Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Abstrak
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di antara pemerintah dan bisnis sejak
lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena terkait erat dengan kinerja
karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin banyak fasilitas
keselamatan kerja, semakin sedikit kemungkinan kecelakaan kerja. Selain
keselamatan kerja, kesehatan kerja juga merupakan faktor yang penting.
Kesehatan kerja yang menunjuk pada bebas dari gangguan fisik maupun mental
yang dapat berasal dari lingkungan kerja. Perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya
dengan membuat aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang
dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan.
Abstrack
Occupational safety has been a concern among governments and businesses for
a long time. The safety factor is important because it is closely related to employee
performance and in turn to company performance. The more work safety
facilities, the less chance of work accidents. In addition to occupational safety,
occupational health is also an important factor. Occupational health which refers
to being free from physical and mental disorders that can come from the work
environment. A good company is a company that really takes care of the safety
and health of its employees by making rules regarding occupational safety and
health that are implemented by all employees and company leaders.
Pendahuluan
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah Library Research
(kajian pustaka) dimana kami mengambil data informasi dengan memanfaatkan
literatur yang ada seperti dari buku, jurnal dan dari berbagai sumber lainnya yang
sebanding dan berkaitan dengan judul artikel ini. Keselamatan dan kesehatan
kerja dalam suatu perkantoran sangat berpengaruh terhadap produktivitas kinerja
karyawan.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu emikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja. Keselamtan dan kesehatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja di perusahaan yang bersangkutan.1
Keselamatan kerja dalam pasal 3 ayat (1) dan pasal 9 ayat (3), yang
berbunyi: “Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk:
1
Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber daya Manusia. ( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), h.
163.
2
Suma’mur. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan, ( Jakarta: CV Haji, 2001). h. 104.
3
PJ. Simajuntak. Manajemen Kesehatan Kerja, ( Jakarta: Himpunan Pembina SDM, 1994). h.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledak.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebekaranatau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
8. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
9. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan
proses kerjanya.
10. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya bertambah tinggi.
Penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dibagi dalam dua
kelompok:4
b.Lingkungan
c.Proses
d.Sifat pekerjaan
e.Cara kerja
4
Mujianti Ni Wayani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2011).h .209
ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab akibat suatu
kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
5
Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber daya Manusia. ( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), h.
165.
2. Pengguanaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik pengaturan
penerangan.6
D. Aturan keselamatan dan kesehatan kerja
6
Ibid…h. 170.
6. Memastikan fasilitas ventilasi, suhu, penerangan, toilet, cuci dan istirahat
memenuhi standar kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan sesuai
ketentuan lembaga yang berwenang
7. Menyediakan pakaian pelindung, jika diperlukan, dan tanda peringatan
yang memadai7
7
G, Dessler. Human Resource management, Person. (2017). h. 515.
E. Implementasi Keselamatan dan kesehatan kerja.
8
Wirawan, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015). h
9
Indah P.Hartatik. Buku Praktis Mengembangkan SDM. (Yogyakarta: Laksana, 2014). h.
10
H.W. Henrich, Indrustrial Accident Prevention: A Scientific Approach (4 th ED), (New york: Mc
Grawhill, 1959). h. 14-15.
Dalam konteks keselamatan dan kesehatan kerja disebut sebagai free from
incident, dimana insiden sendiri mengandung pengertian unintended atau unwated
event. Pengertian ini sudah sesuai dengan makna islam yaitu kedamaian atau
keselamatan, baik secara dunia maupun akhirat.
َّْللا يُحِ بْ ْال ُم ْح ِسنِيْن َّْ ل ت ُ ْلقُ ْوا بِا َ ْي ِد ْي ُك ْْم اِلَى الت َّ ْهلُ َك ِْةْۛ َواَ ْح ِسنُ ْواْۛ ا
َْٰ ِن ْ َ ّللا َو
ِْٰ لِْ سبِ ْي ْْ َِوا َ ْن ِفقُ ْوا ف
َ ي
Dalam surat Al Baqarah ayat 195 ini, dijelaskan tentang firman Allah
SWT yang menyatakan bahwa orang-orang yang tidak menjaga kesehatan adalah
kelompok orang yang menjatukan diri sendiri kepada kemusnahan. Hal tersebut
terjadi karena meraka tidak merawat nikmat sehat yang
diberikan oleh Allah SWT.
KESIMPULAN
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu emikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja. Keselamtan dan kesehatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA