Anda di halaman 1dari 19

WORKSHOP KOORDINASI PROTEKSI

SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK (SDTL)

I. JUDUL :
Power Flow / Aliran Daya

II. TUJUAN :
1. Diharap mahasiswa mampu memahami karateristik Power Flow
2. Simulasi ini untuk mendaptkan nilai arus, yang mana di butuhkan untuk simulasi
menentukan rating CB dan Koordinasi Proteksi

III. DASAR TEORI :


ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu perangkat
lunak yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam
keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time
atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat di
dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa
pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga
listrik.ETAP ini awalnya dibuat dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas
kearnanan fasiitas nuklir di Arnerika Serikat yang selanjutnya dikembangkan menjadi
sistem monitor manajemen energi secara real time,  simulasi, kontrol, dan optimasi
sistem tenaga listrik, (Awaluddin, 2007). ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek
sistem tenaga listrik dalam bentuk diagram satu garis (one line diagram) dan jalur sistem
pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, antara lain:
 Analisa Aliran Daya (Load Flow Analysis)
 Analisa Hubung Singkat (Short Circuit Analysis)
 Motor Starting
 Arc Flash Analysis
 Harmonics Power System
 Analisa Kestabilan Transien (Transient Stability Analysis)
Proyek sistem tenaga listrik memiliki masing-masing elemen rangkaian yang
dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan atau jalur sistem pentanahan. Untuk
kemudahan hasil perhitungan analisis dapat ditampilkan pada diagram satu garis.
ETAP PowerStation juga menyediakan fasilitas Library yang akan
mempermudah desain suatu sistem kelistrikan. Library ini dapat diedit atau dapat
ditambahkan dengan informasi peralatan bila perlu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan ETAP PowerStation adalah :
• One Line Diagram, menunjukkan hubungan antar komponen/peralatan listrik
sehingga membentuk suatu sistem kelistrikan.
• Library, informasi mengenai semua peralatan yang akan dipakai dalam sistem
kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari peralatan yang detail/lengkap dapat
mempermudah dan memperbaiki hasil simulasi/analisa.
• Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSII, frekuensi
sistem dan metode – metode yang dipakai.
• Study Case, berisikan parameter – parameter yang berhubungan dengan metode studi
yang akan dilakukan dan format hasil analisa.

Elemen AC Proteksi Sistem Tenaga Listrik


Komponen elemen ac pada software power station ETAP dalam bentuk diagram satu
garis ditunjukkan pada Gambar, kecuali elemen-elemen IDs, penghubung bus dan
status. Semua data elemen ac dimasukkan dalam editor yang telah dipertimbangkan
oleh para ahli teknik. Daftar seluruh elemen ac pada software power station ETAP ada
pada AC toolbar.

Elemen-elemen AC di ETAP
      1.    Transformator
Transformator 2 kawat sistem distribusi  dimasukkan dalam editor power station
software transformator 2 kawat pada power station software ETAP
ditunjukkan Gambar  Simbol transformator 2 kawat.

Simbol transformator 2 kawat  di ETAP


      2.   Generator
Generator sinkron sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power
station ETAP berupa rating KV, rating MW, dan mode kerja yang ditampilkan pada
bagian atas informasi editor generator. Simbol generator sinkron pada power station
software ETAP ditunjukkan pada Gambar.

 Simbol Generator di ETAP


3.      Load
Beban listrik sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power
stationETAP berupa rated kV dan MVA yang ditampilkan pada bagian atas iriformasi
editor load. Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu beban statis dan beban dinamis.
Simbol generator sirikron pacla power station software ETAP ditunjukkan pada
Gambar.

Simbol beban statis dan dinamis di ETAP


4.      Pemutus Rangkaian
Merupakan sebuah saklar otomatis yang dirancang untuk melindungi sebuah rangkaian
listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan pendek.
Simbol pemutus rangkaian di ETAP ditunjukkan pada gambar.

  Simbol pemutus rangkaian di ETAP


5.      Bus
Bus AC atau node sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalam editor power
station software  ETAP. Editor bus sangat membantu untuk pemodelan berbagai tipe bus
dalam sistem tenaga listrik. Generator, motor dan beban statik adalah elemen yang dapat
dihubungkan dengan beberapa bus yang diinginkan. Simbol bus pada power station
software ETAP ditunjukkan Garnbar.

Simbol bus di ETAP

Elemen-elemen di ETAP
Suatu sistem tenaga terdiri atas sub-sub bagian, salah satunya adalah aliran daya dan
hubung singkat. Untuk membuat sirnulasi aliran daya dan hubung singkat, maka data-
data yang dibutuhkan untuk menjalankan program simulasi antara lain:
-          Data Generator
-          Data Transformator
-          Data Kawat Penghantar
-          Data Beban
-          Data Bus

IV. LANGKAH-LANGKAH :
1. Membuat Projek Baru
1. Buka software etap

2. Setelah software ETAP running kita akan dibawa pada tampilan kosong sebagai berikut.

3. Pilih menu FILE kemudian dilanjutkan dengan memilih NEW PROJECT. Atau
shortcut yang paling mudah adalah dengan memilih gambar kertas putih terlipat
dipojok kiri atas dari menu pada software ETAP.
4. Setelah itu pilih tempat dimana mau menyimpan project dengan klik browse dan
klik alamatnya. Lalu klik OK.

5. Kemudian Isi nama PROJECT FILE

6. User Name silahkan diisi dengan nama keinginan kita. Untuk Full Name
merupakan optional untuk diisi. Untuk Description bisa diisi tentang penjelasan
user name kita, dan kolom ini juga optional untuk diisi.

7. Untuk pembuatan single line diagram, kita akan fokus pada halaman kosong
dengan tulisan OLV dan pastikan dalam posisi edit mode (pastikan di menu
toolbar sisi kiri yang terhighlight adalah gambar SLD atau di windows olv tertulis
kata kata edit mode).
8. Isi komponen di bagian kanan ke halaman kosong dengan cara men-drag ke
bagian halaman kosong
9. Isikan Sesuai dengan yang di perintahkan

10. Kemudian Tarik penghubung antar komponen

11. Setelah Itu terdapat Composite Network

12. Klik dua kali pada network

13. Akan muncul sebagai berikut


14. Pindahkan selain top 1 ke bagian jauh dari top1

15. Isikan bawah top 1 seperti berikut :

16. Setelah comple


2. Setting Data Peralatan
2.1. Power Grid
Setting tipe konfigurasi (configuration), kapasitas powergird,tegangan(rating kV)
dan impedansi
1. Pilih kolom info lalu pada configuration pilih swing

2. Pilih kolom rating lalu masukan angka 33 dan pilih balanced

3. Pilih kolom short circuit, lalu pilih tipe 3 kawat atau 4 kawat .
Kemudian isikan data MVAsc
4. Lalu klik OK
2.2. Generator
Setting tipe generator (configuration), tegangan(rating kV) dan kapasitas generator
(rating MW)
1. Pilih kolom info lalu pada configuration pilih swing

2. Pilih kolom Rating, lalu masukkan kV dan MW, data yang lain otomatis terisi

3. Lalu klik OK
2.3. Motor Induksi
Setting tipe sambungan (connection), kapasitas motor (rating kW/MW) dan
tegangan (rating kV)
1. Pilih kolom info lalu pada configuration pilih connection 3 phasa
2. Pilih kolom NamePlate, lalu masukkan kV dan kW/MW, data yang lain
otomatis terisi

3. Lalu klik OK
2.4. Motor Sinkron
Setting tipe sambungan (connection), kapasitas motor (rating kW/MW) dan
tegangan (rating kV)
1. Pilih kolom info lalu pada configuration pilih connection 3 phasa
2. Pilih kolom NamePlate, lalu masukkan kV dan kW/MW, data yang lain
otomatis terisi

3. Lalu klik OK
2.5. Static Load
Setting tipe sambungan (connection), kapasitas beban (rating kVA/MVA) dan
tegangan (rating kV)
1. Pilih kolom info lalu pada configuration pilih connection 3 phasa
2. Pilih kolom loading, lalu masukkan kV dan kVA/MVA, data yang lain otomatis
terisi

3. Lalu klik OK
2.6. Lump Load
Setting tipe sambungan (connection), kapasitas beban (rating kVA/MVA) dan
tegangan (rating kV)
1. Pilih kolom info lalu pada configuration pilih connection 3 phasa
2. Pilih kolom NamePlate, lalu masukkan kV dan kVA/MVA, data yang lain
otomatis terisi

3. Lalu klik OK
2.7. Transformator
Setting kapasitas trafo (rating kVA/MVA), tegangan primer dan sekunder trafo
(rating kV), dan impedansi trafo
1. Pilih kolom NamePlate, lalu masukkan kV dan kVA/MVA, data yang lain
otomatis terisi
2. Pilih kolom impedance, dan klik ke tiga impedance dan impedance otomatis
akan terisi

3. Lalu klik OK
2.8. Kabel
Setting jenis kabel, frekuensi, bahan inti kabel, Panjang kabel dan diameter kabel
1. Pilih kolom info lalu klik library
2. Akan muncul sebagai berikut. Pilih frekuensi 50Hz, dan type CU serta kV
seperti pada bus. Kemudian di size pilih ukuran 50

3. Lalu klik OK
4. Kemudian centang pada link to library
5. Isi Panjang kabel di length dan pilih satuannya.

6. Lalu klik OK
V. GAMBAR RANGKAIAN :
(TERLAMPIR)
VI. ANALISA :
Sistem distribusi listrik pasti memiliki konsep berikut: Ada sumber listrik dan ada
beban listriknya. Maka pembuatan single line juga pasti mengikuti kaidah itu. Ada
sumber¸ kemudian melalui penghantar, dinaikan tegangan atau diturunkan tegangannya
di salurkan kepada beban.
Sumber listrik adalah merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber
tegangan yang mampu mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang
diserap cukup besar. Sumber dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah
Gardu Induk (Powergrid) yang merupakan bagian dari sebuah sistem tenaga listrik
interkoneksi yang cukup besar. Spesifikasi sumber adalah kapasitas
powergrid/Generator, Tipe, tegangan, dan impedansi yang otomatis terisi.

Transformator atau trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan sistem. Spesifikasi yang pokok pada sebuah trafo adalah: Kapasitas trafo yaitu
daya maksimum yang dapat bekerja pada trafo terusmenerus tanpa mengakibatkan
kerusakan; Tegangan primer dan sekunder trafo. ; Impedansi trafo yang merupakan
gabungan antara resistansi kawat dan reaktansi kumparan trafo. Tap trafo yang dapat
digunakan untuk mengubah perbandingan antara kumparan primer dengan kumparan
sekunder dari perbandingan semula.
Busbar atau sering disingkat bus, yaitu tempat penyambungan beberapa
komponen sistem tenaga listrik (saluran transmisi, jaringan distribusi, Power Grid, beban
atau generator). Level tegangan bus disesuaikan dengan level tegangan yang
dihubungkan dengan bus tersebut.
Beban yaitu peralatan listrik yang memanfaatkan atau menyerap daya dari
jaringan. Salah satu jenis beban sistem tenaga listrik adalah Static load, merupakan beban
yang tidak banyak mengandung motor listrik, sehingga tidak banyak mempengaruhi
tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang pokok pada sebuah Static Load adalah
kapasitas daya dan faktor daya atau cos Ɵ. Selain itu beban juga dapat beruba lumpLoad,
motor, atau motor sinkron. Data yang diisi sama seperti beban pada umumnya.

VII. KESIMPULAN :

Semua sistem distribusi listrik pasti memiliki konsep berikut. Ada sumber listrik
an ada beban listriknya. Maka pembuatan single line yaitu : Ada sumber listriknya (bisa
generator, bisa utility system, wind turbin, dll) kemudian melalui penghantar, dinaikan
tegangan atau diturunkan tegangannya lewat transformator kemudian di salurkan kepada
beban (motor, panel distribusi, lampu, beban statis dll).
Pengisian/Setting data peralatan adalah sebagai berikut :

1. PowerGrid/Utility : Setting tipe konfigurasi (configuration), kapasitas


powergird,tegangan(rating kV) dan impedansi
2. Generator : Setting tipe generator (configuration), tegangan(rating kV) dan
kapasitas generator (rating MW)
3. Transformator :
Setting kapasitas trafo (rating kVA/MVA), tegangan primer dan sekunder trafo
(rating kV), dan impedansi trafo
4. Kabel :
Setting jenis kabel, frekuensi, bahan inti kabel, Panjang kabel dan diameter kabel
5. Motor Sinkron / Motor Induksi :
Setting tipe sambungan (connection), kapasitas motor (rating kW/MW) dan
tegangan (rating kV)
6. LumpLoad / Static load :
Setting tipe sambungan (connection), kapasitas beban (rating kVA/MVA) dan
tegangan (rating kV)

Anda mungkin juga menyukai