Anda di halaman 1dari 12

Nama : Aulia Rahmawati Adilla

NIM : A2A020019 – Kelas 2A

BAB 1

KONSEP DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

A. Pengertian K3

Menurut ILO/WHO dalam Kesehatan Kerja pada tahun 1950 yang direvisi
pada sesi ke-12 tahun 1995 Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan
meningkatkan derajat Kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial semua
pekerja yang setinggi-tingginya(1).

Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993


keselamatan dan Kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang ditujukan
agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja /perusahaan selalu dalam
keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.

Menurut Edwin B. Flippo (1995) K3 adalah pendekatan yang menentukan


standar yang menyeluruh dan bersifat (spesifik), penentuan kebijakan
pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan
pelaksanaan melalui surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain.

Secara filosofis K3 diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk


menjamin keutuhan jasmani maupun rohani tenaga kerja, pada khususnya, dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan
makmur.

Sedangkan secara keilmuan K3 diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan


dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.

Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja adalah perilaku


yang tidak aman karena kurangnya kesadaran pekerja dan kondisi lingkungan
yang tidak aman(2).
B. Arti dan Makna Lambang K3

1. Bentuk lambang : Palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau diatas
dasar putih.
2. Arti dan makna lambang :
a. palang : bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja.
b. roda gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
c. warna putih : bersih, suci.
d. warna hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
e. sebelas gerigi roda : 11 Bab dalam Undang-undang Keselamatan
Kerja(3)

C. Filosofi K3

Dalam Filosofinya K3 mengandung beberapa nilai, yaitu :


1. K3 merupakan hak asasi manusia/ pekerja. Bahwa tiap pekerja berhak
mendapatkan perlindungan tentang kesehatan dan keselamatan kerjanya
2. K3 merupakan usaha untuk mengendalikan haJard/ bahaya di tempat
kerja(4)

Menurut International Association of Safety Professional,


Filosofi K3 terbagi menjadi 8 filosofi yaitu:
1. Safety is an ethical responsibility.
2. Safety is a culture, not a program.
3. Management is responsible.
4. Employee must be trained to work safety.
5. Safety is a condition of employment.
6. All injuries are preventable.
7. Safety program must be site specific (tempat khusus).
8. Safety is good business(5)
D. Dasar Pemberlakuan

Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan Menyusun


Undang-undang Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan
berlaku pada tanggal 6 januari 1951, kemudian disusul dengan Peraturan
Pemerintah Tentang Pernyataan berlakunya peraturan kecelakaan tahun 1947
(PP No. 2 Tahun 1948), yang merupakan bukti tentang disadarinya arti penting
keselamatan kerja di dalam perusahaan. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 1992, menyatakan bahwa sudah sewajarnya apabila tenaga kerja
juga berperan aktif dan ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan program
pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan demi terwujudnya perlindungan
tenaga kerja dan keluarganya dengan baik

Berdasarkan Undang-Undang no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat


keselamatan kerja yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3
adalah :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang.
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahayakecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Undang-Undang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal 86 ayat 1


Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa setiap
pekerja/buruh berhak untuk memperoleh perlindungan atas:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Moral dan kesusilaan.
3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama.

E. Dasar Keilmuan K3

Perkembangan K3 tidak terlepas dari perkembangan ilmu-ilmu kesehatan


kerja, keselamatan kerja, higiene industri dan ergonomi.
1. Kesehatan kerja (Occupational Health) adalah promosi dan pemeliharaan
kesehatan fisik, mental dan sosial setinggi-tingginya di semua jenis
pekerjaan dengan melakuan pengendalian risiko dan penyesuaian pekerjaan
dengan tenaga kerja, dan sebaliknya.

2. Keselamatan kerja (Occupational Safety) adalah serangkaian metoda-


metoda dalam melakukan intervensi terhadap sistem kerja sehingga
menjamin keamanan bagi pekerjaan, peralatan, maupun bagi lingkungan.

3. Higiene Industri (industrial hygiene) adalah ilmu dan seni yang dalam
mengantisipasi, mengevaluasi dan pengendalian faktor atau tekanan
lingkungan di tempat kerja yang dapat menyebabkan sakit, menganggu
kesehatan dan mempengaruhi ketidaknyamanan pekerja

4. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari penyesuaian antara manusia


dengan pekerjaan dan sebaiknya. (4).

F. Tujuan Penerapan K3

Tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan UndangUndang No. 1


Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional(5)

Adapun Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.05/Men/1996 pasal 2,


tujuan dan sasaran dari sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja adalah
menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, dan lingkungan kerja yang terintegrasi
dalam dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
BAB 2
RUANG LINGKUP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA(K3)

A. Ruang Lingkup K3

Pada dasarnya ruang lingkup K3 mencakup tiga (3) aspek, yaitu:


1. Pekerja
Kesehatan para pekerja di tempat kerja harus dijaga dengan baik,
guna meningkatkan kinerja pekerja sehingga diperoleh tenaga kerja yang
produktif dan professional yang dapat membantu mencapai tujuan
perusahaan.
2. Pekerjaan
Para pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, upaya mengurangi resiko dalam
pekerjaan dalam hubungannya dengan K3 misalnya bisa dilakukan dengan
perubahan pada metode kerja apabila ditemui adanya kesalahan,
mengadakan pelatihan untuk pekerja dalam pengoperasian peralatan kerja,
melakukan tindakan pencegahan kecelakaan untuk memperkecil
kecelakaan.
3. Tempat Kerja
Suasana tempat kerja yang menyenangkan (Comfortable) dan aman
(safe) akan menimbulkan/meningkatkan gairah kerja karyawan. Hal ini
dapat dilakukan dengan menjaga hygiene dan sanitasi seperti misalnya :
a. Pengaturan penerangan atau pencahayaan di ruang kerja,
b. Pengawasan terhadap suhu, dan tekanan udara ruangan kerja,
c. Menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja.

B. Etika K3

Etika kesehatan kerja tidak sama dengan etika kedokteran, karena:


1. tanggung jawab profesi kesehatan kerja yang kompleks terhadap
pekerja, pemberi kerja, lembaga terkait kesehatan masyarakat,
kesejahteraan sosial dan hukum;
2. profesi kesehatan kerja terdiri dari banyak individu yang berasal
dari berbagai disiplin ilmu; dan
3. pendekatan multidisiplin dengan latar belakang yang
bervariasi(1)
DAFTAR PUSTAKA

1. Kurniawidjaja LM. Filosofi dan Konsep Dasar Kesehatan Kerja Serta


Perkembangannya dalam Praktik. Kesmas Natl Public Heal J.
2007;1(6):243.
2. Satriawan LA. Kajian Kelengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
pada Pekerja Konstruksi di Indonesia. Serviens in Lumine Versitatis.
2009;7–14.
3. Meliza S. Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) dalam
Asuhan Keperawatan. 2011;1–11.
4. Drs. Irzal MK. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Edisi 1
[Internet]. 2016. 37–38 p. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=D-
VNDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Drs.+Irzal+MK.+Dasar-
Dasar+Kesehatan+dan+Keselamatan+Kerja&hl=jv&sa=X&ved=0ahUKEw
jKu_m38t7nAhU2zTgGHZhQC2EQ6AEIJTAA#v=onepage&q=Drs. Irzal
MK. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Ke
5. Dan E. K ESELAMATAN DAN K ESEHATAN.
Name : Aulia Rahmawati Adilla
NIM : A2A020019 – Class 2A

CHAPTER 1

BASIC CONCEPT OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH (K3)

G. Definition of K3

According to the revised ILO/WHO in Occupational Health in 1950 in the


12th session of 1995 Occupational health is an effort to maintain and improve
the physical, mental and social well-being of all workers as high as(1).

According to the Decree of the Minister of Manpower R.I. No. Kep.


463/MEN/1993 occupational safety and health is a protection effort aimed at
keeping workers and others in the workplace / company always in a safe and
healthy state, and so that every source of production can be used safely and
efficiently.

According to Edwin B. Flippo (1995) K3 is an approach that determines a


comprehensive and (specific) standard, determining government policy on
corporate practices in the workplace and implementation through subpoenas,
fines and other penalties.

Philosophically K3 is defined as a thought and effort to ensure the physical


and spiritual integrity of the workforce, in particular, and human beings in
general, the work and culture towards a just and prosperous society.

While scientifically K3 is interpreted as a science and its application in an


effort to prevent the possibility of accidents and diseases due to work.

A basic concept of occupational safety and health is the behavior of


unsafe due to lack of awareness of workers and environmental conditions
unsafe(2).
H. Meaning and Meaning of K3 Symbol

3. Coat of arms: The cross is circled eleven green scalloped wheels above the
white base.
4. Meaning and meaning of the symbol:
f. bars: free from accidents and work sickness.
g. gears: work with physical and spiritual freshness.
h. white color: clean, holy.
i. Green color: safe, healthy and prosperous.
j. eleven wheel gears : 11 Chapters in the Occupational Safety Act(3)

I. Philosophy K3

In his philosophy K3 contains several values, namely:


3. K3 is a human right / worker. That every worker is entitled to protection
about their occupational health and safety
4. K3 is an attempt to control haJard / hazards in the workplace(4)

Menurut International Association of Safety Professional,


K3 philosophy is divided into 8 philosophies, namely:
1. Safety is an ethical responsibility.
2. Safety is a culture, not a program.
3. Management is responsible.
4. Employee must be trained to work safety.
5. Safety is a condition of employment.
6. All injuries are preventable.
7. Safety program must be site specific.
8. Safety is good business(5)
J. Enforcement Policy

The government provides guarantees to employees by drafting the Law on


Accidents Year 1947 No. 33, which was declared valid on January 6, 1951,
followed by the Government Regulation on The Statement of the enactment of
the accident regulations in 1947 (PP No. 2 of 1948), which is evidence of the
realizing of the importance of work safety in the company. Law of the Republic
of Indonesia No. 3 of 1992, states that it is appropriate if the workforce also plays
an active role and is responsible for the implementation of welfare maintenance
and improvement programs in order to realize the protection of workers and their
families well

