( K2 )
1
Pokok Bahasan :
1. Landasan Hukum K2
2. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Pekerjaan Berwawasan K3
4. Permit To Work System
5. Lingkungan Kerja berstandar K3
2
1. LANDASAN HUKUM K2
LANDASAN HUKUM
Keselamatan Ketenagalistrikan
1. UU No.1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No.15 / 1985 tentang Ketenagalistrikan
3. UU No. 30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan
4. PP No.003 / 2005 tentang Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik
5. Keppres No.22 / 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
6. Kep Menaker No.5/Men/1996 tentang Sistem Manajemen K3
(SMK3)
7. Keputusan Direksi PT PLN ( Persero) :
– No.090.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Instalasi
– No.091.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Umum
– No.092.K/DIR/2005 tentang Pedoman Keselamatan Kerja
3
1. LANDASAN HUKUM K2
LANDASAN HUKUM
UU No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan
Bab VIII Pasal 18 :
▪ Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan umum
terhadap pekerjaan dan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan.
▪ Pembinaan dan pengawasan umum terutama meliputi keselamatan
kerja, keselamatan umum, pengembangan usaha dan tercapainya
standardisasi dalam bidang ketenagalistrikan
LANDASAN HUKUM
UU RI NO 30 TAHUN 2009 tentang KETENAGALISTRIKAN
BAB XI : LINGKUNGAN HIDUP DAN KETEKNIKAN
Pasal 42
Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam peraturan perundangan-undangan dibidang lingkungan hidup
Pasal 44
(1) Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan (K2)
(2) Ketentuan K2 yang dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mewujudkan kondisi :
a. Andal dan aman bagi instalasi
b. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya
c. Ramah lingkungan
5
5
Lanjutan ……… 1. LANDASAN HUKUM K2
UU RI NO 30 TAHUN 2009 Tentang : KETENAGALISTRIKAN
BAB XI LINGKUNGAN HIDUP DAN KETEKNIKAN
6
6
PEMETAAN KOMPETENSI SUB BIDANG OPERASI
(HAKIT)
PENERAPAN PROSEDUR
LEVEL 1 : 33 UK BERDASARKAN PERINTAH DI
PENGOPERASIAN ALAT BAWAH PENGAWASAN ATASAN
LANGSUNG
BANTU
7
7
LEVEL KOMPETENSI
• Level 1
Bahwa setiap Tenaga teknik yang
mempunyai Kompetensi level
ini,mampu melaksanakan tugas /
pekerjaan yang bersifat rutin
berdasarkan pemahaman prosedur /
instruksi kerja dibawah pengawasan
atasan langsung
8
8
LEVEL KOMPETENSI
• Level 2
Bahwa setiap Tenaga teknik yang
mempunyai Kompetensi level ini,mampu
melaksanakan tugas / pekerjaan yang
bersifat rutin berdasarkan pemahaman
prosedur / instruksi kerja dan mampu
melaksanakan tugas pekerjaan mandiri
yang menuntut,.
1. Kemampuan menerapkan prosedur
2. Kemampuan pemecahan persoalan
3. Kemampuan mengajukan gagasan
kepada atasannya
9
4/27/2017 9
LEVEL KOMPETENSI
• Level 3
Bahwa setiap Tenaga teknik yang mempunyai
Kompetensi level ini,mampu melaksanakan
tugas / pekerjaan yang bersifat rutin
berdasarkan pemahaman prosedur / instruksi
kerja dan mampu melaksanakan tugas
pekerjaan yang menuntut :
1. Kemampuan analisa persoalan
2. Kemampuan pemecahan persoalan
3. Kemampuan mengajukan gagasan kepada
atasannya
4. Kemampuan melakukan koordinasi
10
4/27/2017 10
Pokok Bahasan :
1. Landasan Hukum K2
2. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Pekerjaan Berwawasan K3
4. Permit To Work System
5. Lingkungan Kerja berstandar K3
11
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
12
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
13
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
14
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
15
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
16
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
17
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
1. STANDARISASI
Sebagai pegangan awal untuk melaksanakan
kegiatan kerja pada instalasi yang berpotensi bahaya
maka diperlukan :
➢ Standarisasi proses ( pemasangan, dll )
➢ Standarisasi Uji ( Komisioning Test )
➢ Standarisasi Produk ( Spesifikasi, dll)
18
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
2. PENERAPAN 4 PILAR K2
1. Keselamatan Kerja
2. Keselamatan Umum
3. Keselamatan Lingkungan
4. Keselamatan Instalasi
Tujuan :
Memberikan perlindungan terhadap pegawai,
masyarakat, instalasi & lingkungan sekitarnya.
19
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
20
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Lanjutan .........pilar 1
22
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
23
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Lanjutan .........pilar 2
24
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
25
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Lanjutan .........pilar 3
27
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Lanjutan .........pilar 4
28
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
3. SERTIFIKASI
1. Sertifikasi laik Operasi (SLO)
2. Sertifikasi kesesuaian dengan standart PUIL (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik)
4. Sertifikasi kompetensi bagi teknisi
Tujuan :
Memberi kepastian bahwa peralatan instalasi maupun
karyawan yang menanganinya telah memenuhi kriteria
Standar yang telah ditetapkan.
