Anda di halaman 1dari 255

DASAR-DASAR

KONSTRUKSÉ BANG
UNAN
(C) KELQS X

i
ii
A

Keselamatan dan Ke{ehavan Kerba sev4a Linooungan!Hiduq K#LH


Pade Pekesjaan Bangunan

-3.1$Oeîeòapkan prosEdur
IompetenSa D a s a r `
Keselamatan dan Kmsehatan Kerja óerta Hingkungan Hidup
K3LH p!da!pekerja`n ba.gunan.
4.1 Melaksanakan K3LJ pada pekerjaan bangunaj.
[aselematan dan Kesahatan Kerja Serta
Ling
µ §
Tujuán Peobulahar`n
Mampu menerapkan Keselq-!pan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan
bangunan.
Mampu mengidentifikasi peralatan keselamatan kerja.
Mampu menerapkan ketentuan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K).
Peta Konsep

Pengertian Keselamatan & Kesehatan Kerja

Syarat Keselamatan Kerja

Fungsi Kesehatan Kerja Menurut ILO


(International Labor Organization)

Tujuan Utama Kesehatan Kerja

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup Pengaruh K3 Terhadap Pribadi/Lingkungan Pekerjaan
K3LH pada Pekerjaan
Bangunan

Landasan Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengenai Organisasi


Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Ruang lingkup berlakunya keselamatan kerja adalah di segala


tempat kerja baik di darat, di alam tanah, di permukaan air, di
dalam air maupun di udara di mana
(Pasal 2 UU 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja)

Persyaratan Teknis Tempat kerja

H Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan Kelas X untuk


10
SMK/MAK
µ §
Materi Pembelajaran

Pengertian Keselamatan
A. & Kesehatan Kerja

Keselamatan kerja diartikan sebagai suatu upaya


agar pekerja selamat di tempat kerjanya sehingga
terhindar dari kecelakaan, termasuk juga untuk
menyelamatkan peralatan serta produksinya.
Secara umum, tujuan
ehatan Kerja (K3), adalah:
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
dan meningkatkan produksi serta produktifitas Nasional.
Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada di tempat dan sekitar pekerjaan itu.
1. Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaannya secara aman, efisien dan
efektif.
Khusus dari segi kesehatan, mencegah dan membasmi penyakit akibat kerja.

B.
Syarat Keselamatan Kerja

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.


Mencegah, mengurangi, danmemadamkankebakaran.
2. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran.
Memberi
pe
alat-alat pelindung diri pada para pekerja.
Safety Shoes
Sumber: Heri Setyo Basuki
Kesehatan kerja diartikan sebagai suatu upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan mencegah
pencemaran di sekitar tempat kerjanya (masyarakat dan lingkungan).
Kesehatan Kerja dapat diartikan sebagai bagian sosialisasi dalam ilmu kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang tinggi baik fisik mental maupun sosial
melalui usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan.
C. Kerja menurut ILO (International Labor Organization)
Fungsi Kesehatan

Melindungi pekerja terhadap kesehatan yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaan baik fisik maupun mental serta
menyadari kewajiban terhadap pekerjaannya.
Memperbaiki memelihara keadaan fisik mental maupun sosial pekerja sebaik mungkin.

Tujuan Utama Kesehatan


D. Kerja

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja.


2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
3. Perawatan dan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
4. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan kegairahan serta
kenikmatan kerja.
5. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk kesehatan.
Dua hal yang sangat penting untuk mendapatkan tanggungan dan perlindungan
dalam hubungannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu:
a. Risiko keselamatan kerja adalah aspek-aspek dari lingkungan kerja yang
dapat menyebabkan kerusakan fisik tempat kerja, alat dan manusia yang
dapat dirasakan dalam jangka pendek.
b. Risiko Kesehatan kerja adalah aspek-aspek dari lingkungan kerja yang
dapat menyebabkan kondisi tidak sehat pada pekerja yang dapat
menimbulkan kerusakan atau kerugian baik fisik maupun psikis dalam
jangka pendek dan waktu panjang.

