga saat duptruck datan tidak memerlukan waktu tunggu
dumping yang cukup lama. Selain itu kondisi stockpile yang selalu penuh dapat
ditangani dengan melakukan perbesaran stockpile agar dapat menampung
material hasil penambangan yang lebih banyak agar target produksi dari
perusahaan dapat tercapai setiap harinya.

4.5 Waktu Edar


Pada pengamatan yang dilakukan selama 26 hari didapatkan rata-rata
waktu edar untuk penggunaan alat gali-muat dan alat angkut adalah sebagai
berikut :
4.5.1 Waktu Edar Alat Muat
Waktu edar untuk alat muat Hyundai 220 – 9S terdiri dari penggalian
(digging), putar isi (swing loaded), pengosongan (dumping),dan putar kosong
(swing empty) yang dapat dilihat pada Lampiran D dengan hasil rata-rata waktu
edar alat muat (excavator) sebagai berikut :
1. Waktu Penggalian (tg) = 9,76 detik
2. Waktu Putar Isi (tpi) = 4,57 detik
3. Waktu Pengosongan (td) = 3,67 detik
4. Waktu Putar Kosong (tpk) = 4,24 detik
Total waktu edar alat muat (Cm) = tg + tpi + td + tpk
= (9,76 + 4,57 + 3,67 + 4,24) detik
= 22,24 detik

= 0,37 menit
4.5.2 Waktu Edar Alat Angkut
Waktu edar untuk alat angkut Mitsubishi 220PS terdiri dari waktu kembali
kosong, manuver kosong, pengisian (loading), berangkat isi, manuver isi, dan
pengosongan (dumping) yang dapat dilihat pada Lampiran E dengan hasil rata-
rata waktu edar alat angkut (dumptruck) sebagai berikut :
33

1. Waktu Angkut Kembali Kosong (Tk) = 1,85 menit


2. Waktu Maneuver Kosong (tmk) = 0,56 menit
3. Waktu Pengisian atau Loading (tl) = 3,14 menit
4. Waktu Angkut Beragkat Isi (Ti) = 2,54 menit
5. Waktu Maneuver Isi (tmi) = 0,56 menit
6. Waktu Pengosongan atau Dumping (td) = 0,56 menit
Total waktu edar alat angkut (Ca) = Tk + tmk + tl + Ti + tmi + td
= (1,85 + 0,56 + 3,14 + 2,54+
0,56 + 0,56) menit
= 9,21 menit

4.6 Karakteristik Material


Karakteristik material pada PT NC ini berupa batuan beku berjenis
andesit. Pengambilan data karakteristik material selama kerja praktik ini terdiri
dari Fill Factor (faktor pengisian) dan Swell Factor (Faktor Pengembangan).
4.6.1 Fill Factor
Fill Factor (faktor Pengisian) adalah perbandingan antara kapasitas
volume bucket nyata dengan kapasitas volume bucket teoritis yang dinyatakan
dalam (%). Pengukuran fill factor ini dipengaruhi oleh kondisi material hasil
peledakan dan kapasitas bucket pada alat muat. Dapat dilihat pada Lampiran G
dan berikut merupakan hasil pengukuran fill factor yang dilakukan selama Kerja
Praktik :
Tabel 4. 3
Hasil Pengukuran Fill factor
Kapasitas Bucket
FF (%) FF Rata - Rata (%)
V Aktual (LCM) V Teoritis (LCM)
0,635 0,92 69,02%
0,557 0,92 60,53% 68,14%
0,689 0,92 74,87%

Gambar 4. 6
Pengambilan Data Fill Factor
34

4.6.2 Swell Factor


Swell Factor (faktor pengembangan) adalah perbandingan antara density
loose dengan density insitu. Penentuan density loose ini dpat dilakukan dengan
memasukan material kedalam suatu wadah yang telah diketahui volume,
kemudian mengukur berat material yang ada di dalam wadah, dari hasil yang
didapat lalu dibandingkan. Sedangkan untuk density insitu ini dapat dilakukan
pengujian di laboratorium dengan mengukur berat sampel dan volume awal air
dengan penambahan volume air. Dapat dilihat pada Lampiran H sebagai data
hasil pengukuran dan didapatkan data sebagai berikut :
1. Density Loose = 1,525 ton/LCM
2. Density Insitu = 2,56 ton/BCM
Didapatkan perhitungan sweel factor sebagai berikut :

Swell Factor = x 100%

= x 100%

= 59,57%

4.7 Produktivitas Alat


Produktivitas adalah hasil yang didapatkan dari pengolahan data yang
didapatkan selamak kegiatan kerja praktik. Hasil produktivitas ini meggambarkan
kemampuan suatu alat dalam mencapai suatu target, dengan menggunakan
satuan BCM/jam/alat. Perhitungan mengenai produksi yang dicapai oleh alat
mekanis juga dapat dilihat pada Lampiran K
1. Produktivitas dan Produksi Alat Muat
Perhitungan produktivitas untuk alat muat Excavator Hyundai 220 – 9S
dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Pm1 =

Pm1 =

Pm1 = 25,63 BCM/jam/alat


Sedangkan produksi dari excavator dapat diitung dengan rumus berikut :
Pm = Pm1 x na
35

Pm = 25,63 BCM/jam/alat x 1 alat

Pm = 25,63 BCM/jam
Untuk produksi dalam ton dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

P ’ = Pm x i

P ’ = 25,63 BCM/jam x 2,56 ton/BCM

P ’ = 65,43 ton/jam
Berdasarkan hasil produksi pada alat gali-muat Excavator Hyundai 220-
9S didapatkan nilai produksi sebesar 65,43 ton/jam dengan rata-rata waktu kerja
selama 1 hari selama 6,66 jam, dapat dikatakan produksi dari alat tersebut
sangat jelek karena standar untuk alat Excavator Hyundai 220-9S dapat
mencapai target produksi 100 ton/jam. Kurang efektifnya produksi yang
dihasilkan, karena banyaknya waktu tunggu pada excavator dalam menunggu
dumptruck kembali dari penganguktan material menuju unit crushing plant akibat
waktu tunggu dumping yang sangat lama.
2. Produktivitas dan Produksi Alat Angkut
Perhitungan produktivitas untuk alat angkut Dumptruck Mitsubishi 220PS
dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Pa1 =

Pa1 =

Pa1 = 12,69 BCM/jam/alat


Sedangkan produksi dari duptruck dapat diitung dengan rumus berikut :

Pa = Pa1 x na

Pa = 12,69 BCM/jam/alat x 2 alat

Pa = 25,39 BCM/jam
Untuk produksi dalam ton dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

P ’ = Pa x i

P ’ = 25,39 BCM/jam x 2,56 ton/BCM

P ’ = 64,99 ton/jam
36

Berdasarkan produksi yang dihasilkan oleh alat angkut MITSUBISHI


220PS didapatkan nilai produksi sebesar 64,99 ton/jam menunjukan kondisi
penggunaan alat yang tidak efektif karena produksi yang dihasilkan kecil. Untuk
MITSUBISHI 220 PS dapat dikatakan efektif jika produksi yang dihasilkan
mencpai 100 ton/jam, hal tersebut juga dilihat dari beberapa aspek, seperti jarak
angkut dan kondisi jalan. Pada pengamatan dilapangan waktu edar dari alat
angkut sudah sangat baik berkisar di 9,21, namun pada saat akan melakukan
dumping terjadi waktu tunggu yang lama akibat alat crushing plant yang sudah
cukup lama digunakan sehingga produktivitasnya menurun.

4.8 Faktor Keserasian (Match Factor)


Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama Kerja Praktik
didapatkan faktor keserasian (match factor) antara Excavator Hyundai 220 – 9S
terhadap Dumptruck Mitsubishi 220PS yang dapat dilihat datanya pada
Lampiran L, serta perhitungannya didapatkan sebagai berikut

MF = Ltm = Cm x np

MF = Ltm = 0,37 menit x 9

MF = 0,75 Ltm = 3,33 menit


Berdasarkan hasil perhitungan match factor ditas didapatkan nilai MF < 1,
hal tersebut menyatakan bahwa alat muat lebih banyak menunggu alat angkut.
Nilai MF < 1 tidak selamanya menggambarkan adanya kekurangan pada alat
angkut, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi dari geometri jalan yang tidak
sesuai dengan standar, salah satunya lebar jalan yang ukurannya tidak
mencapai 2 kali dari lebar alat angkut, sehingga saat berpapasan alat angkut
mengalami waktu tunggu. Hal yang mempengaruhi nilai MF alat mekanis PT NC
berada dibawah 1 karena banyaknya adanya perbedaan elevasi dari front
penambangan menuju unit pengolahan, sehingga operator mengurangi
kecepatan dari alat angkut sehingga waktu edar yang semakin lama.
37

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada kegiatan kerja praktik di PT
NC ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode penambangan yang digunakan oleh PT NC adalah side hill type
quarry karena kondisi bahan galian yang berada di daerah perbukitan.
2. Pada kegiatan gali muat dan angkut, alat mekanis yang digunakan adalah
1 unit Excavator Hyundai 220-9S dengan kapasitas 0,92 LCM.
Sedangkan alat angkut yang digunakan 2 unit Dumptruck Mitsubishi
220PS dengan kapasitas 10,11 LCM.
3. Efisiensi kerja dari alat gali-muat Excavator Hyundai 220-9S sebesar
42,40% sedangkan efisinsi untuk alat angkut Dumptruck Mitsubishi
220PS sebesar 58,26%. Kecilnya efisiensi alat mekanis yang digunakan
dipengaruhi oleh banyaknya waktu tunggu dumping pada dumptruck
akibat material pada hopper tersendat.
4. Pada kegiatan muat angkut dengan menggunakan 1 unit excavator
memiliki rata rata produktivitas sebesar 25,63 BCM/jam/alat dan produksi
alat gali-muat Excavator Hyundai 220-9S sebesar 65,43 ton/jam.
Sedangkan untuk alat angkut dumptruck memiliki rata-rata produktivitas
sebesar 12,69 BCM/jam/alat dan produksi sebesar 64,99 ton/jam untuk 2
alat angkut.
5. Faktor keserasian (match factor) antara alat muat dan alat angkut
sebesar 0,75 yang menunjukan bahwa alat gali-muat lebih banyak
menunggu alat angkut.

5.2 Saran
Berdasarkan kegiatan pengamatan yang dilakukan selama kerja praktik
didapatkan produksi rata-rata sebesar 65,43 ton/jam dengan match factor
38

sebesar 0,75 menunjukkan target produksi yang ditentukan oleh perusahaan


belum tercapai. Maka saran yang dapat diberikan adalah :
1. Melakukan evaluasi terhadap hasil peledakan yang kurang baik karena
banyak menghasilkan boulder atau bongkah yang tidak sesuai ukuran
hooper.
2. Melakukan penjadwalan kegiatan peledakan yang teratur agar material
tidak habis sehingga target produksi dapat tercapai dan berkurangnya
waktu tunggu alat.
3. Berdasarkan hasil dari efisiensi kerja alat gali-muat dan angkut yang kecil
sehingga target produksi tercapai diakibatkan oleh lamanya waktu tunggu
saat melakukan dumping maka diperlukan peremajaan kembali pada alat
hopper di unit crusher.
4. Kondisi geometri jalan yang tidak sesuai dengan alat yang digunakan
sehingga saat alat berpapasan akan terdapat waktu tunggu.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2020, “Hyundai 220-9SH Spesification” Hyundai Constryction


Machinery, Ghana

2. Anonim,2020, “Mitsubishi Fuso 220PS 4x2 Spesification” PT Krama


Yudha Tiga Berlian Motors

3. Dwiyanto, Eko, Sumbogo, 2009, “Buku Ajar Pemindahan Tanah


Mekanis”, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP,
Semarang.

4. Hambali, Nurhakim, Riswan, & Dwiatmoko, M.U., 2017 “Evaluasi


Produksi Alat Gali Muat dan Angkut sebagai Upaya
Pencapaian Target Produksi pada PT Pama Persada
Nusantara Distrik KCMB” Jurnal Himasapta Vol. 1 No. 2: 9 – 13.

5. r “Introductory Mining Enginering”, The University of


Alabama, Tuscaloosa Alabama

6. Indonesianto, Yanto, 2014, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Program


Studi Teknik Pertambangan Veteran UPN, Yogyakarta.

7. Nurhakim, ST., MT., 2005, “Tambang Terbuka”, Jurusan Teknik


Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat : Banjarbaru

8. Partanto., Prof., 1993, “ Pemindahan Tanah Mekanis”, Jurusan Teknik


Pertambangan Institut Teknologi Bandung : Bandung.

9. Rochmanhadi, Ir., 1992, “Alat – Alat Berat dan Penggunaannya”,


Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum : Jakarta

10. Tenrianjeng, A, 2003, “ Pemindahan Tanah Mekanis atau Alat-Alat


Berat”. Gundarma, Depok

11. Wedhanto, Sonny, 2009,”Alat Berat Dan Pemindahan Tanah Mekanis”.


Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang, Malang.

39
LAMPIRAN

40
LAMPIRAN A
(PETA ADMINISTRASI DAERAH)

41
42
42
LAMPIRAN B
(PETA TOPOGRAFI REGIONAL)

43
44
44
LAMPIRAN C
(PETA GEOLOGI REGIONAL)

45
46
46
LAMPIRAN D
(WAKTU EDAR ALAT GALI-MUAT)

47
Produktivitas Alat Muat
tg tpi td tpk CT Backhoe
No Tanggal
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
1 01/09/2020 9,69 4,96 3,44 4,27 22,37
2 02/09/2020 9,24 4,44 3,73 3,72 21,14
3 03/09/2020 9,92 4,60 3,68 4,03 22,22
4 04/09/2020 9,10 4,63 3,84 4,42 22,00
5 05/09/2020 9,85 4,70 4,13 4,63 23,32
6 07/09/2020 11,12 2,71 2,69 2,57 19,09
7 08/09/2020 8,84 3,47 2,35 2,60 17,26
8 09/09/2020 7,31 4,73 4,14 4,47 20,65
9 10/09/2020 9,51 4,42 3,74 3,95 21,62
10 11/09/2020 9,89 4,07 3,81 3,96 21,74
11 12/09/2020 8,18 4,62 3,96 4,46 21,22
12 14/09/2020 8,52 4,44 4,22 4,09 21,27
13 15/09/2020 9,57 4,27 3,13 3,71 20,68
14 16/09/2020 10,43 4,48 3,28 3,92 22,10
15 17/09/2020 8,65 4,90 4,08 4,54 22,17
16 18/09/2020 8,88 4,42 4,39 4,01 21,70
17 19/09/2020 9,05 4,42 3,92 4,24 21,63
18 21/09/2020 10,09 4,64 3,57 4,18 22,47
19 22/09/2020 12,52 4,14 3,30 4,04 23,99
20 23/09/2020 10,91 4,24 3,10 3,81 22,06
21 24/09/2020 10,01 5,28 3,37 4,84 23,50
22 25/09/2020 11,52 6,01 3,55 4,84 25,92
23 26/09/2020 10,30 5,28 3,59 5,05 24,22
24 28/09/2020 9,53 6,27 4,59 6,33 26,72
25 29/09/2020 10,10 4,01 3,49 4,85 22,45
26 30/09/2020 10,95 4,73 4,28 4,57 24,54
Rata-Rata 9,76 4,57 3,67 4,24 22,23