29
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
4. PENERAPAN SOP
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam bekerja
yang berdampak kecelakaan kerja maka setiap aktivitas
harus berdasarkan SOP yang berlaku, meliputi kegiatan :
– Pengoperasian penyedia maupun pemanfaat tenaga
listrik
– Pemeliharaan penyedia maupun pemanfaat tenaga
listrik
30
Pokok Bahasan :
1. Landasan Hukum K2
2. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Pekerjaan Berwawasan K3
4. Permit To Work System
5. Lingkungan Kerja berstandar K3
31
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
Tujuan Utama K3
Untuk Kepentingan
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Bersama :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja • Pengusaha
• Pengurus
• Pekerja
32
ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN K3
• Bekerja aman
• Nihil Kecelakaan
• Sehat
• Ramah lingkungan
TERSELENGGARANYA
Safe Produktion
Produktifitas
MANDIRI Meningkat
Di Tempat Kerja
Kesejahteraan
Meningkat
33
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
Kecelakaan adalah :
Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang
dapat mengakibatkan cidera terhadap
manusia atau kerusakan pada harta/ alat
34
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
35
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
Langkah Penanggulangan
36
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
37
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
38
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
39
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
AKIBAT KECELAKAAN
41
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
AKIBAT KECELAKAAN
42
Lanjutan ……… 3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
AKIBAT KECELAKAAN
BAGI PERUSAHAAN
- Biaya pengobatan dan kegiatan pertolongan
- Biaya ganti rugi
- Kerusakan peralatan, hasil produksi dan bahan produksi
- Kelambatan produksi (rugi waktu dan produktivitas)
- Upah yang dibayar selama korban tidak bekerja
- Biaya lembur
- Waktu kerja yang hilang (Atasan dan rekan kerja)
- Penurunan produktivitas korban setelah bekerja kembali
- Biaya melatih dan pembinaan
- Biaya dan waktu penyelesaian administrasi
- Hilangnya kepercayaan masyarakat
- Naiknya biaya asuransi
43
3. PEKERJAAN BERWAWASAN K3
45
Pokok Bahasan :
1. Landasan Hukum K2
2. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Pekerjaan Berwawasan K3
4. Permit To Work System
5. Lingkungan Kerja berstandar K3
46
5. PERMITE TO WORK SYSTEM
47
5. PERMITE TO WORK SYSTEM
Completion
Laporan setelah Evaluation & Approval
pekerjaan selesai ke kepala K3 Evaluasi dan penerbitan izin
oleh supervisor oleh Kepala K3
48
5. PERMITE TO WORK SYSTEM
49
5. PERMITE TO WORK SYSTEM
50
Pokok Bahasan :
1. Landasan Hukum K2
2. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Pekerjaan Berwawasan K3
4. Permit To Work System
5. Lingkungan Kerja berstandar K3
51
5. Lingkungan Kerja K3
Lingkungan Kerja
Beberapa faktor berbahaya yang ada di
lingkungan kerja antara lain :
▪ Faktor Fisik
▪ Faktor Kimia
▪ Faktor Biologi
▪ Faktor Fisiologi/Ergonomi
▪ Faktor Psikologi
52
5. Lingkungan Kerja K3
Lingkungan Kerja
Dalam lingkungan kerja faktor-faktor
bahaya yang mungkin timbul harus
dapat ditemukan, dievaluasi dan
dicari penanganan yang tepat
(dikendalikan bahayanya) sehingga
menghasilkan lingkungan kerja yang
sehat, aman, nyaman, tenaga kerja
dapat bekerja dengan selamat dan
produktif.
53
5. Lingkungan Kerja K3
54
5. Lingkungan Kerja K3
Identifikasi
• Identifikasi bahan-bahan berbahaya dapat
menimbulkan berbagai macam petaka :
1. Mengakibatkan terjadinya kebakaran
2. Mengakibatkan terjadinya peledakan
3. Mengakibatkan terjadinya keracunan
4. Mengakibatkan terjadinya gangguan
kesehatan
5. Mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan (melalui pencemaran
lingkungan), dll
55
5. Lingkungan Kerja K3
Tempat Kerja
Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang
lingkup kesehatan lingkungan ada 8 :
• Penyehatan Air dan Udara
• Pengamanan Limbah padat/sampah
• Pengamanan Limbah cair
• Pengamanan limbah gas
• Pengamanan radiasi
• Pengamanan kebisingan
• Pengamanan faktor penyakit
• Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca
bencana.
56
5. Lingkungan Kerja K3
Tempat Kerja
Penanganan lingkungan tempat kerja
merupakan bagian dari perlindungan
tenaga kerja, dimaksudkan untuk
memelihara dan meningkatkan kondisi
lingkungan kerja selalu tetap bersih, rapi,
sehat dan nyaman.
57
5. Lingkungan Kerja K3
Pengendalian
Pengendalian alat/ bahan-bahan berbahaya dalam perusahaan maupun
lingkungan kerja perusahaan dengan cara :
SAFETY
1. Pemeriksaan tempat dan cara kerja Hari
2. Pemeriksaan kebocoran gas, minyak Sesuai OH / WO
3. Pengukuran kebisingan lingkungan kerja Triwulan
4. Identifikasi risiko tempat kerja dan pekerja Tahunan
5. Pengukuran Intensitas cahaya ruang kerja Triwulan
6. Kesehatan Karyawan / Medical Check up Tahun
7. Pemeriksaan Lift Minggu
8. Pemeriksaan Crane, Tahun
9. Pemeriksaan Boiler, Grounding, Forklift 2 Tahun
FIRE
1. Mengikuti Test Fire Pump PLTU dan PLTGU Minggu
2. Pengecekan APAR Bulan
3. Pengecekan Hydrant dan Hose Box Bulan
4. Pengecekan dan Test Fire Protection Semester
5. Pengecekan dan test Fire Truck Minggu
6. Inspeksi gabungan dengan PMK Pemda setempat Triwulan
59
5. Lingkungan Kerja K3
PERUSAHAAN : KEPADA
ALAMAT : YTH. PIMPINAN PERUSAHAAN
DI ……………………………………
REKOMENDASI
No:
No BAHAYA POTENSIAL BAHAYA SARAN
1 2 3 4
60