E. Pengaruh K3 Terhadap Pribadi/Lingkungan Pekerjaan

Adanya faktor keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya pada dunia kerja dan
dunia usaha dunia industri, pengaruhnya sangat besar dan dapat merubah pola hidup
dan budaya kerja yang sangat signifikan. Tetapi kadarnya akan tergantung juga pada
moral komitmen dan tanggung jawab setiap personal yang ada pada komunitas
tersebut. Pengaruh K3 di antaranya adalah terhadap: motivasi, produktivitas,
kenyamanan, gairah, menekan terjadinya kecelakaan, ergonomi fisik, kesehatan fisik
dan mental, memelihara sarana/fasilitas/peralatan, mencegah kebakaran,
mempertahankan kelestarian ekosistem, lingkungan yang sehat, dan lain-lain.
Syarat-syarat K3
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. Membuat jalan penyelamatan (emergency exit).
3. Memberi pertolongan pertama (first aids/PPPK).
4. Memberi peralatan pelindung pada pekerja dan alat kerja.
5. Mempertimbangkan faktor-faktor kenyamanan kerja.
6. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit fisik dan psikis karena
pekerjaan (ergonomy).
7. Memelihara ketertiban dan kebersihan kerja.
8. Mengusahakan keserasian antar pekerja, perkakas, lingkungan serta cara
dan proses kerja.
9. Mengamankan daerah-daerah, bahan dan sumber-sumber yang berbahaya
dengan pengaman yang sesuai dengan sempurna.

Gambar 2. Kemeja Safety dan


Helmet Safety.
Sumber: Heri Setyo Basuki

F. Landasan Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Tata Laksana Baku (Standard Operating Procedure=SOP) penerapan K3 Konstruksi


diatur dalam Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Kerja
yang dikeluarkan dalam bentuk Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum No. Kep174/MEN/1986 tanggal 4 Maret 1986, yang sekaligus
KPTS berfungsi sebagai petunjuk umum berlakunya Pedoman Pelaksanaan, terutama
khusus tentang Keselamatan Kerja dan yang sifatnya lebih menekankan kepada
pencegahan. Adapun tentang Kesehatan Kerja lebih khusus diatur dalam Keputusan
Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja, yang
kemudian dilengkapi dengan petunjuk melalui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja
tentang pedoman diagnosis dan penilaian cacat karena kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, yang terakhir ini lebih menekankan pada penanganan akibat.
Dalam Pedoman yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama tersebut
persyaratan yang harus dipenuhi dirinci sebagai berikut:
1. Persyaratan administratif.
2. Persyaratan teknis.
3. Perancah (Scaffolds), Tangga Kerja Lepas (Ladder), dan Tangga Kerja Sementara
(Stairs).
4. Peralatan untuk mengangkat (Lifting Appliance).
Tali, rantai dan perlengkapan lainnya.
Permesinan: Ketentuan Umum.
Peralatan.
Pekerjaan bawah tanah.
5. Penggalian.
6. Pamancangan tiang pancang.
Pengerjaan beton.
7. Operasi lainnya dalam pembangunan gedung.
8. Pembongkaran (Demolition).
Pedoman ini mengatur sebagian besar bidang dan jenis pekerjaan
konstruksi, membahas dengan sangat rinci mengenai lingkup berlakunya
peraturan, kewajiban umum, keharusan dibentuknya organisasi K3, laporan
kecelakaan dan pertolongan pertama pada kecelakaan serta persyaratan-
persyaratan lainnya.
Persyaratan Administratif
Dalam persyaratan ini pertama-tama dinyatakan terhadap semua tempat di mana
dilakukan kegiatan konstruksi, berlaku semua ketentuan hukum mengenai Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang berlaku di Indonesia. Di sini jelas, bahwa tidak hanya
berlaku untuk proyek milik Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan
tetapi juga proyek milik swasta ataupun anggota masyarakat lainnya.
1. Selanjutnya sebagai kewajiban umum bagi kontraktor atau pengguna
tenaga kerja dinyatakan bahwa:
Tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga
kerja terilindungi dari risiko kecelakaan.
Harus menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain harus aman digunakan dan
sesuai Keselamatan Kerja.
Kontraktor harus turut mengawasi agar tenaga kerja bisa selamat dan aman dalam bekerja.
Kontraktor harus menunjuk Petugas Keselamatan Kerja yang karena jabatannya di dalam organisasi
kontraktor bertanggung jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk menghindari risiko
bahaya kecelakaan.
Pekerjaan yang diberikan harus cocok dengan keahlian, usia dan jenis kelamin serta kondisi fisik dan
kesehatan tenaga kerja.
Kontraktor harus menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya demi
pekerjaan masing-masing dan usaha pencegahannya.
Petugas Keselamatan Kerja tersebut di atas bertanggung jawab pula terhadap semua tempat kerja,
peralatan, sarana pencegahan kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman.
Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

G. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menenai Organisasi


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Digariskan sebagai berikut:
1. Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus bekerja secara penuh (full
time), berarti tidak bisa sambilan atau separuh waktu.
2. Bila mempekerjakan sejumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat
proyek memang memerlukan, diwajibkan untuk membentuk unit Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Unit inimerupakan unit struktural yang
dikelola organisasi kontraktor.
3. Petugas K3 harus bekerja sebaik-baiknya di bawah koordinasi kontraktor
serta bertanggung jawab kepada kontraktor. Dalam hubungan ini
kewajiban kontraktor adalah:
a. Menyediakan fasilitas untuk melaksanakan tugasnya untuk panitia

pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (safety committee).


Gambar 3. Helmet Safety
Sumber: Heri Setyo Basuki
b. Berkonsultasi dengan Safety Committee dalam segala hal yang
berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerjadi proyek.
c. Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberikan efek pada
rekomendasi dari Safety Committee.
d. Jika terdapat dua atau lebih kontraktor bergabung dalam suatu proyek
mereka harus bekerja sama membentuk kegiatan-kegiatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e. Diwajibkan memeriksa kesehatan individu pekerja pada:
1) Sebelum atau beberapa saat setelah pertama kali memasuki masa kerja.
2) Secara berkala sesuai risiko yang terdapat pada pekerjaan.
f. Pekerja berumur di bawah 18 tahun harus dapat pengawasan
kesehatan khusus, meliputi pemeriksaan kembali atas kesehatannya
secara teratur.
g. Data pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.
h. Kereta pengangkut orang sakit (carrying basket) harus selalu tersedia.
i. Jika tenaga kerja dipekerjakan di bawah tanah atau pada keadaan lain,
alat penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
j. Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang adá kemungkinan
2isi{o tengcelam atau kerakunan gas, ala4-`ìat punye|amat`harus 3elalu
tersetia di äekat tempat mereka bekerja.
k. XEpciapan-persiapan haruq`dklakukan"unvuk memunokinkan mengang)ut
deNgal cepAt. jéka`dyperlUkan unpuk petugas yanG sakit auau
menganam) Kecelakaan(jm"Rumaè Sakmu atau temp!t berobat Sgoasam
itu.etufjuk `tau informawi hqrus di}mumkan atau diteopelkan d)
tempat yajg stvctegis dengen memberitahukan:
1) Ootak obat terdekat, !lat P7K, `ebqlans, alat penganwkut
ozang0sikat dan$alamat untuk urusan Kece,`kaen.
2) Tempat tuLepoN0derdejat untwk&m!mangçil ambtlansl nam!
dan0noM/r telepon orang yáng bert}gas.
3) Náma, al`mqt nomOR tulepon dokter, ÓumAh S`kit!da~ temp t penolonG
Yang dapet segesa dihub}ngi dalai keaeaan darur!t.

GamcAreµ® Seragqm Rïmpi(Safety


Sumjar: Heri Setyo ÂasuiI

H. Rqang Lingjeð Berl!kunya KesElamAtAn Kezja Adalah Di Óegala


Tempat Keòja Baik Di Dar!Tl Di Alai Tanah Di Permwkaan Air, DI
dalaM0Ahr Maupun Di Udara¡Di`Mala (@asal 2 UU 1/1970!Tentajg
Éuselamatqj kurja)
1. Dibuat, dicoba, dipakai atau diperguna{an mesin, pesawat, alat, ðerkikaó
pEvala0an, atau inst`lAsi yang berbahaya atau dápat mmnimbumkan kecelikáan,
keakáran0atau!peLedakan.
2. Dibuat, diolah,!dipakai, dipErgunakan, dipurdagAngkan, tianektt"atau disimpan
baian etau #cráno yang dapau meledak,"mudah terbakar¬ menfgigit,$beracun,
menimbulkg. infeksi, bersuiU tiîggi.
3. DIker*akan pembangunaf. perbaikin, perawat!n,(pembersihen atau pEmbongkaran
rumaH, ggdung !Tau bangun`n lainnya termasuk ban'wnan qengaircn, saluran
atau tdrowgngan"di b`wah tanah eaj cebagainya atau dh mana d)llkukal
pajerkaan persiaxan.
4. DIlakUKaj usAha pertenian,!pe2kebunan, pembukaan"hutcn, pengErjaan
hubán, pengglahan kayu atáu hcsil hutan lqinnya( peternaka~, perioanan dan
laPangan kEsehat1n.
5. DilakUk!n usaha pertambangan$dan!pengolahan eías, perak, looam`atcu biji
loçam lainnyel bqtõb!tuan, gas, minyaK atau mineral lainnny!/ âaik di pårmukaen
atau di dalam buei, maupõn$ei la{ar pe2airaf.
6. Dilakukan pengangkttan bareng, bin!tang atau íalusia, bqic di daratan, melalui
tero÷o.eaf, di permukaal air, di delem air maupun di udaba. Dikeòjakan
bofgkar eqat72barafg mua\aj kaxal, ter`(w, dermaga, fok, stásiun ctaw guleng,
7. @ilakukan penyelaman, xengambilqn benda dqn pekårjaan lain di dalam`aaR.
8. Dhlakukan pekerjaan dclam ketinggian di qtas permuKaal Tanq( atau pepairaf.
Dilakukaf qeke2jaan dm bcwah tek!naN udara atau suju yang tinggi atau
rgndah.
9. Dklikekan `ekerjaan }alg Mengantung bahaya tertmí`u®73taîah, kejatuhan, terkena pmlantin'an
jendc,!terj`tuh ataq tebperorok, haoyut atcu terpelanting.Di|akukAn pekerjaa. delam
tangki, Sumer ata} lubang.
10. Tå2dapat auau mEnyebar swhu, kelembapan, debu,$iotoran, api, asap, ga{,
heocusan"ang`î, cuaba, sinár atau radiasi, suara atau(getaran.
11. Dilaotkan pdmbucncan0atau ðemusn!hán sampAh ad`u timah. DilaKukan
pemancáraj,$tenyharaj atau penevimaan radio, pcd`b, televiSi(atau temepon.
12. Dillku{an penfid)KaN, pembinaan, pepcobaan, penyeìidikan `ua]`riset pmnemItian
yang0mgnçgun!kan alat ô!knis,MDhbangkitkán, diujah, likumpulkan,$disimp!n,
dibagi-jagikan0a|au disa|urkan lmqtòik( gas, minyak itAe air.DiputQr vilm,
dIpertunjukkan sandiwara!ata} diseleoGgarakan"rekreåsi Dainnyá yang mEmakai
peremataN, ansvalask listrik ataq mdkanik.

Gamber 5. Celqna Zeals SifetySumbur: Heré Sety Bawu#é


BerdacarkAn!UU 53/2003!PasaL 86 ayat 1® Temp!t kerja8
Tiap
ruá
ng
an ata}lapangen,tertutupatauterbu{a,
ber
ger
ak$
!
tau
tet
ap
di
pe
ma.c 
ker
j)
keperluao pekeRkaan.
jekerna(atau yang sering dhmasuki87untuk
1. m
ti
a
p
b
ur
U
h
m
e
M
p
u
n
y
ai
x
a
k
u
o
ô
u
s
m
e
m
p
e
r
o
l
e
h
$
p
e
r
ì
i
n
d
u
n
g
a
l
a
t
a
s
k
e
s
e
h
q
t
a
n
!
d
a
n
kesel
amatan kerja(
mora, äan
kEsusilaan
smrta
pernaku !n"yang

smsqa( denga
n!harkat dan

martaba4 maî  

uSia
ser4a nilqi-
(
nilai !gam@&
SedI!p p
%rusah!aj wajhb

menerapkan(s
hstem
m
i
.
a
z
m
m
m
n
K%selclatan d!î Kesehqtin Kerja yajg(menyat7 dengán sistem
mAnajemen perusahaan (asal 87 ayat 1 UU No.13/2003).
Pasal x7pUU 13/20t3 !dalq` {anksi idministratIf beRup!:
tegurcn, rerinGitan terTulis, pEmjatasan {eoiataî"uraha, `elbe
uan kegyatan usaha, pembatahan perse45juaj. pemcata,an påndaftar`n, penghentian
sementápa smbcgián qtaU sel}ruh176alAt pzOduksi dan pencabutan izin o,e)!Meîteri
ata4 @enaâaô y!ng ditunjuK

*P
as
al
19
0
§U

20
03
).
Syerat-syarat kesela}aôan kerja menurut UU 1/97p185Pasal 3
a ya
t
(0
):
MeNcEçaj dan
m
en
ge
r!
ng
É
encegah,
+dcelakaan.

3.
]
m
e
n
c
u
r
a
N
g
Y
d
a
n
m
d
m
a
d
a
m
k

k
%
b
c
k
ar
a
n.
Íancegah
da
n mengurang) bahaya227ðeledakan&
Lemb%ri228kesempat`n Atau jalan menyelamatëan dir) peda waktu ke"akaran ateõ$kej`dian-xejadian`lain yang
bdrfahaya.
• Memberi peòtolongan pada káselakaan.
MeMberi alat-alat perlijdungan diri pada0para pakerjc.
Menc¥gah dan mengendalikaN timfulataumenyebar ,ua{nyá suIu,
k
el
e
m
b
a
p
a
~
¬( dGbu,
kotoran,!asap, uqp, fas,hembuSan a,gio, ceaca$cifar atae`radiasa, suara
d
a
n
g etaran.
b. Mencegah Ean0lg.gendalikantimBulnyapenyakit a+ibat {Erja baak fisik
maupun psIKis, peracunan, infeksi(dan penularan.
Memperomeh penerangan yang`kukup daf sesuai.

yeleng
Men

waraka
n suh u dan lumjab

udqra
Íenyele~goarqkan penyegaban"ufira yang$cukup>
Memelihara kebershhan, keñelatan dan`ketertiban.
yang baik.

Mem0ero,gh kEserasian antira tenaga kerja, alat kepja, lingkungán c#ra dan prgses
iezjAnya.
c.---MenGamaNkan dan mEmqerlanc!r pengaNgkõtan orang, `inatang
Mengamankin dan0mEmperlpncar pekarjaaî bongkar muav¬ tErlakuan ean penyylpanan bareng.
ceg!( t%rkana aliran lmstRik yang berbAhayan
d. Meniesuáija. dan menyemturna+an pengámanan ðqda pekerjaan yalg bahay!
kecelakiaOnya me.jádi berôambah(tinggi.
I. Persy`rataj Teknis Tempat(kmrja

a....Pintu masuk dan keluár harus dibuat dan dipefihaRa dengaN baik.
e. Lalpu dan peneranwan bil` tidak memadai ha2us lécdak`n di celuRuh tdmpav
kerja, harus aman dan cukup terang. H`rus dijagi oleh petugas bila perlu béla adA
gangguan.
VentilasI,$havus ada eé tempav$tmrtutup debma3uk pembuaNgan udasq iotOr.

Jikp tidak bis` meÎglilengkán debu dan!uddr!$kotor, harus dIsedia{an álat pel)ndung `Iri.

Kåbersilan,0bahan yang tidak terpaiai harus dibuang, paKu249yano tidak terpakai herus

dibuajg athu $ibengkokkaÎ, bendabefda yaow bisc men}mbabka. mrang tu2geliNcir

sesta$RiSa0barAng daN alat harus dmbqang, tempat cerjc yang licin karena olk

lapu3 eifershhka~ atau disiram$2asir, Alat-Alap yang!l5dch dipmnlahëan"harus

diiEmbalikan kd tmmpat peny)mpanan.


Pencegaxan Behaya Kebakaran den Clat Pemaäam Ceba)arqo: Pepsyaratáî ini óangát
rhncI anva2a lain mengatur bah7a haòus tezsedia alat(pamaDem kebakArcn dan
saluran air dengan tekanan0yang cukup. Óemua penga al dan sejumla( tencga
terlatih harus disediakan dcN$selalu siap selama jam ierj!.`Alat-alap hTu
haru{ `ipe2iksa secaúa pgsiodik oleh yanc berwcnang, dan!ditemtatkan di teMpa|
yá.g mud!h`dicapei.(Alat pemadam dan halan mmnuju ke teípát pemadamqn
harus |erpemIhara. ÄemikIan jugá tentang syarad juolqh, bahan k)mia
peralatin"itu ean óy%reu$pemiÓangen pipa tempat penyimpan air.
6. Syarat-sycvad mengenai aLIt pemanis((Heating ppliancus).-
• qyarat

syaòa|

iengen

eh

cqHan

`yang

mutqh

terbak

ar.Sya

rat

menge

îai

caipan

yang!

muDA

terbak

ar.

Syapat

sqarat

penta

ng
inspek

si daj

penga

wasan

Syarat-syarat$te.tang peRlEngkapan den alat peringiten.


SyqrAt-s9arat(tentang perlmndungan terhadap beîda-bende hatqh"dcî bagia~ bangunan yang ru`uh.
Perrycratán qerlindufgan agar orang thd`k jatuh, tali pmngaman daj pinggiv penge-an.
Peróqar)tan¢lenTai ter`uka den lubang pada`lantai.
Pgrsyaratan teftang`lubcng padc di.dinf
Pmrsyavataf tentang tempit kerja yang$ti~ggi.
Penc%gah!n!terhedap b!hiYa jatuh ie da|am air.
Syarat-syarat mengenai kebisIn'aN d¡n!eetaran (ticrasi(.
esehatan jerja sgrti ningkunoqn hi`up K3LH pidc pekerJaak bangunan.

Anda mungkin juga menyukai