Anda di halaman 1dari 98

PT PLN (Persero) PUSDIKLAT

17/09/2020 1
Simple – Inspiring – Performing - Phenomenal
PEMELIHARAAN
Kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan
kerja mulai dari:
1. Perencanaan,
2. Pelaksanaan, hingga
3. Pengendalian dan Evaluasi pekerjaan
pemeliharaan instalasi & sistem distribusi
yang dilakukan secara terjadwal (schedule)
ataupun tanpa jadwal.

17/09/2020 2
TUJUAN PEMELIHARAAN
1. Aman ( safe) bagi manusia dan lingkungannya.
2. Andal (Realible).
3. Kesiapan (Avaibility) tinggi.
4. Unjuk kerja (Performance) baik.
5. Umur (Live Time) sesuai desain.
6. Waktu pemeliharaan (Down time) Efektif.
7. Biaya pemeliharaan (Cost) Efisien / Ekonomis

17/09/2020 3
Pemeliharaan yang baik:
1. Sistem Pemeliharaan harus direncanakan dengan baik
2. Memakai bahan / peralatan sesuai standar
3. Sistem distribusi yang baru dibangun harus diperiksa secara
teliti,
4. Staf / petugas pemeliharaan harus terlatih dengan baik dan
jumlahnya memadai
5. Mempunyai peralatan kerja yang memadai
6. Mempunyai buku / brosur peralatan pabrik pembuat peralatan
7. Gambar (peta) dan catatan pelaksanaan pemeliharaan dibuat
dan di pelihara
8. Jadwal yang telah dibuat sebaiknya dibahas ulang untuk melihat
kemungkinan penyempurnaan
9. Harus diamati tindakan pengamanan dalam pelaksanaan
pemeliharaan dan gunakan peralatan keselamatan kerja
17/09/2020 4
MACAM - MACAM PEMELIHARAAN
1. Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya
a. Pemeliharaan terencana ( Planned maintenance) : preventif
dan korektif.
b. Pemeliharaan tidak direncanakan (Unplanned
Maintenance)

2. Berdasarkan Metodanya
a. Pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base
Maintenance)
b. Pemeliharaan berdasarkan kondisi (On Condition Base
Maintenance)
c. Pemeliharaan darurat / Khusus ( Break Down Maintenace ).
17/09/2020 5
MACAM-MACAM PEMELIHARAAN
1. Pemeliharaan Rutin
2. Pemeliharaan Korektif
3. Pemeliharaan Darurat

17/09/2020 6
Pemeliharaan Rutin

17/09/2020 7
Pemeliharaan Korektif

17/09/2020 8
Pemeliharaan Darurat
• Pemeliharaan ini sifatnya mendadak, tidak
terencana ini akibat gangguan atau
kerusakan atau hal-hal lain di luar
kemampuan kita sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan / pengecekan perbaikan
maupun penggantian peralatan, tetapi masih
dalam kurun waktu pemeliharaan

17/09/2020 9
JADWAL PEMELIHARAAN
1. Pemeliharaan Mingguan
2. Pemeliharaan Bulanan
3. Pemeliharaan Triwulan
4. Pemeliharaan Semesteran
5. Pemeliharaan Tahunan

17/09/2020 10
Jadwal Pemeliharaan Triwulan
PERIODE TOTAL
TRI WULAN TRI WULAN TRI WULAN TRI WULAN 1 TAHUN
I II III IV ANGGARAN
GARDU ( BH )
A1 0 1
A2 0 1
B1 0 1
B2 0 1
B3 x 1
C1 x 1
C2 x 1
D1 x 1
JUMLAH
VOL FISIK (BH) 2 2 2 2 8

JUMLAH BIAYA
( Material & Jasa ) A1+ B3 =R A2+ C1= S B1+ C2 = T B3 + D1= U R+S+T+U
(Rp)

17/09/2020 11
Jadwal Pemeliharaan Triwulan
PERIODE TOTAL
TRI WULAN TRI WULAN TRI WULAN TRI WULAN 1 TAHUN
I II III IV ANGGARAN
GARDU ( BH )
A ( 35 ) 1
X
B (10 ) 0 0 1
C ( 15 ) 0 0 1
15 0 0 1
25 - 1
30 - x 1
20 - x 1
10 - x 1
JUMLAH
VOL FISIK (BH) 2 2 2 2 8

JUMLAH BIAYA
( Material & Jasa ) A1+ B3 =R A2+ C1= S B1+ C2 = T B3 + D1= U R+S+T+U
(Rp)

17/09/2020 12
Jadwal Pemeliharaan Bulanan
Dilaksanakan dalam keadaan beroperasi

No KOMPONEN / PERAWATAN CARA PELAKSANAAN

1 Tinggi permukaan minyak Periksa tinggi permukaan minyak pada


indikator tangki
2 Bushing Periksa apakah ada yang retak pecah,
dan kebocoran minyak
3 Tangki radiator Periksa apakah ada suara-suara tidak
normal, kebocoran minyak
Periksa alat pemadam kebakaran
4 Pemadam kebakaran seperti botol-botol BCF, dan lain lain,
masih baik / berfungsi atau tidak
5 Pengukuran beban Ukur arus dan tegangan sekunder, ukur
arus primer dengan tang amper meter.

17/09/2020 13
Jadwal Pemeliharaan Bulanan
Dilaksanakan dalam keadaan tidak bertegangan

No KOMPONEN / PERAWATAN CARA PELAKSANAAN


1 Tinggi permukaan minyak • Periksa tinggi permukaan minyak pada indikator tangki
2 Bushing • Periksa apakah ada yang retak pecah, kotor dankebocoran
minyak
3 Tangki Radiator • Periksa apakah ada suara-suara tidak normal, kebocoran
minyak
4 Pemadam Kebakaran • Periksa alat pemadam kebakaran seperti botol-botol BCF,
CO2 dan lain lain masih baik / berfungsi atau tidak
• Periksa dan bersihkan apakah kondisinya masih baik atau
5 Arrester tidak
• Periksa apakah jaraknya masih memenuhi syarat
6 Spark Gap • Periksa semua baut penghubung, bila ada yang kendur
7 Pentanahan kencangkan, ukur tahanan pentahannya

8 Terminal Utama • Periksa apakah ada baut yang kendor, kencangkan

9 Minyak Trafo • Ambil contoh dan periksa ke laboraturium : warnanya,


kotoran, kadar air, kekentalan (viskositas) yang terkandung
dalam minyak
10 Tahanan Isolasi • Periksa tahanan isolasi antara belitan, belitan dengan tanah
• Periksa pondasinya apakah ada keretakan
11 Tempat Kedudukan Transformator • Periksa rangka / penyangga
17/09/2020 14
Jadwal Pemeliharaan Bulanan
Dilaksanakan dalam keadaan beroperasi

No KOMPONEN / CARA PELAKSANAAN


PERAWATAN
1 Kawat Penghantar o Bebaskan kawat penghantar dari tegangan
o Pasang peralatan grounding pada kawat tersebut
o Periksa kondisi kawat

2 Isolator o Bersihkan kawat dari benda asing


o Pasang repair slove atau armor-grip apabila ada kawat yang rusak
o Periksa andongan kawat
o Periksa ikatan kawat pada isolatorPeriksa klem sambungan baut bautnya
o Periksa jarak aman dari penghantar sesuai aturan / ketentuan

3 Tiang o Bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel pada isolator
o Periksa apakah ada yang cacat atau pecah. Lakukan penggantian untuk
isolator yang rusak
o Kencangkan baut baut penguatnya dsb
o Periksa posisi tiang. Untuk tiang besi bila catnya rusak di cat kembali
o Ganti apabila tiang mulai keropos. Pasang schoor apabila posisi tiang
miring akibat tarikan kawat dan sebagainya

17/09/2020 15
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BEBAS
TEGANGAN
1. Instalasi dilengkapi dengan sistem cadangan
2. Jaringan yg akan dipelihara secara ekonomis tidak
terlalu mengguntungkan dan secara sosial tidak
berdampak negatif.
3. SDM dan sarana yg diperlukan untuk
pemeliharaan dengan PDKB belum tersedia.

17/09/2020 16
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BEBAS TEGANGAN
Keuntungannya
a. Terjadinya kecelakaan terhadap sentuhan tegangan listrik
dapat dihindarkan.
b. Pekerjaan dimungkinkan dapat dilaksanakan dengan
kondisi cuaca hujan.
c. Peralatan kerja, alat bantu kerja dan peralatan K3 harganya
lebih murah.
d. Biaya pekerjaan pemeliharaan lebih murah.

Kerugiannya
• Akibat pemadaman berarti energi tidak tersalurkan / terjual
menjadi lebih besar sebanding dengan lamanya pekerjaan

17/09/2020 17
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BEBAS TEGANGAN
Ketentuan Bekerja pada Keadaan Tidak Bertegangan
1. Pelaksana pekerjaan harus mempunyai kompetensi yang dibutuhkan
2. Petugas untuk pembebasan tegangan harus mempunyai surat tugas dari
atasan yang berwenang
3. Perlengkapan listrik yang dikerjakan harus bebas dari tegangan
4. Sarana pemutusan sirkit dipasang rambu peringatan
5. Melaksanakan pemeriksaan tegangan untuk memastikan keadaan
bebas tegangan
6. Perlengkapan listrik yang dikerjakan harus dibumikan secara baik
7. Mengunci peralatan yang mungkin dapat dimasukkan / dikeluarkan
8. Bagian perlengkapan yang telah dibebaskan dari tegangan dan akan
dibuang sisa muatan listriknya, harus diperiksa secara teliti .

17/09/2020 18
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB)

Pemeliharaan peralatan / perlengkapan jaringan distribusi


(TR/TM) yang dilaksanakan dimana obyeknya dalam keadaan
aktif bekerja atau bertegangan
Contoh :
• Pemeriksaan rutin kondisi gardu yang sedang beroperasi
• Pengukuran beban dan tegangan gardu

17/09/2020 19
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN ( PDKB )

Ketentuan Bekerja pada Keadaan Bertegangan


1. Petugas / pelaksana pekerjaan mempunyai
kompetensi yang dibutuhkan
2. Memiliki surat ijin kerja
3. Dalam keadaan sehat, sadar, tidak mengantuk atau
tidak dalam keadaan mabuk

17/09/2020 20
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN ( PDKB )

Ketentuan Bekerja pada Keadaan Bertegangan

4. Saat bekerja harus berdiri pada tempat yang berisolasi


dan andal

5. Mempergunakan perkakas yang berisolasi dan andal

6. Menggunakan perlengkapan badan yang sesuai

17/09/2020 21
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN ( PDKB )

Ketentuan Bekerja pada Keadaan Bertegangan

7. Dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang


bertegangan dengan tangan telanjang

8. Keadaan cuaca tidak mendung / hujan

9. Dilarang bekerja di ruang dengan bahaya kebakaran /


ledakan, lembab dan sangat panas

17/09/2020 22
TEGANGAN JARAK MINIMUM AMAN KERJA
( antara Fasa dan Bumi ) dalam cm
dalam kV
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

17/09/2020 23
PELAPORAN PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

Fungsi pelaporan
1. Menilai unjuk kerja jaringan, UPJ dst.

2. Mengetahui kondisi jaringan / gardu.

3. Menentukan tindakan untuk memperbaiki kualitas


dan keandalan jaringan.

4. Memperkirakan kebutuhan material dan biaya


pemeliharaan.

17/09/2020 24
PELAPORAN PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

Kejadian yang perlu dilaporkan


1. Pemadaman
a. Penyebab: karena gangguan atau
direncanakan.
b. Jumlah pelanggan yang padam.
c. kWh atau Daya yang tak tersalurkan.
d. Pemakaian material untuk mengatasi
gangguan.

17/09/2020 25
PELAPORAN PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Kejadian yang perlu dilaporkan
2. Prosedur pengamanan dalam pekerjaan pada
instalasi tegangan menengah.

3. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan


pemeliharaan.

4. Pengoperasian kembali.

17/09/2020 26
Pengujian
Tahanan Isolasi
• untuk mengetahui ketahanan Isolasi terhadap
tegangan kerja

Polaritas Index
• untuk mengetahui ketahanan Isolasi terhadap
gangguan tegangan lebih

17/09/2020 27
Nilai Tahanan Isolasi Belitan pada suhu = t ˚ C

C x E
• Ris t  C ≥ ------------------- - - -MΩ
KVA x ks

C = Faktor belitan yang terendam isolasi minyak = 0,8


E = Tegangan Tertinggi ………. VOLT
KVA = Daya Trafo …………… KVA.
ks = Faktor koreksi suhu belitan.

17/09/2020 28
Faktor Koreksi Suhu Belitan ( ks )
Suhu Belitan (  C ) Faktor Koreksi

0 0,25
5 0,36
10 0,50
15 0,72
20 1,0
30 1,98
40 3,95
50 7,85

17/09/2020 29
Nilai Polaritas Index
Ris menit 10
PI = -----------------------
Ris menit 1
Polaritas Index Kondisi Isolasi

Kurang dari 1 Berbahaya


1.0 - 1.1 Kurang
1.1 - 1,25 Meragukan
1.25 - 2.0 Cukup
Lebih dari 2 Aman

17/09/2020 30
Tabel Pengencangan
Mur-baut Bahan Tembaga
DIAMATER ULIR ( mm ) TORSI ( Nm )
2.5 0.37
3 0.65
4 1.53
5 3
6 5.2
7 12
10 24
12 42
14 66
16 98
20 190
24 330
30 650

17/09/2020 31
Pemasangan / Pemeliharaan
Saluran Udara
1. Tiang dan penguatnya
2. Travers
3. Isolator
4. Kawat pengikat dan klem penjepit
5. Kawat, Kabel
6. Andongan dan jarak aman
7. Pengujian tahanan isolasi saluran

17/09/2020 32
Cara Pengangkatan Dan Pengangkutan Tiang

17/09/2020 33
17/09/2020 34
Cara Pemindahan Tiang

17/09/2020 35
Cara Peletakan Tiang

17/09/2020 36
Penggalian Lubang Tiang
2 x diameter tiang

1 / 6 panjang tiang

Kemiringan 45 

17/09/2020 37
Cara Penggantian Tiang

LUBANG GALIAN

17/09/2020 38
Cara Mendirikan Tiang dengan Tenaga Orang

17/09/2020 39
Cara mendirikan tiang dengan tenaga orang

17/09/2020 40
Cara Mendirikan Tiang Baru Menggunakan Crane-hidraulic

17/09/2020 41
Menguatkan Pondasi Tiang

17/09/2020 42
17/09/2020 43
17/09/2020 44
17/09/2020 45
Pemeliharaan / Penggantian Kawat

Alasan Pemeliharaan.
1. Lendutan / andongan / saging kawat
melebihi batas maksimalnya
2. Kawat diganti
3. Kawat putus

17/09/2020 46
Andongan
Jarak antara posisi terendah dari kawat yang terbentang
dengan posisi dimana kawat tersebut ditopang / disangga,
digantungkan oleh tiang

Dipengaruhi oleh :
1. Bahan Kawat
2. Ukuran Kawat
3. Suhu Sekitar
4. Lebar Gawang.

17/09/2020 47
Kuat Tarik Kawat
1. Tarikan pada kawat yang diijinkan antara 10 s/d
60% dari ultimate tensile strength
2. Kuat tarik pada kawat jangan melebihi beban
kerja tiang.
3. Kuat tarik pada saat penarikan kawat
dipengaruhi oleh : bahan kawat, ukuran kawat,
suhu sekitar dan lebar gawang.
4. Kuat tarik pada kawat dapat diukur dengan
menggunakan Dinamo meter

17/09/2020 48
Lebar Gawang
• Jarak antara tiang ke tiang untuk lebar gawang yang
tidak sama pada satu seksi
• Nilai lebar gawang ekivalennya adalah

L1  L2  L3  L4  .......LN
3 3 3 3 3
Leq 
L1  L2  L3  L4  ........LN

17/09/2020 49
Jarak aman
jarak minimum yang diperbolehkan antara jaring bertegangan
dengan jaring lain atau benda lain
JARAK AMAN UNTUK SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DAN TEGANGAN RENDAH
MINIMUM DALAM SATUAN METER
NO RUANG BEBAS UDARA 400 V 20 K V
1 Hantaran udara menyeberang jalan ka 8,23 8,54
2 Hentaran udara menyeberang jalan raya 5,48 6,09
3 Hantaran udara ketanah (lapangan) 4,56 6,09
4 Hantaran udara ujung pohon 1 2,5
5 Hantaran udara sepanjang jalan raya 4,56 6,09
6 Hantaran udara sepanjang jalan kota 5,48 6,09
7 Hantaran udara ke kawat telepon 1,20 1,80
8 Hantaran ke kabel 0,60 1,20
9 Hantaran ke jtr (sutr) 0,60 1,20
10 Hantaran ke sekur 0,60 1,20

17/09/2020 50
Penegangan Kawat
1. Kawat yang digunakan : bahannya, penampangnya,
modulus kenyalnya, kuat tariknya dan koefisien muai
panjangnya.
2. Jarak rentangan.
3. Suhu keliling saat penegangan.
4. Tekanan angin saat penegangan.

17/09/2020 51
Cara Penggelaran Dan Penarikan Kawat ( Stringing )

1. Gunakan perkakas kerja dan peralatan K3 sesuai kebutuhan.


2. Tiang sudah terpasang kuat.
3. Traverse sudah terpasang kuat.
4. Isolator terpasang pada travers.
5. Semua tiang (tiang terminal, sudut dan afspannya) harus
memakai schoor sebelum menggelar
6. Minimal 2 arm rollers pada tiang-tiang pada waktu penggelaran
penarikan.
7. Pada waktu menggelar diharuskan agar kawat ditarik dari bagian
tengah tiang afspan.
8. Agar posisi traverse tidak mudah berubah sehingga kawat hanya
dipotong menurut panjang yang diperlukan.
9. Penarikan kedua kawat pinggir harus dilaksanakan bersama dan
balance running blocks atau rollers selalu dipakai sampai pada
waktu kawat-kawat diberi tensi dan lendutan tertentu
10. Harus menyediakan tenaga yang cukup untuk kontrol kecepatan
putar dari drum kabel

17/09/2020 52
17/09/2020 53
Penegangan Kawat ( Saging )
a. Mula-mula 2 ( dua ) penghantar bagian luar atau bila
memungkinkan semua penghantar ditarik bersama-
sama supaya seimbang dengan menggunakan takel
oleh seorang petugas yang berada pada salah satu
ujung kawat.
b. Seorang petugas memeriksa lendutan dengan
menggunakan papan bidik
c. Petugas pemeriksa lendutan memberikan kode
kepada petugas penegangan dengan menggunakan
bendera .

17/09/2020 54
17/09/2020 55
17/09/2020 56
TABEL S A G
MV 150 AAAC (BARE CONDUCTOR)
YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 406
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 45,8
CROSS SECTION (sqmm) = 147,1
P.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.679
ST.(daN/mm : 7
2)
SPAN (m)
SAG ( mm)

30 94 44 49 50 53 56 58 61 65 68 187
35 127 60 67 69 72 76 79 83 88 92 239
40 164 79 87 90 94 99 103 109 114 120 295
45 207 100 110 114 119 125 131 137 144 152 355
50 253 123 136 141 147 124 161 169 177 186 417
55 304 149 164 171 178 186 194 203 213 224 483
60 358 177 195 203 211 221 231 241 253 266 552
65 417 208 229 238 248 258 270 282 296 310 623
70 479 242 265 275 287 299 312 326 341 358 697
75 545 277 304 316 329 342 357 373 390 408 773
80 614 315 345 359 373 389 405 423 442 462 852
85 687 356 390 405 421 438 456 475 496 518 934
90 763 399 436 453 471 490 510 531 554 578 1018
95 842 445 486 504 532 544 566 586 514 640 1104
100 924 493 538 558 579 601 625 650 677 705 1193

17/09/2020 57
TABEL S A G
MV 70 AAAC (BARE CONDUCTOR)
YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 181
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 10,5
CROSS SECTION (sqmm) = 65,82

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60

Wc. (daN/m) : 0.492


ST.(daN/mm2) : 7

SPAN (m)
SAG ( mm)

30 135 44 49 51 53 55 58 61 64 68 187
35 182 60 66 69 72 75 79 83 87 92 239
40 234 79 87 90 94 98 103 108 114 120 295
45 292 99 109 114 119 124 130 137 143 151 354
50 355 123 135 141 147 153 160 168 176 186 416
55 422 149 163 170 177 185 194 203 213 224 482
60 495 177 194 202 211 220 230 240 252 265 550
65 571 207 228 237 247 257 269 281 295 309 622
70 652 241 264 274 286 298 311 325 340 357 696
75 736 276 303 315 328 341 356 372 389 407 772
80 825 314 344 358 372 387 404 421 440 460 851
85 917 355 388 403 419 436 454 474 495 517 932
90 1012 398 435 451 469 488 508 529 552 576 1016

17/09/2020 58
TABEL HORIZONTAL PULL
MV 150 AAAC (BARE CONDUCTOR)
YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 406
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 15,8
CROSS SECTION (sqmm) = 147,1
TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.679
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m) HORIZONTAL PULL (daN)

30 950 1030 934 896 856 820 783 745 707 670 244
35 956 1030 935 897 859 821 784 746 709 672 260
40 962 1030 935 897 860 822 785 748 711 675 275
45 969 1030 936 898 861 824 787 750 714 678 290
50 977 1030 936 899 862 825 789 752 716 681 304
55 965 1030 37 900 863 827 790 755 719 684 318
60 993 1030 937 901 864 828 792 750 722 688 331
65 1002 1030 938 902 866 830 795 760 725 691 344
70 1011 1030 939 903 867 832 797 762 728 695 357
75 1021 1030 939 904 869 834 799 765 732 699 369
80 1030 1030 940 905 870 836 802 768 735 703 381
85 1040 1030 941 906 872 833 804 771 739 707 393
90 1050 1030 942 907 873 840 807 774 742 711 404
95 1060 1030 943 909 875 842 809 777 746 716 415
100 1070 1030 944 910 877 844 812 781 750 720 426

17/09/2020 59
TABEL HORIZONTAL PULL
MV 70 AAAC (BARE CONDUCTOR)
YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 181
EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 10,5
CROSS SECTION (sqmm) = 65,82

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.492
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m) HORIZONTAL PULL (daN)

30 436 461 418 401 684 367 350 333 316 300 109
35 442 461 418 401 384 368 351 334 317 301 116
40 448 461 418 402 385 368 351 335 318 302 123
45 455 461 419 402 385 369 352 336 319 303 129
50 462 461 419 402 386 369 353 337 320 305 136
55 469 461 419 403 386 370 354 338 322 306 142
60 477 461 419 403 387 371 355 339 323 308 148
65 485 461 420 403 387 371 355 340 324 309 154
70 493 461 420 404 388 372 356 341 326 311 159
75 500 461 420 404 389 373 358 342 327 313 165
80 508 461 421 405 389 374 359 344 329 314 170
85 517 461 421 405 390 375 360 345 330 316 175
90 525 461 421 406 391 376 361 346 332 318 180

17/09/2020 60
Pemeliharaan / Penggantian
Kabel Saluran Udara

Alasan Pemeliharaan / Perbaikan :


1. Kabel rusak / putus
2. Kabel diganti
3. Andongan rendah karena tiang miring
4. Bracket patah
5. Bracket lepas
6. Klem penjepit kabel rusak

17/09/2020 61
Kabel Digantung pada Roll, Ditarik dari Haspelnya dan
Ujung Kabel Diikatkan pada Strain-clamp

17/09/2020 62
Kabel Ditegangkan, Pangkal Kabel Diikatkan pada
Strain-clamp, Kabel Diikatkan pada Suspension-clamp

