Anda di halaman 1dari 11

1.

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

1.1. HUBUNGAN ANTARA K2 DAN K3

Bagaimana hubungan antara K2 dan K3 ?


Hubungan antara K2 dan K3 dapat dijelaskan sebagai berikut :

K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja


K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


1
1.2. PENGERTIAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

Definisi / Pengertian :

Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-angkah


pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga
listrik untuk mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman dari
bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab lingkungan (ramah lingkungan ),
dalam arti tidak merusak lingkungan hidup disekitar instalasi tenaga listrik.

Upaya untuk mewujudkan “ A 3 “ dapat dilakukan dengan ;


a) Standarisasi
b) Penerapan 4 pilar K2
c) Sertifikasi
d) Penerapan SOP / IK
e) Adanya pengawas pekerjaan

1.3. LANDASAN HUKUM / DASAR HUKUM

a) UU No.1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja


b) UU No 30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan
c) Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
d) Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
e) Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi
f) Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum
g) Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja

Ketentuan Keselamatan ketenagalistrikan menurut Undang-Undang


ketenagalistrikan No 30 / 2009 :

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


2
a) Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan.
b) Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :

 Standarisasi

 Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi


:
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
- Aman dari bahaya bagi manusia :
 Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )
 Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )
- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )

 Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi
pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah
tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


3
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
4
1.4. LINGKUP K2

Pegangan awal dalam melaksanakan kegiatan yang mempunyai potensi


bahaya :
- Standarisasi Proses ( Pemasangan dsb)
- Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning dsb)
- Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb)

Beberapa pengertian / definisi :

Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi


pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan
kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan
perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan
kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa
pekerja.
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
5
Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi
masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan
kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan
perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan
masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan kondisi akrab


lingkungan dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan terhadap
terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan terhadap terjadinya kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi.

Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi andal dan


aman bagi Instalasi, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan
pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan kerusakan yang
mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi secara normal dan atau tidak
dapat beroperasi.

1.5. 4 (EMPAT) PILAR K2

Empat Pilar K2 terdiri dari :


- Pilar 1 : Keselamatan Kerja
- Pilar 2 : Keselamatan Umum
- Pilar 3 : Keselamatan Lingkungan
- Pilar 4 : Keselamatan Instalasi

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


6
Keempat pilar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

1.6. PENGERTIAN K3

Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin


keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya,
untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan


kerja yang dapat menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta benda
(rusaknya peralatan), maupun kerugian jiwa manusia (luka ringan, luka berat,
/ cacat bahkan tewas).

Pengertian Kecelakaan

Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


7
1.7. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG : KESELAMATAN
KERJA

Diundangkan tanggal : 12 januari 1970


Tujuan / sasaran dari undang – undang ini adalah :
a) Agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang berada ditempat kerja
selalu dalam keadaan selamat dan sehat.
b) Agar sumber – sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien
c) Agar proses produksi dapat berjalan secara aman dan efisien

Undang – undang ini diberlakukan untuk setiap tempat kerja yang di


dalamnya terdapat tiga unsur , yaitu :
a) Adanya suatu usaha, baik usaha yang bersifat ekonomi maupun sosial
b) Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus
menerus atau hanya sewaktu-waktu
c) Adanya sumber bahaya

1.8. HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP TENAGA KERJA DALAM K3 (BAB VIII,
PASAL 12, UU NO : 1 TAHUN 1970)

a) Memberikan keterangan yang benar tentang k3, bila diminta oleh


pengawas / ahli k3
b) Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
c) Mematuhi dan mentaati semua syarat k3
d) Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat k3 yang di
wajibkan
e) Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat k3 dan alat
pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
8
khusus yang ditentukan oleh pengawas dalam batas-batas yang masih
dapat di pertanggung jawabkan

1.9. FILOSOPI DASAR PENGELOLAAN K2/K3

Filosofi dasar dalam mengelola kegiatan K2/K3 dapat dijelaskan sebagai


berikut ;
a) Mengelola kegiatan K3 diibaratkan dengan orang naik sepeda di jalan
tanjakan, bila berhenti mengayuh,maka sepedanya akan terjatuh.
b) Harus selalu ada aktivitas K3 agar tidak terjadi kecelakaan kerja
c) K3 harus melibatkan seluruh unsur yang ada diperusahaan tanpa
kecuali (Safety By All)

1.10. POLA PENERAPAN K2 / K3 DI PT PLN (PERSERO)

Pola pelaksanaan K3 di PT PLN (Persero) dapat dijelaskan sebagai berikut :


a) Pola penerapannya sesuai dengan Budaya Perusahaan
b) K2/K3 didefinisikan dan dipahami dengan jelas oleh segenap
karyawan
c) Adanya komitmen yang jelas dari Top Manajemen dari setiap unit –
unit kerja PLN
d) Pengorganisasian K2 / K3 ditangani dengan jelas oleh;
 Pejabat yang bertanggung jawab terhadap program K2/K3
 Ahli K3
 P2K3 (Panitia Pembina K3)
 Disusunnya rencana kerja K2/K3 yang meliputi kegiatan /
program – program sebagai berikut :

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


9
 Program teknis Operasional,meliputi ;
- Perlindungan dan pencegahan kecelakaan
- Pendidikan dan Pelatihan
- Pencegahan dan penaggulangan bahaya
kebakaran
- Kesehatan kerja
- Investigasi,pelaporan dan tindak lanjut kecelakaan
- Pemeliharaan dan peningkatan K2 / K3

 Program Manajemen meliputi;


- Zero Accident ( Kecelakaan Nihil)
- SMK3 (Sistem Manajemen K3)

Hasil penerapan program K2 / K3 dapat dilihat pada Statistik dan kinerja unit
– unit PLN khususnya dalam kinerja K2 / K3 serta adanya penghargaan
prestasi K2 / K3 dari pihak / institusi yang berwenang.

1.11. PENGARUH “K2” TERHADAP PENILAIAN TINGKAT KINERJA UNIT-


UNIT PT PLN (PERSERO)

Dituangkan dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) yang mengatur


tentang Sistem penilaian tingkat kinerja PT PLN (Persero) Pembangkit,
Wilayah, Distribusi, Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban serta Jasa
Penunjang .

Dalam Keputusan Direksi tersebut :


• K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “
Perspektif Bisnis Internal ”

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


10
• K2 adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit –
unit PLN untuk melaksanakan kewajiban :
a) Keselamatan kerja
b) Keselamatan Instalasi
c) Keselamatan Umum
d) Keselamatan Lingkungan

Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor
pengurang” penilaian tingkat kinerja unit -unit PLN.

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


11

Anda mungkin juga menyukai