DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK :
: Annisa
: Bayu Segara
Kelas : 4 LB
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
pemeliharaan instalasi jaringan distribusi JTM dan JTR. Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti mata kuliah
Pemeliharaan dan perbaikan listrik. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
pembaca dan penulis pada umunya. Dan untuk perbaikan makalah ini selanjutnya
diharapkan kritik dan saran yang membangun.
Palembang,Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI
1. UMUM (Pemeliharaan).
1.1. Pengertian Pemeliharaan :
b. Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu berada dalam
tingkat keandalan dan mutu yang baik.
f. Mempertahankan nilai atau harga diri peralatan atau system, dengan mencegah
timbulnya kerusakan kerusakan.
g. Untuk menjamin keselamatan bagi karyawan yang sedang bekerja dan seluruh
peralatan dari kemungkinan adanya bahaya akibat kerusakan dan kegagalan suatu
alat.
Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan rutin adalah pekerjaan pemeriksaan jaringan secara visual (inspeksi)
untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan
sesuai dengan saran-saran (rekomendasi) dari hasil inspeksi, antara lain
penggantian, pembersihan, peneraan dan pengetesan .
Hasil pekerjaan diharapkan dari pekerjaan pemeriksaan rutin ini adalah dapat
ditemukannya kelainan-kelainan atau hal-hal yang dikawatirkan bisa
menyebabkan terjadinya gangguan sebelum periode pemeliharaan rutin berikutnya
terselenggara.
- Pemeriksaan.
- Pembersihan.
- Pengetesan.
- Penggantian material Bantu : fuse link, sekring.
Feeder
A(35) X - 0 - 35
B(10) 0 - 0 - 10
C(15) 0 - 0 - 15
D(25) 0 - X - 25
K(30) - X - 0 30
L(20) - 0 - 0 20
M(10) - 0 - 0 10
N(30) - 0 - X 30
Jumlah volume 85 90 0 0 175
fisik
Jumlah biaya A+B K+L A+B K+L R+S+
material /jasa C+D M+N C+D M+N T+U
(Rp) =R =S =T =U
Hubungan antara jumlah, volume fisik beserta biaya pemeliharaan rutin JTM.
TRI-I TRI-II TRI-III TRI-IV Total
1tahun
anggaran
Periode
(BH)
Gardu
(BH)
A1 0 - - - 35
A2 - 0 - - 10
B1 - - 0 - 15
B2 - - - 0 25
B3 X - - - 30
C1 - X - - 20
C2 - - X - 10
D1 - - - X 30
Jumlah
Volume, 2 2 2 2 8
fisik(bh)
Jumlah bi A1 A2 B1 B2 R+S+
aya & atau +=R +=S +=T +=U T+U
Jasa (Rp) B3 C1 C2 D1
Jumlah A1 + A2 + B1 + B2 + R+S+
Biaya B3 = R C1 = S C2 = T D1 = U T+U
(Mat &
Jasa)Rp
Pemeliharaan JTR dilaksanakan setiap tahun tidak sama dengan JTM karena
panjang dari JTR sangat pendek.
Untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan
tegangan rendah (JTR), pembagianya dikaitkan dengan gardu distribusi yang
terkait, demikian juga dalam pelaksanaanya bersamaan dengan pemeliharaan
gardu.
JURUSAN PANJANG
(meter)
A1a 1000
A1b 800
A1c 1000
A1d 900
3700 (4,2 km)
v PEMELIHARAAN GARDUDISTRIBUSI.
v PEMELIHARAAN KUBIKEL 20 Kv.
v PEMELIHARAAN PTS.
v PEMELIHARAAN PTM/CB.
v PEMELIHARAAN PMS/DS.
v PEMELIHARAAN TRAFO.
v PERENCANAAN DAN EVALUASI.
1. Transformator.
2. Instalasi tegangan menengah.
3. rak tegangan rendah.
4. peralatan pelindung.
a. Kawat penghantar.
b. Isolator.
c. Tiang penghantar.
a. Kawat Penghantar.
Penghantar merupakan alat/ perangkat untuk memindahkan energi listrik dari satu
tempat ke tempat lain dengan hasil seoptimal mungkin.
Dilihat dari jenis logamnya, penghantar listrik yang dipergunakan oleh PLN pada
dewasa ini terdiri dari :
1. Logam tembaga.
2. Logam aluminium.
3. Logam aluminium campuran.
Penghantar yang terbuka dari logam tembaga yang sering kita sebut BC (Bare
Copper) atau BCC (Bare Copper Conductor) merupakan penghantar yang baik
untuk menghantarkan energi listrik, meskipun penghantar ini mempunyai bobot
yang lebih besar dan disamping itu mempunyai harga yang lebih mahal.
Penghantar yang terbuat dari aluminium murni yang sering kita sebut ACC
atau A2C (All Alumunium Conductor) merupakan penghantar listrik yang
cukup baik, keuntungan penghantar ini bobotnya lebih ringan dari tembaga dan
harganya lebih murah.
Namun meskipun demikian kawat alumunium mempunyai kuat tarik yang lebih
kecil dari tembaga dan lebih rapuh.
Kuat tarik suatu penghantar listrik dapat dibedakan tergantung kepada logam dan
penampang penghantar seperti terlihat pada tabel.Kuat tarik suatu penghantar
perlu mendapat perhatian sewaktu melakukan penarikan kawat selain itu yang
perlu diperhatikan dari penghantar ini adalah kuat hantar arusnya (KHA).
Dimana masing-masing penhantar mempunyai kuat hantar arusnya terdiri sesuai
dengan jenis dan penampang penghantarnya.Penghantar yang lebih besar akan
mempunyai kuat hantar arus yang lebih besar.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan pemeliharaan kawat
penghantar, diantaranya adalah :
b. Pemeriksaan Isolator.
Isolator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengisolasi antara kawat
dengan kawat dan kawat dengan traves/tiang selain untuk tempat pengikatan
kawat.
Isolator untuk penghantar udara yang tidak berisolasi diantaranya adalah :