Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan
kerja/penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas
kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam Pasal 86 dan Pasal 87 UU
Ketenagakerjaan, dan upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang dimaksud dalam Pasal 86
ayat (2) UU Ketenagakerjaan memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi
ditempat kerja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja mapun keluarga pekerja.
Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang memandang
sebelah mata pada program ini.
Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan kerja, berupa pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesehatan dan keselamatan kerja ?
2. Apa tujuan kesehatan dan keselamatan kerja ?
3. Apa pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan dan keselamatan kerja ?
2. Untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja ?
3. Untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Notoatmodjo menyatakan bahwa kesehatan kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan
masyarakat di dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang
menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerja dan masyarakat sekitar
perusahaan tersebut. Ciri pokoknya adalah preventif (pencegahan penyakit) dan promotif
(peningkatan kesehatan). Oleh sebab itu, dalam kesehatan kerja pedomannya ialah: “penyakit
dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah”. Dari aspek ekonomi, penyelenggaraan kesehatan
kerja bagi suatu perusahaan adalah sangat menguntungkan karena tujuan akhir dari kesehatan
kerja ialah meningkatkan produktivitas seoptimal mungkin.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan kerja, dan lingkungannya, serta cara
melakukan pekerjaan.
Menurut Iman Soepomo, keselamatan kerja adalah aturan yang bertujuan
menjaga keamanan tenaga kerja atas bahaya kecelakaan dalam menjalankan pekerjaan
di tempat kerja yang menggunakan alat atau mesin, dan/atau bahan pengolah
berbahaya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya
dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan
makmur.
Pengertian K3 Menurut Keilmuan :Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan
tamu) di tempat kerja.

2
B. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua
lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun
kesehatan sosial.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan
bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya. Kesehatan kerja mempengaruhi
manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara
fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan
lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun
perubahan dari kesehatan seseorang.

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki 3 (tiga) tujuan dalam


pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja. 3 (tiga) tujuan utama penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tersebut antara lain :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
K3 merupakan bentuk perlindungan bagi kesehatan dan keselamatan kerja tenaga
kerja, serta bagi sumber-sumber produksi perusahaan. Bila dijabarkan secara lebih
konkret, tujuan K3 sebagaimana dikutip dari buku Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial, dan psikologis.

3
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas
kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Dalam mewujudkan K3, perusahaan atau pemberi kerja perlu mengikuti sejumlah
prinsip berikut:
1. Menyediakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja.
2. Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya.
3. Menyediakan peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab.
4. Menyediakan tempat kerja yang aman sesuai standar syarat-syarat lingkungan kerja
(SSLK). Contohnya, tempat kerja steril dari debu kotoran, asap rokok, uap gas,
radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan; aman dari arus listrik; memiliki
penerangan yang memadai; memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang seimbang;
dan memiliki peraturan kerja atau aturan perilaku di tempat kerja.
5. Menyediakan penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja.
6. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap di tempat kerja.
7. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

C. Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pada dasarnya pada setiap pekerjaan selalu ada bahaya yang mengancam
manusia, makhluk hidup lainnya, aset-aset di sekitar. Kerugian / risiko yang diakibatkan
bervariasi dari yang sangat kecil sampai kepada yang terbesar dan kematian.
Kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja
dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan
yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau
kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi

4
kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan
bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur
penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995).
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi moral, legalitas, dan
finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan
orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3
(keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan
perawatan kesehatan dan cuti sakit.
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan
kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti
apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Sunyoto (2012:242) ada tiga alasan pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja:
1. Berdasarkan Perikemanusiaan
Pertama-tama para manajer mengadakan pencegahan kecelakaan atas dasar
perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka melakukan demikian untuk
mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit, dan pekerja yang menderita luka serta
keluarganya sering diberi penjelasan mengenai akibat kecelakaan.
2. Berdasarkan undang-undang
Karena pada saat ini di Amerika terdapat undang-undang federal, undang-undang
negara bagian dan undang-undang kota praja tentang keselamatan dan kesehatan
kerja dan bagi mereka yang melanggar dijatuhkan denda.
3. Ekonomis
Yaitu agar perusahaan menjadi sadar akan keselamatan kerja karena biaya
kecelakaan dapat berjumlah sangat besar bagi perusahaan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan
sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi berjalan teratur dan sesuai
rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak merugikan semua pihak. Setiap
tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.
Kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat melakukan pekerjaan.
Menurut WHO/ILO (1995), kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan
derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan; dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan
kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan
penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau
jabatannya.

B. Saran
Dalam pelaksanaan Kesehatan dan keselamatan kerja kita perlu diperhatikan
semua aspek baik yang ada di dalam ataupun di luar ruangan, kita perlu
memperhatikan konstruksi gedung, perlengkapannya dan juga cara operasionalnya
terhadap bahaya kebakaran, jaringan elektrik dan komunikasi, kualitas udara, kualitas
pencahayaan, kebisingan, tata ruang dan alat, hygiene dan sanitasi, psikososial,
pemeliharaan maupun aspek lain mengenai penggunaan komputer. Hal diatas untuk
meningkatkan dari segi kesehatan dan segi keselamatan pekerja dalam melakukan
pekerjaan di tempat kerjanya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan ataupun
perbandingan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan K3 khususnya di perkantoran.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja

http://www.safetyshoe.com/tag/pengertian-kesehatan-kerja

http://prasko17.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-tujuan-kesehatan-kerja.html

http://agil-asshofie.blogspot.com/2016/04/alasan-pentingnya-keselamatan-dan.html

https://damkar.bandaacehkota.go.id/2020/07/13/keselamatan-kerja/
https://pfimegalife.co.id/literasi-keuangan/pengertian-dan-tujuan-keselamatan-kerja

Anda mungkin juga menyukai