LAPORAN PRAKTIKUM
OTOMASI INDUSTRI
MODUL I
PLC
Disusun oleh:
ADAM RIZKI DWI YOGA ZAKI BAGARIF
11-2016-054
Asisten I Asisten II
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim . . .
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuh . . .
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktik ini, yang bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
mata kuliah Kerja Praktik Program Studi Strata Satu pada Jurusan Teknik Elektro
dengan konsentrasi peminatan Teknik Tenaga Listrik di Institut Teknologi
Nasional Bandung.
Praktikan tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
praktikan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini praktikan mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan Praktikum ini adalah:
1. Memahami pemograman menggunakan konsep PLC
2. Mengetahui cara pengaplikasian gerbang logika pada PLC
3. Mengetahui cara menggunakan Timer dan Counter pada PLC
4. Mempelajari dan memahami wiring diagram pada PLC
2
BAB II
TEORI DASAR
3
tetap digunakan. PLC juga digunakan untuk sistem otomatisasi building dan juga
security control system.
Sekarang sistem kontrol sudah meluas hingga keseluruh pabrik dan sistem
kontrol total dikombinasikan dengan kontrol feedback, pemrosesan data, dan
sistem monitor terpusat. Saat ini PLC sudah menjadi alat yang cerdas, yang
merupakan kebutuhan utama di industri modern. PLC modern juga sebagai alat
yang dapat mengakuasi data dan menyimpannya.
4
2.5. Pengertian Gerbang Logika Dasar dan Jenis-jenisnya
Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem
elektronika digital, yaitu:
1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang
menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel
Kebenaran” atau “Truth Table”. Input dan Output pada Gerbang Logika hanya
memiliki 2 level, kedua level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan
dengan:
a. HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
b. TRUE (benar) dan FALSE (salah)
c. ON (Hidup) dan OFF (Mati)
d. 1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai
Transistor TTL (Transistor-transistor Logic), maka 0V dalam Rangkaian akan
diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai
“HIGH” atau “1”.
5
Gambar 2.1. Gerbang AND
6
dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1.
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan
kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari
Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran
Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin
mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai
Logika 0.
7
2.5.5. Gerbang X-OR (X-OR Gate)
Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input)
dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan
merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR
akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau
Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini
merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).
8
2.6. Prinsip Kerja PLC
PLC memiliki dua bagian dasar, yaitu: Input/Output interface system dan
Central Processing unit.
Input yang akan masuk ke dalam CPU berupa signal dari sensor atau
tranducer. Signal sensor ini terdapat dua jenis, yaitu: discrete signal dan analog
signal. Discrete signal berupa saklar biner dimana hanya sebuah ON atau OFF
signal (1 atau 0, Benar atau salah), contohnya: push button, limit switch dan level
sensor. Sedangkan analog signal menggunakan prinsip rentang suatu nilai antara
nol hingga skala penuh. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika
Anda sedang memutar volume speaker atau radio Anda. Rentang nilai dari sensor
ini akan diinterpretasikan sebagai nilai-nilai integer oleh CPU PLC. CPU PLC
pada saat ini sering menggunakan 16 bit processor sehingga nilai integer nya
memiliki rentang “-32768 hingga 32767”. Contoh dari analog signal ini adalah
sensor tekanan, sensor temperature dan sensor aliran. Analog signal dapat berupa
tegangan atau arus listrik dan nilai ini akan diproposionalkan dengan nilai integer
CPU, contohnya: sebuah analog 0-5 V atau 4–20 mA akan di-konversikan
menjadi nilai integer 0 – 32767.
CPU Semua aktivitas atau pemprosesan data yang diambil dari sensor (data
input) terjadi pada Central Processing Unit (CPU). CPU ini memiliki tiga bagian
utama, yaitu: Processor, Memory System dan System Power Supply.
9
Gambar 2.6. CPU PLC
Processor akan memproses signal input secara aritmatik dan logic, yaitu:
melakukan operasi logika, sequential, timer, counter dan mengolah fungsi-fungsi
yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan. Selain itu, processor
juga mengolah program yang ada di dalam memori, serta mengatur komunikasi
antara input-output, memori dengan processor itu sendiri.
Output, Hasil pemrosesan data yang diolah pada CPU akan berupa signal
keluaran digital yang dikirim ke modul output untuk menjalankan actuator.
Actuator ini dapat berupa motor listrik, solenoid, heater, led display, injector,
heater, pompa dan lain-lain. Actuator ini akan berfungsi sesuai instruksi dari CPU,
jika pada CPU telah di-program timer ON dari lampu selama dua detik maka
lampu pada aktuator akan menyala selama dua detik dan kemudian setelah dua
detik lampu akan OFF.
10
a. Timer Setting
Untuk menggunakan timer pada PLC SoMachine Basic, ada beberapa
fitur timer yang harus diset sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan. Fitur-
fitur tersebut adalah
Nomor timer
Jenis timer
Time base
Current Value
Preset
Data editor
b. Timer on-delay
Output akan berlogika high apabila input diberi sinyal dengan logika
high yang lamanya melebihi setting tundaan waktunya. Output akan
kembali berlogika low saat sinyal input berlogika low.
c. Timer off-delay
11
Output akan berlogika low apabila input diberi sinyal dengan logika low
yang lamanya meelebihi setting tundaan waktunya. Diasumsikan kondisi
awal timer mendapatkan sinyal input high kemudia sinyal input tersebut
diubah menjadi low. Saat input diberi sinyal high maka ouput high,
kemudian saat input diberi sinyal low, maka output akan low lamanya
sinyal input dengan logika low tersebut melebihi setting tundaan
waktunya.
2.8 Counter
Berfungsi untuk menghitung jumlah perubahan input dan dapat untuk
membatasi banyaknya perubahan input. Ada dua jenis counter yaitu menghitung
naik (up-counter) dan turun (down-counter). Dalam kehidupan sehari-hari terdapat
juga counter mekanik dan elektronik. Counter akan mengeluarkan nilai logika 0
atau 1 bila nilai preset telah tercapai. Ada juga step counter dimana perubahan
input akan ditampilkan pada setiap alamat output tertentu. Parameter-parameter
yang terdapat pada counter ditunjukkan oleh tabel berikut :
12
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
START A
Buka aplikasi
Screenshoot hasil
SoMachine dan pilih
simulasi setiap
modul PLC seri
percobaan
TM221CE16R
TIdak
Launch
Simulator ?
Ya
Download program
ke modul PLC
TIdak
Berhasil ?
Ya
13
3.1.2 Pengaplikasian Gerbang Logika AND
a. Buka software SoMachine Basic
b. Buatlah rangkaian gerbang logika AND pada software SoMachine
Basic seperti pada gambar berikut :
14
Gambar 3.5 Simulasi Gerbang OR
c. Lakukan simulasi kepada PLC
15
3.1.5 Pengaplikasian Gerbang Logika NOR
a. Buka software SoMachine Basic
b. Buatlah rangkaian gerbang logika NOR pada software SoMachine
Basic seperti pada gambar berikut :
16
Gambar 3.11 Simulasi Timer On Delay
17
Gambar 3.13 Simulasi Timer Off Delay
d. Lakukan simulasi kepada PLC
18
Gambar 3.15 Simulasi Timer Pulse
d. Lakukan simulasi kepada PLC
19
20
Gambar 3.17 Simulasi Counter
21
BAB IV
ANALISA
4.2. Analisa
Pada percobaan pertama yaitu pengaplikasian gerbang logika menggunakan
simulasi SoMachine untuk gerbang logika AND ketika semua input berlogika
high atau 1, maka output akan high atau bernilai 1, untuk gerbang logika OR
ketika salah satu inputnya berlogik 1 maka outputnya akan berlogik 1. Dan untuk
NAND simulasinya menunjukkan bahwa logika outputnya akan berbanding
terbalik dengan AND, karena NAND adalah gabungan dari gerbang logika AND
dan NOT yang disatukan. Sama halnya dengan gerbang logika NOR, logika
outputnya akan berbanding terbalik dengan NOR, karena NOR pun adalah
gabungan dari gerbang logika OR dan NOT yang disatukan.
Untuk percobaan kedua yaitu pengapilkasian timer pada PLC menggunakan
simulasi SoMachine untuk timer on delay menunjukkan bahwa output akan high
atau berlogika 1, ketika input berlogika 1 dengan timer (waktu) tertentu. Untuk
timer off delay kebalikan dari timer on delay, dengan keadaan awal output
menyala, output akan low atau berlogika 0, ketika input berlogika 1 dengan timer
(waktu) tertentu. Dan untuk timer pulse sama halnya dengan timer on delay,
hanya saja timer pulse hanya membutuhkan trigger pada inputnya untuk
menghidupkan timer tersebut, sehingga rangkaian bekerja.
Dan untuk percobaan terakhir atau ketiga yaitu pengaplikasian counter pada
PLC menggunakan simulasi SoMachine, pada ladder diagram, counter memiliki 3
buah output atau indikator, yang pertama E akan berlogika 1 ketika ada masalah
atau error dalam sistem tersebut, dan yang kedua D akan berlogika 1 ketika sistem
sudah mencapai maximal yang sudah ditetapkan, atau mencapai kapasitas
maximal PLC tersebut, dan untuk indikator F akan berlogika 1 apabila sistem
melebihi batas maximal PLC tersebut.
22
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setelah selesai melakukan percobaan dan mendapatkan data pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa :
3. Kegunaan intruksi timer pada plc adalah sebagai penghitung mundur suatu
keluaran sistem tergantung dari jenis timernya. Ada tiga jenis timer yang berlaku
pada PLC, yaitu: TP (Timer Pulse), TON (Timer ON), dan TOF (Timer OFF)
dimana tiap-tiap jenis memiliki fungsi masing-masing.
23
DAFTAR PUSTAKA
24