LANDASAN TEORI
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat, sehat
dan sumber produksi dapat dipakai atau dioperasikan secara aman dan efisien.
kesehatan kerja telah banyak diketahui sebagai salah satu persyaratan dalam
melaksanakan tugas, dan suatu bentuk faktor hak asasi manusia. Dipandang dari
12
2.1.1. Keselamatan kerja
melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus
pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan. (Buntarto,
2015).
usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
jasmani rohani maupun sosial dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap
yang disebabkan oleh kondisi pekerja, melindungi pekerja dari faktor resiko
13
Tiga alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan
3. Pertimbangan ekonomi
Kewajiaban
Peraturan
Perundangan
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak baik pihak perusahaan
nyaman. Pekerja dikatatakan aman jika apapun yang dilakukan pekerja tersebut,
resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaaan dikatakan nyaman jika
merupakan satu upaya perlindungan yang di ajukan kepada semua potensi yang
dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan agar tenaga kerja dan orang lain
14
yang ada di tempat kerja selalu ada dalam keadaan keselamat dan sehat serta sumber
adalah bagian dari sistem manjemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
seefektif mungkin.
terhadap pegawai.
15
g. Setiap pegawai akan merasa aman dan terlindungi dalam melakukan
pekerjaan.
produktivitas nasional.
yang kuat. Ada banyak dasar hukum yang sering menjadi acuan mengenai
sehat dan selamat sehingga dapat hidup dengan layak sesuai martabat
manusia.
16
tentang kecelakaan, kewajiban dan hak tenaga kerja, kewajiban
dan pasal 87. Pasal 86 ayat 1 : Setiap Pekerja / Buruh mempunyai Hak
berikut:
17
1. Work Life Safe
2. Property Safe
Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien upaya
lain-lain.
3. Environmental Safe
kerja, termasuk termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yang terjadi didalam perjalanan ke dan dari tempat kerja. Secara
umum, terjadinya kecelakaan disebabkan oleh faktor fisik dan manusia. Faktor
tiga faktor yaitu faktor manusia, pekerjaan dan faktor lingkungan ditempat kerja.
1. Faktor Manusia
18
kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja
3. Faktor pekerjaan
a. Giliran kerja (shift), giliran kerja adalah pembagian kerja dalam waktu
24jam. Terdapat dua masalah utama pada pekerja yang bekerja secara
sistem shift .
kecelakaan kerja, baik dari aspek penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja,
dan lain-lain.
b. Faktor kimia, yaitu berupa gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan
19
c. Faktor biologi, baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-
tumbuhan.
kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan 12 hal berikut, yakni peraturan
dipatuhi dan dilakukan dengan benar dan berurutan sesuai intruksi yang
20
tercantum dalam SOP, perlakuan yang tidak benar dapat menyebabkan
produksi yang ada. Dengan mengukur tingkat resiko bahaya yang terjadi,
Tenaga kerja adalah sumber daya utama dalam proses produksi yang
Banyak sekali faktor bahaya yang ditemui ditempat kerja, pada kondisi
21
c. Mengatur kelembaban, suhu, penerangan yang cukup terang dan
mencegah kebisingan.
pegawai.
yang mungkin disebabkan oleh jumlah tenaga kerja yang bekerja pada kedua
22
2.10. Paradigma Pekerja Sebagai Aset Perusahaan
aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengingat bahaya ancaman potensial
yang berhubungan dengan kerja. Kualitas pekerja dapat dipengaruhi oleh salah
satu upaya dalam pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, peledakan,
dan sifat atau kegiatan pekerja serta kondisi lingkungan kerja. (Kuswana, 2014)
aset perusahaan yang keberadaan seorang pekerja senantiasa harus dilindungi agar
senantiasa pula terjaga keselamatan dan kesehatannya. Dengan kata lain agar
pekerja dapat bekerja secara optimal dan mengurangi resiko kecelakaan kerja
ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan
asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event) kemudian
merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar (root
cause).
23
Tabel 2.1. Istilah dalam metode Fault tree analysis
Istilah Keterangan
SIMBOL KETERANGAN
Top Event
Logic Event OR
Transfreed Event
Underloped Event
Basic Event
24