MATA KULIAH
Materi :
a. Pengertian keselamatan kerja
b. Undang-undang keselamatan kerja
c. Macam-macam keselamatan kerja
d. Prosedur keselamatan kerja
A. Pengertian Umum
Safe menurut kamus terjemahan bahasa Indonesia adalah aman, atau
kebebasan daripada bahaya atau kecelakaan. Dalam hubungannya dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebenarnya Safety adalah : (1) Suatu usaha
untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan, (2) Memberikan
suasana kerja atau lingkungan yang aman, sehingga dapat dicapai hasil yang
menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya.
Adanya keselamatan kerja diperuntukkan pada semua elemen pekerja,
baik yang bekerja di kantor, bengkel, pertambangan, dan di segala sektor
pekerjaan dan profesi. Secara tidak langsung, jika keselamatan kerja tidak
diperhatikan tidak hanya pekerja, alat dan bahan yang digunakan selama
melakukan pekerjaan. keselamatan kerja menjadi fokus utama yang harus di
perhatikan oleh semua pekerja dan managemen atau pimpinan pada sebuah
unit usaha.
Beberapa hal yang menunjang diberlakukannya Safety di perusahaan -
perusahaan pada umumnya :
1. Undang-undang no. 01 Tahun 1970
a. Tenaga Kerja ditempat kerja harus sehat dan selamat
b. Proses Produksi harus aman dan efisien
c. Pengusaha menyediakan tempat dan lingkungan kerja yang aman
2. Undang-undang no. 23 Tahun 1992
a. Kesehatan Kerja diwujudkan guna mencapai produktivitas
b. Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit
dan menyediakan syarat kerja
c. Setiap pekerja harus bekerja dengan sehat dan tidak bahaya
3. SK MENTAMBEN NO. 555. K / 26 / M.PE / 1995
Surat keputusan ini bertujuan untuk memberikan arahan akan proses yang
aman terutama pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan pada
Pertambangan Umum.
B. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Kesehatan Kerja
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi
fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau
gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Paradigma baru dalam
aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan
sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan
atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih
ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit
serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Status kesehatan seseorang ditentukan oleh empat faktor yakni : (1)
Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik /
anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme)
dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan), (2) Perilaku yang
meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku, (3) Pelayanan kesehatan:
promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, (3)
Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia. “pekerjaan
mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya
pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan
pekerja bila dikelola dengan baik. Demikian pula status kesehatan pekerja
sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat
memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan
dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.
Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental
maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum. Konsep kesehatan kerja
dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada
sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan
untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at
work).
2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari
hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau
peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia,
merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Pengertian Hampir
Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada
juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”,
adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan
keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap
manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
3. Faktor Risiko di Tempat Kerja
Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan
kerja, seperti disebutkan diatas, dalam melakukan pekerjaan perlu
dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta resiko yang bisa terjadi
akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta
lingkungan disamping faktor manusianya. Istilah hazard atau potensi
bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan
cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh
tenaga kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi
manifest, sering disebut resiko. Baik “hazard” maupun “resiko” tidak
selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan
dengan baik. Di tempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja
sangat dipengaruhi oleh:
a) Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya
penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu
diperhatikan
b) Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan,
keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan
sebagainya.
c) Lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik,
kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial.
e. Praktek mengangkat
Banyak kecelakaan dan cidera di bengkel disebabkan oleh cara
mengangkat yang tidak tepat. Proses pengangkatan tidak serta merta hanya
mengandalkan fisik, tetapi strategi yang digunakan harus diperhatikan agar
dalam proses pengangkatan tubuh dan tenaga tidak terkuras secara
berlebihan. Berikut ini petunjuk bagaimana mengangkat beban yang tepat :
1. Jangan pernah anda berusaha mengangkat di luar kekuatan anda. Anda
tentu mengetahui seberapa berat beban yang dapat anda angkat.
Mintalah bantuan teman bila perlu.
2. Berjongkoklah selalu saat hendak memegang beban meskipun
terkadang sulit dilakukan karena posisi dan bentuk beban.
3. Dapatkan pijakan yang mantap pada kaki anda. Cari permukaan yang
tidak licin yang cukup kuat untuk menahan beban anda dan beban
yang anda akan angkat.
4. Cengkeram atau genggam beban dengan kuat. Jika tangan anda atau
permukaan beban licin, lap terlebih dahulu dan tempatkan jari-jari
anda di bagan bawah beban di bagian yang memungkinkan. Gunakan
sarung tangan saat mengangkat untuk menghindari tangan anda dari
permukaan yang kasar atau tepian yang tajam.
5. Usahakan agar lengan anda tetap lurus dan punggung anda setegak
mungkin.
6. Angkatlah perlahan-lahan. Hindari mengangkat dengan cepat dan
menyentak hingga menyebabkan regangan yang tiba-tiba pada otot
anda.
7. Hindari gerakan memuntir saat memindahkan beban dari satu tempat
ke tempat lain, tukar posisi kaki anda agar anda dapat mengangkat,
menarik, ata menekan ke atas dan ke bawah.
8. Mengangkat pada posisi berdiri, angkat beban dengan otot kaki yang
kuat. Hal ini akan mengurangi regangan pada punggung anda.
9. Saat anda siap untuk meletakkan beban, lakukan dengan menekuk lutut
anda. Letakkan salah satu sudut terlebih dahulu, dan kemudian geser
tangan anda agar tidak terjepit.
a. Metode pembersihan
Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk
menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting
lampu. Hal ini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat menimbulkan
ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau
mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat
menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa
hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat mengakibatkan
kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat dengan alat
untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara
dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang
menimbulkan debu. Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat
pembersih dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk
digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak
diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah
dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai. Tempat
penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya
(limbah) dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/ dianjurkan.
b. Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak
cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa
instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan
material. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem
penyimpanan barang:
1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang
terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada
ketinggian yang sesuai.