Anda di halaman 1dari 21

10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengorganisasian

2.1 Definisi Pengorganisasian

Sebelum kita mengetahui pengertian pengorganisasian, sebaiknya kita lihat

dulu kata dari “pengorganisasian” tersebut, yang memiliki kata dasar “organisasi”.

Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi

dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja (Hasibuan, 2004:120).

Menurut Robbins dan Judge (2008:5),Organisasi adalah sebuah unit sosial yang

dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus-

menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama. Menurut Wibowo

(2007:1),Organisasi adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama

secara efektif.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui beberapa elemen dasar yang

menjadi ciri organisasi yaitu:

1. Kumpulan orang.

2. Suatu wadah.

3. Terstruktur.

4. Tujuan bersama.

Universitas Sumatera Utara


11

Berdasarkan ciri tersebut dapat dirumuskan definisi organisasi yaitu suatu

wadah yang terdiri dari kumpulan orang yang terikat dengan hubungan-hubungan

formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan

danpengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapaitujuan,

menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakanalat-alat yang

diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatifdidelegasikan kepada setiap

individu yang akan memerlukan aktifitas tersebut” (Hasibuan, 2004:123).Berdasarkan

pendapat diatas, pengorganisasian adalah kelompok orang yang

bekerja sama, dengan adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan, sertaadanya

pendelegasian wewenang.

Pengorganisasian adalah penentuan, pengelompokan dan penyusunanmacam-

macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai kegiatan,penempatan orang-orang

(pegawai) terhadap kegiatan-kegiatan daripenyediaan fisik yang cocok bagi keperluan

kerja dan penyuluhan hubunganwewenang yang dilimpahkan terhadap setiap orang

dalam hubungannyadengan pelaksanaan kegiatan yang diharapkan (Salam,

2004:19).Berdasarkan pendapat di atas, maka fungsi pengorganisasian ini

meliputisemua kegiatan manajemen yang diwujudkan dalam struktur tugas

danwewenang.Pengorganisasian mengatur kegiatan-kegiatan yang harus

dilaksanakanoleh unit-unit organisasi seperti pendelegasian wewenang untuk

Universitas Sumatera Utara


12

melaksanakanpekerjaan, hubungan informasi vertikal dan horizontal, dalam suatu

koordinasiyang efektif dan efesien.

2.1.2 Proses Pengorganisasian

Ada dua aspek utama dalam proses pengorganisasian suatu organisasi yaitu

departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan

pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang

sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin

pada struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan

organisasi. pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu

dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan

yang terbatas (Handoko, 2003:167).

Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur

berikut ini :

1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan

organisasi.

2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik

dapat dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak

terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan.

3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasi

pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadau dan harmonis.

Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi

Universitas Sumatera Utara


13

menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efisienan

dan konflik-konflik yang merusak.

Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu

organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercemin pada struktur

organisasi, yang mencangkup aspek-aspek penting organisasi dan proses

pengorganisasian, yaitu; pembagian kerja, departementalisasi, bagan organisasi

formal, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat-tingkat hirarki manajemen,

saluran komunikasi, penggunaan komite, rentang manajemen dan kelompok-

kelompok informal yang tak dapat dihindarkan. (Handoko, 2003:168-169).

2.2 Struktur Organisasi

2.2.1 Definisi Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan

untuk proses manajerial, sistem, pola tingkah laku yang muncul dan terjadi dalam

praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur organisasi merupakan

alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi

dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi

terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang

sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi,

dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.

Pengertian struktur organisasi menurut Robbins dan Coulter (2008:284),

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang

Universitas Sumatera Utara


14

dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan

dikoordinasikan. Menurut Suranto(2005: 85), Struktur organisasi menspesifikasikan

pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka

ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat

spesialisasi aktivitas kerja. Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi,

pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan

hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem

pimpinan organisasi (Hasibuan, 2004:128).

Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa struktur organisasi

menggambarkan kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi,

juga menunjukkan hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan

wewenang, tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya

memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup

walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan.

Struktur organisasi dapat menghindari atau mengurangi kesimpangsiuran dalam

pelaksanaan tugas.

2.2.2 Jenis-jenis Struktur Organisasi

Menurut sifat hubungan kewenangan didalam strukutr organisasi formal

terdapat 3 (tiga) jenis utama organisasi maka jenis-jenis organisasi itu (Djoko

2006:130) dapat dibedakan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


15

2.2.2.1 Organisasi Lini

Organisasi ini menerapkan aliran wewenang langsung dari top manajemen

kepada manajemen di bawahnya, pimpinan perusahan memiliki kewenangan

langsung dalam mengawasi bawahannya.

Ciri-ciri organisasi lini adalah tanggung jawab dipikul seluruhnya oleh

pimpinan perusahaan, sistem organisasi ini digunakan untuk perusahaan skala kecil

dan menengah.

Keunggulannya:

1 Delegasi kewenangan dan tanggung jawab untuk setiap bidang jelas.

2 Sederhana dan mudah dipahami baik oleh manjer maupun bawahan.

kelemahannya:

1 Pekerjaan eksekutif puncak berat karena dibebani oleh pekerjaan administratif.

2 Tidak ada spesialisasi.

2.2.2.2 Organisasi Lini dan Staf

Organisasi lini dan staf merupakan gabungan dari organisasi lini dengan

departemen staf guna memberikan saran dan masukan untuk departemen lini.

pengambilan keputusan yang mempenagruhi operasi utama dari organisasi

merupakan wewenang dari departemen lini sedangkan depatemen staf hanya pada

tingkat memberikan dukungan teknis khusus.Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah

pimpinan dalam organisasi lini dapat berinteraksi langsung dengan bagian produksi,

Universitas Sumatera Utara


16

keuangan atau pemasaran sedangkan manajer staf memberikan informasi, saran

atau bantuan teknis untuk membantu manajer lini. Sistem organisasi ini digunakan

untuk perusahaan menengah dan besar.

Keunggulannya:

1 Para spesialisasi memberikan saran kepada manajer puncak.

2 Para karyawan melapor pada seorang supervisor.

Kelemahannya:

1 Konflik antara departemen lini dan staf tanpa ada hubungan yang jelas.

2 Rekomendasi para manajer staf terbatas kepada manajer lini.

2.2.2.3 Organisasi Matriks

Struktur organisasi ini mulai diperkenalkan oleh industri antariksa amerika

serikat. Organisasimatriks adalah suatu desain struktural menugaskan para spesialis

dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek atau lebih

yang dipimpin oleh para manajer. Ciri-ciri organisasi matriks sitem organisasi ini

menghubungkan para karyawan di bagian yang berbeda, agar dapat bekerja sama

menyelesaikan proyek tertentu. Sistem ini banyak digunakan diperusahaan-

perusahaan besar atau perusahaan multinasioanal.

Keunggulannya:

1 Memacu kreativitas dan inisiatif karyawan dalam menghadapi perubahan-

perubahan lingkungan.

Universitas Sumatera Utara


17

2 Pengambilan keputusan yang sehat mudah dapat diambil karena adanya staf

ahli.

3 Memungkinkan inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi reguler.

Kelemahannya:

1 Masalah potensial mengenai akuntabilitas karena adanya lebih dari satu atasan.

2 Kesulitan potensial dalam membentuk tim yang yang solid karena karyawan

direkrut dari beragam departemen.

3 Berpotensi menimbulkan konflik antara manajer proyek dan manajer

departemen lainnya.

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi

Ernie (2006: 159), ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi

antara lain:

1. Strategi Organisasi

Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh

karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian

tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi

organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan

berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.

Universitas Sumatera Utara


18

2. Skala Organisasi

Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya

adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja.

Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki

berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas,

dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun

tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang

ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk

konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang

luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga

dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan

berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan

organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit

karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau

produksi yang juga sedikit.

Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih

sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan

pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara


19

3. Teknologi

Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana

suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan

penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.

4. Lingkungan

Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri

secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga

termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis

akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi

dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan

yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.

2.2.4 Dimensi dan Indikator Struktur Organisasi

Adapun indikator mengenai Struktur Organisasi menurut Robbins (2008: 215-

224) adalah sebagai berikut:

1. Spesialisasi

Spesialisai kerja maksudnya sampai tingkat mana tugas dalam organisasi

dipecah – pecah menjadi pekerjaan yang terpisah. Hakikatnya, bahwa bukan

keseluruhan pekerjaan dilakukan oleh satu individu, seluruh pekerjaan itu

dipecah – pecah menajdi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan

Universitas Sumatera Utara


20

oleh individu yang berlainan. Jadi, individu-individu berspesialisasi dalam

mengerjakan bagian kegiatan tertentu, bukan mengerjakan seluruh kegiatan.

2. Departementalisasi

Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan

pekerjaan sehingga tugas yang sama atau mirip dapat dokoordinasikan.

Keunggulan utama dari tipe pengelompokkan yang sama itu adalah tercapainya

efisiensi dengan mengumpulkan spesialisasi yang sama.Departementalisasi

fungsional mengusahakan tercapainya skala ekonomi dengan menempatkan

orang dengan keterampilan dan orientasi yang sama menempatkan ke dalam

unit – unit bersama.

3. Rantai Komando

Rantai komando merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang

terentang dari puncak organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas siapa

yang melapor ke siapa. Ada dua konsep komplementer rantai komando, yaitu

sebagai berikut:

a. Wewenang, yaitu : hak – hak yang melekat dalam posisi manajerial untuk

member perintah dan mengharapkan agar perintah itu dipatuhi.

b. Kesatuan komando, yaitu : bawahan harusnya mempunyai satu atasan yang

kepadanya ia bertanggung jawab langsung.

Universitas Sumatera Utara


21

4. Rentang Kendali

Rentang kendali adalah banyaknya bawahan yang dapat diatur secara efektif

dan efisiensi. Rentang kendali sangat menentukan banyaknya tingkat dan

manajer yang harus dimiliki oleh organisai.

5. Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan dipusatkan pada titik

tunggal dalam organisasi. Hal ini mencakup hal – hal yang melekat dalam

organisasi seseorang. Organisasi tersentralisasi jika manajemen puncak

mengambil keputusan utama organisasi dengan sedikit atau tanpa masukan dari

personil tingkat lebih bawah. Namun jika banyak dari personil tingkat bawah

memberikan masukan atau sebenarnya diberi keleluasaan.

6. Formalisasi:

Formalisasi adalah tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dibakukan.

Jika pekerjaan sangat diformalkan. Pelaksanaan pekerjaan itu mempunyai

kuantitas keleluasaan yang minimum mengenai apa yang harus dikerjakan.

Dimana terdapat formalisasi yang tinggi, di situ terdapat uraian jabatan yang

tersurat, banyak aturan organisasi, dan prosedur yang terdefinisi dengan jelas

yang meliputi proses kerja dalam organisasi.Dimana formalisasi itu rendah,

perilaku kerja relatif tidak terprogram dan para pegawai mempunyai banyak

kebebasan untuk menjalankan keleluasaan dalam kerja.

Universitas Sumatera Utara


22

2.3 Kinerja Pegawai

2.3.1 Definisi Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai dalam organisasi mengarah kepada kemampuan pegawai

dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tangung jawabnya.

Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang

sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang pegawai masuk

dalam tingkatan kinerja tertentu. Secara umum, pengertian kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

oleh atasan kepadanya.Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan

usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam

situasi tertentu.

Istilah kinerja berasal dari job performance atau actual performance(prestasi

kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang), atau juga hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang ingin dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

(Mangkunegara 2007:67).Menurut Hasibuan (2006: 94) menjelaskan bahwa “Kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta

waktu”.Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005:1)

Universitas Sumatera Utara


23

yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas

tertentu.

Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-

persyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu

yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya

akan sesuai dengan moral maupun etika perusahaan. Dengan demikian kinerja

karyawan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut.

2.3.2 Jenis-jenis Kriteria Kinerja

Menurut Robbins (2002:155) hampir semua cara pengukuran kinerja

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran

kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan.

Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.

2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif

keluaran mencerminkan pengukuran ”tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik

penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.

3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif

yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.

Universitas Sumatera Utara


24

Ketiga jenis kriteria di atas dapat dijadikan sebagai acuan guna mengukur

kinerja.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan atau

aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan

serta sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi dan dilaksanakan dalam

jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Soesilo dalam Hessel Nogi (2005 : 180), kinerja suatu organisasi

dipengaruhi adanya faktor-faktor berikut :

1. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan fungsi yang

menjalankan aktivitas organisasi.

2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi.

3. Sumber daya manusia, yang berhubungan dengan kualitas karyawan untuk

bekerja dan berkarya secara optimal.

4. System informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan data base

untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja organisasi.

5. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan penggunaan

teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap aktivitas organisasi.

Universitas Sumatera Utara


25

2.3.4 Indikator Kinerja

Menurut Prawirosentono (2008: 27), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan

beberapa indikator yaitu:

1. Efektifitas

Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang

direncanakan.

2. Tanggung jawab

Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan

wewenang.

3. Disiplin

Yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah

ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja

dengan perusahaan dimana dia bekerja.

4. Inisiatif

Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang berkaitan

tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan

perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif karyawan

merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akanmempengaruhi kinerja

karyawan.

Sedangkan Kumorotomo dalam Dwiyanto (2006 : 52) mengemukakan bahwa

untuk menilai kinerja organisasi dapat digunakan beberapa kriteria sebagai pedoman

penilaian kinerja organisasi pelayanan publik, antara lain:

Universitas Sumatera Utara


26

1. Efisiensi

Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi pelayanan

publik mendapatkan laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi serta

pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis. Apabila diterapkan secara

objektif, kriteria seperti likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas merupakan

kriteria efisiensi yang sangat relevan.

2. Efektivitas

Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tercapai?Hal

tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi,

serta fungsi agen pembangunan.

3. Keadilan

Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang diselenggarakan

oleh organisasi pelayanan publik.Kriteria ini erat kaitannya dengan konsep

ketercukupan atau kepantasan.Keduanya mempersoalkan apakah tingkat

efektivitas tertentu, kebutuhan dan nilai-nilai dalam masyarakat dapat terpenuhi.

Isu-isu yang menyangkut pemerataan pembangunan, layanan pada kelompok

pinggiran dan sebagainya, akan mampu dijawab melalui kriteria ini.

4. Daya Tanggap

Berlainan dengan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta, organisasi

pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap negara atau pemerintah

akan kebutuhan vital masyarakat. Oleh sebab itu, kriteria organisasi tersebut

Universitas Sumatera Utara


27

secara keseluruahan harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan demi

memenuhi kriteria daya tanggap ini.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian


Savitri (2006) Pengaruh Struktur 1 Struktur Hasil dari penelitian ini
Organisasi organisasi adalah struktur organisasi
Terhadap Kinerja 2 Kinerja berpe-ngaruh positif dan
Karyawan PDAM Karyawan nyata terhadap kinerja
Tirtamusi karyawan PDAM Tirtamusi
Palembang Palembang
Juniarti Pengaruh Struktur 1 Struktur Struktur organisasi dan
(2009) Organisasi Dan organisasi kepemimpinan secara
Kepemimpinan 2 Kepemimpi simultan mempunyai
Pada Kinerja nan pengaruh terhadap kinerja
Pegawai PT. 3 Kinerja pegawai PT. Bumitama
Bumitama pegawai Gunajaya Agro sebesar
Gunajaya Agro 48,9% artinya apabila
perusahaan ini meinginkan
adanya peningkatan dalam
kinerja pegawainya maka
harus memulai melakukan
pembenahan dalam struktur
organisasi serta memper-
hatikan kepemimpinan yang
ada saat ini.
Prawirodirdjo Analisis Pengaruh 1 Perubahan Hasil analisis data
(2007) Perubahan Organi- Organisasi menunjukkan bahwa semua
sasi Dan Budaya 2 Budaya hipotesis yang diajukan
Organisasi Terha- Organisasi dalam penelitian ini dapat
dap Kepuasan Dan 3 Kepuasan diterima. Artinya terdapat
Kinerja Pegawai Dan pengaruh secara positif dan
Direktorat Jenderal Kinerja signifikan antara variabel
Pajak Pegawai perubahan organisasi, budaya
organisasi terhadap kepuasan
kerja pegawai dan kinerja
pegawai Ditjen Pajak.

Universitas Sumatera Utara


28

2.5 JURNAL INTERNASIONAL

Nama Tujuan Inti dari Jurnal Hasil Studi Persamaa


penulis, Artikel n
tahun dan Jurnal &perbed
Judul aan
jurnal dengan
peneliti
skripsi
David H Tujuan dari  Penelitian ini menjelaskan  Hasil penelitian Penelitian
Silvera dan penelitian tentang pendapat konsumen mengindikasikan Silvera
Benedikte Silvera dan mengenai kesukaan bahwa sikap dan
Austad Austad endorser dengan produk konsumen Austad
(2003) (2003) adalah yang didukung dan terhadap produk (2003)
Judul artikel untuk mengembangkan model dapat diprediksi memiliki
FactorsPred menguji tentang karakteristik melalui pendapat hubungan
icting the faktor yang endorser dengan konsumen dengan
Effectivenes mempengaru hubungannya dalam tentang penelitian
s of hi keefektifan menprediksi sikap karakteristik penulis
celebrity celebrityendo konsumen terhadap produk endorserdan karena
endorsemen rsementyang yang didukung. kesukaan membaha
t terdiri dari  .Asosiasi yang positif endorser s
advertiseme atribut seperti antara selebriti dengan terhadap produk. mengenai
nt credibility, produk didalam iklan dapat  Penelitian ini atribut
attractiveness mempengaruhi minat menganjurkan yang
danpower konsumen pada produk agar pembuat dimiliki
dalam secara efektif. iklan sebaiknya endorser
periklanan  Perusahaan pembuat iklan tidak hanya untuk
serta dapat menciptakan asosiasi memilih mempeng
mengembang antara endorser dengan endorseryang aruhi
kan produknya sehingga citra cocok dengan keefektifa
modelyang yang baik dari endorser produk, tetapi n iklan.
dapat dapat mempengaruhi secara juga memilih
mempredikasi positif produk yang endorseryang
kan diiklankan. ahli yang dapat
keefektifan  Selebriti memiliki karisma memberikan
celebrityendo yang dapat mempengaruhi penjelasan yang
rsement konsumen karena status baik tentang
mereka sebagai rolemodel. produk yang
didukung.

Universitas Sumatera Utara


29

2.6 Kerangka Konseptual

Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu

organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercemin pada struktur

organisasi, yang mencangkup aspek-aspek penting organisasi dan proses

pengorganisasian, yaitu; pembagian kerja, departementalisasi, bagan organisasi

formal, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat-tingkat hirarki manajemen,

saluran komunikasi, penggunaan komite, rentang manajemen dan kelompok-

kelompok informal yang tak dapat dihindarkan. (Handoko, 2003:168-169). Teori

mengatakan bahwa ada pengaruh dari struktur organisasi terhadap kinerja karyawan

di suatu perusahaan, tergantung pada bentuk struktur organisasi yang dipakai

perusahaan tersebut.

Menurut Hunger dan Wheelen (2002:186), Keberhasilan organisasi cenderung

mengikuti pola pengembangan sebagaimana organisasi itu tumbuh dan berkembang,

oleh sebab itu sebelum perencanaan berperan dalam mewujudkan kinerja, organisasi

perusahaan harus di struktur dengan tepat guna pencapaian tujuan

organisasi.Penurunan kinerja pegawai dalam suatu organisasi umumnya dipengaruhi

oleh pola penempatan orang-orang yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya.

Berkaitan dengan hal ini, Sitanggang (1997:139) mengemukakan bahwa

orang-orang yang mempunyai keahlian spesialisasi adalah tenaga yang langka dan

sangat diperlukan, tetapi bila ditempatkan pada lingkungan atau pekerjaan yang tidak

sesuai dengan keahliannya maka hasil yang didapat dari tenaga tersebut sebenarnya

tidak menguntungkan. Selain ketepatan penataan keahlian menurut bidang, juga perlu

Universitas Sumatera Utara


30

keserasian penempatan keahlian menurut tingkatnya.Berdasarkan penjelasan-

penjelasan di atas, kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Struktur Organisasi Kinerja Pegawai

Sumber: Handoko (2003) dan Agus Dwiyanto (2006).


Gambar 2.2: Kerangka Konseptual.

2.7 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2007:70) adalah “jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya,

maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

“Struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Padang Sidempuan”.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai