PENDAHULUAN
Adapun fungsi dan tugas pokok PT PLN (Persero) Rayon Kuta adalah
mengelola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik, mengelola
1
2
rendah tentunya. Oleh karena itu untuk jaringan distribusi tegangan tinggi maupun
distribusi tegangan rendah lebih banyak menggunakan kawat penghantar
aluminium yang mempunyai faktor-faktor yang memenuhi syarat sebagai kawat
penghantar.
Laporan kerja praktek ini dibuat untuk mengetahui SOP pergantian kabel
jenis AAAC (All Alloy Aluminium Conductor) ke kabel AAACS (All Alloy
Aluminium Conductor with XLPE Insulated) pada jaringan tegangan menengah di
PT. PLN (Persero) Rayon Kuta.
SPV. TEKNIK
OPERASI
PEMELIHARAAN DAN
ADMINSTRAS
PELAYANAN
MANAGER
PELANGAN
STAF AHLI
RAYON
PEMELIHARAAN APP
PEMUTUSAN DAN
PENYAMBUNGAN
SPV. TRANSAKSI
CATAT METER
ENERGI
PJU
4
Struktur Organisasi pada PT. PLN (Persero) Rayon Kuta, pembagian tugas dan
wewenang masing – masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Manager Rayon
a) Meneruskan sasaran pengusahaan jangka pendek dan jangka panjang
sesuai kebijakan Kantor Induk.
b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pendistribusian TL.
c) Mengkoordinasikan dan pengendalian kegiatan pembangunan dan
pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik.
d) Mengkoordinasikan dan pengendalian kegiatan investasi dan operasi
lain penunjang tugas pokok.
e) Memberdayakan SDM untuk mengoptimalkan produktivitas
pemanfaatan Aset dan Sumber Daya lain secara optimal.
f) Memberikan diklat kepada pegawai sesuai bidang tugasnya untuk
meningkatkan kompetensi dan merubah Mind-set pegawai
g) Mengevaluasi hasil kerja secara periodik sebagai bahan untuk
penyempurnaan rencana selanjutnya
2. Bidang Teknik
a) Melaksanakan koordinasi dengan Asman terkait di AP/AJ.
b) Merencanakan dan Pelaksanaan pengoperasian sarana pendistribusian
tenaga listrik.
c) Membuat rencana kebutuhan material pengoperasian sistem
perindustrian tenaga listrik.
d) Melakukan pembinaan terhadap instalator jaringan distribusi tenaga
listrik.
e) Melaksanakan pemeriksaan gardu serta jaringan distribusi tenaga
listrik.
f) Melaksanakan penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL).
g) Melaksanakan kegiatan pengaturan operasi sistem pendistribusian
tenaga listrik.
5
8
9
Bagian – bagian dari system jaringan distribusi tenaga listrik secara garis besar.
Untuk jaringan distribusi pada umumnya terdiri dari dua bagian besar, yaitu
sebagai berikut :
a. Jaringan Distribusi Primer
Jaringan distribusi primer yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan
daya listrik dari gardu induk sub transmisi ke gardu distribusi. Jaringan ini
merupakan jaringan tegangan menengah atau jaringan tegangan primer.
Biasanya jaringan ini menggunakan 6 jenis jaringan yaitu sistem radial dan
sistem lup (loop), sistem ring, sistem network, sistem spindel dan system
cluster.
b. Jaringan Distribusi Sekunder
Jaringan distribusi sekunder mempergunakan tegangan rendah.
Sebagaimana halnya dengan distribusi primer, terdapat pula pertimbangan-
pertimbangan prihal keadaan pelayanan dan rugulasi tegangan, distribusi
sekunder Yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari
gardu distribusi ke konsumen. Jaringan ini sering disebut jaringan
tegangan rendah. Sistem Distribusi Sekunder (Jaringan Tegangan Rendah
380/220V)
seperti pada gambar 2.2 merupakan salah satu bagian dalam system
distribusi, yaitu mulai dari gardu trafo sampai pada pemakai akhir atau
konsumen.
A. Tiang Distribusi
Tiang distribusi adalah suatu bangunan penopang saluran distribusi
yang bisa berupa menara baja, tiang baja, tiang beton bertulang dan
tiang kayu. Tiang-tiang baja, beton atau kayu umumnya digunakan
pada saluran dengan tegangan kerja relatif rendah (di bawah 70 kV).
D. Current Transformer
CT adalah suatu perangkat listrik yang berfungsi untuk menurunkan
arus yang besar menjadi arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT
digunakan karena dalam pengukuran arus tidak mungkin dilakukan
langsung pada arus beban atau arus gangguan, hal ini disebabkan arus
sangat besar dan bertegangan sangat tinggi (Retno, 2013).
E. Potential Transformer
PT adalah suatu peralatan listrik yang dapat memeprkecil tegangan
tinggi menjadi tegangan rendah, yang dipergunakan dalam rangkaian
arus bolak-balik. Fungsi PT adalah untuk memperoleh tegangan yang
sebanding degan tegangan yang dipergunakan dan untuk memisahkan
sirkuit dari sistem dengan tegangan tinggi (sirkuit primer) terhadap
sirkuit dimana alat ukur tersemabung (sisi sekunder). Berbeda dengan
trafo tenga yang dibutuhkan adalah tegangan dan dayanya sedangkan
pada PT yang dibutuhkan adalah tingkat ketelitiannya dan penurunan
tegangan yang disesuaikan dengan alat ukur (Retno, 2013).
cut out ini mempunyai kemampuan yang sama dengan pemutus beban
tadi. Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran kawat
jaringan di dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga
fasa maka dibutuhkan fuse cut out sebanyak tiga buah (Retno, 2013).
H. Panel Kontrol
Panel kontrol merupakan kelengkapan LBS yang berisi peralatan-
peralatan yang berfungsi sebagai pengontrol operasi LBS. Peralatan
yang termasuk di dalamnya adalah rele-rele, modem komunikasi,
MCB, baterai. Panel kontrol biasanya terbuat dari bahan logam yang
dilapisi dengan cat untuk mengurangi resiko pengaratan karena
biasanya panel kontrol ini diletakkan di ruangan tebuka atau outdoor
(Retno, 2013).
22
23
Dharmawangsa Nusa Dua. Hari ketiga belas, Rabu 15 Agustus 2018 Saya
mengikuti kegiatan Pemindahan Trafo 20 kV di Jl. Dharmawangsa Nusa Dua.
Hari keempat belas, Kamis 16 Agustus 2018 Saya mengikuti kegiatan
Pemangasan Kabel jurusan di Jl. Dharmawangsa Nusa Dua. Hari kelima belas,
Jumat 17 Agustus merupakan Libur Hari Kemerdekaan Indonesia jadi saya tidak
pergi ke kantor.
Minggu keempat, pada hari Senin 20 Agustus 2018 Saya mengikuti
kegiatan inspeksi dan pemeliharaan kabel jaringan di daerah Kampus UNUD.
Hari ketujuh belas, Selasa 21 Agustus 2018 Saya melakukan pemeliharaan dan
Pemasangan perisai binatang di daerah Politeknik Bukit Jimbaran. Hari kedelapan
belas, Rabu 22 Agustus 2018 merupakan hari libur Idul Adha. Hari kesembilan
belas, Kamis 23 Agustus 2018 Saya melakukan Evaluasi kegiatan yang sudah di
lakukan dalam seminggu terakhir. Hari kedua puluh, Jumat 24 Agustus 2018 Saya
mengikuti kegiatan pergantian rekonduktor jaringan SUTM 20 kV di Penyulang
Sawangan Jl. Raya Kuta, Tuban.
Minggu Kelima, pada hari Senin 27 Agustus 2018 Saya Izin karena da
aperkuliahan. Hari kedua puluh dua, Selasa 28 Agustus 2018 Saya mengikuti
kegiatan inspeksi di daerah balangan dan Pemeliharaan jaringan di daerah Gunung
Payung. Hari kedua puluh tiga, Rabu 29 Agustus 2018 Saya melakukan
Pemeliharaan Jaringan di daerah Dewa Ruci. Hari kedua puluh empat, Kamis 30
Agustus melakukan kegiatan pergantian rekonduktor jaringan SUTM 20 kV di
Penyulang Jl. Raya Kampus Unud, Bukit Jimbaran. Hari kedua puluh lima, Kamis
1 September, Saya berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada PT. PLN
Rayon Kuta.
BAB IV
PEMBAHASAN
24
25
Langkah pilinan (Lp) ialah panjang poros dari satu lilitan penuh spiral
yang dibentuk oleh masing-masing kawat oleh suatu penghantar yang
dipilin.
c. Perbandingan Pilinan
Perbandingan pilinan (Pp) adalah hasil bagi antara langkah pilinan dari
kawat-kawat yang membentuk suatu lapisan dengan diameter luar
(dl)hantaran yang terbentuk oleh lapisan tersebut. Pengerjaan ini
dilakukan dengan mempergunakan dapur pemanas dan harus dilakukan
secara bersama-sama, pada suhu yang sama dan dengan lama
pengerjaan yang sama.
3. Selubung XLPE
XLPE adalah singkatan bahasa Inggris dari polyethylene berikatan silang,
polyethylene adalah sejenis struktur molekul linier. Proses penyilangan
38
Berikut Merupakan Tabel data spesifikasi kabel AAAC-S (All Aluminium Alloy
Conductor Shielded).
Tabel 4.2 Spesifikasi Kabel AAAC - S
AAAC-S
Physical Properties Electrical Properties
Luas Penampang Jumlah Ketebalan Ketebalan Diameter Berat Calculated Resistansi Kuat Panjang
Nomina Nominal
dan Semi Isolasi Keseluruh Bersih Breaking DC di Hantar Secara
l Size Sebenarny
Diameter Konduktor an Kabel Force 20°C Arus Standrad
a
Kabel
mm2 mm2 Pcs/mm mm mm mm Kg/km Kg Ohm/km A m
35 34.36 7/2.50 0.80 3.0 15.10 227 980 0.958 167 1000
50 45.71 19/1.75 0.80 3.0 16.40 289 1300 0.724 200 1000
70 75.55 19/2.25 0.80 3.0 19.00 385 2150 0.438 275 1000
95 93.27 19/2.50 0.80 3.0 20.10 449 2660 0.355 315 1000
100 99.30 7/4.25 0.80 3.0 20.40 490 2830 0.332 325 1000
120 112.85 19/2.75 0.80 3.0 21.40 530 3220 0.293 356 1000
150 147.10 37/2.25 0.80 3.0 23.40 639 4190 0.225 423 1000
185 181.60 37/2.50 0.80 3.0 25.10 770 5170 0.183 484 1000
240 242.50 61/2.50 0.80 3.0 28.00 955 6910 0.139 585 1000
300 299.40 61/2.50 0.80 3.0 30.10 1062 8530 0.111 670 1000
400 431.18 61/3.00 0.80 3.0 34.60 1464 12290 0.077 810 500
500 506.04 61/3.25 0.80 3.0 36.85 1774 14420 0.066 930 500
630 643.24 91/3.00 0.80 3.0 40.60 2129 18330 0.052 1085 500
800 754.92 91/3.25 0.80 3.0 43.35 2471 21515 0.044 1255 500
1000 1005.07 91/3.75 0.80 3.0 48.85 3232 28640 0.033 1450 500
(Sumber : Sutrakabel.com)
dapat dikatakan sebagai acuan atau pedoman untuk melakukan pekerjaan atau
tugasnya sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja para karyawan sesuai
indikator-indikator administrasi, teknik dan prosedural berdasarkan tata kerja,
sistem kerja dan prosedur kerja pada unit kerja yang berkaitan.
2. Perlengkapan K3
a. Helm Kerja
b. Sepatu alas karet
c. Sabuk pengaman.
d. Pakaian kerja.
e. Sarung tangan kaos.
42
3. Prosedur Kerja
a. Atas dasar PK (Perintah Kerja) dari atasan yang berwenang.
b. Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan pekerjaan.
c. Siapkan alat kerja,alat K-3 dan material kerja yang diperlukan.
d. Konfirmasikan tanggal dan jam pemadaman.
e. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jad2al yang sudah disepakati.
f. Selesaikan pelaksanaan pekerjaan,normalkan tegangan.
g. Laporkan kepada atasan yang menugaskan bahwa pekerjaan telah
selesai dilaksanakan.
5.1 Simpulan
Berdasarkan laporan kerja praktek ini, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Jenis Topologi Jaringan Listrik di Penyulang Sawangan adalah Sistem
Jaringan Spindel. Jaringan ini merupakan jaringan distribusi primer gabungan
dari struktur radial yang ujung-ujungnya dapat disatukan pada gardu hubung
dan terdapat penyulang ekspres. Penyulang ekspres (express feeder) ini harus
selalu dalam keadaan bertegangan, dan siap terus menerus untuk menjamin
bekerjanya system dalam menyalurkan energi listrik ke beban pada saat
terjadi gangguan atau pemeliharaan. Dalam keadaan normal tipe ini
beroperasi secara radial.
2. Kabel AAACS merupakan kabel yang lebih baik dibanding Kawat
penghantar AAAC karena kabel AAACS dilengkapi dengan isolator yang
berfungsi sebagai pencegah gangguan hubung singkat antar fase dan fase ke
tanah.
3. Perbedaan signifikan dari Kawat penghantar AAAC dengan kabel AAAC-S
adalah kawat penghantar AAAC merupakan penghantar telanjang (Bare
Conductor) dengan bahan utama Aluminium (AL) sedangkan kabel AAAC-S
merupakan penghantar ber-isolasi setengah dengan bahan utama aluminium
(AL) yang diisolasi dengan material XLPE (Crosslink Polyetilene Direct).
45
46
5.2 Saran
Pada saat melakukan pekerjaan dilapangan, para pengawas meninjau
lokasi menurut single line diagram, kenyataannya pada lokasi tidak sesuai dengan
single line yang ada (ini terkait single line yang terbaru disesuaikan pada kondisi
lokasi). Ini mungkin disebabkan kurangnya koordinasi antara supervisor dengan
pengawas pekerjaan sehingga pengawas pekerjaan masih membawa single line
yang lama
47
Daftar Pustaka
Jiangsu Elesun Cable Co 2017. Best Feature Of Xlpe Insulation Cable Wire
[internet]. (diakses pada tanggal : 13 Novemver 2018) tersedia pada :
http://id.elesun-cable.com/info/best-feature-of-xlpe-insulation-cable-wire-
18978674.html
Sutrakabel 2015. Spesifikasi kabel AAAC dan AAAC-S [internet]. (diakses pada
tanggal 10 November 2018) tersedia pada :
https://sutrakabel.com
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Pemotongan jumper di jln raya kampus udayana (disamping SMA TI Bali Global)
51
Briefing oleh pengawas untuk vendor sebelum melakukan pergantian kabel AAAC ke AAAC-S
52
Trafo baru yang akan dipakai untuk menggantikan trafo lama yang rusak akibat gempa bumi
(spesifikasi trafo sama) di Jln. Dharmawangsa
54