Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

SISTEM MANEJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


(SMK3)

OLEH:

KELOMPOK V

AHMAD TAHIR (P3B119005)

IVHAL ADIT (P3B119019)

ACHMAD HIDAYAT (P3B117001)

KHUSNUL JIHAD MASKLUM (P3B119021)

WA ODE NURSABAN (P3B119051)

NUR HOLIS (P3B118031)

D3 TEKNIK ARSITEKTUR

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO


Apa yang dimaksud dengan K3 ? k3 adalah bidang yang berhubungan dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja pada sebuah
institusi atau kerja di lokasi proyek.

Ari dari K3 adalah kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja, secara khusus dapat
di bagi menjadi 3, yaitu:

Daftar Isi
A. Pengertian K3 secara Filosofi
B. Pengertian K3 secara Keilmuan
C. Pengertian secara OHSAS
D. Pengertian K3 Menurut para Ahli
o 1. Jackson dan Mathis
o 2. Ardana
o 3. Flippo
o 4. Hadiningrum
o 5. WHO (Word Health Organization)
E. Definisi K3
o 1. Kesehatan (health)
o 2. Keselamatan (safety)
F. Fungsi dari K3
G. Tujuan K3
H. Peran K3 Dalam Perusahaan
I. Ruang lingkup K3
o 1. Lingkungan Kerja
o 2. Alat Kerja dan Bahan
o 3. Metode kerja
J. Jenis bahaya dalam K3
o 1. Bahaya Jenis Kimia
o 2. Bahaya Jenis Fisika
o 3. Bahaya Jenis Pekerjaan
o 4. Bahaya Biologis
o 4. Bahaya Mekanik
o 5. Bahaya Egornomi
K. Alat Perlindungan Diri (APD)
o 1. Alat pelindung Kepala
 – Safety Helmet
 – Safety Goggles
 – Hearing Protection
 – Safety Mask
 – Face Shield
L. Alat pelindung tubuh
 – Anpor
 – Safety Vest
 – Safety Clothing
M. Alat pelindung Anggota tubuh
 – Safety Gloves
 – Safety Belt
 – Safety Boot
N. Standar Keselamatan Kerja

A. Pengertian K3 secara Filosofi

K3 merupakan suatu upaya pemikiran yang dilakukan untuk memastikan keutuhan


dan kesempurnaan jasmani maupun rohani, tenaga kerja yang pada khususnya,
masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya utuk menuju masyarakat
adil dan makmur.

B. Pengertian K3 secara Keilmuan

K3 adalah ilmu pengetahuan dan penerapan dalam upaya mencegah terjadinya


kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

C. Pengertian secara OHSAS

K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada kesehatan kerja dan
keselamatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (pemasok, kontraktor, tamu
dan pengunjung) di tempat kerja tersebut.

Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja (K3) adalah salah satu hal yang penting
dan wajib diterapkan oleh semua perusahaan. Hal inu juga tertuang dalam Undang-
Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 87.

D. Pengertian K3 Menurut para Ahli

Agar untuk memudahkan dalam memahami apa arti K3 tersebut, maka kita dapat juga
merujuk kepada pendapat beberapa ahli dalam K3 tersebut. Berikut ini adalah
pengertian K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja) menurut beberapa
ahli tersebut:

1. Jackson dan Mathis

Menurut Jackson dan Mathis pengertian K3 adalah sebuah kegiatan yang menjamin
terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan mentak dan fisik
melalui pembinaan dan pelatihan.

Pengarahan dan kontrol terhadap pelaksaan tugas dari karyawan dan pemberian
bantuan sesuai dengan aturan yang sudah berlaku, baik dari lembaga pemerintahan
maupun perusahaan yang dimana mereka bekerja.
2. Ardana

Menurut Ardana, pengertian K3 adalah sebagai upaya untuk perlindungan yang


ditujukan kepada tenaga kerja dan orang lain, di tempat kerja selalu dalam keadaan
sehat dan selamat, sehingga setiap sumber produksi bisa digunakan secara efisien dan
aman terkendali.

3. Flippo

Menurut Flippo arti dari K3 merupakan suatu tahap pendekatan yang bisa
menentukan standar yang secara menyeluruh dan spesifik,.

Penentuan dalam kebijakan yang pemerintah buat atas praktek-praktek perusahaan


yang ada di tempat kerja, pelaksanaannya melalui surat denda, surat panggilan, dan
sanksi lainnya.

4. Hadiningrum

Menurut Hadiningrum arti dari K3 adalah pengawasan terhadap sumber daya


manusia, material, mesin, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar
pekerjaan tidak mengalami kecelakaan.

5. WHO (Word Health Organization)

Menurut WHO (Word Health Organization ) pengertian K3 adalah upaya yang


bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan mental, fisik dan
sosial yang setinggi-tingginya untuk pekerja di semua jenis pekerjaan.

Pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi


pekerja, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaan dari resiko dan akibat faktor yang
merugikan kesehatan.

E. Definisi K3
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Occupational Health and Safety yang
disingkan OHS. K3 adalah kondisi yang harus diwujudkan di tempat kerja dengan
segala daya dan upaya.

Berdasarkan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang mendalam guna untuk


melindungi tenaga kerja, manusia serta karya dan budaya yang melalui penerapan
teknologi pencegahan kecelakaan yang dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan standar yang masih berlaku.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan manusi yang bekerja di sebuah institusi
maupun lokasi proyek.

Secara keilmuan, kesehatan kerja dan keselamatan kerja diartikan sebagai suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam upayanya untuk mencegah kebakaran
perusahaan, kecelakaan, peledakan, pencemaran, penyakit dan lain-lain.

1. Kesehatan (health)

Kesehatan yang diartikan sebagai derajat atau tingkat keadaan fisik dan psikologis
individu ( the degree of physiological and phsycological well being of the individual).

Secara umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang ditunjukkan untuk
memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan
memberantas penyakitnya yang diidap oleh pekerja, menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan mencegah kelelahan kerja.

2. Keselamatan (safety)

Keselamatan kerja yang diartikan sebagi upaya-upaya yang ditujukan untuk


melindungi pekerja, menjaga keselamatan orang lain, melindungi peralatan tempat
kerja dan bahan produksi, menjaga kelestarian lingkungan hidup dan bisa
melancarkan proses produksi.

F. Fungsi dari K3
pada pelaksaan K3 memiliki fungsi yang banyak dan bermanfaat. Baik untuk
perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari K3 secara
umum:

1. Sebagai pedoman untuk melakukan identifikasi dan penilaian akan adanya


riseko, bahaya bagi keselamatan pekerja, dan kesehatan di lingkungan kerja
tersebut.
2. Membantu memberikan saran dalam perencanaan, desain tempat kerja, proses
organisir, dan pelaksaan kerja.
3. Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan, keselamatan para pekerja di
lingkungan kerja tersebut.
4. Memberikan saran untuk mengenai edukasi, informasi, dan pelatihan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya, prosedur,
metode, dan program.
6. Sebagai acuan untuk mengukur keefektifan tindakan pengendalian bahaya dan
pogram pengendalian bahaya tersebut.

G. Tujuan K3

Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 (tentang keselamatan kerja),


Permenaker Nomor 5 tahun 1996 (tentang menejemen keselamatan kerja) dan
Permenaker Nomor 4 tahun 1987 (tentang panitian pembina keselamatan dan
kesehatan kerja).

Tujuan dari K3 adalah untuk mencegah terjadinya kecelekaan dan sakit dikarenakan
pekerjaan. Selain itu juga , K3 berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi
agar dapat di gunakan dengan cara yang efektif.

Berikut ini adalah fungsi dan Tujuan K3 secara umum:

1. Untuk melindungi dan memelihara kesehatan, keselamatan tenaga kerja


sehingga kinerjanya dapat meningkat.
2. Untuk menjaga dan memastikan dengan betul keselamatan kerja, kesehatan
semua orang yang berada dilingkungan kerja.
3. Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan dengan secara efisien dan aman.
4. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas secara nasional.

Penerapan sistem K3 pada suatu perusahaan atau tempat kerja tidak boleh dianggap
sebagai upaya pencegahan kejelaan kerja dan penyakit akibat bekerja yang
menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan tersebut.

Akan tetapi, penerapan K3 harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang
dan memberikan keutungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.

H. Peran K3 Dalam Perusahaan

Perusahaan harus memiliki yang namanya standar k3, karena standar ini bisa
menjadikan tolak ukur standar keamanan yang ada pada perusahaan tersebut. Berikut
ini adalah beberapa peran K3 di lingkungan kerja tersebut:

1. Masing- masing tenaga kerja yang memiliki hak untuk mendapatkan


perlindungan atas kesehatan dan keselamatan, untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi.
2. Semua orang yang berbeda di lingkungan kerja perlu dijamin untuk
keselamatannya.
3. Semua sumber produksi harus harus digunakan dengan efiesien dan aman.
4. Harus ada tindakan antisipatif dari perusahaan sebagai upaya untuk
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan dan penyakit
akibat kerja.

I. Ruang lingkup K3
Mengacu pada pngertian dari K3 di atas, ada beberapa juga aspek yang harus
diperhatikan oleh perusahaan dalam pelaksanaan K3, adalah:

1. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja ini adalah lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja.
Kondisi lingkungan kerja yang harus memadai ( fentilasi, suhu, penerangan, dan
situasi) untuk meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan atau penyakit.

Jiaka kondisi lingkungan kerja yang tidak memadai seperti kurangnya penerangan,
pada jangka waktu tertentu akan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mata pekerja
dan bisa menimbulkan penyakit.

2. Alat Kerja dan Bahan

Alat kerja dan bahan adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu
perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Alat-alat kerja dan bahan
merupakan penentu dalam proses produksi, tentunya kelengkapan, alat kerja dan
bahan apa saja yang harus diperhatikan.

Oleh karena itu kelengkapannya, kondisi alat kerja dan bahan-bahan harus di cek
secara berkala. Selain itu bahan yang digunakan dalam aktivitas kerja harus
dperhatikan juga.

Misalnya pengguna bahan kimia pada proses tertentu mengharuskan pekerja untuk
menggunakan alat keselamatan kerja guna untuk meminimalisir potensi terjadi
bahaya.

3. Metode kerja

Metode kerja merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerjaan agar
tujuan pekerjaan tersebut bisa tercapai secara efisien dan efektif, serta keselamatan
dan kesehatan kerja terjaga dengan baik. Misalkan, pengetahuan tentang cara
mengoprasikan mesin dan alat pelindung diri yang sesuai standar operasional.
Contoh prosedur mengoprasikan mesin atau prosedur penggunaan APD (Alat
Perlindungan Diri) yang sesuai dengan standarnya.

Dalam sistem menejemen K3 diatur beraa batas maksimum jam pekerjaan dalam
sehari untuk meminimalisir potensi resiko pada kesehatan pekerja. Adapun juga
untuk jenis-jenis bahaya dalam K3 dapat di golongkan menjadi 6 jenis, sebagai
berikut.

J. Jenis bahaya dalam K3

Terkait dengan keamana, kesehatan, dan keselamatan kerja, para pekerja harus
diberikan edukasi mengenai jenis-jenis bahaya yang ada. Berikut ini adalah jenis-
jenis bahaya dalam K3:

1. Bahaya Jenis Kimia

Jenis bahaya kimia yang berasal dari berbagai bahan kimia yang berpotensi merusak
kesehatan anggota badn kita, jika terhirup atau terjadi kontak.

Ada beberapa jenis bahan kimia tertentu yang sifatnya mudah menguap dan pada
ambang batas tertentu dapat bisa menimbulkan penyakit terhadap manusia. Contoh
bahaya K3 yang jenisnya kimia:

 Uap bahan kimia.


 Gas bahan kimia yang beracun.
 Abu sisa pembakaran bahan kimia.

2. Bahaya Jenis Fisika

Bahaya jenis fisika ini berasal dari berbagai hal yang berhubungan dengan fisik dan
berpotensi merusak keselamatan dan kesehatan jika terjadi kontak. Contoh bahaya K3
yang jenisnya fisika:

 Kondisi udara yang tidak wajar.


 Suara terlalu bising yang dapat membuat pendengaran orang tersebut menjadi
rusak.
 Temperatur yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin).
3. Bahaya Jenis Pekerjaan

Bahaya jenis pekerjaan ini berasal dari jenis pekrjaan proyek yang berpotensi
merusak kesehatan dan bisa mengancam jiwa pekerja tersebut. Contoh bahaya K3
jenis pekerjaan ini:

 Peralatan dan pengamanan yang kurang lengkap dapat mengakibatkan pekerja


cedera atau terluka.
 Pekerjaan pengangkutan barang atau material yang menggunakan manusia
yang kurang berhati-hati dan bisa mengakibatkan cedera atau luka.
 Penerangan di lokaksi kerja sangat minimum yang bisa berpotensi
mengakibatkan kerusakan penglihatan.

4. Bahaya Biologis

Bahaya yang berasal dari hewan atau disebut mikroorganusme tak kasat mata yang
berada di sekitar lokasi kerja dan dapat masuk kedalam tubuh manusia tanpa
diketahui sehingga banyak penanganannya dilakukan setelah pekerjaan terinfeksi

Contoh : bisa ular, bakteri dan berbagai macam virus.

5. Bahaya Mekanik

Mekanik yaitu bahaya yang berasalh dari benda-benda yang bergerak, benda-benda
yang tajam, benda yang berukuran lebih besar daripada orangnya dan berat yang
dapat menimbulkan resiko pada pekerja seperti terjepit, tertusuk, terpotong, terhimpit,
tertabrak dan lain-lain.

6. Bahaya Egornomi

Bahaya Ergonomi adalah bahaya yang berasal dari adanya ketidaksesuaian desain
fasilitas atau alat kerja dengan kapasitas tubuh pekerja tersebut.

Sehinggah pada kasus seperti ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman di tubuh, sakit
pada otot, pegal-pegal, tulang dan sendi,

Contohnya: gerakan secara repetitif (berulang-ulang) seperti membungkuk, berdiri,


membungkuk lagi, durasi dan frekuensi bekerja melebihi batas.

K. Alat Perlindungan Diri (APD)


APD merupkan perlengkapan wajib yang digunakan pada saat bekerja sesuai bahaya
dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang disekitar kita. Alat
pelindung diri sebagai berikut:

1. Alat pelindung Kepala

– Safety Helmet

Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-benda yang
bisa melukai kepala tersebut.

– Safety Goggles

Safety atau kacamata pengaman untuk melindungi mata dari paparan partikel yang
melayang di udara, benda panas, percikan benda yang kecil, dan uap panas.

– Hearing Protection

Hearing Protection atau penutup telinga yang berfungsi untuk melindungi dari
kebisingan ataupun tekanan.

– Safety Mask

Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat untuk perlindungan pernafasan
saat berada di area yang kualitas udaranya yang buruk.

– Face Shield

atau pelindung wajah yang berfungsi melindungi wajah dari paparan bahan kimia,
benda panas atau uap panas, percikan benda kecil, benturan atau pukulan benda tajam
dan keras.

2. Alat pelindung tubuh


– Anpor

Anpor atau celemek berfungsi melindungi tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu
yang panas.

– Safety Vest

Safety Vest atau rompi yang berfungsi untuk keselamatan kerja yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan atau kontak.

– Safety Clothing

Safety Clothing atau alat pelindung tubuh yang berfungsi untuk melindungi dari hal-
hal yang bisa membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka dan digunakan
sebagai identitas pekerja.

3. Alat pelindung Anggota tubuh

– Safety Gloves

Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi untuk melindungi jati-jari dan
tangan dari suhu panas, api, radiasi, suhu dingin, bahan kimia, arus listrik, pukulan,
benturan, dan goresan benda tajam.

– Safety Belt

Safety Belt atau sabuk pengaman yang di pakai pada saat menggunakan alat
transportasi serta untuk membatasi ruang gerak pekerja supaya tidak terjatuh.

– Safety Boot

Safety Boot atau sepatu pelindung yang berfungsi melindungi kaki dari tertimpa
benda berat, benturan, tertusuk benda tajam, terkena cairan yang panas atu dingin,
uap yang panas dan bahan kimia yang berbahaya.

L. Standar Keselamatan Kerja


1. Perlindungan badan yang meliputi anggota seluruh badan.
2. Perlindungan mesin.
3. Pengamanan ruangan, meliputi sistem alarm, penerangan yang cukup, alat
pemadam kebaran, ventilasi yang baik dan memiliki jalur evakuasi khusus
yang memadai.
4. Pengamanan listrik yang harus di cek secara berkala.

Demikian beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang K3 ini. Melalui kebudayaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bisa mendorong terbentuknya bangsa yang
berkarakter.

Sistem manajemen K3 pada suatu perusahaan maupun pabrik patut di periksa secara
berkalah dan apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau standar yang sudah berlaku.
Sebab sistem K3 pada suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap kinerja
keselamatan dan kesehatan pekerja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai