ZULHENDRA
2001041039
2023
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Semester VI
Oleh :
ZULHENDRA
2001041039
Joni Herman, ST
NIP. 7598333
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
Bank Untuk Perbaikan Faktor Daya Pada Main Distribution Board (MDB)
Laporan praktek kerja lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada Jurusan Teknik Elektro
kepada :
2. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu mendo’akan dan
Negeri Padang
4. Bapak Rikki Vitria, SST.., MSC. Eng selaku Ketua Jurusan Teknik
Kerja Lapangan
i
8. Bapak Ir. Faisal Arif, ST., MM. IPM., selaku Kepala Unit Inspeksi
pemeliharaan.
13. Serta semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................3
1.3 Manfaat.................................................................................................3
1. Pengenalan Singkat........................................................................9
2. Bidang Pekerjaan.........................................................................10
4. Penggilingan Klinker...................................................................17
iii
5. Pengantongan (Packing Plant).....................................................18
1. Pengertian Daya...........................................................................31
2. Daya Aktif....................................................................................32
3. Daya Reaktif................................................................................32
4. Daya Semu...................................................................................33
5. Segitiga Daya...............................................................................33
iv
3. Menentukan Kapasitas Kapasitor Untuk Memperbaiki Faktor
Daya .....................................................................................................41
3.9 Classifier.............................................................................................51
3.10 Hasil...............................................................................................52
3.11 Analisa...........................................................................................60
BAB IV PENUTUP.....................................................................................63
4.1 Kesimpulan.........................................................................................63
4.2 Saran....................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................65
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 3 Silika.........................................................................................13
vi
Gambar 3 6 Faktor Daya “lagging”..............................................................36
Gambar 3 28 Classifier.................................................................................52
vii
Gambar 3 30 Segitiga Daya Sebelum Perbaikan Cos Phi............................60
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
kerja yang relevan, memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada bidangnya
Prodi D3 Teknik elektronika adalah salah satu program studi kependidikan yang
lakukan di PT semen padang pada bagian penempatan kerja pada unit inpeksi
Inspeksi Pemeliharaan dan PGOH . bidang kerja ini bertanggung jawab terhadap
indarung II, III, IV, V dan Vi. Pekerjaan yang terdapat pada bidang kerja ini
sebagai berikut :
(perbulan)
2
enam bulan)
PT. Semen Padang salah satu pengguna beban induktif yang cukup besar
karena hampir semua beban-beban induktif yang terpasang seperti motor 3 fasa,
trafo dan komponen lainnya. Dengan daya trafo terpasang 1000 KVA 6 KV/400
antara lain jatuh tegangan, faktor daya yang rendah dan rugi-rugi daya. Beban
pada jaringan distribusi bisa berupa beban kapasitif dan induktif. Apabila beban
induktif semakin tinggi maka akan berakibat memperbesar rugi-rugi daya, untuk
yang diperoleh dari pemasangan kapasitor bank adalah dapat memperbaiki faktor
dengan meningkat kan cosphi diatas standard PLN yaitu 0,85 Berdasarkan uraian
PADANG.
3
4
1.2 Tujuan
1. Merancang kapasitor bank untuk memperbaiki faktor daya pada MDB raw
mill indarung V.
daya reaktif yang terdapat dalam sistem terhadap nilai cosphi untuk
memperbaiki faktor daya agar tidak mendapatkan pinalti dari PLN karna
dibutuhkan pada jaringan listrik PT. Semen Padang Raw Mill Indarung 5
pada 5R1Q31Q1.
1.3 Manfaat
pengertian dan manfaat, kerugian dari daya reaktif, kapasitor bank dan cara
perhitungannya.
diantaranya jatuh tegangan, faktor daya yang rendah dan rugi-rugi daya.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika
penulisan.
Pada bab ini membahas beberapa hal antara lain aktivitas selama
yang dihadapi.
BAB IV PENUTUP
saran-saran untuk perbaikan atau aspek lain yang perlu dikaji lebih lanjut.
Isinya harus sesuai dengan tujun pada bab pendahuluan dan analisis serta
TINJAUAN PERUSAHAAN
sekitar 15 km dari pusat kota Padang ini mulai berproduksi pada tahun 1913
dengan kapasitas 22.900 ton pertahun dan pada tahun 1939 pernah mencapai
Ketika jepang menguasai Indonesia tahun 1942 - 1945, pabrik semen ini
kemerdekaan tahun 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan Indonesia dan
Indarung.
Setelah tiga tahun dikelola oleh BPPIT pusat, berdasarkan PP. No. 135
Tahun 1961 status perusahaan diubah menjadi Perusahaan Negara (PN). Pada
7
tahun 1971 melalui PP. No 7 yang menetapkan status Semen Padang menjadi
milik pemerintah, yaitu PT. Semen Padang Gresik dan PT. Semen Tonasa yang
dan terhitung sejak 1 Januari 2000 tidak beroperasi lagi dengan pertimbangan
mulai dibangun pada tahun 1977 dan selesai pada tahun 1980. Setelah itu
B (selesai tahun 1987), sedangkan Pabrik Indarung III C dibangun pada tahun
dinamakan Pabrik Idarung III, sedangkan Pabrik Indarung III B dan III C yang
menggunakan satu kilang yang sama diberi nama Pabrik Indarung IV. Untuk
Padang saat ini berada dibawah PT. Semen Indonesia Tbk., yang pada tanggal 20
8
Desember 2012 resmi berganti nama dari sebelumnya bernama PT. Semen Gresik
Tbk.
yang akan dijelaskan berikut ini adalah struktur organisasi yang ditetapkan oleh
Padang dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang tugasnya bertanggung jawab
9
1. Direktur Operasi
(P2K3). Anak perusahaan yang ada sekarang PT. Igasar, PT. Yasiga Sarana
Utama, PT. Andalas Yasiga Perkasa dan PT. Pasoka Sumber Karya.
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar
dengan baik.
1. Perencanaan (Planning)
Untuk menentukan tujuan posisi dan program perusahaan. Pada PT. Semen
itu sendiri.
2. Pengoperasian (Organizing)
3. Pergerakan (Actuating)
bawahannya. Pada PT. Semen Padang hal ini dilaksanakan dengan cukup
baik dengan adanya koperasi karyawan, siraman rohani berkala, darma wanita
4. Pengawasan (Controlling)
tugas dan wewenang dari yang telah ditentukan semula, sehingga dapat
dicapai hasil yang baik pula. Pada PT. Semen Padang pengawasan dilakukan
hasil produksi.
1. Pengenalan Singkat
Pemeliharaan dan PGOH adalah sebuah unit kerja yang berkontak langsung
2. Bidang Pekerjaan
pekerjaan yang tergabung dalam satu unit kerja, bidang pekerjaan itu antara
lain:
a. Inspeksi Pemeliharaann
peralatan disetiap pabrik indarung II, III, IV, V dan Vi. Pekerjaan yang
dipakai (perbulan)
(per-enam bulan)
Pekerjaan yang terdapat pada bidang kerja ini secara umum antara
lain :
peralatan pabrik
c. Overhaul (OH)
Staff Kontruksi
Zulhendri 7698141Wey
Akhdiat Appel 7398193
Dian Wahyudi 7407118
13
di storage pabrik. Bahan mentah industri semen adalah berupa batu kapur,
batu silika, clay dan pasir besi (iron sand). Biasanya pada pemasukan
awal (preblending) bahan mentah sejenis agar kualitas bahan mentah tersebut
lebih seragam.
sebagai berikut :
i. Drilling
bahan peledak.
ii. Blasting
(limestone).
b. Batu Silika
Gambar 2 3 Silika
Batu ini berassal dari Tambang PT. Semen Padang yang berada di
belt conveyor.
15
16
c. Clay
sebesar 9%.
d. Iron Sand
e. Gypsum
pembuatan semen (batu kapur, clay, pasir besi) dicampur dalam mill feed
17
Mill, yang hasilnya berupa Raw Mix. Prinsip kerja Raw Mill itu sendiri adalah
Slide Shoe Bearing dan sehingga Mill terangkat akibat high pressure ini.
mensirkulasikan pelumas. Sementara itu motor di start dan Mill bisa berputar.
Ada dua tipe Raw Mill yang dipakai oleh PT. Semen Padang untuk
penggilingan bahan baku menjadi Raw Mix yaitu tipe vertikal dan tipe
horizontal. Perbedaan ini terletak pada posisi Raw Mill terhadap arah
Pada proses pembakaran ini, Raw Mix (slurry pada proses basah)
jadi yang disebut dengan klinker. Tujuan utama dari proses pembakaran ini
sampai mencapai suhu maksimum, yaitu 1400oC. Pada proses pembakaran ini
c. Kalsinasi (calcination)
d. Pemijaran (sintering)
e. Pendinginan (cooling)
kiln. Kiln ini berbentuk silinder dengan diameter yang mencapai 5 m dengan
panjang 80 m dengan kemiringan 3o. Kiln ini berotasi sebesar 3 rpm selama
pembakaran ini adalah batu bara yang telah dijadikan serbuk (fine coal).
Didalam kiln dilapisis oleh batu tahan api (fire brick) untuk menjaga
selanjutnya didinginkan di dalam cooler. Material yang keluar dari kiln ini
disebut sebagai kinker dengan temperatur yang mencapai 1400oC dan kinker
yang halus jatuh ke dalam debudged conveyor (DBC), karena di dalam grate
19
cooler terdapat grate plat yang digerakkan dengan motor dan juga terdapat
lobang-lobang kecil yang dapat dilalui oleh klinker yang kecil, sedangkan
4. Penggilingan Klinker
proses penggilingan sampai dengan kehalusan tertentu. Pada tahap ini klinker
s/d 6% ke dalam cement mill (tromol cement). Fungsi gypsum dalam semen
reaksi sewaktu pengeresan semen, sehingga semen tidak terlalu cepat kering.
Di dalam cement mill, klinker yang berukuran 1-40 mm3 digiling bersama
quality control.
dibutuhkan. Jadi tidak ada pemupukan atau gudang semen yang telah
dikantongkan tersebut di pabrik ini. Semen yang diambil dari Silo Cement
Ada delapan unit packer di pabrik ini, yaitu 2 unit di Indarung I, 6 unit
rotary packer dengan kapasitas 80 ton per jam). Sistem pengantongan untuk
Semen melewati Pneumatic Valve di bottom silo masuk ke air slide dan
screen (trommel screeen) untuk dipisahkan dari material asing atau gumpalan
menjaga agar isi dalam feed tank selalu terkontrol. Jika feed tank terisi penuh
maka pneumatic valve akan menutup secara otomatis. Dan jika feed tank
dari feed tank akan diteruskan ke packer tank dan masuk ke kantong dengan
1. Portland Cement
senyawa kalsium sulfat. Semen Portland ini ada lima tipe dengan
sifat-sifat khusus seperti ketahanan terhadap sulfat, zat asam dan lain-
0,2%) dengan kadar C3A kurang dari 8%, misalnya untuk bangunan
di tepi laut, bangunan di bekas tanah rawa, saluran irigasi beton masa
limbah.
23
Semen Portland tipe III yang terlihat pada Gambar 2.11 jenis
kekuatan tekan pada umur panjang.Semen tipe ini cocok untuk daerah
Gambar 2.12 ini digunakan untuk bangunan yang tahan panas hidrasi
khusus. Kualitas produk ini tidak kalah dengan semen tipe I. Produk ini
klinker dan sedikit gypsum untuk pembuatannya, kualitas semen nya pun
semen ini pun sangat khusus sesuai dengan pesanan. Semen portland
25
beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen
Jenis semen Oil Well Cement (OWC) seperti yang terlihat pada
Gambar 2.15 yang diproduksi oleh PT. Semen Padang adalah class G-HSR
yaitu jenis semen yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak dengan
kedalaman sampai 8.000 kaki dan tahan terhadap sulfat tinggi. Produksi ini
penerangan pabrik dan kantor serta fasilitas lain, sebagian energi listrik ini
di supply oleh PLN. Sumber energi tersebut berasal dari pembangkit yang
terdiri dari PLTU Ombilin, PLTA Maninjau dan PLTD Simpang Haru.
Agar supply energi listrik ke PT. Semen Padang tidak hanya ditanggung
pabrik, kantor dan fasilitas lainnya. Kebutuhan energi listrik ini ditangani
oleh Biro Tenaga Listrik yang mendapatkan supply dari dua sumber yaitu:
MVA.
ii. PLTD II, yang terdapat pada Indarung II yang memiliki unit
tegangan rendah. Bus bar yang digunakan untuk melayani beban terbuat
yaitu:
beban.
maupun MCC.
30
yang banyak digunakan adalah jenis OCB, VCB dan SF6. Oil,
kontrol dapat menjaga agar proses produksi dapat berjalan secara optimal.
Secara garis besar, sistem kontrol di PT. Semen Padang dibagi atas
dua :
oleh satu ruang pusat pengendali atau Central Control Room (CCR).
i. Operasional Interlock
dimana memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu memonitor kondisi peralatan
Adapun aktivitas yang dilakukan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT.
enam bulan)
rusak
6. Wiring Kapasitor HT
Mei 2023.
Permasalahan pada listrik PT. Semen Padang tepatnya pada substation 348
Raw Mill Indarung V, jumlah konsumsi energi listriknya dipengaruhi oleh jenis
beban yang digunakan yaitu beban induktif. Karakteristik ini akan berdampak
pada sistem kelistrikan yaitu faktor daya. Nilai faktor daya yang dibatasi dari PLN
sebesar 0,85. Jika nilai faktor daya mendekati 1 (daya aktif tinggi), artinya sistem
kelistrikan akan lebih baik dan sebaliknya jika semakin rendah faktor dayanya
dibawah 0,85 (daya reaktif tinggi) maka daya listrik yang kurang dimanfaatkan
dari sejumlah daya tampak sama. Ketika sistem kelistrikan memiliki faktor daya
rendah (daya reaktif yang besar) itu akan mempengaruhi penurunan kualitas daya
kebutuhan kapasitor bank untuk perbaikan faktor daya pada MDB 5R1Q31Q1
memasukan nilai tegangan, daya nyata dan untuk mendapatkan nilai faktor daya
kondisi sebelum dan setelah, kemudian memasukan nilai target dari faktor daya
cos 0,88 menjadi 0,99. Sehingga nilai kapasitor diperoleh sebagai kompensasi.
1. Pengertian Daya
didalam sistem tenaga listrik. Satuan untuk daya listrik umumnya adalah
Watt. Daya pada suatu sistem tegangan bolak-balik (AC) dikenal dengan
tiga macamnya yaitu daya aktif (nyata) dengan simbol (P) satuannya
adalah Watt (W), daya reaktif dengan simbol (Q) satuannya adalah Volt
Ampere Reactive (VAR) dan daya semu dengan simbol (S) satuannya
2. Daya Aktif
dari daya aktif adalah energi panas, energi mekanik dan cahaya. Daya
P = V . I . Cos (1 phasa)
P = √ 3 . V . I .Cos (3 phasa)
I = Arus (Ampere)
3. Daya Reaktif
daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lainnya. Daya
36
persamannya:
Q = V . I . Sin (1 phasa)
Q = √ 3 . V . I .Sin (3 phasa)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
4. Daya Semu
tegangan dan arus dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil
penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Daya semu ialah
oleh beban. Satuan dari daya semu yaitu Volt Ampere (VA). Berikut
persamaannya :
S=V.I
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
5. Segitiga Daya
Q
Sin =
S
P
Cos =
S
Q
Tan =
P
semu. Faktor daya atau faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara
daya aktif dan daya semu. Daya aktif digunakan untuk mengoperasikam
Pada suatu sistem tenaga listrik memiliki 3 jenis faktor daya yaitu
faktor daya unity, faktor daya mendahului (leading) dan faktor daya
39
tenaga listrik.
satu dan tegangan sephasa dengan arus. Faktor daya unity akan
“leading”.
40
tegangan maka daya reaktif tertinggal dari daya semu, berarti beban
“lagging”.
suatu peralatan yang terdiri dari dua pelat metal yang dipisahkan oleh dielektrik
(bahan isolasi). Adapun bagian dari kapasitor daya yaitu kertas, foil dan cairan
yang telah diimpregnasi, tidak ada bagian yang bergerak akan tetapi terdapat gaya
yang bekerja sebagai fungsi dari medan listrik. Sistem penghantar biasanya
terbuat dari alumunium murni atau semprotan logam. Sistem dielektriknya dapat
b. Global Compensation
induk panel main distribution panel (MDP). Arus yang turun dari
43
panel (MDP) tidak turun dengan demikian rugi akibat dipasi panas
tidak terpengaruh.
c. Individual Compensation
d. Group Compensation
beberapa hal panel kapasitor yang akan dipasang pada panel sub
paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka
akan keluar dari kapasitor dan mengalir kedalam rangkaian rangkaian yang
daya reaktif. Bila tegangan yang merubah itu kembali normal (tetap) maka
daya reaktif sebelum ada kapasitor seluruh beban disuplai dari trafo setelah
Qc = QL - QB
b. Metode Diagram
QC
QC 1 QC 2
Qc = kW (Tan 1 – Tan 2)
supaya tahan lama, maka harus dirawat secara rutin dan teratur. Dalam
dan tidak basah yang terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum
tambahan.
mampu berfungsi dengan baik dalam memperbaiki faktor daya pada MDB
5R1.
sebagai berikut :
49
a. Kapasitor Breaker
kabel yang berasal dari breaker menuju kapasitor bank. Selain itu,
melebihi batas.
b. Main Switch
c. Magnetic Contractor
ini terdiri dari beberapa step yang bervariasi, mulai dari 6 hingga
18 step.
panel. Box ini terbuat dari bahan tahan api dan tahan air.
53
panel kapasitor.
sistem pada panel kapasitor bank 400 kavar dengan menggunakan metode
faktor kontrol. Langkah awal ialah panel kontrol membaca nilai cospi
Jika nilai cosphi sudah 0,99 maka akan berhenti perhitungan yang di
mencapai 0,99 maka power faktor control akan terus melakukan supaya
3.9 Classifier
Gambar 3 28 Classifier
3.10 Hasil
kapasitor bank dapat ditetntukan kebutuhan daya aktif dan daya reaktifnya :
P
Cos (pf) =
S
V . I . Cos adalah total daya aktif (P total) pada saat operasi beban penuh
maka :
58
= KW Tan
Factor). Dalam hal ini, dengan melihat karakteristik beban yang fluktuatif
maka target perbaikan faktor daya untuk PT. Semen Padang adalah dari Cos
berubah menjadi :
Qb = P Tan 1
Qt = P Tan 2
Sehingga :
Qc = Qb - Qt
a. arus
b. Daya aktif
c. daya reaktif
d. Daya semu
f. Transformator distrubusi
menghitung Arus, Daya Aktif, Daya Reaktif, Daya Semu Dan faktor daya.
perbaikan yang dimana tujuan dari target cosphi untuk memperbaiki yaitu
tujuan dari target cosphi untuk memperbaiki yaitu 0,99 dari kasus sebelumnya
perbaikan yaitu cosphi awal 0,88 menjadi cosphi 0,99 setelah dilakukan
perbaikan maka didapatkan kompensasi dari hasil kompensasi itu kita dapat
menentukan kapasitor bank yang kita pasang berapa kavar dan berapa step
N P COS AMPER
BEBAN NAMA ALAT
O (KW) E
1 5R1S01M1 CLASSIFIER 152 0.87 400
2 5R1U22M1 BUCKET ELEVATOR 132 0.85 240
3 5R1U21M1 BUCKET ELEVATOR 132 0.87 240
4 5R1U04M1 MAGNETIK SEPARATOR 2.2 0.83 9,0
5 5R1U03M1 BELT CONVEYOR 5.5 0.77 11,4
6 5R1U16M1 BELT CONVEYOR 7.5 0.81 15,4
7 5R1P02M1 AIR SLUICE 0.37 0.7 2,25
8 5R1P03M1 FILTER FAN 5.5 0.81 15,4
9 5R1U33M1 BELT CONVEYOR 2.2 0.81 5,4
10 5R1A04M1 3 - FEED GATE HSKS1 5.5 0.83 11.8
11 5R1A04M2 3 - FEED GATE HSKS2 5.5 0.83 11.8
3 - FEED GATE GREASIN
12 5R1A04M3 0.18 0.7
G 0,63
13 5R1A06M1 VIBRATING CONVEYOR 2.7 0.75 6,5
14 5R1M03R1 MOTOR STARTER 0.75 0.76 3,7
15 5R1K02M1 WATER PUMP 15 0.86 30,1
WATER CONTROL VALV
16 5R1K03M1 0.45 0.86
E 0.4
5R1M06M
17 ROLLER LUB.HSMS1 0.75 0.73
1 3,6
5R1M06M
18 ROLLER LUB.HSMS1 0.75 0.73
2 3,6
5R1M06M
19 ROLLER LUB.HSMS1 5.75 0.73
3 3,6
5R1M07M
20 ROLLER LUB.HSMS2 0.75 0.73
1 3,6
5R1M07M
21 ROLLER LUB.HSMS2 0.75 0.73
2 3,6
5R1M07M
22 ROLLER LUB.HSMS2 0.75 0.73
3 3,6
5R1M07M
23 ROLLER LUB.HSMS2 0.75 0.73
4 3,6
5R1M09M
24 ROLLER LUB.HSMS2 15 0.48
1 30.1
5R1M10M
25 ROCKET ARM GREASING 0.18 0.84
1 0,63
5R1M11M
26 SELAIR FAN 4 0.87
1 8,9
27 5R1S01M2 CLASSIFIER GEAR LUB 0.75 0.78 3,5
CLASSIFIER LUBRICATIO
28 5R1S01M3 0.18 0.7
N 0,63
62
N P COS AMPER
BEBAN NAMA ALAT
O (KW) E
29 5R1S14M1 AIR SLUICE 4 0.84 15,9
30 5R2S15M1 AIR SLUICE 4 0.84 15,9
31 5R1S22M1 AIR SLUICE 4 0.84 15,9
32 5R1S23M1 AIR SLUICE 4 0.84 15,9
33 5R1S20M1 DAMPER 0.37 0.64 1.4
34 5R1S29M1 MOTOR STARTER 0.75 0.76 3,7
35 5R1S30M1 FAN DAMPER 0.37 0.58 1.7
36 5R1S32M1 LOUVRE DAMPER 0.09 0.49 0.6
37 5R1S35M1 LOUVRE DAMPER 1.5 0.8 3.6
38 5R1S36M1 SHUT - OFF GATE 4 0.78 10
39 5R1S37M1 LOUVRE DAMPER 0.75 0.68 2.5
40 5R1P02M1 AIR SLUICE 0.37 0.7 2,25
41 5R1U06M1 FAN 4 0.86 13,8
42 5R1U10M1 AIR SLUICE 0.185 0.75 1,02
43 5R1U12M1 AIR SLUICE 0.185 0.75 1,02
44 5R2U17M1 FAN 2.2 0.86 8,1
45 5R1U18M1 FAN 2.2 0.85 8,1
46 5R2U19M1 FAN 2.2 0.86 8,1
47 5R1U06M1 FAN 4 0.88 13,8
48 5R1U21M2 BARRING DEVICE 4 0.81 8.6
49 5R1U31M1 FAN 4 0.81 13,8
50 5R1U07M1 AUTOMATIC SAMPLER 0.18 0.85 1,05
63
3.11 Analisa
Diketahui pada sistem tenaga listrik PT. Semen Padang, tepatnya Raw
beban yang digunakan yaitu beban induktif. Karakteristik ini akan berdampak
pada sistem kelistrikan yaitu faktor daya, sehingga perlu penggunaan kapasitor
bank untuk memperbaiki faktor daya. Dengan daya total sebesar 547 kW , arus
total sebesar 962,5 Ampere dan tegangan kerja sebesar 380 Volt dengan rata-
rata cos phi = 0,88. Secara teori dapat dihitung kapasitas kapasitor yang
P
Daya Semu : S =
cos
547.06 KW
S =
0.88
S = 621.659 KVA
Q = 621.659 x Sin 28
Q = 291.851 KVAR
P
Daya Semu : S =
cos
547.06 KW
S =
0.99
S = 552.585 KVA
Q = 77.860 KVAR
QC = ∑ Q 1−∑ Q2
QC = 291.851 – 77.860
QC = 213.991 KVAR
213.991 KVAR
Step Kapasitor Aktif = = 4.27982≈ 5 step
50 KVAR
Kapasitansi Kapasitor :
159235000 X QC
QC 3 fasa (µf) = /3
Freq X V 2
159235000 X 214
QC 3 fasa (µf) = 2
/3
50 X 380
3476290000
QC 3 fasa (µf) = /3
7220000
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
berikut :
1. Berdasarkan data tersebut diketahui, 50 unit motor dengan total daya 547 KW
Cos Phi 0,88 dan total kapasitas trafo 1000 KVA dengan tegangan 6,3
KV/400 V arus 91,64/1443.37 dan daya aktif yang dapat dihasilkan oleh trafo
bank, daya trafo yang awal dikeluarkan max 880 KW berubah menjadi 990
KW dengan Cos Phi 0,99 itu artinya ada 110 KW yang dihasilkan trafo
setelah perbaikan.
3. Untuk mencapai target Cos Phi 0,99 dari Cos Phi 0,88 dengan daya aktif
4. Pada panel kapasitor bank Raw Mill Indarung V terpasang kapasitor sebesar
dibutuhkan saat beban aktif keseluruhan sebesar 214 KVAR. Itu berarti ada
186 KVAR kapasitor yang belum dipakai oleh beban maka itu dapat
110 KW.
69
KVAR.
tambah daya apabila masih bisa diatasi dengan perbaikan Cos Phi,
menghilangkan biaya penalti tarif KVAR jika Cos Phi < 0,85 , mengurangi
dalam jaringan.
4.2 Saran
2. Pastikan nilai kapasitansinya masih dalam rank jika tidak akan berdampak
pada kapasitor.
4. Gunakan APD sesuai kondisi dan tempat agar terhidar dari kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Chusna Yahya Arif . Design of Power Factor Correction (PFC) with Metering and
Surabaya-ITS
Indhana Sudiarto, Mochamad Ashari. 2006. Desain Soft Switch Static Var
Daya Pada Line Mess I Di PT. Bumi Lamongan Sejati (WBL). Universitas
Negeri Surabaya-ITATS.
Lampiran