17/09/2020 63
17/09/2020 64
17/09/2020 65
PEMASANGAN KABEL TANAH

Penentuan Jalan Lintasan Kabel

1. Kabel sebaiknya ditanam pada tanah


umum (Negara) dibawah trotoar, berm
jalan atau melintang jalan raya

2. Arah belokan kabel adalah sekurang


kurangnya 15 kali diameter kabel
bagian luar

3. Bilamana kabel tersebut merupakan


kabel 3 x 1 core, diameter gabungannya
adalah sebagi ukuran yang dijadikan
patokan

17/09/2020 66
PEMASANGAN KABEL TANAH

Pekerjaan Galian
1. 1,00 m dibawah trotoir jalan orang
2. 1,10 m dibawah jalan kendaraan
3. Untuk kedalaman batas antara 30 - 60 cm
ditambahkan perlindungan mekanis buis beton
4. Untuk kedalaman kurang dari 30 cm di buatkan
ducting dan ditutup dengan rapat beton
bertulang atau besi UNP 12, UNP 14

17/09/2020 67
PEMASANGAN KABEL TANAH

Beton Buis Ducting Kabel

17/09/2020 68
PEMASANGAN KABEL TANAH

Lebar Galian

Sekurang kurangnya harus 0.40 m namun lebar


sebenarnya harus disesuaikan dengan banyaknya
kabel yang akan diletakan didalam galian seperti
dinyatakan berikut ini
Jumlah kabel Lebar galian
1.& 2 0.4 m
3 0.6 m
4 0.8 m
5 1m
6 1.2 m
n n

17/09/2020 69
PEMASANGAN KABEL TANAH

Pembuatan Lubang / Trase Galian


1. Jalan-jalan utama dilakukan dengan mengebor
2. Jalan-jalan kecil dilakukan dengan menggali

17/09/2020 70
Keadaan Keadaan Khusus Saat Pekerjaan Galian

Apabila ditemukan kabel-kabel atau sambungannya (kotak


sambung/junction box) :
1. Pindahkan / letakkan kabel-kabel itu pada bagian sisi galian
2. Memindahkan dan menopang kabel harus kuat agar bila
tertekan bagian alat-alat sambungan kabel itu tidak akan
lepas / copot
3. Kotak-kotak sambung (junction box) diangkat dengan sangat
hati-hati dan segera ditopang DE (Dead End)
4. Selama berlangsungnya pekerjaan, kotak-kotak sambung
(junction box) jangan sampai tergoncang
5. Apabila bagian itu diurug kembali maka kabel-kabel itu
berikut peralatannya ditempatkan kembali pada kedudukan
semula.

17/09/2020 71
Keadaan khusus saat pekerjaan galian harus lewat dibawah jaringan
pipa yang ada dengan jarak kurang 20 cm, kabel harus diletakkan
turun sedikit secara miring sehingga kabelnya tidak melengkung
malampaui batas yang ditentukan (bending radiusnya)

17/09/2020 72
Jalan masuk ke bangunan-bangunan, toko-toko dan
garasi harus tetap disediakan lintasan

17/09/2020 73
Crossing Jalan Raya
a. Kabel harus melintasi / menyebrangi jalan secara
tegak lurus dengan garis tengah jalan .
b. Pelaksaanaan pekerjaan crossing jalan agar
didahulukan untuk menghindari kabel terlalu lama
diluar galian
c. Lubang galian harus terdiri dari bagian-bagian (tiga
bagian untuk badan jalan yang lebar ) yang satu
sama lain dibatasi oleh satu atau dua blok tanah
asal yang harus disisakan untuk referensi
permukaan badan jalan dan mempertahankan daya
tahan mekanis terhadap tekanan akibat lalu lintas

17/09/2020 74
17/09/2020 75
Perlindungan Terhadap Kabel
1. Pada lintasan penyeberangan jalan kabel akan dilindungi dengan
PVC jenis AW tebal 6 mm berdiameter dalam 15 cm
2. Pada jalan yang akan dilalui kendaraan berat pipa-pipa itu harus
diamankan dengan adukan beton
3. Pipa pipa disusun secara teratur satu atau dua deretan bertingkat.
4. Kabel-kabel yang sudah digelar ditutup menggunakan pipa
paruhan berdiameter dalam 15 cm didempetkan dan diikat dengan
kawat besi dan dilapisi beton
5. Pipa-pipa pelindung harus dilebihkan panjangnya melebihi badan
jalan paling tidak 50 cm, tetapi pipa itu harus berakhir pada trotoir
apabila arah kabel itu akan membelok setelah menyebrangi jalan
6. Ujung-ujung pipa cadangan harus ditutup dengan penyumbat
terbuat dari beton tipis
7. Pada setiap pipa harus ada tangkai besi yang di galvanisir, bergaris
tengah 6 mm untuk memudahkan penarikan kabel

17/09/2020 76
Lintasan Diatas Kali / Sungai
Untuk Lebar Kali Kurang Dari 6 M
1. Lintasan kabel harus terpasang dengan jarak
minimum 40 cm diatas permukaan air
maximum
2. Bila kedalaman kali kurang dari 1 m tidak
diperkenankan membuat lintasan diatasnya,
lintasan harus dilaksanakan di bawah tanah
3. Kabel harus dipasangkan pada besi kanal
UNP 10 sesuai diameter kabel dengan ikatan
las, kemudian dibelitkan kawat berduri

17/09/2020 77
Lintasan Diatas Kali / Sungai
Untuk Lebar Kali Lebih Dari 6 M
Dibuat jembatan konstruksi dengan syarat syarat teknis sebagai berikut :
1. Perlu di perhatikan letak sambungan dari konstruksi baja sebaiknya
terletak pada 1/5 L – ¼ (L = panjang bentang)
2. Perlu diperhatikan letak dari tiang penyangga ditengah sungai harus kuat
3. Lintasan jembatan sekurang-kurangnya 1 m diatas permukaan air
maksimum
4. Pedoman dan peraturan pelaksanaan pekerjaan
5. Pekerjaan dilaksanakan sesuai bestek dan lampiran lampirannya serta
ketentuan ketentuan yang berlaku anatara lain standar konstruksi PLN PBI
55 dan ketentuan PEMDA setempat
6. Seluruh rancangan konstruksi jembatan didisain minimal untuk 4 kabel
core 240 mm2 kekuatan ini dicantumkan diprasasti yang ditempelkan di
pondasi jembatan sehingga memudahkan petugas / perencana jaringan
listrik

17/09/2020 78
Tiang Penyangga Ditengah Sungai Agar Memenuhi
Hal-hal Dibawah Ini

1. Konstruksi kuat dan hemat


2. Kondisi tanah pada lokasi tiang akan dipancang cukup
baik sehingga tiang kokoh
3. Tidak menghambat kotoran (sampah) yang mengalir
bersama air
4. Tidak ada aliran air arus yang deras
5. Usahakan letaknya sejajar dengan tiang jembatan yang
ada telah di sisi hilir

17/09/2020 79
17/09/2020 80
Pengangkutan dan Penanganan Rol / Haspel
1. Untuk pengangkut jumlah kabel lebih dari satu haspel dari gudang
PLN ke gudang proyek pada periode waktu bersamaan harus dengan
truk dalam keadaan terikat dan diberi ganjal untuk menghindari
kabel menggelinding jika truk harus menggunakan forklift atau
dengan kran truk untuk hal tersebut ini harus memakai besi
penyangga untuk menghindari kerusakan haspel
2. Cara pengangkutan lain adalah dengan menggunakan trailer kabel
yang dapat dimanfaatkan sekaligus untuk penggelaran
3. Kabel yg akan diangkut haspelnya harus dalam keadaan baik
4. Untuk panjang kabel kurang dari 25 m dapat diangkut tanpa haspel,
dalam hal ini kabel di bentuk menyerupai koil dengan radius
minimum 2 m
5. Dilarang menjatuhkan kabel dari atas truk
6. Peletakan haspel / trriler tidak diperkenankan mengganggu
kelancaran arus lalu lintas pemakai jalan

17/09/2020 81
17/09/2020 82
Cara Penggelaran Kabel Tegangan Menengah
1. Periksa keadaan sepanjang galian, kedalaman galian harus
sesuai dengan rencana kebutuhan kabel yang akan ditanam
2. Periksa peralatan kerja yang disediakan
3. Penggelaran kabel dilarang dimulai sebelum peralatan
kerja lengkap dan tenaga kerja yang diperlukan siap.
Termasuk tersedianya sarana penunjang lain
4. Cara perlakuan penggelaran kabel tegangan menengah
untuk 3 core atau 1 core pada dasarnya sama dan dilakukan
setelah galian kabel mencapai 1 haspel
5. Khusus untuk kabel jenis single core dan three single core
tanpa amour harus lebih hati-hati karena tidak dilengkapi
perisai baja bilamana kena goresan atau benturan mudah
sekali terluka
6. Pada konstruksi / penggelaran 1 core pada saat manual 4 m
harus dilaksanakan transposisi (twisted)

17/09/2020 83
Penandaan Kabel
1. Setiap kabel tergelar harus ditempelkan /
ikatkan tanda identifikasi
2. Pemberian nama ini melalui timah label
yang dipasang pada kabel yang
mencantumkan nama penyulang, bulan,
tahun penggelaran, nama kontraktor

17/09/2020 84
Pekerjaan Galian Setelah Penggelaran Kabel

a. Posisi kabel di dalam galian pada umumnya


kabel itu digelar diatas lapisan pasir selurus-
lurusnya.
b. Disarankan untuk penyambungan agar
panjang kabel itu dilebihkan antara 0,5 s/d 1
m

17/09/2020 85
17/09/2020 86
Batu Pengaman
1. Batu pengaman adalah batu peringatan dengan
ukuran 450 x 300 x 40 mm dengan kekuatan lentur
150 kg/cm2.
2. Batu batu bertanda peringatan dipasang / diletakan
berderetan diatas lapisan pasir 10 cm diatas kabel.
3. Tujuan pemasangan batu pengaman adalah untuk
memberikan tanda bahwa di bawah batu
pengaman tersebut terpasang kabel listrik, agar
bagi pihak lain tidak mengganggunya.

17/09/2020 87
Pengurugan Kembali
1. Pengurugan kembali diatas kabel di daerah tanah keras mengandung batu-
batuan kabel harus ditutup lapisan pasir setebal 10 cm,
2. Pada tanah merah atau berpasir tidak mengandung batu-batuan setidak-
tidaknaya untuk ketinggian 40 cm diatas kabel tidak diperlukan tambahan
pasir urug baru
3. Pengurugan kembali diatas batu pengaman dilaksanakan bertahap setiap
setebal kira-kira 20 cm dengan bagian-bagian awal, tanah galian yang baik
4. Pada tanah lempung lapisan tanah lempung terakhir sekurang-kurangnya 10
cm dibawah permukaan tanah biasa pengurugan kembali menggunakan batu-
batuan reruntuhan puing
5. Bagian atas dari galian yang diurug kembali itu harus menonjol lebih tinggi 5
cm dari permukaan tanah
6. Bahan bahan yang berlebihan harus disingkirkan segera setelah pengurugan
kembali
7. Lokasi pekerjaan harus dibersihkan selamba-lambatnya 1 hari setelah
pekerjaan pengurugan selesai
8. Permukaan jalan harus diperbaiki sesuai dengan spesifikasi ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
17/09/2020 88
Patok Peringatan
1. Untuk kawasan pemukiman yang padat
sepanjang lintasan kabel, pada trotoir jalan
dengan jarak setiap 100 meter harus
dipasang tanda peringatan terbuat dari
bahan beton, ditanamkan dengan ketinggian
sama dengan trotoir jalan.
2. Untuk daerah urban/masih berkembang
dipasang patok dengan ketinggian 20 cm
diatas muka tanah

17/09/2020 89
Pemasangan Jointing
Adalah menyambung kabel dengan tipe atau
jenis kabel yang sama atau tidak sama, yang
diharapkan kemampuan sambungan tersebut
mempunyai kekuatan baik elektrik maupun
mekanik tidak berbeda dengan kondisi kabel
yang masih utuh.

17/09/2020 90
Alasan Pemasangan Jointing
1. Panjang maksimal kabel yang tersedia tidak
cukup untuk saluran yang diperlukan
2. Kerusakam kabel akibat gangguan operasi

17/09/2020 91
Jenis Material Jointing
1. Jenis pita, yaitu material dibuat seperti pita,
dimana untuk pemasangannya harus dililitkan
2. Jenis selongsong ciut panas, yaitu material dibuat
dengan bentuk selongsong dari bahan thermo
plastik dengan ukuran diameter yang lebih besar
dari pada ukuran diameter kabel, tetapi dengan
dipanaskan selongsong akan menciut sampai
merapat pada kabel.
3. Premoulded, yaitu jointing dibuat dalam bentuk
jadi, pengerjaannya yang terustama adalah
penyambungan inti kabel saja.
17/09/2020 92
Pemasangan Terminating
Untuk mencegah
1. Terjadinya rambatan listrik dari inti kabel yang
bertegangan ke bagian lapisan semi-konduktor
dan lapisan metalik yang dihubungkan ke
pentanahan
2. Timbulnya stress antara inti kabel dengan sistem
pentanahan dan inti yang lain, yang berakibat
terjadi loncatan listrik (Flash-Over)

17/09/2020 93
Jenis Terminasi berdasarkan Cara Pengerjaannya

1. Ciut panas
2. Ciut dingin
3. Premoulded

17/09/2020 94
Ketentuan Pemasangan
Jointing dan Terminating

1. Ada 2 ( dua ) tahapan penting


a. Tahapan persiapan kabel
b. Tahapan pemasangan material jointing dan
terminating
2. Ketentuan umum
3. Ketentuan khusus

17/09/2020 95
Ketentuan Umum

1. Menjaga kebersihan kabel


2. Mencegah terjadinya kecelakaan pada orang
karena benda tajam dan api

17/09/2020 96
Ketentuan Khusus
• Mengikuti sepenuhnya petunjuk dari
pabrikan jointing / terminating
• Menggunakan api dari gas elpiji, harus hati-
hati pengaturan panasnya

17/09/2020 97
SIMPLE
INSPIRING
PERFORMING
PHENOMENAL

TERIMA KASIH
17/09/2020 98

Anda mungkin juga menyukai