48
LAMPIRAN E
(WAKTU EDAR ALAT ANGKUT)

49
Kembali Kosong Manuver Kosong Pemuatan Berangkat Isi Manuver Isi Dumping CT Dumptruck
No Tanggal
(menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit)
1 01/09/2020 1,36 0,67 3,41 1,96 0,58 0,62 8,60
2 02/09/2020 1,50 0,55 3,13 1,96 0,59 0,58 8,30
3 03/09/2020 1,71 0,65 3,20 2,58 0,53 0,54 9,20
4 04/09/2020 1,63 0,66 2,90 1,94 0,58 0,62 8,32
5 05/09/2020 1,99 0,61 3,08 2,11 0,59 0,59 8,97
6 07/09/2020 1,39 0,69 2,95 1,98 0,55 0,55 8,09
7 08/09/2020 1,41 0,45 2,87 2,29 0,50 0,48 7,99
8 09/09/2020 1,61 0,58 2,89 2,17 0,58 0,56 8,38
9 10/09/2020 1,36 0,67 3,30 1,70 0,56 0,61 8,20
10 11/09/2020 1,48 0,56 3,16 1,95 0,58 0,53 8,25
11 12/09/2020 1,48 0,54 2,94 2,13 0,55 0,56 8,20
12 14/09/2020 1,40 0,56 3,06 2,13 0,58 0,68 8,41
13 15/09/2020 1,52 0,60 3,48 2,19 0,57 0,62 8,96
14 16/09/2020 1,49 0,55 3,26 2,26 0,56 0,55 8,67
15 17/09/2020 1,54 0,48 3,15 2,29 0,55 0,55 8,56
16 18/09/2020 1,77 0,53 2,89 2,22 0,62 0,67 8,70
17 19/09/2020 2,72 0,54 3,31 3,28 0,61 0,55 11,01
18 21/09/2020 2,40 0,52 2,95 3,00 0,58 0,56 10,01
19 22/09/2020 2,21 0,51 3,21 3,11 0,51 0,53 10,08
20 23/09/2020 2,40 0,50 3,10 3,14 0,53 0,52 10,18
21 24/09/2020 2,21 0,54 3,30 3,19 0,54 0,46 10,23
22 25/09/2020 2,31 0,54 3,08 3,26 0,53 0,54 10,24
23 26/09/2020 2,24 0,54 3,33 3,21 0,53 0,53 10,38
24 28/09/2020 2,29 0,54 3,35 3,40 0,53 0,52 10,62
25 29/09/2020 2,31 0,53 3,30 3,29 0,54 0,54 10,52
26 30/09/2020 2,27 0,52 3,11 3,40 0,52 0,54 10,35
Rata-Rata 1,85 0,56 3,14 2,54 0,56 0,56 9,21

50
50
LAMPIRAN F
(SPESIFIKASI ALAT)

51
52
52
53
53
54
54
55
56
LAMPIRAN G
(PERHITUNGAN FILL FACTOR)

57
EXCAVATOR (BACKHOE) HYUNDAI 220 - 9S
Dimensi Grid
Dimensi Grid Rata - Rata (m) Kapasitas Bucket
NO (Cm) FF (%) FF Rata - Rata (%)
P L T P L T V Aktual V Teoritis
1 127 112 38
2 150 118 45
3 157 152 53
1,472 1,177 0,367 0,6349 0,92 69,02%
4 167 150 43
5 170 104 24
6 112 70 17
7 136 103 48
8 103 97 53
9 112 125 40
1,175 1,042 0,455 0,5569 0,92 60,53% 68,14%
10 156 123 57
11 96 80 48
12 102 97 27
13 149 128 46
14 156 138 51
15 136 116 58
1,298 1,153 0,460 0,6888 0,92 74,87%
16 142 122 45
17 105 102 41
18 91 86 35

58
58
LAMPIRAN H
(PERHITUNGAN SWELL FACTOR)

59
EXCAVATOR (BACKHOE) HYUNDAI 220-9S
No Sampel Berat Sampel (gram) V Loose (cm3) Density Loose (gr/cm3) Density Insitu (gr/cm3) SF(%)
1 6987 4500 1,55 2,56 60,67%
2 6733 4500 1,50 2,56 58,47%
Rata - Rata Swell Factor (%) 1,52 2,56 59,57%

60
60
LAMPIRAN I
(WAKTU HAMBATAN)