Based on Law no.1 of 1970 article 3 paragraph 1, the requirements of work


safety that are also the purpose of the government to make the rule of K3 are:
19. Prevent and reduce accidents.
20. Prevent, reduce and extinguish fires.
21. Prevents and reduces blasting hazards.
22. Provide opportunities or ways to save yourself at the time of fire or other
dangerous events.
23. Give help to accidents.
24. Giving workers self-protection tools.
25. Prevent and control the onset or spread of temperature, humidity, dust, dirt,
smoke, steam, gas, wind gusts, weather, radiation rays, sounds and
vibrations.
26. Preventing and controlling the onset of diseases due to work both physical
and psychis, poisoning, infection and transmission.
27. Obtain sufficient and appropriate lighting.
28. Organizes good temperature and humid air.
29. Organized a sufficient air refreshment.
30. Maintain cleanliness, health and order.
31. Gain harmony between labor, work tools, environment, ways and processes
of work.
32. Securing and streamlining the transport of people, animals, plants or goods.
33. Securing and maintaining all kinds of buildings.
34. Securing and streamlining the work of loading and unloading, treatment and
storage of goods.
35. Prevent exposure to harmful electrical currents.
36. Adjusting and improving security at work where accident hazards are
heightened.

The Law is further updated to Article 86 paragraph 1


Law No. 13 of 2003 which states that every worker /worker has the right to
obtain protection for:
1. Occupational safety and health.
2. Morals and decency.
3. Treatment in accordance with human dignity and dignity and religious
values.

K. Basic Science K3

The development of K3 is inseparable from the development of


occupational health sciences, occupational safety, industrial hygiene and
ergonomics.
5. Occupational Health is the promotion and maintenance of physical, mental
and social health as high as possible in all types of work by carrying out risk
control and adjustment of employment with the workforce, and vice versa.

6. Occupational Safety is a series of methods in intervening in the work system


so as to ensure safety for work, equipment, and for the environment.

7. Industrial hygiene is a science and art that in anticipating, evaluating and


controlling environmental factors or pressures in the workplace that can
cause pain, disrupt health and affect worker discomfort

8. Ergonomics is a science that studies the adjustment between human beings


and work and preferably. (4).

L. Objectives of K3 Implementation

The main objectives in the Implementation of K3 based on Law No. 1 of


1970 on Occupational Safety are:
4. Protect and ensure the safety of every workforce and others in the
workplace.
5. Ensures every production source can be used safely and efficiently.
6. Improving national well-being and productivity(5)

The Regulation of the Minister of Manpower Number Per.05/Men/1996


article 2, the purpose and objectives of the occupational safety and health
management system is to create a workplace occupational safety and health system
by involving integrated elements of management, labor, and work environment in
order to prevent and reduce occupational accidents and diseases and the creation of
a safe, efficient, and productive workplace.
CHAPTER 2
SCOPE OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH(K3)

C. Scope K3

Basically the scope of K3 covers three (3) aspects, namely:


4. Workers
The health of workers in the workplace must be maintained properly,
in order to improve the performance of workers so that a productive and
professional workforce can help achieve the company's goals.
5. Job
Workers can carry out their duties well if they follow established
procedures, efforts to reduce the risk in the work in relation to K3 for
example can be done by changing the working method if there is an error,
conducting training for workers in the operation of work equipment, taking
accident prevention measures to minimize accidents.
6. Workplace
A pleasant workplace atmosphere (Comfortable) and safe (safe) will
cause / increase the passion of the employee's work. This can be done by
maintaining hygiene and sanitation such as:
A. Lighting or lighting settings in the workspace,
B. Monitoring of the temperature, and air pressure of the workroom,
c. Maintain the cleanliness of the workplace environment.

D. Ethics K3

Occupational health ethics are not the same as medical ethics, because:
4. complex occupational health professional responsibilities to
workers, employers, institutions related to public health, social
welfare and law;
5. the occupational health profession consists of many individuals
from various disciplines; Dan
6. multidisciplinary approach with varying backgrounds(1)
LIBRARY LIST

1. Kurniawidjaja LM. Philosophy and Basic Concepts of Occupational Health And


Its Development in Practice. Kesmas Natl Public Heal J. 2007;1(6):243.
2. Satriawan LA. Study of Occupational Safety and Health (K3) In Construction
Workers in Indonesia. Serviens in Lumine Versitatis. 2009;7–14.
3. Meliza S. Basic Concept of Occupational Health and Safety ( K3) in Nursing
Care. 2011;1–11.
4. Drs. Irzal MK. Occupational Health and Safety Basics: Issue 1 [Internet]. 2016.
37–38 p. Available from: https://books.google.co.id/books?id=D-
VNDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Drs.+Irzal+MK.+Dasar-
Dasar+Kesehatan+dan+Keselamatan+Kerja&hl=jv&sa=X&ved=0ahUKEw
jKu_m38t7nAhU2zTgGHZhQC2EQ6AEIJTAA#v=onepage&q=Drs. Irzal
MK. Health and Safety Basics To
5. And E. K ESELAMATAN AND K ESEHATAN.

Anda mungkin juga menyukai