Oleh :
121053120112032
(UMMU)TERNATE
2018-2019
KATA PENGANTAR
Kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal ini, yang merupakan salah satu syarat penilaian
dalam mata Kulia Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas
praktek ini, penulis menyadari sepenuhnya tidak terlepas dari bantuan dan
partisipasi dari berbagai pihak, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati
praktek
praktek (KP)
i
4. Bapak Julhija Rasai.ST.MT. Selaku Penguji I Pada Kegiatan Kerja Praktek
(Kp)
praktek (KP)
7. Kepada kedua orang tua tercinta yakni Ayahanda Kirahman Gatti dan
ibunda Rahma Kadir, yang mana telah banyak memberikan dukungan baik
Sebagai suatu karya dalam perjalanan akhir studi pada jurusan Teknik
semoga Allah SWT tetap melindungi dan membuka pintu rahmat dan rizki kepada
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBARAN PERSETUJUAN
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Blakang.........................................................................................1
II.2. Geologi.................................................................................................7
II.3 Topografi...............................................................................................7
III.4 Poligon...............................................................................................15
iii
III.5. Pengertian Peta dan Jenis Peta..........................................................16
BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan.....................................................................................................30
V.2 Saran................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A,B,C,D
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel IV.2 Jarak titik dan luas Area Galian di CV.Selatan Mandiri......................28
vi
BAB I
PENDAHULUAN
padat teknologi dan resiko sangat besar. Agar kegiatan usaha pertambangan
akan tercapai seiring dengan tercapainya target produksi yang ditetapkan oleh
lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran,
sarana transportasi penting yang menghubungkan antara lokasi galian dan jalan
(pemetaan) mengenai kondisi fisik jalan tambang maupun jalan utamanya. Hal ini
Ternate Selatan.”
1
I.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Adapun ruang lingkup pada kerja praktek ini yaitu aplikasi pengukuran
Manfaat dari kerja praktek yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
mengumpulkan sejumlah besar data variabel, unit atau individu dalam waktu yang
2
persebaran pertambangan galian non logam dan batuan di kota ternate provinsi
Maluku utara. Adapun langkah – langkah dalam kerja praktek adalah sebagai
berikut :
1. Studi Kepustakaan :
dijadikan sebagai data sekunder, disamping itu juga buku buku yang
2. Observasi lapangan :
dengan cara turun langsung ketempat atau daerah yang menjadi lokasi
4. pengolahan data
3
I.6 Bagan Alir Kerja Praktek
STUDI LITERATUR
Membaca dan mempelajari artikel dan jurnal penelitian yang terkait dengan
judul kerja praktek untuk memperoleh referensi
OBSERVASI LAPANGAN
Kegiatan ini meliputi penyelidikan langsung dilapangan untuk mendapatkan
informasi mengenai objek yang akan dikaji seperti penyiapan patok utama
sebagai acuan dalam proses pengambilan data
PENGAMBILAN DATA
Proses pengukuran dan pencatatan langsung
dilapangan sehingga menghasilkan data yang
siap diolah yang meliputi data primer dan
sekunder
PENGOLAHAN DATA
1. Pembuatan Peta Jalan dengan Data Kordinat Jalan Dari GPS
2. Pembuatan Peta Luas Area Galian dari Data Koordinat Luas Area dari GPS
HASIL
Peta Jalan Dan Peta Luas Area
KESIMPULAN
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
Utara, terdiri dari 8 (delapan) pulau, yakni : pulau Ternate, pulau Moti, pulau Hiri,
pulau Tifure, pulau Mayau, pulau Gurida, pulau Makka dan pulau Mano. Kota
Ternate mempunyai potensi strategis sebagai kota perdagangan yang dikenal sejak
Secara geografis Kota Ternate terletak pada posisi 0o-2o Lintang Utara dan
126o-128o Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata dari permukaan laut yang
499 M), Sedang (500-699 M), Tinggi (lebih dari 700 M). Luas wilayah Kota
Ternate adalah 5.795,4 Km2 dan lebih didominasi oleh wilayah laut 5.633,34 Km2
Dalam Kerja praktek ini lokasi yang menjadi objek adalah jalan yang berada
di area galian keluran Fitu Kecamatan Ternate selatan. (Lihat Gambar II.1)
5
Sumber : Peta Administrasi Kota Ternate 2014
Sebagaian besar Propinsi Maluku Utara bagian tengah dan utara merupakan
daerah pengunungan dengan bahan induk yang bervariasi, bagian utara dan timur
di susun oleh formasi gunung api (andesit dan basalt). Pada semenanjung timur
laut di temukan batuan beku asam, basa dan ultrabasa serta batuan sedimen
puncak tajam dan punggung curam tertoreh serta curam (> 40%).
besar dan kecil dan mulai dari Ternate bagian Utara sampai Obi bagian selatan.
tersususun dari bahan andesit dan batuan beku basaltik dengan lereng curam (30 –
II.3 Topografi
tanah bagian atas oleh erosi dan juga gerakan bahan–bahan dalam supsensi atau
larutan dari suatu tempat ke tempat lain, Terbentuk dengan bentang alam yang
7
Sumber : Bakonsurtanal,2000. Dibuat kembali oleh R.Shemansky tosse,2010
8
II.4 Iklim Dan Curah Hujan
Pulau Ternate adalah daerah kepulauan dengan ciri iklim tropis. Curah
hujan bulanan tertinggi biasanya terjadi pada bulan Mei yaitu ± 513,2 mm dan
terendah pada bulan November ± 96,4 mm. Nilai rata-rata curah hujan bulanan
sekitar 251,85 mm. Jumlah hari hujan rata-rata ± 23 hari per bulan. Lihat tabel II.1
berkisar antara 2,9-5,2 Knots dengan kecepatan terbesar bulanan berkisar antara
16-28 knots. Arah angin terbanyak dari barat laut yang terjadi pada bulan Januari,
Februari, Maret, dan April. Sedangkan pada bulan Mei dan Juni angin terbanyak
bertiup dari Barat Daya serta pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober
angin terbanyak bertiup dari arah Tenggara (pancaroba), pada bulan November
BULAN CH HH
Januari 230,9 23
Februari 123,9 21
Maret 176,7 24
April 124 20
Mei 513,2 26
Juni 507,7 27
Juli 355,1 24
Agustus 220,4 22
September 247 22
Oktober 178 19
November 96,4 23
Desember 248,9 21
TOTAL 3022,2 272
Sumber : BMKG Kota Ternate 2017
9
600
500
400
300
CH
200 HH
100
10
BAB III
LANDASAN TEORI
Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk
menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS
segmen yaitu : satelit, pengontrol, dan penerima / pengguna. Satelit GPS yang
mengorbit bumi, dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti),
seluruhnya berjumlah 24 buah dimana 21 buah aktip bekerja dan 3 buah sisanya
adalah cadangan.
diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari
satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point
nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang
atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik. Sejak tahun 1980,
layanan GPS yang dulunya hanya untuk keperluan militer mulai terbuka untuk
publik. Uniknya, walau satelit-satelit tersebut berharga ratusan juta dolar, namun
11
Satelit-satelit ini mengorbit pada ketinggian sekitar 12.000 mil dari
permukaan bumi. Posisi ini sangat ideal karena satelit dapat menjangkau area
coverage yang lebih luas. Satelit-satelit ini akan selalu berada posisi yang bisa
terjadinya blank spot (area yang tidak terjangkau oleh satelit). Setiap satelit
mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat, sehingga
mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi seseorang di atas permukaan
bumi.
murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. GPS dapat
Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4
satelit. Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12
chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan
12
membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh
satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang
3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan akurasi waktu yang tinggi.
4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan
menghitung lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal
di kirim dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu dapat
diketahui berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak GPS reciever dapat
13
melakukan perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta
elektronik.
Sebuah GPS reciever harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
memenghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS
receiver dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi
3D (latitude, longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user,
selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang
dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari terbenam
Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu sangat presesi karena Satelit
tersebut memakai jam atom. Jam atom yang ada pada satelit jalam dengan partikel
atom yang di isolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat dibandingkan
untuk menentukan informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit
yang dapat diterima maka akan semakin presesi data yang diterima karena ketiga
14
Ketinggian itu menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja
GPS, bagi kita karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga
gangguan semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang
cocok. Satelit harus tetap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi harus
terus memonitor setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi
GPS merupakan alat yang digunakan untuk mencatat koordinat objek penelitian di
lapangan, ini juga sangat penting dalam proses penentuan posisi degan GPS, ini
yang asli, data yang diukur adalah sudut-sudut di titik yang dicari koordinatnya di
satelit-satelit yang sedang diamati (paling sedikit diperlukan empat satelit untuk
setiap satu titik ukur 0. Berhubung posisi koordinatnya sudah diketahui setiap
saat, maka satelit-satelit tersebut bervungsi sebagai titik ikat. Posisi yang di ikat
dapat ditentukan oleh metode GPS ini adalah dalam bentuk koordinat siku-siku
tiga dimensi atau dapat pula dlam bentuk koordinat geodetis (lintang, bujur) yang
(WGS-1984).
teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai target pengukuran. Metode ini
bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi dianggap sebagai pusat sistem
koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku untuk seluruh dunia. Sebagai
15
bidang referensi (bidang datum) koordinat digunakan elipsoid World Geodetic
III.4 Poligon
telah ditentukan dari pengukuran lapangan. Poligon berasal dari kata Poli berarti
banyak dan gonos yang berarti sudut. Arti sebenarnya adalah Rangkaian titik-titik
dasar, posisi atau koordinat titik-titik poligon harus diketahui atau ditentukan
secara teliti karena akan digunakan sebagai ikatan detail (wongsotjitro 1977).
1. Poligon terbuka,
2. Poligon tertutup,
Poligon Terbuka
Poligon terbuka adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya
Poligon Tertutup
Poligon tertutup atau kring adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya
Peta dalam bahasa lnggris lazim disebut dengan istilah Map, yang berasal
dari bahasa Yunani Mappa yang berarti "taplak meja". Peta adalah bentuk muka
bumi yang digambarkan dalam bidang datar dan diperkecil melalui sistem
16
proyeksi peta. Peta juga diartikan sebagai gambaran diperkecil dengan ditambah
kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Sebuah peta harus
memiliki unsur-unsur tertentu seperti; judul peta, orientasi peta, skala peta,
legenda, garis astronomis, inset peta indeks, dan sumber serta tahun pembuatan
peta.
Aturan dan teknik tertentu itu disebut kartografi (cartography), yaitu seni, ilmu,
(pembuatan peta dengan teknik fotografi, kompilasi peta, dan reproduksi peta.
Ahli pembuat peta disebut kartografer (cartografer). Pada dasarnya peta berfungsi
sederhana sehingga menjadi mudah dipahami. Jika kita tersesat di suatu tempat
maka kita memerlukan peta untuk mengetahui di mana posisi kita berada. Peta
juga merupakan alat bantu untuk mempelajari kondisi suatu wilayah, tanpa perlu
17
1. Peta dasar adalah peta yang dibuat dengan data terbatas atau peta yang
hanya menggambarkan garis pantai dan beberapa sungai dan jalan utama
saja.
bersama-sama dalam satu peta yang datanya bersifat umum. Termasuk jenis
18
BAB IV
Selatan Provinsi Maluku Utara. Waktu kerja praktek ini di laksanakan kurang
lebih 30 hari, yang di lakukan pada tanggal 05 Februari sampai 05 Maret 2018
dengan ruang lingkup kerja praktek adalah terkait dengan pengukuran jalan di
1. Meter roll
kordinat.
2. Alat Tulis
Alat tulis adalah alat untuk mencatat semua data. seperti data titik kordinat dari
global position sistem (GPS) dan data yang di anggap perlu pada area
penambangan pasir.
3. Camera
Camera adalah alat untuk pengambilan gambar atau dokumentasi selama proses
dokumentasi kondisi jalan angkut pada area penambangan pasir di kelurahan fitu
19
GPS merupakan alat yang digunakan untuk mencatat koordinat objek
penelitian di lapangan.
5. Alat Pengolahan
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
fenomena yang ada pada objek penelitian. Berdasarkan pendapat di atas untuk
memperoleh data yang aktual dan faktual, perlu dilakukan observasi lapangan.
Observasi dalam penelitian ini yaitu observasi langsung yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang data primer. Data primer di dapat dengan cara
terbuka secara langsung pada objek yang akan di tentukan kordinatnya dengan
tujuan untuk mendapatkan data kordinat yang detail begitujuga dengan tingkat
20
IV.3. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
kordinat jalan berada pada setiap bahu jalan dari bahu jalan utama sampai dengan
bahu jalan area galian, taklupapula dipersiapkan meter roll untuk dapat
mengetahui perbedaan lebar jalan utama dan lebar jalan di lokasi galian, dari
pengukuran lebar jalan didapatkan beberapa perbedaan pada lebar jalan utama
atau jalan umum ( jalan 1 jalur) dan jalan pada lokasi galian yang juga jalan 1
jalur. Untuk lebar jalan lurus dari Barat ke Timur di tarik dengan meter dengan
nilai lebar jalan utama adalah 4,30 meter, untuk lebar jalan lurus pada lokasi area
21
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2018
22
Lokasi kerja praktek : Kota Ternate Selatan Kelurahan Fitu di Lokasi
Mandiri Galian C
No N E Elevasi
T1 315332 83841 13
T2 315284 83828 14
T3 315282 83833 14
T4 315326 83846 14
T5 315313 83894 16
T6 315297 83948 20
T7 315301 83949 20
T8 315317 83896 16
T9 315331 83847 13
T10 315379 83862 15
T11 315380 83857 14
T12 315292 83986 21
T13 315296 83984 22
T14 315303 84005 23
T15 315317 84034 26
T16 315321 84052 27
T17 315325 84051 28
T18 315321 84033 26
T19 315307 84003 23
J.T1 315331 83844 14
J.T2 315281 83830 14
J.T3 315328 83853 14
J.T4 315315 83895 16
J.T5 315299 83948 20
J.T6 315379 83859 14
J.T7 315294 83985 22
J.T8 315306 84006 23
J.T9 315319 84034 25
J.T10 315323 84052 28
Sumber : Pengukuran Lapangan 2018
23
IV.5.1. Proses Awal Dalam Pembuatan Peta Jalan
geografi informasi sistem (GIS), dimana data yang telah di dapatkan dari hasil
ploting kordinat jalan di area galian dan jalan utama di imput ke dalam microsoft
excel dan di susun sesuai prosedur yang ada pada software arcgis yaitu x,y dan e,
untuk melihat kordinat jalan yang telah di imput ke dalam software dapat dilihat
peneliti menentukan nilai jarak secara keseluruhan pada peta jalan dari utara ke
selatan dan dari timur ke barat dengan menggunakan Measure (mistar) yang di
sediakan didalam software arcgis 10. Untuk dapat menentukan jarak pada peta di
pastikan measure atau mistar bekerja dengan baik pada peta. Nilai jarak dari utara
24
ke selatan adalah 225,47 meter dari timur ke barat dengan nilai jarak adalah
100,44 meter.
adalah Arcgis versi 10. Dalam pemetaan ini ada beberapa tahap yang dilakukan
untuk pembuatan peta jalan khususnya dalam segi kordinat maupun penempatan
garis polyline. Secara garis besar langkah-langkah dalam pemetaan ini dibagi
1. Buka GIS
25
2. Add Data Kordinat Shp Propinsi Maluku Utara
Add Data
Data Shp
Data Shp
Nama Desa
26
5. Input data koordinat lapangan
Kordinat Jalan
6. Pembuatan Contur
c. klik surface kemudian klik pada contur lalu imput data raster (idw_shp)
d. klik kembali pada surface dan klik contur with barriers kemudian imput
data raster (idw_shp) dan masukan contur interval (optional) 0,5 setelah
itu tentukan indexed contur interval (optional) untuk interval lebih kecil
27
Sumber : lembar kerja software pemetaan 2018
8. Hasil Peta
28
Sumber :-Pengolahan Data Kordinat lapangan 2018
-Peta Administrasi Kota Ternate 2014
Gambar IV.6 Peta Jalan Tambang
29
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
nantinya. Setelah itu kita dapat melakukan setting pada sistem koordinat GPS
yaitu pada sistem koordinat UTM, Lalu kita dapat melakukan ploting
koordinat pada titik awal hingga titik akhir jalan sesuai kebutuhan, kemudian
sistem (GIS)
pemetaan, data koordinat akan berubah menjadi data point (titik) dan
selanjutnya kita dapat membuat shape file baru dengan format poliline yang
secara keseluruhan adalah 225,47 Meter sedangkan lebar pada jalan utama
30
V.2 Saran
pembuatan peta dengan memakai alat GPS atau global positioning sistem
selanjutnya dapat di kondisikan dengan situasi dan cuaca agar satelit dapat
terhubung dengan GPS, begitupula dengan pemilihan alat GPS yang tidak
mengalami gangguan pada tingkat akurasi data dikarenakan hal ini sangat
selanjutnya dapat memilih alat pengukuran yang lebih baik lagi dari alat
pengukuran sebelumnya.
31
32