Lantas apakah pengertian keselamatan dan kesehatan kerja? Berikut beberapa pendapat
mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja:
pengertian keselamatan dan kesehatan kerja
a. Farida, dkk (2009)
Keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai segala upaya atau pemikiran
yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah setiap tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya
dan budayanya, untuk meningkatkan kesejahteraan menuju cita-cita bangsa Indonesia,
yaitu masyarakat adil dan makmur. Lebih lanjut dijelaskan bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja adalah aturan-aturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja yang ditujukan untuk mencegah dan melindungi tenaga kerja dari resiko kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.
b. Sumaryati (2010)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah menciptakan suasana dan lingkungan kerja
yang menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan, agar tugas dan pekerjaan
karyawan di wilayah kerja perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
c. Anoraga (2005)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja.
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perkantoran sendiri dapat merujuk dari
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Stand -
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran, yang berbunyi "Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan karyawan melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja".
2. Kategori B
Risiko dan bahaya yang termasuk dalam kategori B adalah potensi bahaya yang
menimbulkan -isiko langsung pada keselamatan. Berikut bahaya dan risiko yang dapat
dikelompokkan dalam kategori B.
a. Keselamatan listrik
Listrik adalah energi yang digunakan oleh semua perusahaan untuk menghidupkan
lampu atau deralatan-peralatan elektronik lainnya. Listrik harus dialirkan ke
peralatan atau lampu dengan aman, misalnya penggunaan kabel yang telah dilapisi
dengan bahan yang berperan sebagai isolator. Potensi bahaya listrik meliputi
bahaya kejut listrik, panas yang ditimbulkan oleh energi listrik, medan listrik.
Kecelakaan listrik sendiri dapat disebabkan oleh kombinasi tiga faktor, yaitu :
peralatan/instalasi yang tidak aman, tempat kerja berada di lingkungan yang tidak
aman, dan praktik kerja yang tidak aman.
b. Kebakaran
Potensi bahaya kebakaran bersumber dari nyala api dan pemanasan. Kebakaran
merupakan kejadian yang dapat menimbulkan kerugian pada jiwa, peralatan produksi,
proses produksi dan pencemaran lirigkungan kerja. Potensi kebakaran dapat terjadi di
mana saja, maka dari itu diperlukan tindakan pengendalian meliputi penyimpanan
yang aman dari sumber panas, dan dilengkapi sarana proteksi kebakaran. Pencegahan
kebakaran dapat dilakukan dengan:
1) Pengendalian setiap bentuk energi.
2) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi.
3) Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas.
4) Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
5) Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala.
6) Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran.
3. Kategori C
Risiko terhadap kesejahteraan dan kesehatan sehari-hari dikategorikan dalam kategori C
adalah risikio yang disebabkan karena diabaikannya fasilitas di tempat kerja yang memadai
seperti air minum yang bersih, toilet, sabun dan air untuk mencuci dan tempat untuk makan
dan istirahat. Apabila tempat kerja tidak memiliki fasilitas tersebut maka produktivitas dapat
memburuk, begitu pun semangat dan kenyamanan pekerja.
a. Air Minum
Air minum sangat dibutuhkan bagi pekerja untuk mengganti cairan tubuh yang hilang
karena bekerja. Kemudahan untuk mendapatkan air minum penting untuk semua jenis
pekerjaan. Karena kekurangan air minum dapat menyebabkan dehidrasi pada pekerja
yang mengakibatan gangguan kesehatan seperti kram, lelah, pingsan, bahkan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang.
b. Toilet dan Fasilitas Mencuci
Toilet dan fasilitas .mencuci harus disediakan di tempat kerja. Sebuah tempat kerja yang
memiliki banyak karyawan membutuhkan toilet lebih dari satu dan terpisah bagi laki-laki
dan wanita. Fasilitas seharusnya ditempatkan di bagian yang tidak membuat orang
berjalan jauh, tidak menunggu lama, dan tidak berhubungan langsung dengan tempat
kerja. Toilet adalah tempat yang berisiko menularkan penyakit menular. Oleh karena itu
toilet harus selalu terjaga kebersihannya, memiliki penerangan dan ventilasi udara yang
cukup.
c. Ruang Makan atau Kantin
Tersedianya ruang makan atau kantin di tempat kerja akan menunjang gizi kerja
sehingga kapasitas kerja juga akan tercapai. Ruang makan atau kantin harus terletak
jauh dari ruang kerja, hal ini untuk menghindari kontak dengan kotoran, debu, dan zat
berbahaya yang ada selama proses kerja. Penyediaan makanan di kantin juga harus
dijaga kebersihannya sehingga tidak menyebabkan timbulnya penyakit.
d. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dan Pelayanan Kesehatan di Tempat
Kerja
Di semua tempat kerja terdapat sumber bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan dan timbulnya penyakit. Sebenarnya para pekerja telah mengetahui bahwa
sumber bahaya tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan timbulnya
penyakit, namun mereka tidak mengetahui cara untuk mencegahnya. Oleh karena itu
dibutuhkanlah pelayanan P3K untuk menangani kecelakaan yang sering terjadi di
tempat kerja, Fasilitas P3K di tempat kerja terdiri dari ruang P3K, kotak P3K dan isinya,
alat evakuasi dan alat transportasi, alat pelindung diri dan atau peralatan khusus di
tempat kerja yang memiliki bahaya potensi bahaya yang sifatnya khusus, serta petugas
P3K.
e. Fasilitas Tambahan untuk Kesehatan Tenaga Kerja
Fasilitas tambahan untuk kesehatan tenaga kerja adalah sebagai berikut.
1) Pakaian kerja, pakaian kerja yang diberikan harus sesuai dengan jenis pekerjaannya
seperti pertambangan dan mereka yang bekerja di suhu yang ekstrem. Pakaian-
pakaian tersebut haruslah sesuai dengan standar nasional dan standar internasional
serta sopan.
2) Fasilitas rekreasi dan ruang istirahat, sangat dibutuhkan oleh para pekerja agar
pikiran jernih dan fokus dalam menyelesaikan pekerjaan.
3) Transportasi ke dan dari tempat kerja, bagi pekerja la.ki-laki dan wanita berisiko jika
harus menunggu transportasi di tempat dan waktu yang tidak aman. Hal ini harus
diwaspadai oleh pihak manajemen. Apabila transportasi publik tidak dapat
diandalkan maka ada baiknya pihak manajemen menyediakan transportasi.
4. Kategori D
Bahaya dan risiko yang dikategorikan dalam kategori D adalah risiko dan bahaya yang
mengancam keselamatan fisik dan termasuk melindungi kesejahteraan diri, martabat dan
mental pekerja. Contohnya pelecehan, narkoba, dan lain-lain. Apabila perusahaan ingin
memaksimalkan produktifitas maka perlu menciptakan tempat kerja di mana pekerja merasa
aman dan dihormati.
Hal – Hal Berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran
Pada subbab sebelumnya, kamu telah mempelajari macam-macam risiko serta bahaya yang
mengancam pekerja. Risiko dan bahaya tersebut harus segera diatasi dengan penerapan K3
Perkantoran. Dalam tugas a khir Maintaining Safety Office Program at She Division PT Toyota
Motor maunfacturing Indonesia Sunter 1 Plant Jakarta Utara (Mustika, 2011), disebutkan hal-
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan K3 perkantoran terdiri dari 10 hal, yaitu konstruksi
gedung, jaringan listrik dan komunikasi, kualitas pencahayaan, kualitas udara, kebisingan, tats
ruang dan alat, higienitas dan sanitasi, psikososial, pemeliharaan, dan penggunaan komputer.
1. Konstruksi Gedung
Hal yang perlu diperhatikan saat membuat konstruksi gedung yakni:
a. Desain arsitektur yang memperhatikan aspek K3.
b. Menggunakan material-material yang aman bagi pekerja.
c. Dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya, misalnya penggunaan warna yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
a. Tanda khusus dengan pewarnaan kontras atau kode khusus untuk objek penting
seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat, peta petunjuk
pada setiap ruangan atau unit kerja atau tempat yang strategis, misalnya dekat lift dan
lain-lain lampu darurat menuju exit door.