Anda di halaman 1dari 12

PT PLN (Persero)

AREA SUKABUMI

MAKALAH

Nama : Al Fajri

NIP : 9115773ZY

Jabatan : Junior Engineer Pemelihraan Distribusi

JUDUL : UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DAN MASYRAKAT UMUM

AL FAJRI (9115773ZY)
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metode Penulisan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Menjelaskan Hubungan antara K2 dan K3
2.2 Menjelaskan Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
2.3 Memahami Landasan Hukum K2
2.4 Menjelaskan Ruang Lingkup K2 di PT PLN (Persero)
2.5 Menjelasakan 4 (Empat) Pilar K2
2.6 Menjelaskan Pengertian K3
2.7 Menjelaskan Undang - Undang No.1 Tahun 1970
2.8 Menjelaskan Hak Dan Kewajiban Setiap Tenaga Kerja
2.9 Menjelaskan Filosopi Dasar pengelolaan K2/K3
2.10 Memahami Pola penerapan K2 / K3 di PT PLN (Persero)
2.11 Memahami Pengaruh K2 terhadap Kinerja Unit – Unit PT PLN (Persero) / Sesuai
SK Direksi NO : 099.K/DIR/2008, Tanggal 02 April 2008.

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

AL FAJRI (9115773ZY)
PT. PLN (Persero) Area Sukabumi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
tenaga listrik dengan risiko seperti tersengat listrik yang dapat mengakibatkan kematian.
Untuk menciptakan tempat kerja yang bebas dari kecelakaan diperlukan usaha dalam
pencegahan kecelakaan dan memiliki komitmen yang termuat harus termuat dalam “Manual
Kebijakan SMK3”, menyediakan anggaran khusus K3 yang termuat dalam “Work Plan”,
fasilitas K3 serta pemeliharannya serta memiliki kebijakan K3 yang memuat pelaksanaan dan
sanksi. Komunikasi K3 yaitu safety meeting, briefing, safety induction, sosialisasi program K3
serta pemasangan rambu-rambu K3 di seluruh area produksi, Pelatihan K3 secara ekternal
dan internal. Inspeksi terjadwal dan mendadak yang termuat dalam “Formulir Laporan
Inspeksi dan Formulir Check List Inspeksi”, Investigasi kecelakaan dengan panduan “Formulir
Laporan Kecelakaan Kerja”, Evaluasi K3 yang termuat dalam “Kuesioner Maturity Level
K2/K3 dan Keamanan”.

Penyusunan dan pengembangan kebijakan K3 harus melibatkan semua unsur dalam


perusahaan sehingga dilaksanakan dengan penuh tanggang jawab. Pelaksanaan program
manajemen K3 yang efektif untuk tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan
menginformasikan hal yang berhubungan dengan K3 termasuk hasil rapat pada seluruh
pegawai pihak terkait lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka terdapat beberapa hal yang menjadi rumusan
masalah yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada di PT.PLN Persero
2. Bagaimna penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT.PLN Persero
3. Perlengkapan kerja apa saja yang dipakai untuk menciptakan tempat kerja yang aman
dan sehat,
4. Bagaimana suatu kecelakaan kerja dapat terjadi,
5. Bagaimana upaya penanganan terhadap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja,dan
6. bagaimana kebijakan perusahaan serta pengawasan di bidang K3.

1.3 TUJUAN

Tujuan penyusunan dari makalah ini adalah :

1. Untuk salah satu syarat UPK K3L

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

3. Untuk mengetahui perlengkapan kerja apa saja yang digunakan agar tercipta tempat
kerja yang aman dan sehat.

4. Untuk mengidentifikasi bagaimana kecelakaan kerja dapat terjadi serta upaya


penanganannya.

5. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan di bidang K3 dan pengawasannya.

AL FAJRI (9115773ZY)
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka pustaka dan

informasi yang terdapat dalam makalah ini diperoleh dari berbagai literatur serta media

elektronik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan antara K2 dan K3


Bagaimana hubungan antara K2 dan K3 ?
Hubungan antara K2 dan K3 dapat dijelaskan sebagai berikut :

AL FAJRI (9115773ZY)
K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan

2.2 Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)


Definisi / Pengertian :
Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-angkah pengamanan
instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi
andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab
lingkungan (ramah lingkungan ), dalam arti tidak merusak lingkungan hidup disekitar instalasi
tenaga listrik.
Upaya untuk mewujudkan “ A 3 “ dapat dilakukan dengan ;
1.Standarisasi
2. Penerapan 4 pilar K2
3. Sertifikasi
4. Penerapan SOP / IK
5. Adanya pengawas pekerjaan
2.3 Landasan hukum / Dasar hukum
1. UU No.1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No 30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan
3. Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
4. Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
5. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi
6. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum
7. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja

AL FAJRI (9115773ZY)
Ketentuan Keselamatan ketenagalistrikan menurut Undang-Undang ketenagalistrikan No
30 / 2009 :
1. Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan
2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
a. Standarisasi
b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi :
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
- Aman dari bahaya bagi manusia :
* Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )
* Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )
- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )
c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi
pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan

AL FAJRI (9115773ZY)
2.4 Lingkup K2
Pegangan awal dalam melaksanakan kegiatan yang mempunyai potensi bahaya :

- Standarisasi Proses ( Pemasangan dsb)


- Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning dsb)
- Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb)

 Beberapa pengertian / definisi :


 Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan
lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan
penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena
hubungan kerja yang menimpa pekerja.

 Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat
umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan
ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum
yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

AL FAJRI (9115773ZY)
 Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan kondisi akrab lingkungan
dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan terhadap terjadinya pencemaran dan /
atau pencegahan terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan Instalasi.
 Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi
Instalasi, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan terhadap
terjadinya gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat
berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.

2.5 4 (Empat) Pilar K2


Empat Pilar K2 terdiri dari :
Pilar 1 : Keselamatan Kerja
Pilar 2 : Keselamatan Umum
Pilar 3 : Keselamatan Lingkungan
Pilar 4 : Keselamatan Instalasi

Keempat pilar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

EMPAT PILAR
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

MELIPUTI

KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN
KERJA
KERJA UMUM
UMUM LINGKUNGAN
LINGKUNGAN INSTALASI
INSTALASI

PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN


PERLINDUNGAN
TERHADAP : PEGAWAI, TERHADAP : TERHADAP :
TERHADAP :
BUKAN PEGAWAI MASYARAKAT UMUM INSTALASI
LINGKUNGAN
SEKITAR INSTALASI, PENYEDIAAN TENAGA
INSTALASI
PELANGGAN, TAMU LISTRIK

PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP
KECELAKAAN
KECELAKAAN DAN
DAN KECELAKAAN
KECELAKAAN PENCEMARAN,
PENCEMARAN, KERUSAKAN
KERUSAKAN
PENYAKIT
PENYAKIT AKIBAT
AKIBAT MASYARAKAT
MASYARAKAT UMUM
UMUM KERUSAKAN
KERUSAKAN INSTALASI,
INSTALASI,
KERJA
KERJA LINGKUNGAN
LINGKUNGAN KEBAKARAN
KEBAKARAN DLLDLL

11
Meningkatkan kompetensi menawarkan solusi Anton Suranto

2.6 Pengertian K3
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang dapat
menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta benda (rusaknya peralatan), maupun
kerugian jiwa manusia (luka ringan, luka berat, / cacat bahkan tewas).
Pengertian Kecelakaan

AL FAJRI (9115773ZY)
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda

2.7 Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 tentang :


Keselamatan Kerja
Diundangkan tanggal : 12 januari 1970
Tujuan / sasaran dari undang – undang ini adalah :
1. Agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang berada ditempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat.
2. Agar sumber – sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aman dan efisien
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara aman dan efisien

Undang – undang ini diberlakukan untuk setiap tempat kerja yang di dalamnya terdapat tiga
unsur , yaitu :
1. Adanya suatu usaha, baik usaha yang bersifat ekonomi maupun sosial
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus menerus atau
hanya sewaktu-waktu
3. Adanya sumber bahaya

2.8 Hak dan Kewajiban setiap tenaga kerja dalam K3 (bab VIII, pasal 12 ,UU no : 1 tahun
1970)
1. Memberikan keterangan yang benar tentang k3, bila diminta oleh pengawas / ahli k3
2. Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
3. Mematuhi dan mentaati semua syarat k3
4. Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat k3 yang di wajibkan
5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat k3 dan alat pelindung diri yang
diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus yang ditentukan oleh pengawas
dalam batas-batas yang masih dapat di pertanggung jawabkan
2.9 Filosopi Dasar pengelolaan K2/K3
Filosofi dasar dalam mengelola kegiatan K2/K3 dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1 .Mengelola kegiatan K3 diibaratkan dengan orang naik sepeda di jalan tanjakan, bila
berhenti mengayuh,maka sepedanya akan terjatuh.
2 .Harus selalu ada aktivitas K3 agar tidak terjadi kecelakaan kerja
3 .K3 harus melibatkan seluruh unsur yang ada diperusahaan tanpa kecuali (Safety By All)
4
2.10 Pola penerapan K2 / K3 di PT PLN (Persero)
Pola pelaksanaan K3 di PT PLN (Persero) dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pola penerapannya sesuai dengan Budaya Perusahaan

AL FAJRI (9115773ZY)
b. K2/K3 didefinisikan dan dipahami dengan jelas oleh segenap karyawan
c. Adanya komitmen yang jelas dari Top Manajemen dari setiap unit – unit
kerja PLN
1. Pengorganisasian K2 / K3 ditangani dengan jelas oleh;
- Pejabat yang bertanggung jawab terhadap program K2/K3
- Ahli K3
- P2K3 (Panitia Pembina K3)
- Disusunnya rencana kerja K2/K3 yang meliputi kegiatan / program – program sebagai
berikut :
a. Program teknis Operasional,meliputi ;
- Perlindungan dan pencegahan kecelakaan
- Pendidikan dan Pelatihan
- Pencegahan dan penaggulangan bahaya kebakaran
- Kesehatan kerja
- Investigasi,pelaporan dan tindak lanjut kecelakaan
- Pemeliharaan dan peningkatan K2 / K3
b. Program Manajemen meliputi;
- Zero Accident ( Kecelakaan Nihil)
- SMK3 (Sistem Manajemen K3)
Hasil penerapan program K2 / K3 dapat dilihat pada Statistik dan kinerja unit – unit PLN
khususnya dalam kinerja K2 / K3 serta adanya penghargaan prestasi K2 / K3 dari pihak /
institusi yang berwenang.

2.11. Pengaruh “K 2” terhadap penilaian tingkat kinerja unit- unit PT PLN (Persero).
Dituangkan dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) yang mengatur tentang Sistem penilaian
tingkat kinerja PT PLN (Persero) Pembangkit,Wilayah,Distribusi,Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban serta Jasa Penunjang .
Dalam Keputusan Direksi tersebut :
• K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “ Perspektif Bisnis Internal ”
• K2 adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit – unit PLN untuk
melaksanakan kewajiban :
1. Keselamatan kerja
2. Keselamatan Instalasi
3. Keselamatan Umum
4. Keselamatan Lingkungan

Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor pengurang” penilaian tingkat
kinerja unit -unit PLN.

AL FAJRI (9115773ZY)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

ada 19 program kerja (indikator kinerja k2/k3 yang dinilai ”maturity levelnya”

I. KEPEMIMPINAN, KEBIJAKAN, DAN KOMITMEN MANAJEMEN

1 .Pimpinan unit membuat komitmen dan kebijakan K2/K3 & Keamanan

2 .Menyusun RKAP bidang K2/K3 & keamanan di unit induk yang mencakup program kerja di
unit pelaksana

II. DIKLAT/SERTIFIKASI

3. Manajemen unit induk dan unit pelaksana wajib mengikuti pelatihan K2/K3

4. Melakukan sertifikasi SMK3 (Sistem Manajemen K3) untuk unit induk & unit pelaksana

5. Melakukan sertifikasi SMP (Sistem Manajemen Pengaman) untuk aset yang termasuk
dalam objek bital/objek vital nasional (Obvit/Obvitnas) diunitnya

6. Melakukan sertifikasi kompetensi bagi pengawas dan pelaksana pekerjaan

7. Melaksanakan Sertifikasi Laik Operasi (SLO) pada instalasi ketenagalistrikan

III. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI K2/K3 DAN SISTEM PENGAMAN

8. Melakukan Sosialisasi K2/K3 & Keamanan kepada seluruh pegawai dan mitra kerja
(vendor) disetiap unit induk dan unit pelaksana

9. Melakukan sosialisasi K2/K3 & Keamanan kepada masyarakat umum, sekolah & instansi
pemerintah di setiap unit induk dan pelaksana

10. Melakukan penilaian kinerja K2/K3 Mitra kerja (vendor) terhadap aspek kompetensi teknis
pengawas dan pelaksana pekerjaan, kompetensi pengawas K2/K3, ketersediaan SOP,
peralatan kerja dan APD sesuai standart yang diwujudkan dalam bentuk raport triwulanan

IV. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI K2/K3 DAN SISTEM PENGAMAN

11. Melakukan inspeksi instalasi ketenagalistrikan, sarana dan lingkungan kerja di unit induk
dan seluruh unit pelaksana

12. Menyediakan sistem proteksi kebakaran di unit induk, seluruh kantor unit pelaksana dan
instalasi pembangkit tersebar dan/atau instalasi Gardu Induk (GI) tersebar serta
melakukan simulasi minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester

13. Membuat visual management terkait informasi K3 yang selalu diupdate di unit induk dan
seluruh unit pelaksana

14. Memasukan klausul K2/K3 pada dokumen pengadaan barang & jasa dan memberikan
penjelasan kepada kontraktor/mitra kerja

15. melakukan inspeksi mendadak (SIDAK) K2/K3 & Keamanan pada unit yang dipimpinnya

VI. PEMASANGAN RAMBU-RAMBU PERINGATAN TANDA BAHAYA

AL FAJRI (9115773ZY)
16. Memasang rambu-rambu tanda bahaya dan/atau memasang kunci pengaman pada
instalai ketenagalistrikan yang berpotensi bahaya

VII. INTEGRITAS PELAPORAN

17. Membuat tabel rangkuman laporan kecelakaan dan laporan keamanan bulanan

18. Membuat laporan K2K3 di unit

19. Self asesmen kuisioner maturity dibuat dan dilaporkan sesuai dengan kondisi implementasi
di lapangan

AL FAJRI (9115773ZY)

Anda mungkin juga menyukai