Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN OJT

PELAKSANAAN OJT TERKAIT KUK


PEMELIHARAAN DISTRIBUSI

DISUSUN OLEH :
TASHQIA VENINTIA
1810/SBY/64/S1-ELE/25730

UNIT LAYANAN PELANGGAN BENU BENUA


UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN KENDARI
UNIT INDUK WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA, DAN BARAT
PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (Persero)
2019
Pemeliharaan Gardu Distribusi

Elemen Kompetensi : Melaksanakan pemeliharaan Gardu Distribusi


KUK No. 3.9 : Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) dipelihara sesuai SOP yang
berlaku
Workplan : Melakukan pemeliharaan PHB-TR sesuai SOP yang berlaku.
PIC : Ardianto
Tanggal Pelaksanaan : 8 Mei 2019
Uraian Kegiatan
A. Pengertian PHB-TR (Papan Hubung Bagi sisi Tegangan Rendah)
PHB-TR (Papan Hubung Bagi sisi Tegangan Rendah) adalah suatu kombinasi dari satu atau
lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur,
pengaman dan kendali yang saling berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem
pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian penyangganya. Secara umum PHB TR untuk pasangan
dalam adalah jenis terbuka. Rak TR pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis terbuka
adalah suatu rakitan PHB yang terdiri dari susunan penyangga peralatan proteksi dan peralatan
Hubung Bagi dengan seluruh bagian-bagian yang bertegangan, terpasang tanpa isolasi. Jumlah
jurusan per transformator atau gardu distribusi sebanyak-banyaknya 8 jurusan, disesuaikan dengan
besar daya transformator dan Kemampuan Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR yang digunakan.
Pada PHB-TR harus dicantumkan diagram satu garis
1. No Fused Breaker (NFB)
No Fused Breaker adalah breaker/pemutus dengan sensor arus, apabila ada arus yang melewati
peralatan tersebut melebihi kapasitas breaker, maka sistem magnetik dan bimetallic pada
peralatan tersebut akan bekerja dan memerintahkan breaker melepas beban.
2. Pengaman Lebur (Sekering)
Pengaman lebur adalah suatu alat pemutus yang dengan meleburnya bagian dari komponennya
yang telah dirancang dan disesuaikan ukurannya untuk membuka rangkaian dimana sekering
tersebut dipasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai tertentu dalam
jangka waktu yang cukup. Fungsi pengaman lebur dalam suatu rangkaian listrik adalah untuk
setiap saat menjaga atau mengamankan rangkaian berikut peralatan atau perlengkapan yang
tersambung dari kerusakan, dalam batas nilai pengenalnya. Berdasarkan konstruksinya
Pengaman Lebur untuk Tegangan Rendah dapat digolongkan menjadi :
a. Pelebur Tabung Semi Terbuka
Pelebur ini mempunyai harga nominal sampai 1000 Ampere. Penggunaannya sebagai
pengaman pada saluran induk Jaringan Tegangan Rendah, saluran induk Instalasi
Penerangan maupun Instalasi Tenaga. Apabila elemen lebur dari pelebur ini putus dapat
dengan mudah diganti.
b. Pelebur Tabung Tertutup (tipe NH atau NT)
Jenis pengaman lebur ini paling banyak digunakan. Pemilihan besar rating pengaman
pelebur sesuai dengan kapasitas transformator dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 20. Spesifikasi Teknik PHB-TR

IN = I nominal sisi sekunder transformator

B. Evidence
Pemeliharaan PHB-TR yang dilaksanakan di PLN biasanya berupa membersihkan ruangan dan
peralatan PHB-TR , memperbaiki peralatan PHB-TR, dan mengganti peralatan PHB-TR
pemeriksaan kondisi sambungan penghantar. Namun PHB-TR ABKB 46 pada Gardu Tiang di Jalan
Pembangunan, Kendari harus diganti, hal ini harus dilakukan karena PHB-TR tersebut mengalami:
1. Lemari bagi nya sudah keropos
2. PHB-TR sudah tidak sesuai dengan standar PHB-TR yang baru
3. Adanya penambahan jurusan dari 2 jurusan menjadi 3 jurusan
Berikut adalah prosedur kerja dan langkah kerja dalam kegiatan pemeliharaan PHB-TR:
• Prosedur Kerja
1. Berdasarkan PK yang diterima dari atasan terkait
2. Petugas pemeliharaan melakukan:
3. Memeriksa/cek list ke lokasi untuk dasar persiapan pekerjaan
4. Menyiapkan material
5. Menyiapkan peralatan kerja & peralatan K3 yang diperlukan untuk pemeliharaan PHB-TR
6. Sepakati jadwal/tanggal dan jam pemadaman
7. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati
8. Selesai pelaksanaan pekerjaan, normalkan kembali tegangan
9. Membuat laporan kepada atasan yang menugaskan

• Langkah Kerja
1. Pakai alat K3:
a. Sarung tangan kulit
b. Sarung tangan 20 kV
c. Sepatu karet 20 kV
d. Sepatu karet
e. Helm pengaman
2. Siapkan peralatan kerja dan material yang akan dipergunakan:
- Peralatan Kerja
a. Kunci-kunci (toolkit)
b. Puller
c. Sakcle stick 20 kV
d. Multi tester
e. Lap majun/ampelas besi
f. Cairan pembersih logam
g. Vaslin/gemuk

- Material
a. NH Fuse (ratio disesuaikan)
b. Sepatu kabel (ukuran disesuaikan)
3. Buka kunci gardu, dan ukur tegangan di PHB-TR
4. Koordinasi dengan piket distribusi minta ijin untuk mengeluarkan beban trafo setempat
5. Bila sudah diijinkan, buka NH fuse pada setiap jurusan setelah itu buka LBS (saklar utama)
nya
6. Buka tabung Cut Out trafo dengan menggunakan sackle stick 20 kV

7. Lakukan pemeliharaan PHB-TR berikut perlengkapannya, antara lain:


a. Lepas wiring dalam PHB-TR
b. Lepas panel PHB-TR dan traves dari tiang

c. Pasang panel PHB-TR yang baru


d. Pasang wiring dalam PHB-TR yang baru

8. Bila pekerjaan sudah selesai lapor ke piket distribusi minta ijin untuk penormalan beban
trafo
9. Bila sudah diijinkan, masukan tabung cut out dengan sackle stock 20 kV, tegangan sampai
terminal LBS (Saklar Utama)
10. Cek dan ukur tegangan TR pada terminal LBS-TR, bila tegangan normal

11. Masukkan LBS-TR (Saklar Utama) lalu masukkan NH-Fuse satu persatu dan cek/ukur
tegangan pada setiap pengeluaran terminal fuse base yang belum dipasang NH Fuse
(pengecekan bila ada tegangan balik)
12. Bila pekerjaan pemasukan tegangan selesai, laporkan ke Piket Distribusi, tegangan sudah
normal kembali
13. Kunci kembali pintu gardu dan buatkan laporan sesuai form yang ada

Anda mungkin juga menyukai