61
Wakktu Hambatan Alat Muat Hyundai 220-9S
Waktu Standby (Menit)
Waktu Waktu Waktu
Terlambat Pulang Perapihan Efisiensi
Tanggal Terlambat Istirahat Material Waktu Repair Jumlah Produktif Efektif
Setelah Kerja Lebih Blasting Loading Moving Alat Kerja (%)
Awal Shift Lebih Awal Habis Tunggu (Menit) (Menit) (Menit)
Istirahat Awal Point
31-Ags-20 ORIENTASI LAPANGAN
01-Sep-20 0,00 2,25 0,00 0,00 0,00 0,00 26,22 22,36 162,36 0 213,19 420 206,81 49,24%
02-Sep-20 0,00 5,00 0,00 5,00 0,00 0,00 24,38 21,43 155,28 0 211,09 420 208,91 49,74%
03-Sep-20 0,00 0,00 2,08 3,95 0,00 47,43 33,25 24,17 143,55 0 254,43 420 165,57 39,42%
04-Sep-20 0,00 0,00 4,53 0,00 0,00 0,00 21,43 14,49 137,49 0 177,94 360 182,06 50,57%
05-Sep-20 0,00 5,58 0,00 2,67 0,00 0,00 37,54 25,34 238,55 0 309,68 360 50,32 13,98%
06-Sep-20 LIBUR
07-Sep-20 0,00 0,00 0,00 2,55 76,00 0,00 28,48 17,52 131,42 0 255,97 420 164,03 39,05%
08-Sep-20 0,00 5,50 0,00 4,28 0,00 45,37 36,34 22,39 148,23 0 262,11 420 157,89 37,59%
09-Sep-20 0,00 2,82 5,20 0,00 0,00 0,00 25,08 17,47 148,27 15,47 214,31 420 205,69 48,97%
10-Sep-20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 27,43 21,54 172,25 37,52 258,74 420 161,26 38,40%
11-Sep-20 0,00 2,47 0,00 3,42 0,00 0,00 24,58 22,27 131,36 0 184,09 360 175,91 48,86%
12-Sep-20 0,00 5,40 0,00 5,45 0,00 0,00 27,35 18,17 158,36 0 214,73 360 145,27 40,35%
13-Sep-20 LIBUR
14-Sep-20 0,00 4,55 0,00 7,53 0,00 0,00 36,21 28,38 205,49 0 282,16 420 137,84 32,82%
15-Sep-20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 32,54 24,43 140,56 38,50 236,03 420 183,97 43,80%
16-Sep-20 3,70 1,82 0,00 2,17 0,00 0,00 27,43 21,34 149,41 0 205,86 420 214,14 50,98%
17-Sep-20 0,00 0,00 0,00 4,83 150,00 0,00 25,37 14,00 89,19 0 283,39 420 136,61 32,53%
18-Sep-20 0,00 0,00 7,70 4,38 63,00 50,20 30,56 20,38 103,00 0 279,22 360 80,78 22,44%
19-Sep-20 4,38 4,40 0,00 2,62 0,00 0,00 28,56 25,43 149,20 0 214,59 360 145,41 40,39%
20-Sep-20 LIBUR
21-Sep-20 0,00 0,00 0,00 4,50 0,00 0,00 24,45 18,17 160,48 0 207,60 420 212,40 50,57%
22-Sep-20 0,00 6,38 0,00 0,00 0,00 0,00 26,58 17,24 127,53 32,38 210,11 420 209,89 49,97%
23-Sep-20 5,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 27,51 19,32 157,32 0 209,87 420 210,13 50,03%
24-Sep-20 2,67 4,73 5,92 2,47 0,00 0,00 34,56 26,46 189,51 0 266,31 420 153,69 36,59%
25-Sep-20 0,00 1,30 2,92 1,10 0,00 0,00 24,22 13,18 126,22 0 168,94 360 191,06 53,07%
26-Sep-20 7,42 4,40 0,00 6,40 0,00 0,00 27,24 21,38 221,48 0 288,32 360 71,68 19,91%
27-Sep-20 LIBUR
28-Sep-20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 17,10 14,38 139,31 0 170,79 420 249,21 59,34%
29-Sep-20 4,50 4,32 3,33 2,67 0,00 52,40 35,39 25,40 114,49 0 242,50 420 177,50 42,26%
30-Sep-20 0,00 6,58 0,00 6,42 0,00 0,00 22,36 15,23 141,29 0 191,88 420 228,12 54,31%
Jumlah 28,38 67,50 31,68 72,40 289,00 195,40 732,16 531,87 3941,60 123,87 6013,87 10440 4426,13 1095,21
Rata - Rata 1,09 2,60 1,22 2,78 11,12 7,52 28,16 20,46 151,60 4,76 231,30 401,54 170,24 42,40%

62
62
Waktu Hambatan Alat Angkut (MITSUBISHI - 220PS)
Waktu Hambatan (Menit)
Waktu Istirahat Waktu Working
Pulang Jumlah Efisiensi
Tanggal Terlambat Terlambat Material Waktu Waktu Produktif Time
Istirahat Kerja Lebih Blasting (Menit) Kerja (%)
Awal Shift Setelah Habis Tunggu Repair (Menit) (Menit)
Lebih Awal Awal
Istirahat
31-Ags-20 ORIENTASI LAPANGAN
01-Sep-20 7,78 0,00 11,35 0,00 0,00 0,00 137,07 0,00 156,20 420 263,80 62,81
02-Sep-20 8,58 0,00 5,00 1,50 0,00 0,00 131,92 0,00 147,00 420 273,00 65,00
03-Sep-20 0,00 0,00 15,03 1,63 0,00 47,43 129,45 0,00 193,55 420 226,45 53,92
04-Sep-20 0,00 1,65 4,42 0,00 0,00 0,00 124,98 0,00 131,05 360 228,95 63,60
05-Sep-20 5,22 4,22 0,00 2,25 0,00 0,00 109,52 174,55 295,75 360 64,25 17,85
06-Sep-20 LIBUR
07-Sep-20 0,00 0,00 3,35 0,80 76,00 0,00 109,87 0,00 190,02 420 229,98 54,76
08-Sep-20 0,00 0,00 18,20 2,63 0,00 45,37 111,92 0,00 178,12 420 241,88 57,59
09-Sep-20 3,85 4,55 0,00 6,55 0,00 0,00 127,75 0,00 142,70 420 277,30 66,02
10-Sep-20 4,17 2,25 4,97 0,95 0,00 0,00 109,68 94,52 216,54 420 203,46 48,44
11-Sep-20 5,58 0,00 0,00 0,93 0,00 0,00 133,00 0,00 139,52 360 220,48 61,25
12-Sep-20 11,45 12,10 14,35 2,25 0,00 0,00 133,95 0,00 174,10 360 185,90 51,64
13-Sep-20 LIBUR
14-Sep-20 0,00 2,23 3,87 0,00 0,00 0,00 95,12 139,54 240,76 420 179,24 42,68
15-Sep-20 3,80 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 112,98 39,46 156,24 420 263,76 62,80
16-Sep-20 5,12 4,77 5,70 9,80 0,00 0,00 115,35 0,00 140,73 420 279,27 66,49
17-Sep-20 0,00 0,00 2,20 2,42 150,00 0,00 91,35 0,00 245,97 420 174,03 41,44
18-Sep-20 6,92 5,12 0,00 0,80 67,00 50,20 123,78 0,00 253,82 360 106,18 29,50
19-Sep-20 9,38 1,33 12,78 0,00 0,00 0,00 90,95 0,00 114,45 360 245,55 68,21
20-Sep-20 LIBUR
21-Sep-20 0,00 2,18 2,90 1,07 0,00 0,00 100,07 0,00 106,22 420 313,78 74,71
22-Sep-20 0,00 4,67 0,00 4,22 0,00 0,00 118,92 0,00 127,80 420 292,20 69,57
23-Sep-20 7,57 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 90,87 0,00 98,43 420 321,57 76,56
24-Sep-20 3,25 7,25 8,45 5,33 0,00 0,00 90,85 83,20 198,33 420 221,67 52,78
25-Sep-20 0,00 4,33 8,67 4,62 0,00 0,00 91,97 0,00 109,58 360 250,42 69,56
26-Sep-20 8,50 12,50 6,33 11,83 0,00 0,00 84,33 135,47 258,97 360 101,03 28,06
27-Sep-20 LIBUR
28-Sep-20 0,00 0,00 5,67 0,00 0,00 0,00 87,92 0,00 93,58 420 326,42 77,72
29-Sep-20 4,67 3,17 0,00 3,33 0,00 56,00 79,17 0,00 146,33 420 273,67 65,16
30-Sep-20 2,33 11,63 0,00 2,83 0,00 0,00 85,58 0,00 102,38 420 317,62 75,62
Jumlah 98,17 83,95 133,23 65,75 293,00 199,00 2.818,30 666,74 4.358,14 10.440,00 6.081,86 1.503,73
Rata-rata 3,78 3,23 5,12 2,53 11,27 7,65 108,40 25,64 167,62 401,54 233,92 58,26

63
63
LAMPIRAN J
(WAKTU KERJA EFEKTIF DAN
EFISIESI ALAT)

64
Waktu Kerja PT Nurmuda Cahaya
Waktu Waktu
Hari Kegiatan Waktu Durasi Produktif Produktif (jam
(jam/hari) /26 hari)
Safety
07.00 - 08.00 1
Brifieng
Senin Kerja 08.00 - 12.00 4 7 182
Istirahat 12.00 - 13.00 1
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Selasa Istirahat 12.00 - 13.00 1 7 182
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Rabu Istirahat 12.00 - 13.00 1 7 182
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Kamis Istirahat 12.00 - 13.00 1 7 182
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 11.00 3
Jumat Istirahat 11.00 - 13.00 1 6 156
Kerja 13.00 - 16.00 3
Kerja 08.00 - 12.00 4
Sabtu Istirahat 12.00 - 13.00 1 6 156
Kerja 13.00 - 15.00 2
Jumlah Waktu Produktif (jam) 40 1040
Berdasarkan pengamatan yang diakukan dari waktu tersedia, waktu
produktif dan waktu hambatan dapat dilakukan perhitungan mengenai efisiensi
kerja alat gali-muat dan alat angkut, yang terdapat dibawah ini :
1. Efisiensi Kerja Excavator Hyundai 220 – 9S
a. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui total watu selama 26 hari
adalah sebagai berikut :
1) We (Working Effective) = 73,77 jam
2) S (Standby Total) = 98,17 jam
3) R (Repair Total) = 2,06 jam
4) T (Total We, S, R) = (73,77 + 98,17 + 2,06) jam
= 174 jam
b. Perhitungan yang dilakukan untuk efisiensi kerja excavator adalah
sebagai berikut :
1) Mechanical Avability (MA)

MA =

65
= x 100 %

= 97,28 %
2) Physical Avability (PA)

PA =

= x 100 %

= 98,81 %
3) Use Of Avability (UA)

UA =

= x 100 %

= 42,90 %
4) Effective Utilization (EU)

EU =

= 42,40 %
2. Efisiensi Kerja Mitsubishi 220PS
a. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui total watu selama 26 hari
pengamatan adalah sebagai berikut :
1) We (Working Effective) = 101,36 jam
2) R (Repair Total) = 11,11 jam
3) S (Standby Total) = 61,52 jam
4) T (Total We, R, S) = 101,36 jam + 11,11 jam + 61,52
jam
= 174 jam
b. Perhitingan yang dilakukan untuk efisiensi kerja dumptruck adalah :
1) Mechanical Avability (MA)

MA =

= x 100 %

66
= 90,12 %
2) Physical Avability (PA)

PA =

= x 100 %

= 93,61 %
3) Use Of Avability (UA)

UA =

= x 100 %

= 62,23 %
4) Effective Utilization (EU)

EU =

= x 100 %

= 58,26 %
Hasil perhitungan mengenai kondisi peralatan mekanis dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.2
Kondisi Peralatan Mekanis
Waktu Kerja Waktu Waktu Waktu Kerja
MA PA UA EU
Alat Produktif Standby Repair Efektif
(JAM) (%)
Excavator Hyundai 220 - 9S 174 98,17 2,06 73,77 97,28 98,81 42,9 42,4
Mitsubishi 220 PS 174 61,52 11,11 101,36 90,12 93,61 62,23 58,26

67
LAMPIRAN K
(PRODUKTIVITAS ALAT MUAT &
ANGKUT)

68
PRODUKTIVITAS ALAT MUAT EXCAVATOR (BACKHOE) HYUNDAI 220-9S
PRODUKTIVITAS = 3600/CT X EFISIENSI KERJA X KAPASITAS BUCKET X FF X SF
tg tpi td tpk CT Backhoe Kapasitas Bucket Bucket Fill Factor Swell Factor Efisiensi Kerja Produktivitas Produksi Produksi
Tanggal
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik) (LCM) (%) (%) (%) (Bcm/jam/alat) (Bcm/jam) (Ton/jam)
31/08/2020 ORIENTASI LAPANGAN
01/09/2020 9,69 4,96 3,44 4,27 22,37 0,92 68,14% 59,57% 49,24% 29,60 29,60 75,77
02/09/2020 9,24 4,44 3,73 3,72 21,14 0,92 68,14% 59,57% 49,74% 31,64 31,64 80,99
03/09/2020 9,92 4,60 3,68 4,03 22,22 0,92 68,14% 59,57% 39,42% 23,85 23,85 61,06
04/09/2020 9,10 4,63 3,84 4,42 22,00 0,92 68,14% 59,57% 50,57% 30,90 30,90 79,11
05/09/2020 9,85 4,70 4,13 4,63 23,32 0,92 68,14% 59,57% 13,98% 8,06 8,06 20,63
06/09/2020 LIBUR
07/09/2020 11,12 2,71 2,69 2,57 19,09 0,92 68,14% 59,57% 39,05% 27,50 27,50 70,40
08/09/2020 8,84 3,47 2,35 2,60 17,26 0,92 68,14% 59,57% 37,59% 29,28 29,28 74,95
09/09/2020 7,31 4,73 4,14 4,47 20,65 0,92 68,14% 59,57% 48,97% 31,88 31,88 81,61
10/09/2020 9,51 4,42 3,74 3,95 21,62 0,92 68,14% 59,57% 38,40% 23,88 23,88 61,13
11/09/2020 9,89 4,07 3,81 3,96 21,74 0,92 68,14% 59,57% 48,86% 30,21 30,21 77,34
12/09/2020 8,18 4,62 3,96 4,46 21,22 0,92 68,14% 59,57% 40,35% 25,57 25,57 65,46
13/09/2020 LIBUR
14/09/2020 8,52 4,44 4,22 4,09 21,27 0,92 68,14% 59,57% 32,82% 20,75 20,75 53,11
15/09/2020 9,57 4,27 3,13 3,71 20,68 0,92 68,14% 59,57% 43,80% 28,47 28,47 72,89
16/09/2020 10,43 4,48 3,28 3,92 22,10 0,92 68,14% 59,57% 50,98% 31,01 31,01 79,39
17/09/2020 8,65 4,90 4,08 4,54 22,17 0,92 68,14% 59,57% 32,53% 19,72 19,72 50,49
18/09/2020 8,88 4,42 4,39 4,01 21,70 0,92 68,14% 59,57% 22,44% 13,90 13,90 35,58
19/09/2020 9,05 4,42 3,92 4,24 21,63 0,92 68,14% 59,57% 40,39% 25,11 25,11 64,28
20/09/2020 LIBUR
21/09/2020 10,09 4,64 3,57 4,18 22,47 0,92 68,14% 59,57% 50,57% 30,26 30,26 77,46
22/09/2020 12,52 4,14 3,30 4,04 23,99 0,92 68,14% 59,57% 49,97% 28,00 28,00 71,69
23/09/2020 10,91 4,24 3,10 3,81 22,06 0,92 68,14% 59,57% 50,03% 30,49 30,49 78,07
24/09/2020 10,01 5,28 3,37 4,84 23,50 0,92 68,14% 59,57% 36,59% 20,94 20,94 53,59
25/09/2020 11,52 6,01 3,55 4,84 25,92 0,92 68,14% 59,57% 53,07% 27,52 27,52 70,46
26/09/2020 10,30 5,28 3,59 5,05 24,22 0,92 68,14% 59,57% 19,91% 11,05 11,05 28,30
27/09/2020 LIBUR
28/09/2020 9,53 6,27 4,59 6,33 26,72 0,92 68,14% 59,57% 59,34% 29,86 29,86 76,43
29/09/2020 10,10 4,01 3,49 4,85 22,45 0,92 68,14% 59,57% 42,26% 25,30 25,30 64,78
30/09/2020 10,95 4,73 4,28 4,57 24,54 0,92 68,14% 59,57% 54,31% 29,76 29,76 76,17
Total 253,68 118,86 95,38 110,11 578,04 23,92 17,72 15,49 10,95 664,51 664,51 1701,14
Rata - Rata 9,76 4,57 3,67 4,24 22,23 0,92 68,14% 59,56% 42,40% 25,63 25,63 65,43

69
69
PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT (MITSUBISHI - 220PS)
Waktu Hauling (Menit)
Kapasitas
Banyak Bucket Fill Swell Efisiensi Produktivitas Produksi Produksi
Tanggal Kembali Manuver Manuver Cycle Bucket
Pemuatan Berangkat Isi Dumping Pemuatan Factor (%) Factor (%) Kerja (%) (bcm/jam/alat) (bcm/jam) (ton/jam)
Kosong Kosong Isi Time (LCM)

31-Ags-20 ORIENTASI LAPANGAN


01-Sep-20 1,36 0,67 3,41 1,96 0,58 0,62 8,60 0,92 9 68,14% 59,57% 62,81% 14,74 29,47 75,45
02-Sep-20 1,50 0,55 3,13 1,96 0,59 0,58 8,30 0,92 9 68,14% 59,57% 65,00% 15,79 31,58 80,84
03-Sep-20 1,71 0,65 3,20 2,58 0,53 0,54 9,20 0,92 9 68,14% 59,57% 53,92% 11,81 23,63 60,49
04-Sep-20 1,63 0,66 2,90 1,94 0,58 0,62 8,32 0,92 9 68,14% 59,57% 63,60% 15,41 30,82 78,89
05-Sep-20 1,99 0,61 3,08 2,11 0,59 0,59 8,97 0,92 9 68,14% 59,57% 17,85% 4,01 8,02 20,54
06-Sep-20 LIBUR
07-Sep-20 1,39 0,69 2,95 1,98 0,55 0,55 8,09 0,92 9 68,14% 59,57% 54,76% 13,65 27,29 69,87
08-Sep-20 1,41 0,45 2,87 2,29 0,50 0,48 7,99 0,92 9 68,14% 59,57% 57,59% 14,54 29,09 74,47
09-Sep-20 1,61 0,58 2,89 2,17 0,58 0,56 8,38 0,92 9 68,14% 59,57% 66,02% 15,89 31,78 81,36
10-Sep-20 1,36 0,67 3,30 1,70 0,56 0,61 8,20 0,92 9 68,14% 59,57% 48,44% 11,91 23,82 60,98
11-Sep-20 1,48 0,56 3,16 1,95 0,58 0,53 8,25 0,92 9 68,14% 59,57% 61,25% 14,97 29,94 76,65
12-Sep-20 1,48 0,54 2,94 2,13 0,55 0,56 8,20 0,92 9 68,14% 59,57% 51,64% 12,70 25,40 65,02
13-Sep-20 LIBUR
14-Sep-20 1,40 0,56 3,06 2,13 0,58 0,68 8,41 0,92 9 68,14% 59,57% 42,68% 10,24 20,47 52,41
15-Sep-20 1,52 0,60 3,48 2,19 0,57 0,62 8,96 0,92 9 68,14% 59,57% 62,80% 14,13 28,27 72,36
16-Sep-20 1,49 0,55 3,26 2,26 0,56 0,55 8,67 0,92 9 68,14% 59,57% 66,49% 15,46 30,92 79,15
17-Sep-20 1,54 0,48 3,15 2,29 0,55 0,55 8,56 0,92 9 68,14% 59,57% 41,44% 9,76 19,53 49,99
18-Sep-20 1,77 0,53 2,89 2,22 0,62 0,67 8,70 0,92 9 68,14% 59,57% 29,50% 6,84 13,68 35,02
19-Sep-20 2,72 0,54 3,31 3,28 0,61 0,55 11,01 0,92 9 68,14% 59,57% 68,21% 12,49 24,98 63,94
20-Sep-20 LIBUR
21-Sep-20 2,40 0,52 2,95 3,00 0,58 0,56 10,01 0,92 9 68,14% 59,57% 74,71% 15,06 30,12 77,10
22-Sep-20 2,21 0,51 3,21 3,11 0,51 0,53 10,08 0,92 9 68,14% 59,57% 69,57% 13,92 27,83 71,25
23-Sep-20 2,40 0,50 3,10 3,14 0,53 0,52 10,18 0,92 9 68,14% 59,57% 76,56% 15,16 30,32 77,63
24-Sep-20 2,21 0,54 3,30 3,19 0,54 0,46 10,23 0,92 9 68,14% 59,57% 52,78% 10,40 20,80 53,26
25-Sep-20 2,31 0,54 3,08 3,26 0,53 0,54 10,24 0,92 9 68,14% 59,57% 69,56% 13,70 27,40 70,14
26-Sep-20 2,24 0,54 3,33 3,21 0,53 0,53 10,38 0,92 9 68,14% 59,57% 28,06% 5,45 10,90 27,91
27-Sep-20 LIBUR
28-Sep-20 2,29 0,54 3,35 3,40 0,53 0,52 10,62 0,92 9 68,14% 59,57% 77,72% 14,76 29,53 75,59
29-Sep-20 2,31 0,53 3,30 3,29 0,54 0,54 10,52 0,92 9 68,14% 59,57% 65,16% 12,49 24,99 63,97
30-Sep-20 2,27 0,52 3,11 3,40 0,52 0,54 10,35 0,92 9 68,14% 59,57% 75,62% 14,73 29,47 75,44
Total 47,97 14,62 81,65 66,12 14,46 14,59 239,41 23,92 234,00 17,72 1548,82% 15,04 330,03 660,05 1689,73
Rata-rata 1,85 0,56 3,14 2,54 0,56 0,56 9,21 0,92 9 68,14 59,57 58,26% 12,69 25,39 64,99

70
70
LAMPIRAN L
(FAKTOR KESERASIAN (MATCH FACTOR)
ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT)

71
Ltm Backhoe Ca Dumptruck Jumlah Alat
No. Match Factor
(menit) (menit) HYUNDAI 220 - 9S MITSUBISHI 220PS
1. 3,35 7,85 0,85
2. 3,17 7,63 0,83
3. 3,33 9,00 0,74
4. 3,30 8,29 0,80
5. 3,50 8,67 0,81
6. 2,86 8,09 0,71
7. 2,59 7,99 0,65
8. 3,10 8,12 0,76
9. 3,24 7,64 0,85
10. 3,26 7,74 0,84
11. 3,18 8,05 0,79
12. 3,19 8,22 0,78
13. 3,10 8,73 0,71
1 2
14. 3,32 8,64 0,77
15. 3,33 8,48 0,78
16. 3,26 8,60 0,76
17. 3,24 10,83 0,60
18. 3,37 9,79 0,69
19. 3,60 10,08 0,71
20. 3,31 10,15 0,65
21. 3,52 10,15 0,69
22. 3,89 10,14 0,77
23. 3,63 10,22 0,71
24. 4,01 10,60 0,76
25. 3,37 10,48 0,64
26. 3,68 10,23 0,72
Rata-Rata 3,33 9,02 1 2 0,75

72
72

Anda mungkin juga menyukai