Anda di halaman 1dari 12

1

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. GambaranUmum Perusahaan

Gambar 1.PT. PLN (Persero) SektorPembangkitan Bandar Lampung

PT. PLN (Persero) SektorPembangkitan Bandar Lampung

didirikanpadatanggal 22 Mei 1991 berdasarkankeputusanDireksi PT. PLN

(Persero) Nomor 046.K/032/DIR/1991 sebagaibagiandarijajaranmanajemen PT.

PLN (Persero) Wilayah IV Palembang. Tugas pokok PT. PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Bandar Lampung adalah menyelenggarakan pembangkitan,

penyaluran dan pengaturan secara terpusat sistem tenaga listrik di wilayah

Propinsi Lampung. Sejak 23 Maret 2005, organisasi PT. PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Bandar Lampung mengalami perubahan mendasar dengan adanya

pemisahan antara pembangkitan dan penyaluran sehingga tugasnya lebih terfokus

untuk menghasilkan tenaga listrik. Untuk melaksanakan fungsi pasokan energi

1
2

listrik guna memenuhi kebutuhan pelanggan melalui transmisi PT. PLN (Persero)

P3B Sumatera, PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bandar Lampung

mendapat dukungan dari 7 unit instalasi pembangkitan listrik yang tersebar di

beberapadaerahdi provinsi Lampung, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar2. PetaLokasiPusatTenagaListrik PT. PLN (Persero) SektorPembangkitan Bandar

Lampung Periode 1991 Hingga 2008

Kemudian berdasarkan Surat Ketetapan No. 961/ KITSBS/ 2008 tanggal

21 Oktober 2008 tentang Penutupan Pembangkit, PT. PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Bandar Lampung resmi menutup instalasi dua unit mesin PLTD di

Talang Padang dan Metro serta tiga unit mesin PLTD di Teluk Betung dalam

rangka efesiensi biaya operasi dan pemeliharaan mesin. Pada saat ini, PT. PLN

( Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Sektor Pembangkitan Bandar

Lampung adalah sektor koordinatif yang membawahi beberapa instalasi

pembangkitan, diantaranya : tiga unit PLTD, dua unit PLTA dan satu unit PLTP

dengan kapasitas daya terpasang yang mencapai 200 MW. Diantaranya PLTD/G
3

Tarahan (61,09 MW), PLTD Tegineneng (28,2 MW), PLTD TelukBetung (14,22

MW), PLTD, PLTA Way Besai (90 MW), PLTA Batutegi (28,6 MW) dan PLTP

Ulubelu (110 MW). Seluruh pembangkit ini merupakan asset vital PT PLN

(Persero) karena merupakan penopang beban dasar dan puncak kebutuhan listrik

khususnya di wilayah Lampung dan Sumatera Bagian Selatan pada umumnya,

yang telah memiliki jaringan interkoneksi.

3.2. Sejarah Singkat

Perusahaan Listrik Negara (disingkat: PLN) adalah sebuah BUMN yang

mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di

Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda

mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri.

Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak

perusahaan swasta Belanda memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang

semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya

perusahaan swasta lainnya. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian

Selatan Sektor Pembangkitan Bandar Lampung, berlokasi di jalan Raden

Gunawan II nomor 4 Rajabasa-Bandar Lampung. Dan diresmikan oleh General

Manager Pembangkitan Sumatera bagian Selatan, Bapak. Ir. Prawoko pada

tanggal 30 Juli 2009 dengan formasi seluruh pegawai sebanyak 168 orang

pegawai.

3.3. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Bandar Lampung, menurut Keputusan General Manager PT. PLN


4

(Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nomor : 159 K/ GMKITSS/ 2010 pada

tanggal 28 Mei 2010 tentang Bagan Susunan Jabatan (BSJ) dan Formasi Tenaga

Kerja pada PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan

Bandar Lampung dapat dilihat pada Gambar 4.

Keputusan GM PT. PLN (Persero) PembangkitanSumbagsel

No : 159 K/ GM KITSS/ 2010

Tanggal : 28 Mei 2010


JENJANG JABATAN

MANAJER DASAR
MANAJER SEKTOR

SUPERVISORY

ASSISTEN MANAJER
SDM &
ADMINISTRASI

ASISTEN ASISTEN ASISTEN


MANAJER MANAJER MANAJER SDM &
ENJINIRING ANALYST
OPERASI & ADMINISTRASI
PEMELIHARAAN MANAJEMEN RISIKO

ANALYST
MANAJEMEN
RISIKO

P  
MANAJER PUSAT
L P
LISTRIK (PL)
L P
TANJUNG KARANG L P
TEGINENENG L
WAY BESAI
TANGGAMUS

Gambar3. Bagan Susunan Jabatan dan Formasi Tenaga Kerja pada PT. PLN (Persero)

Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Bandar Lampung

Bisnis utama yang digeluti PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bandar

Lampung adalah pengelolaan asset pembangkitan, perencanaan produksi, serta


5

penjualan tenaga listrik kepada unit transmisi PT. PLN (Persero) Pusat Pengaturan

dan Penyaluran Beban Sumatera (P3B). Tenaga listrik tersebut kemudian akan

didistribusikan untuk kebutuhan pelanggan listrik di provinsi Lampung. Berikut

ini adalah ruang lingkup fungsi utama unit pembangkitan:

1. Penyediaan energi primer.

2. Pengoperasian mesin pembangkit tenaga listrik.

3. Pemeliharaan mesin pembangkit tenaga listrik.

4. Pengelolaan hubungan dengan masyarakat, lingkungan, dan keselamatan

ketenagalistrikan.

5. Pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, komunikasi, hukum dan

administrasi.

Agar dapat menjamin pelaksanaan fungsi tersebut, struktur organisasi PT. PLN

(Persero) Sektor Pembangkitan Bandar Lampung dikelompokkan menjadi

beberapa sub-bidang, yaitu: bidang Enjiniring, bidang Operasi & Pemeliharaan,

bidang SDM & Administrasi, Analisis Manajemen Risiko, serta Pusat Tenaga

Listrik. Berdasarkan keputusan General Manager PT. PLN (Persero)

Pembangkitan Sumbagsel Nomor 159.K/GM KITSBS/2010 tentang Bagan

Susunan Jabatan pada Organisasi Unit Pendidikan dan Pelatihan PT. PLN

(Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan, uraian fungsi pokok dari sub-sub

bidang pada organisasi inti PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bandar

Lampung terdiri atas:

1. Bagian Enjiniring

a. Sub-bidang Perencanaan & Evaluasi Operasi

b. Sub-bidang Perencanaan & Evaluasi Pemeliharaan


6

c. Sub-bidang Perencanaan & Evaluasi Pemeliharaan Sipil

d. Sub-bidang K2 & Lingkungan

e. Sub-bidang Analisis Kinerja

f. Sub-bidang Analisis Teknologi Informasi

2. Bagian Operasi & Pemeliharaan

a. Sub-bidang Pembinaan Operasi

b. Sub-bidang Pemeliharaan Mesin & Alat Bantu

c. Sub-bidang Pemeliharaan Listrik

d. Sub-bidang Pemeliharaan Konstruksi, Instalasi, & Metering

e. Sub-bidang Pemeliharaan Sipil Pembangkit

3. Bagian SDM & Administrasi

a. Sub-bidang Sekretariat & Umum

b. Sub-bidang Kepegawaian & Diklat

c. Sub-bidang Anggaran & Keuangan

d. Sub-bidang Akuntansi

e. Sub-bidang Logistik & Angkutan

f. Sub-bidang Analisis Humas & Hukum

4. Analisis Manajemen Risiko

5. Bagian Pusat Tenaga Listrik

3.4. Analisis Keluaran

Analisis keluaran yang dihasilkan antara lain : Kontrak Pengadaan


Barang / Jasa dan Bukti Pembayaran Tagihan.
7

Gambar 4.Contoh Kontrak Pengadaan Barang / Jasa

Gambar 5. Bukti Transfer PembayaranTagihan

3.5 Analisis Proses

Proses Pengadaan Barang dan Jasa dimulai dengan masuknya surat akan

kebutuhan barang dan jasa dari unit-unit atau user yang terdapat di PLN, setelah
8

data surat masuk diolah oleh sekretaris umum (dilengkapi dengan form

permintaan barang / jasa) di bagian SDM & ADM maka proses selanjutnya adalah

verifikasi asisten manager. Setelah diverifikasi oleh asisten manager maka

dilakukan proses rencana anggaran biaya (RAB) untuk kebutuhan barang jasa

oleh Tim RAB. RAB dibuat rangkap 2 (dua). 1 rangkap untuk arsip oleh Tim

RAB, yang lainnya diserahkan ke panitia pengadaan barang dan jasa. Setelah itu

dilakukan proses pengadaan barang oleh pihak panitia. Pada tahap ini, panitia

akan membuat kontrak pengadaan barang dan jasa. Setelah kontrak pengadaan

diverifikasi oleh Manajer, kontrak tersebut dibuat dalam 3 (tiga) set. Satu set

untuk diarsip oleh Panitia, satu set untuk Manajer dan satu set untuk penyedia jasa

(vendor) yang melaksanakan pekerjaan pengadaan barang/jasa. Setelah kontrak

selesai dibuat, maka proses pengiriman barang atau pelaksanaan pekerjaan jasa

pun dilakukan. Ketika proses pengiriman barang atau pelaksanaan pekerjaan

selesai dilakukan, maka para penyedia jasa membuat laporan hasil pekerjaan dan

berhak mengirimkan tagihan kepada perusahaan untuk dilakukan pembayaran atas

pekerjaan yang selesai dilakukan. Seluruh kegiatan pengadaan ini dinyatakan

selesai apabila tagihan dari penyedia jasa telah dibayarkan oleh keuangan.
9
Laporan Selesai
Pekerjaan
20

Unit / User Sekretaris Asisten Manajer Tim RAB Panitia Pengadaan Manajer Penyedia Jasa Keuangan

RAB Kontrak Pengadaan Kontrak yang Surat Tagihan


Start Surat Permintaan Surat Permintaan SuratPermintaan
yang telah telah
Kebutuhan Barang Kebutuhan Barang
diverifikasi diverifikasi
dan Jasa dan Jasa

Surat usulan Verifikasi Membayar


Membuat Kontrak Melaksanakan
Permintaan Kontrak Tagihan
Verifikasi Surat Pengadaan pekerjaan
Kebutuhan Permintaan
Membuat RAB Pengadaan
Mencatat
data surat Kebutuhan
Barang dan Jasa
kebutuhan
barang/jasa Bukti bayar
Membuat Surat
Kontrak Pengadaan Kontrak yang
Permintaan
Surat Permintaan telah diverifikasi
Kebutuhan
yang telah RAB
Surat Permintaan diverifikasi
Kebutuhan Membuat Surat
Barang dan Jasa Tagihan
Surat Permintaan Kontrak yang
Kebutuhan Barang dan
Jasa telah diverifikasi
Surat Tagihan

Bukti bayar

Finish

Tabel 2. Diagram Alir Data

18
20
21
19

3.6. Analisis masukan

Tahap awal sampai akhir dari pembuatan monitoring proses pengadaan

barang dan jasa memerlukan beberapa data untuk masukan yaitu sebagai berikut:

Input Permintaan Barang / Jasa

No. Surat Permintaan : ..........................................

Asal Surat Permintaan : ..........................................

Uraian Pengadaan : ..........................................

Nomor RAB : ..........................................

Nilai RAB : ..........................................

Nomor Kontrak : ..........................................

Nilai Kontrak : ..........................................

Tanggal Mulai Kontrak : ..........................................

Tanggal Selesai Kontrak : ..........................................

Nama Penyedia Barang/Jasa : ..........................................

Status Proses : ..........................................

Agen Pemroses : ..........................................

18

Anda mungkin juga menyukai