BAB III
PEMBAHASAN
PLN (Persero) Wilayah IV Palembang. Tugas pokok PT. PLN (Persero) Sektor
Propinsi Lampung. Sejak 23 Maret 2005, organisasi PT. PLN (Persero) Sektor
1
2
listrik guna memenuhi kebutuhan pelanggan melalui transmisi PT. PLN (Persero)
Pembangkitan Bandar Lampung resmi menutup instalasi dua unit mesin PLTD di
Talang Padang dan Metro serta tiga unit mesin PLTD di Teluk Betung dalam
rangka efesiensi biaya operasi dan pemeliharaan mesin. Pada saat ini, PT. PLN
pembangkitan, diantaranya : tiga unit PLTD, dua unit PLTA dan satu unit PLTP
dengan kapasitas daya terpasang yang mencapai 200 MW. Diantaranya PLTD/G
3
Tarahan (61,09 MW), PLTD Tegineneng (28,2 MW), PLTD TelukBetung (14,22
MW), PLTD, PLTA Way Besai (90 MW), PLTA Batutegi (28,6 MW) dan PLTP
Ulubelu (110 MW). Seluruh pembangkit ini merupakan asset vital PT PLN
(Persero) karena merupakan penopang beban dasar dan puncak kebutuhan listrik
Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda
tanggal 30 Juli 2009 dengan formasi seluruh pegawai sebanyak 168 orang
pegawai.
(Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nomor : 159 K/ GMKITSS/ 2010 pada
tanggal 28 Mei 2010 tentang Bagan Susunan Jabatan (BSJ) dan Formasi Tenaga
MANAJER DASAR
MANAJER SEKTOR
SUPERVISORY
ASSISTEN MANAJER
SDM &
ADMINISTRASI
ANALYST
MANAJEMEN
RISIKO
P
MANAJER PUSAT
L P
LISTRIK (PL)
L P
TANJUNG KARANG L P
TEGINENENG L
WAY BESAI
TANGGAMUS
Gambar3. Bagan Susunan Jabatan dan Formasi Tenaga Kerja pada PT. PLN (Persero)
Bisnis utama yang digeluti PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bandar
penjualan tenaga listrik kepada unit transmisi PT. PLN (Persero) Pusat Pengaturan
dan Penyaluran Beban Sumatera (P3B). Tenaga listrik tersebut kemudian akan
ketenagalistrikan.
administrasi.
Agar dapat menjamin pelaksanaan fungsi tersebut, struktur organisasi PT. PLN
bidang SDM & Administrasi, Analisis Manajemen Risiko, serta Pusat Tenaga
Susunan Jabatan pada Organisasi Unit Pendidikan dan Pelatihan PT. PLN
(Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan, uraian fungsi pokok dari sub-sub
bidang pada organisasi inti PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bandar
1. Bagian Enjiniring
d. Sub-bidang Akuntansi
Proses Pengadaan Barang dan Jasa dimulai dengan masuknya surat akan
kebutuhan barang dan jasa dari unit-unit atau user yang terdapat di PLN, setelah
8
data surat masuk diolah oleh sekretaris umum (dilengkapi dengan form
permintaan barang / jasa) di bagian SDM & ADM maka proses selanjutnya adalah
dilakukan proses rencana anggaran biaya (RAB) untuk kebutuhan barang jasa
oleh Tim RAB. RAB dibuat rangkap 2 (dua). 1 rangkap untuk arsip oleh Tim
RAB, yang lainnya diserahkan ke panitia pengadaan barang dan jasa. Setelah itu
dilakukan proses pengadaan barang oleh pihak panitia. Pada tahap ini, panitia
akan membuat kontrak pengadaan barang dan jasa. Setelah kontrak pengadaan
diverifikasi oleh Manajer, kontrak tersebut dibuat dalam 3 (tiga) set. Satu set
untuk diarsip oleh Panitia, satu set untuk Manajer dan satu set untuk penyedia jasa
selesai dibuat, maka proses pengiriman barang atau pelaksanaan pekerjaan jasa
selesai dilakukan, maka para penyedia jasa membuat laporan hasil pekerjaan dan
selesai apabila tagihan dari penyedia jasa telah dibayarkan oleh keuangan.
9
Laporan Selesai
Pekerjaan
20
Unit / User Sekretaris Asisten Manajer Tim RAB Panitia Pengadaan Manajer Penyedia Jasa Keuangan
Bukti bayar
Finish
18
20
21
19
barang dan jasa memerlukan beberapa data untuk masukan yaitu sebagai berikut:
18