Anda di halaman 1dari 22

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3)

DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI


KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Mario Lestari Alena Latief Menteng, SKM


Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
Siapa sih yang
mau celaka?

Tetapi resiko kecelakaan bisa terjadi kapan saja


dan dimana saja termasuk di lingkungan tempat
kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yg sering


disingkat K3 adalah salah satu peraturan
pemerintah yang menjamin keselamatan dan
kesehatan kita dalam bekerja.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012
TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya


disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012
TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di


perusahaannya.
2. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku bagi perusahaan:
 mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
 mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
We Create
TUJUAN Professional
PENERAPAN K3 DI
TEMPAT KERJA
Presentation Designed
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh
3. Menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
KESELAMATAN
KERJA

Merupakan semua upaya dan langkah langkah


untuk mencegah terjadinya suatu kejadian
seperti kecelakaan kerja , penyakit yang terjadi
akibat kejadian di tempat kerja, kebakaran,
pencemaran lingkungan dan lain sebagainya
yang menyangkut kejadian di tempat kerja.
Tidak hanya untuk memberikan perlindungan terhadap
tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja
agar terjamin keselamatannya, tetapi juga untuk
mengendalikan resiko terhadap peralatan, aset, dan
sumber produksi sehingga dapat digunakan secara aman
dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.

TUJUAN KESELAMATAN KERJA


SYARAT SYARAT KESELAMATAN
KERJA UU NOMOR 1 TAHUN 1970
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
 Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang membahayakan
 Memberi alat-alat pelindungan diri pada pekerja
 Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
 Mencegah atau mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan udara, cuaca, sinar radiasi, kebisingan dan
getaran
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis, keracunan, infeksi, dan penularan
PERUSAHAAN DI WAJIBKAN
MENERAPKAN UU NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

1. Secara tertulis menempatkan semua syarat Tata tertib, Standar operasional


keselamatan kerja (UU & semua peraturan prosedur, Prosedur kerja, Intruksi
kerja
pelaksanaan yg berlaku)
2. Memasang gambar keselamatan kerja yang
Poster, rambu rambu, lampu
diwajibkan   dan semua bahan pembinaan.
peringatan
3. Menyediakan secara cuma‐cuma semua perlindungan
diri yang diwajibkan pada   tenaga   kerja dan
menyediakan bagi setiap  orang lain yang memasuki Alat pelindung diri
tempat kerja
Prosedur kerja, Intruksi kerja
POSTER, RAMBU RAMBU
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
PENGERTIAN
KESEHATAN
KERJA PERATURAN PEMERINTAH
2019
NOMOR 88 TAHUN
KECELAKAAN
KERJA
Kesehatan Kerja adalah upaya yang
ditujukan untuk melindungi setiap orang
yang berada di Tempat Kerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan • PENYAKIT
serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari AKIBAT KERJA
pekerjaan.
1. Menjaga serta meningkatkan kesehatan masyarakat
pekerja di segala jenis lapangan pekerjaan baik dalam
hal fisik maupun mental, serta kesejahteraan sosial.
2. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada
masyarakat pekerja akibat keadaan atau kondisi di
lingkungan kerjanya, misalnya kecelakaan akibat kerja.
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja ketika
melaksanakan pekerjaan dan kemungkinan terjadinya
bahaya karena faktor yang membahayakan kesehatan di
tempat kerja.
4. Menempatkan pekerja di suatu lingkungan pekerjaan
berdasarkan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya
tujuan kesehatan kerja serta keterampilannya.
JENIS JENIS KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA KERJA
  1. Terjatuh atau terpeleset
adalah suatu kejadian yang tidak 2. Cedera otot (membawa beban cukup berat)
diduga semula dan tidak
dikehendaki, yang mengacaukan 3. Tertimpa objek
proses yang telah diatur dari 4. Cedera karena gerakan repetitif (ketegangan
suatu aktivitas dan dapat otot yang terus menerus misalnya bekerja di
menimbulkan kerugian baik depan komputer)
korban manusia maupun harta
benda. 5. Luka gores
6. Menghirup gas beracun
7. Terpapar suara bising
• PENYAKIT AKIBAT KERJA

Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang


disebabkan oleh pekerjaan dan atau lingkungan
kerja.

Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.


2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
4. Penyedian Sarana dan Prasarana serta perbaikan
tempat kerja yang lebih aman, sehat dan ergonomis
PENERAPAN K3 DITEMPAT
KERJA

PENGUSAHA PEKERJA PEMERINTAH

TANGGUNG PARTISIPASI PEMBINAAN


JAWAB
PENERAPAN K3 TANGGUNG
DITEMPAT KERJA JAWAB
PERUSAHAAN

 Adanya APD di tempat kerja


 Adanya buku pentunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya
 Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab
 Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat-
syarat lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu,
kotoran,asap rokok, uap gas,radiasi, getaran mesin dan
peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu
penerangan memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang.
 Adanya penunjang Kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja
 Adanya Pendidikan dan pelatihan tentang kesadaran K3
PENERAPAN K3 DITEMPAT PARTISIPASI
KERJA PEKERJA

 Didorong untuk berpartisipasi memberi masukan, dan


melaporkan masalah K3.
 Didorong untuk berani melaporkan jika ada kejadian nyaris
cedera, potensi bahaya, kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat
Kerja (PAK) tanpa merasa takut dan diancam
 Bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur, intruksi
kerja yang ditetapkan perusahaan
 Meningkatkan kemampuan mengenali tanda dan rambu K3
PENERAPAN K3 DITEMPAT PEMBINAAN
KERJA DAN
PENGAWASAN

 Pemantapan peraturan perudang undangan, Standar dan


Pedoman K3
 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang
keselamtan dan kesehatan kerja
 Sosialisasi pelaksanaan norma K3
 Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan K3
KESIMPULAN

Program K3 merupakan kunci dari Program K3 berisi unsur-unsur dirancang untuk mencegah dan

implementasi untuk menciptakan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
Program K3 dibuat untuk melindungi pekerja dan aset
lingkungan kerja yang aman dan
perusahaan agar terhindar dari bahaya kecelakaan dan/atau
sehat.
PAK.
Program K3 ini bisa kompleks,
Selain itu, program K3 juga dibentuk untuk menciptakan
bisa pula sangat sederhana
suasana kerja yang mendukung ─sehat dan aman─ sehingga
tergantung pada situasi, kondisi, pekerja merasa nyaman dan diharapkan dapat bekerja lebih
dan kebijakan masing-masing produkt
perusahaan atau organisasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai