METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
Simulasi FSW
Simulasi berjalan
dengan sesuai?
Presentasi Hasil
SELESAI
2. Simulasi FSW
Pada penelitian ini, dilakukan simulasi dengan pemodelan finite element
menggunakan software ANSYS R18.1 untuk mengetahui besarnya distribusi temperatur
dalam proses friction stir welding. Selain itu hal-hal yang mampu dicakup oleh simulasi fsw
ini antara lain untuk memodelkan panas yang timbul dan fenomena apa saja yang terjadi pada
daerah pengelasan serta efek yang menyertai proses pengelasan. Penjabaran mengenai
tahapan proses dari simulasi friction stir welding akan dibahas pada sub bab selanjutnya.
5. Presentasi Hasil
Setelah didapatkan hasil dari penelitian kemudian penulis mempresentasikannya
dalam bentuk power point.
3.2 Diagram Alir Simulasi FSW
MULAI
Pembuatan Geometri
Penerapan Perkontakan
Pembuatan Mesh
Eksekusi Hasil
SELESAI
Pada penelitian jurnal yang diterbitkan oleh S Verma, Meenu J P Misra dengan judul
“Study on temperature distribution during friction stir welding of 6082 aluminum alloy”, mesin
milling vertikal telah dimodifikasi dengan mengatur peralatan yang sesuai untuk melakukan
pengelasan friction stir welding. Perkakas dan perlengkapan yang digunakan diilustrasikan pada
gambar 3.3 berikut.
Dalam pengujian ini, tool yang digunakan terbuat dari die steel dengan pin yang berulir seperti
ditunjukkan pada gambar 3.4. Tool tersebut dipasang pada mesin milling vertikal dan berputar
sepanjang sumbu longitudinal.
Plat AA6082 berdimensi 75mm X 100mm X 6.35mm ini dipilih sebagai material benda kerja.
Kedua pelat yang akan disambung ditempatkan pada plat rigid dan dipasang di atasnya dengan
bantuan penjepit untuk mencegah terjadinya pergeseran benda kerja selama proses pengelasan
berlangsung.
Termokopel yang digunakan yaitu tipe k, 8 channel berbentuk L dengan diameter 3mm di
letakkan pada jarak yang sama dari garis tengah untuk mengukur temperatur yang dihasilkan dengan
penempatan empat termokopel di advancing side (AS) dan empat di retracting side (RS). Instrumen
UNILOG dengan 8 saluran digunakan untuk mengukur temperatur selama proses berlangsung.
Instrumen ini terdiri dari dua unit yaitu perekam data proses universal yang mencatat data di modul
excel sheet dan channel interface yang menyediakan data dari termokopel ke perekam data. Lubang
dengan diameter 3 mm dan kedalaman 5 mm dibor pada sisi AS dan RS sebagai tempat dari
termokopel. Termokopel pertama di kedua sisi ditempatkan pada 14,5 mm dari center line yaitu 3
mm dari ujung diameter shoulder untuk mencegah kerusakan termokopel selama proses berlangsung.
Gambar 3.5 menggambarkan posisi termokopel di dalam benda kerja, antarmuka proses dan modul
antarmuka saluran.
Eksperimen penelitian ini dilakukan dengan kecepatan rotasi dan feed rate yang konstan serta
dengan waktu tinggal dan sudut kemiringan alat yang bervariasi. Rincian percobaan berjalan disajikan
pada gambar 3.6 berikut.
Distribusi temperatur yang terjadi selama proses pengelasan berlangsung merupakan fungsi
input panas dari tool, heat loss saat melalui plat penarik dan quill serta initial time dari tool untuk
memanaskan benda kerja sebelum tool mulai bergerak. Temperatur maksimum bisa didapat pada
center line dari sambungan. Kualitas las sebagian besar dipengaruhi oleh disipasi panas selama proses
berlangsung. Jika suhu yang dihasilkan karena gesekan panas di sekitar center line rendah maka akan
membuat hambatan pada gerakan transversal alat yang berakibat kerusakan pada pin tool.
Tingginya gesekan panas atau temperatur yang dihasilkan dapat memperbaiki aliran selama
proses pengelasan berlangsung dan membuat gerakan transversal tool menjadi lebih mudah. Namun,
suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pelekatan material ke pin/shoulder dan ukuran butiran
mikrostruktur yang lebih besar. Dalam penelitian ini, hasil eksperimen mengenai suhu maksimum
yang direkam untuk sudut kemiringan dan dwell time yang berbeda disajikan pada gambar 3.6.
dimana ditunjukkan suhu yang terekam oleh termokopel dengan waktu dan sudut kemiringan yang
bervariasi. Suhu maksimum yang didapatkan yaitu 256.8°C untuk sisi mundur dan 284.9°C untuk sisi
maju diperoleh untuk eksperimen no. 4 (kecepatan rotasi: 500 rpm; feed rate: 20 mm / s; sudut
kemiringan: 2° dan dwell time: 30 detik). Hal ini diamati bahwa ada kenaikan suhu maksimum yang
dicatat dengan perubahan dwell time dari 10 detik menjadi 30 detik.