Amatilah gambar di atas!! Gambar di atas adalah gambar contoh prosedur keselamatan kerja
Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu tujuan adanya regulasi sarana dan prasarana adalah
menciptakan keselamatan, keamanan, kesehatan dan kenyamanan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja
pegawai mutlak harus diperhatikan guna memberikan perlindungan bagi pegawai untuk tepat sehat dan
selamat serta terhindari dari kecelakaan.
Dalam melaksanakan kerja sehari-hari pegawai kantor akan berhadapan dengan berbagai resiko
atau bahaya ditemapt kerjanya. Resiko tersebut mulai dari resiko ringan hingga berat sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Padahal setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan. Oleh sebab itu, suatu kantor perlu merancang prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja guna melindungi pekerjaannya. Dengan meningkatnya keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan
mampu menekan kemungkinan risiko kecelakaan serta penyakit yang timbul akibat hubungn kerja
serendah mungkin, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi.
Tujuan Pembelajaran
Petunjuk
1. Pelajari materi dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menjelaskan K3 Perkantoran.
2. Pelajari materi dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tentang membandingkan berbagai regulasi
mengenai sarana dan prasarana kantor.
Materi
b. Sumiyati (2010)
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang menimpa manusia disebabkan oleh factor
produksi mesin, bahan baku, tenaga kerja, lingkungan, dan factor-
c. OHSAS 18001 (2007)
Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat
menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari keparahannya), kejadian kematian
atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian.
6. Kualitas udara
Kualitas udara yang baik dapat meminimalisir para pekerja terkena penyakit. Cara untuk
menjaga kualitas udara di dalam kantor tetap terjaga adalah sebagai berikut.
a. Mengontrol temperature ruang dengan memasang thermometer.
b. Mengontrol polusi
c. Memasang “exhaust fan” (perlindungan terhadap kelembaban udara)
d. Memasang stiker, poster “dilarang merokok”
e. Memperhatikan system ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang , seperti lokasi
udara masuk, ekstrasi udara, filtrasi, pemebersihan dan pemeliharaan secara berkala filter
AC minimal setahun sekali, mengontrol mikrobiologi serta pendistribusian udara untuk
pencegahan penyakit “Legionairre Diases”.
f. Mengontrol udara di dalam dan di luar kota.
7. Higienitas dan sanitasi
Toilet dan kantin harus selalu terjaga kebersihannya agar tidak menyebabkan timbulnya
penyakit bagi para pekerja. Selain kebersihan juga diperlukan sanitasi yang baik.
8. Psikososial
Risiko bahaya kategori D menjelaskan tentang macam-macam bahaya yang berasal dari
dalam diri pribadi pekerja dan psikologisnya.
9. Pemeliharaan
Pelaksanaan K3 diperkantoran harsu dipelihara agar sesuai dengan kondisi-kondisi yang
cepat berubah-berubah.
10. K3 perkantoran penggunaan computer
Bagi perkantoran yang menggunakan computer, harus memperhatikan beberapa aspek
berikut ini.
Bagi perkantoran yang menggunakan computer, harus memperhatikan beberapa aspek
berikut ini.
a. Mempergunakan computer secara sehat, benar, dan nyaman.
b. Memanfaatkan sepuluh jari.
c. Mengistirahatkan mata.
d. Mengistirahatkan tubuh.
e. Melakukan peregangan.
f. Memperhatikan sudut lampu.
g. Menghindari cahaya yang menyilaukan.
h. Memperhatikan sudut pandang dan jarak pandang.
i. Kursi yang ergonomis.
j. Jarak meja dan paha.
k. Senam waktu istirahat.
F. Ergonomi Perkantoran
1. Pengertian Ergonomi
Ergonomic berasal dari dua kata, yaitu ergo yang berarti gerak dan nomos yang berarti
alamiah. Dari dua kata tersebut ergonomic berarti gerakan yang efektif, efesien, nyaman,
aman, dan tidak menimbulkan kelelahan kecelakaan sesuai dengan kemampuan tubuh,
nanum mendapatkan hasil kerja yang optimal.
Menurut The International Ergonomic Assosiation (IEA) dalam buku IT Ergonomics
(Sulianta, 2010), menjelaskan bahwa ergonomic memiliki pengertian bahwa ergonomic
merupakan interaksi kompleks antara aspek pekerjaan yang meliputi peralatan kerja, tata cara
kerja, proses atau system kerja dan lingkungan kerja dengan kondisi fisik, fisiologis dan
psikis manusia karyawan untuk menyesuaikan aspek pekerjaan dengan kondisi karyawan
dapat bekerja aman, nyaman, efesien dan lebih produktif.
2. Manfaat Ergonomi
Banyak manfaat yang didapatkan dengan menerapkan ergonomic secara optimal. Berikut ini
beberapa manfaat yang didapatkan jika menerapkan ergonomic secara optimal.
a. Meningkatkan unjuk kerja
b. Meningkatkan efesiensi
c. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia
d. Meminimalisasi kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia
e. Meningkatkan kenyamanan karyawan saat bekerja
f. Meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja