2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Laporan ini disusun guna memenuhi syarat akademik Program Studi S1 Teknik
Sipil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur
i
KATA PENGANTAR
ii
Dengan segenap kerendahan hati dan keterbatasan kemampuan, saya selaku
penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena
itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
meyempurnakan laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
4.1.2 Pengambilan Data Sekunder ............................................13
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................14
5.1 Uraian Umum ...............................................................................14
5.2 Pekerjaan Plat Raft .......................................................................14
5.3 Alat dan Material..........................................................................14
5.3.1 Alat ...................................................................................14
5.3.2 Bahan dan Material ..........................................................18
5.3.3 Metode Pelaksanaan .........................................................21
BAB VI PENUTUP ............................................................................................27
6.1 Kesimpulan ..................................................................................27
6.2 Saran .............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................28
LAMPIRAN ..........................................................................................................29
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan demikian, pada kerja praktik dengan Sistem Pengawasan
Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Bersih 50 lt/dt, dilakukan cara mendesain
unit-unit instalasi pengolahan air dan cara pengoperasiannya guna dapat menambah
pengetahuan
1.2 Tujuan Kerja Praktik
Tujuan dari dari pelaksaan kerja praktik di Proyek Pembangunan Unit
Produksi dan sarana Pendukung Spam kecamatan sanga-sanga antara lain :
a) Mempelajari dan memahami pelaksanaan pekerjaan pembangunan Unit
Produksi dan sarana Pendukung Spam kecamatan sanga sanga.
b) Mempelajari pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Unit Produksi
dan sarana Pendukung Spam serta pengaplikasian teori-teori dalam
perkuliahan di lapangan
c) Mampu mengembangkan teori-teori dasar dan pengetahuan yang
d) Didapatkan dalam perkuliahan serta mampu menjelaskan secara ril di
lapangan
e) Memahami perencanaan dan tahapan dalam pelaksanaan pembangunan
f) proyek gedung serta menerapkan metode dan teori di lapangan
g) Mempelajari dan memahami permasalahan serta kendala yang akan terjadi
h) pada pelaksanaan proyek gedung dan bagaimana menyikapi masalah-
masalah tersebut.
i) Mempelajari dan memahami K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) selama
j) Pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar terhindar dari kecelakaan kerja.
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktik
Penyusunan laporan Kerja Praktik (KP) ini di mengarah pada rencana
pekerjaan dan pengamatan pekerjaan yang ada di lapangan secara langsung sejak
dimulainya Kerja Praktik (KP) sampai kegiatan Kerja Praktik (KP) selesai. Karena
itu seluruh kegiatan pada proyek dari awal sampai akhir tidak didokumentasikan
dilaporan ini. Kerja Praktik (KP) ini dimulai pada saat tahapan dilapangan sudah
sampai dengan tahapan pembuatan pondasi ( borefile ) dengan perkiraan progres
dilapangan baru sekitar 17%. Selama kegiatan Kerja Praktik (KP) ruang lingkup
yang diamati dan dilaporkan pada laporan ini adalah pekerjaan Plat Raft
2
1.4 Manfaat Kerja Praktik
Manfaat yang dapat diperoleh dari kerja praktik ini yaitu :
a) Memiliki wawasan baru, pengetahuan dan pengalaman secara langsung
terkait dengan pembangunan gedung bertingkat.
b) Memiliki pengalaman terkait penerapan teori yang telah didapatkan dalam
perkuliahan didalam praktik lapangan.
c) Mendapat ilmu dan pengetahuan baru yang tidak didapatkan di masa
perkuliahan
d) Mengetahui secara langsung permasalahan yang dapat terjadi di dalam
pelaksanaan pembangunan proyek dan dapat menemukan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
e) Mendapatkan pengetahuan terhadap efisiensi waktu dan biaya sehingga
menjadi lebih ekonomis.
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik
Kerja Praktik (KP) dilaksanakan dalam kurun waktu maksimal 60 hari
terhitung sejak diterbitkannya surat pengantar Kerja Praktik (KP) dengan nomor
602/620/CK-IV/2022. Lokasi pelaksanaan Kerja Praktik (KP) berada di proyek
Pembangunan unit produksi dan saran pendukung spam kecamatan sanga-sanga,
kabupaten kutai kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Untuk detail lokasi dapat
dilihat pada Gambar 1.1.
3
BAB II
ORGANISASI PROYEK
4
2.2 Bentuk dan Struktur Organisasi Proyek
Setiap Setiap proyek kontruksi perlu memiliki struktur organisasi. Dengan
adanya keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi
proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat
melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai.
Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat
diselesaikan dengan cara yang efisien dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Struktur organisasi pada proyek Pengembangan Unit Produksi Dan Sarana
Penunjang Spam Sanga-sanga Kapasitas 50 L/Dt
REZA LESMANA, S. T.
Direktur
NOVITA ASTRI
NURLAILI
Manager Keuangan
PRASETYO HERLAMBANG, S. T.
Manager Pelaksana
ROBY WAHYUONO
K3 Konstruksi
Gambar 2.1 Bagan Organinasi
5
2.3 Uraian Tugas
2.3.1 Direktur
1. Menandatangani kontrak dan adendumnya dengana pengguna jasa.
2. Mempelajari dan memahami kontrak kerja yang akan dilaksanakan.
3. Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai
rencana pelaksanaan pekerjaan.
4. Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna
mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
5. Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila
terjadi.
6. Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun
kuantitas.
2.3.2 Manager Keuangan
1. Mempersiapkan rencana anggaran lapangan kepada project manager.
2. Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan,
bahan dan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
3. Membuat laporan keuangan kepada direktur.
4. Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan
opname di lapangan.
5. Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain
sebagainya.
2.3.3 Manager Pelaksana
1. Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan
(Direksi Lapangan dan PPK) guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan,
sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
3. Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga
kerja serta pengaturannya di lapangan.
4. Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% s.d MC
100% bersama direksi lapangan dan pengawas pekerjaan dan
memonitoring pekerjaan selama proses pelaksanaan dan masa
pemeliharaan.
6
5. Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan
pekerjaan yang diharapkan.
6. Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya
pengendalian mutu, waktu, biaya dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan
kontrak.
7. Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan sampai proses penagihan (keuangan).
8. Melakukan rapat dengan staf pembantu PPK/ PPK (direksi pekerjaan)
untuk evaluasi kemajuan pekerjaan.
9. Membuat laporan mingguan dan bulanan.
10. Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana
pekerjaan.
2.3.5 K3 Konstruksi
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
7
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Merencanakan dan menyusun program K3.
4. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
6. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jikadiperlukan.
8
BAB III
RUANG LINGKUP PEKERJAAN PROYEK
9
3.1.2 Pembuatan Gudang Sementara dan Direksi Keet
Pada umumnya gudang sementara dipergunakan untuk penyimpanan
material, peralatan konstruksi dan tempat tinggal pekerja/buruh proyek. Sementara
direksi keet adalah kantor sementara para pekerja pelaksana lapangan.
3.1.3 Penyiapan dan Pembersihan Lahan
Kegiatan ini meliputi pembersihan tanaman atau tumbuhan liar (land
clearing) yang ada di dalam areal proyek yangbakal dibangun.
3.1.4 Penggalian dan Penimbunan Tanah
kegiatan ini meliputi pekerjaan penggalian, penimbunan, perataan dan
pemadatan tanah untuk badan jalan menuju lokasi proyek dan sarana pelengkap
lainnya.
3.2 Pekerjaan IPA Kapasitas 50L/dt
Pekerjaan IPA kapasitas 50L/dt adalah salah satu tahapan pekerjaan pada
projek ini. Tahapan ini terdiri dari:
1. Pekerjaan Tanah
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Pasangan dan Beton
4. Pekerjaan Wallpipe
5. Pekerjaan Kusen dan Pintu Alumunium
6. Pekerjaan Perpipaan
7. Pekerjaan Media Filter
8. Pekerjaan Plat Setler
9. Pekerjaan Penerangan
3.3 Pekerjaan Ruang Panel dan Pompa
Pekerjaan ruang panel dan pompa berisikan pekerjaan kelistrikan serta
Pompa untuk mendukung kinerja dari IPA tersebut. Pekerjaan ruang panel dan
pompa meliputi sebagai berikut:
1. Pekerjaan Tanah, Struktur Beton dan Pasangan
2. Pekerjaan Cat-catan
3. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
4. Pekerjaan Instalasi Listrik
5. Pekerjaan Lain-lain
10
3.4 Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Pekerjaan mekanikal adalah pengadaan dan pemasangan alat-alat penggerak
yang mencakup pompa, kompresor, blower, generator, termasuk alat-alat
pendukung dan aksesorisnya . Serta pekerjaan elektrikal meliputi semua bahan ,
peralatan cara pelaksanaan dan pemasangan. Pekerjaan mekanikal elektrikal
dilaksanakan melalui tahapan-tahapan pekerjaan sebagai berikut:
1. Pompa Backwash
2. Pompa Blower
3. Pompa Air Baku
4. Dosing Alum
5. Pompa Distribusi
6. Pekerjaan Lain-lain (Lampu PJU dan Comissioning)
11
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
12
4.1.2 Pengambilan Data Sekunder
Pengambilan dengan menggunakan metode data sekunder adalah dengan
cara pengambilan data langsung mengenai proyek yang dibutuhkan dalam laporan
praktik kerja lapangan ini. Contohnya adalah gambar rencana pekerjaan, data hasil
pengujian, organisasi proyek, jadwal
13
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
1. Truck Mixer
Truck Mixer adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut beton segar
ready mix dari tempat pembuatan beton (batching plant) menuju lokasi
pengecoran. Truk tersebut memiliki molen yang berfungsi sebagai alat pengaduk
beton yang akan bekerja selama perjalanan. Alat ini berputar terus-menerus seharah
jarum jam yang bertujuan untuk menghindari pengerasan beton dan tidak terjadi
pemisahan agregat serta menjaga mutu beton dan nilai slump yang telah
direncanakan. Truck Mixer terlihat pada Gambar 5.1.
15
3. Concerate trowel machine
Concrete Trowel Machine merupakan alat yang digunakan untuk meratakan
dan menghaluskan permukaan beton hasil pengecoran. Alat ini bisa diaplikasikan
pada berbagai jenis pekerjaan, misal pada pekerjaan lantai, dinding, bahkan sampai
pelapisan anti bocor. Keadaan beton yang rata dengan konsisten hingga menjadikan
beton lebih kuat dan juga awet. Concrete Trowel Machine terlihat pada Gambar 5.3.
4. Concrete Vibrator
Concrete Vibrator adalah alah yang menimbulkan getaran yang berfungsi
untuk memadatkan dan menggerakkan beton agar memperkecil terjadinya rongga
di dalam campuran beton dan beton. Concrete Vibrator terlihat pada Gambar 5.4.
16
a. Kerucut Abrams, digunakan sebagai wadah untuk memasukkan beton
segar selama proses pengujian slump. Kerucut abrams berbentuk
kerucut terbanjung dengan bagian atas dan bawah terbuka. Diameter
atas kerucut 10cm, diameter bawah 20 cm, dan tinggi kerucut
abrams 30 cm. Kerucut Abrams dapat dilihat pada Gambar 3.5.
b. Besi Penusuk, digunakan sebagai alat untuk meratakan beton segar
dan mengurangi adanya rongga udara yang berada di dalam kerucut
Abrams. Besi penusuk memiliki panjang 60 cm, dan diameter 16 mm.
Beton segar ditusuk sebanyak ±20 kali.
c. Alat pelat besi, sebagai alat dari kerucut abrams sehingga campuran
beton tida bersentuhan langsung dengan permukaan tanah.
d. Mistar pengukur, digunakan untuk mengukur tinggi slump campuran
beton segar.
e. Sekop, digunakan untuk memasukkan campuran beton segar
kedalam kerucut abrams
f. Pengukur suhu beton, digunakan untuk mengetahui tinggi suhu beton
segar yang akan dilakukan pengujian slump
g. Cetakan beton, yaitu cetakan sample beton pada setiap 2 truck mixer
sekali untuk dilakukakn pengujian kuat tekan beton dengan dimensi
tinggi 30 cm, dan diameter 25 cm. Cetakan beton dapat dilihat pada
Gambar 5.6.
17
Gambar 5.7 Cetakan Beton
6. Thermocouple
Thermocouple merupakan alat yang berfungsi sebagai alat pengukur suhu
beton yang telah berumur 1-7 hari pada titik yang sudah ditetapkan. Thermocouple
terlihat pada Gambar 5.8.
18
Gambar 5.9 Beton segar ready mix K300 kg/cm2.
.
Gambar 5.10 Baja Tulangan Ulir.
19
3. Beton Decking (Tahu Beton)
Beton Decking (Tahu Beton) berguna untuk spasi yang dibentuk sesuai dengan
ukuran selimut beton yang diinginkan. Pada Plat Raft memiliki dimensi tebal
decking 70 mm untuk kondisi pengecoran langsung di atas muka tanah dan 50 mm
untuk kondisi pengecoran tidak langsung di atas muka tanah atau plat raft bagian
atas. Beton Decking (Tahu Beton) terlihat pada gambar 5.11
20
Gambar 5.13 Superplasticizier
21
c) Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran dilakukan secara bertahap dengan menggunakan
concrete pump. Berikut tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada pekerjaan
pengecoran.
1. Pembesian tulangan plat raft dilakukan sebelum dilakukan pengecoran di
zona 12 dan 13. Penulangan Plat raft menggunakan tulangan D25. Untuk
sengkang menggunakan D13 dan D10. Tulangan pinggang yang berfungsi
untuk mengurangi defleksi menggunakan tulangan D19. Proses
pemasangan pembesian terlihat pada gambar 5 .14
22
3. Melakukan pembersihan lokasi pengecoran dari air, sampah, kotoran debu
dan juga tanah yang melekat di tulangan dan juga lantai kerja. Proses
pembersihan lokasi terlihat pada gambar 5.15.
5. Campuran beton segar yang berasal dari truck mixer dipompa dengan
menggunakan truck mounted concrete pump kemudian dituangkan ke zona
yang akan dilakukan pengecoran. Proses penuangan beton dilakukan dan
diratakan secara bersamaan dengan penggaruk agar beton tersebar secara
merata. Selain itu concrete vibrator juga digunakan selama pengecoran
berlangsung, hal ini bertujuan untuk memadatkan beton dan menghindari
adanya rongga udara yang terperangkap di dalam beton. Proses ini
dilakukan tidak boleh lebih dari 30 detik untuk menghindari terjadinya
23
bleeding. Proses penuangan campuran beton dan pemadatan dapat dilihat
pada gambar 5.18 dan proses penebaran campuran beton pada gambar 5.19
24
d) Perawatan Beton
Perawatan beton adalah pekerjaan yang dilakukan setelah beton mulai
mengeras dengan tujuan agar beton tidak cepat kehilangan air dan tetap menjaga
kelembaban/suhu beton sehingga menghindari terjadinya retak pada permukaan
beton dan dapat mencapai butu beton yang direncanakan. Pada laboratorium,
proses perawatam beton dilakukan dengan cara merendamkan sample beton
kedalam air selama 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Pada lapangan, proses perawatan
beton dilakukan dengan melapisi permukaan beton dengan plastik yang kemudian
diberi sterofoam diatasnya. Plastik digunakan untuk mengurangi proses
penguapan dan sterofoam digunakan untuk mengurangi panas beton yang terpapar
langsung dengan sinar matahari. Setelah tiga hari, penggunaan plastik dan
sterofoam diganti dengan karung goni yang sudah direndam air terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan agar kelembaban dan suhu beton tetap terjaga. Jika beton
mengalami peningkatan suhu yang cukup tinggi dan terjadi penguapan yang cukup
besar, maka mutu beton menjadi berkurang. Proses curing dapat dilihat pada
gambar 5.21
25
e) Pengecekan Suhu
Pengecekan suhu beton merupakan salah satu pekerjaan untuk mengetahui
mutu beton. Pengecekan dilakukan pada bagian ambient, top, middle, dan bottom.
Perbedaan temperatur pada proses Perawatam beton dapat menyebabkan crack
pada permukaan beton. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu beton yaitu
thermocouple. Suhu yang ditoleransi pada beton plat raft pada pembangunan
Spam yaitu dibawah 80° C. Pengecekan suhu beton ini dilakukan selama tujuh
hari dan dilakukan pada pukul 08.00, 12.00, 14.00, 16.00, 20.00. Proses
pengecekan suhu beton dapat dilihat pada gambar 5.22
26
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Selama melakukan kerja praktik pada proyek pembangunan dan
pengembangan mipa spam mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Dengan kerja praktik ini penulis mendapatkan ilmu yang selama ini
tidak didapatkan pada saat teori di perkuliahan. Berdasarkan kerja praktik tersebut,
dapat diambil beberapa kesimpulan dari hasil pengamatan langsung dilapangan
yaitu ditemukan keretakan pada plat raft yang dikarenakan kurangnya
maintenance beton.
6.2 Saran
Selama melaksanakan kerja praktik di proyek pembangunan dan
pegembangan spam ada beberapa saran sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan proyek pembangunan antara lain.
1. Diharapkan pelaksana mengkontrol,mengecek dan memastikan para tukang
dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar yang ada dan sesuai dengan
desain rencana terutama dalam penulangan
2. Diharapkan bagian K3 lebih sering mengecek ketertiban para pekerja yang ada
di lapangan dalam hal kelengkapan APD
3. Pengawas diharapkan mengawasi pekerjaan yang dilakukan secara rutin dan
teratur, sehingga pekerjaan proyek tersebut sesuai dengan yang telah di
rencanakan
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 2. Surat Balasan Permohonan Izin Kerja Praktik.
30
Lampiran 3. Lembar Mentoring Kerja Praktik
31
32
33
34
35
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Kerja Praktik
LEMBAR KONSULTAS
KERJA PRAKTIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UMKT
Nama : Muhammad Syawal Asis
Nim 1911102443049
36
8 13/9/2022 Pembahasan bab 4
Dosen Pembimbing
37
Lembar 5. Berita Acara Penilaian kerja praktik.
38
Lampiran 6. Jenis kegiatan yang diikuti (dokumentasi)
39
40