DISUSUN OLEH :
ULTG TEGINENENG
UPT TANJUNG KARANG
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR ON THE JOB TRAINING (OJT)
Mengetahui,
Puji syukur saya hanturkan kepada Allah S.W.T, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir OJT
ini dalam masa On The Job Training (OJT) yang berjudul "PERBAIKAN TUAS
MEKANIK SHUTTER KUBIKEL INCOMING DAN OUTGOING
(AREVA/SCHNEIDER) DENGAN TRIRON(TRIANGLE STRONGER)
UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENYALURAN TENAGA
LISTRIK". Laporan Akhir OJT ini merupakan salah satu syarat kelulusan On The
Job Training (OJT) pada siswa prajabatan angkatan 63. Dalam penyusunan
Laporan Akhir OJT ini penulis mendapatkan saran, dorongan, serta bimbingan
dari berbagai pihak yang membimbing penulis sehingga laporan Akhir OJT ini
dapat terselesaikan. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung penyelesaian ini :
Penulis menyadari bahwa Laporan Akhir OJT ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Laporan Akhir OJT ini. Semoga Laporan Akhir OJT ini menjadi
solusi yang bermanfaat bagi para pembaca, khususnya demi kemajuan PT. PLN
(Persero).
Sustainable Value
Konstruksi/UIP Konstruksi
Provide
Requirements
Energi Listrik
Input
Pelanggan Masyarakat
Project Management
8. Pengelolaan
Mitra Kerja dan Keselamatan Mitra Kerja dan
7. Pengelolaan
Pemasok 5. Pengelolaan 6. Pengelolaan Ketenagalistrikan 9. Manajemen Aset
Pemasok
Konstruksi
Enjiniring Pengadaan dan Lingkungan
Lead Pemerintah
Pemerintah
Pusat
(K2L) Transmit Pusat
Pemerintah Pemerintah
Daerah Daerah
DPRD DPRD
11. Pengelolaan 12. Pengelolaan
10. Pengelolaan 14. Pengelolaan
Administrasi hukum dan 13. Pengelolaan
Masyarakat Sumber Daya Teknologi Masyarakat
Umum dan Hubungan Keuangan Sekitar
Sekitar Manusia Informasi
Fasilitas Masyarakat
Kantor Induk UIP3BS. Pada tahap ini siswa OJT mendapatkan penjelasan
mendapatkan probis dari UPT dan setelah dari UPT siswa dikirim Ke ULTG
On the Job Training yang diadakan pada angkatan 63 adalah OJT berbasis
kompetensi okupasi jabatan yang diberikan kepada peserta OJT (mentee) yang
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang disesuaikan dengan okupasi jabatan yang
didapat diunit OJT. Okupasi jabatan yang didapat oleh peserta OJT adalah
Pemeliharaan Gardu Induk. Okupasi jabatan terdiri dari judul unit dan setiap
judul unit memiliki elemen kompetensi yang berupa tahapan tahapan yang
Okupasi jabatan yang didapat, maka siswa harus melaksanakan pemenuhan KUK
didalam Unit OJT dan Gardu Induk yang ada di bawah ULTG Tegineneng. Maka
dari itu siswa harus berkoordinasi dengan atasan untuk mengetahui jadwal
1. Melaksanakan pelaksanan
Melaksanakan
pemasangan peralatan bantu
Pemeliharaan
pekerjaan
peralatan Gardu
Melaksanakan 2. Melaksanakan Instruksi
Induk
pemeliharaan pengambilan data
peralatan Gardu 3. Menyiapkan dan mengenakan
Induk . alat kerja, material kerja dan
APD sesuai dengan JSA
4. Mengambil Dta lokasi
5. Mengambil Data lapangan GI
1. Memeriksa kesesuaian
Memeriksa pemasangan peralatan di
pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan 2. Membandingkan hasil
peralatan Gardu pemeliharaan dengan target
Induk . yang sudah ditentukan
1. Melaksanakan pelaksanan
pemasangan peralatan
2. Melaksanakan Instruksi
pengambilan data
Melaksanakan 3. Menyiapkan dan
pemeliharaan mengenakan alat kerja,
peralatan Gardu material kerja dan APD
Induk . sesuai dengan JSA
4. Mengambil data lokasi
pekerjaan
5. Mengambil Data lapangan
1. Memeriksa kesesuaian
Memeriksa pemasangan peralatan
pelaksanaan 2. Membandingkan hasil
pemeliharaan pemeliharaan dengan
peralatan Gardu target yang sudah
Induk . ditentukan
1. Melaksanakan pelaksanan
pemasangan peralatan
bantu pekerjaan
2. Melaksanakan Instruksi
Melaksanakan pengambilan data
pemeliharaan 3. Menyiapkan dan
peralatan Gardu mengenakan alat kerja,
Induk . material kerja dan APD
sesuai dengan JSA
4. Mengambil data lokasi
pekerjaan
5. Mengambil Data lapangan
1. Memeriksa kesesuaian
Memeriksa pemasangan peralatan
pelaksanaan 2. Membandingkan hasil
pemeliharaan pemeliharaan dengan
peralatan Gardu target yang sudah
Induk . ditentukan
Kegagalan Rack
in/Rack Out PMT 20kV
Rel Korosif
Shutter Mekanik
Deisgn mekanik
bermasalah
Kualitas Material
Gambar 1. 1 RCPS
Dari anomali ini perbaikan stang shutter digunakan sebuah inovasi pada
Stang /shutter yaitu TRITON(Triagle Stronger) sebuah inovasi yang memberikan
sebuah design mekanik baru pada stang shutter yang bertujuan untuk memperkuat
stang shutter saat menahan beban.
PEMBAHASAN
2.1. Permasalahan
Identifikasi masalah yang ditemui di lapangan di kaitkan dengan referensi teori
yang ada disertai dengan data pendukung
Ditemukan anomali CBM Rack in/Rack out pada kubikel penyulang 20
kV pada penyulang Delima,Strawberry,Kurma dan Sawo TD#1 60 MVA di GI
seputih banyak,anomali yang ditemukan adanya permasalahan pada stang shutter
pada penyulang tersebut sehingga susah melakukan proses Rack in/Rack out,dan
ada beberapa stang yang sedikit bengkok.
Penahan 1
5kg
Penahan 2
Penahan 1
9kg
Penahan 2
6) Setelah padam Keluarkan PMT dari kubikel dan dikeluarkan dengan hati-
hati ke arah alat Troli pengangkut PMT
7) Setelah PMT dikeluarkan lepas mur baut yang menempel pada stang shutter
dengan rangkaian kubikel
8) Setelah Stang terlepas lalu ukur panjang titik simpul segitiga tuas
penggerak existing
9) Melakukan Pengelasan pada titik simpul segitiga
10) Pemasangan kembali tuas penggerak yang telah dilengkapi denganr penguat
ke rangkaian kubikel
12) Operator melapor ke APD bahwa pekerjaan telah selesai, lalu melakukan
penormalan dengan kordinasi dengan APD
KESIMPULAN
Intisari dari keseluruhan pembahasan pada laporan
1. Ketidaksiapan kubikel 20 kV untuk manuver Rack in dan Rack out akan
sangat mengurangi kehandalan sistem, pada merek scheneider dan areva
permasalahan dapat timbul akibat lemahnya stang pernggerak, Dengan
dilakukan penambanhan penguatan pada stang penggerak shuter terbukti
sangat efektif di bandingkan dengan stang penggerak tanpa skur. Langkah
ini cukup praktis dan mudah sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat
untuk mengatasi permasalahan yang sejenis khususnya pada kubikel
merek Scnheider dan Areva.
Diketahui:
Estimasi waktu trip: 1 jam
Tegangan: 20.000 V
Arus= 1039,2 A
Cos phi: 0,8
ENS = 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜋. √3. 𝑡
=200.000.1039,2.0,8.1
=16627200 MW
Setelah implementasi TRITON durasi padam dapat berkurang 20 menit
(dari menunggu tim pemeliharaan datang hingga troubleshootingnya).
ENS yang terselamatkan dalam nilai finansial :
Nilai Rupiah per kWh (TDL Thn 2018) Rp. 1.467,28
kWh = 5485,92
Maka Total rupiah yg tidak tersalurkan = Rp. 1.467,28 x 5485,92
= Rp. 8.049.380,6976
Dana pembuatan TRITON per kubikel sekitar Rp 150.000,- dan dapat
dikerjakan oleh 2 orang selama kurang lebih 3 jam.
Dana Pembuatan per 1 Kubikel TRITON
No. Uraian Jumlah Harga (Rp)
1 Plat 1 buah (6x10 cm) 50.000
2 Las 1 lot 50.000
3 Cat 1 buah 50.000
Jumlah 150.000