OLEH:
KELOMPOK V
D3 TEKNIK ARSITEKTUR
Ari dari K3 adalah kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja, secara khusus dapat
di bagi menjadi 3, yaitu:
Daftar Isi
A. Pengertian K3 secara Filosofi
B. Pengertian K3 secara Keilmuan
C. Pengertian secara OHSAS
D. Pengertian K3 Menurut para Ahli
o 1. Jackson dan Mathis
o 2. Ardana
o 3. Flippo
o 4. Hadiningrum
o 5. WHO (Word Health Organization)
E. Definisi K3
o 1. Kesehatan (health)
o 2. Keselamatan (safety)
F. Fungsi dari K3
G. Tujuan K3
H. Peran K3 Dalam Perusahaan
I. Ruang lingkup K3
o 1. Lingkungan Kerja
o 2. Alat Kerja dan Bahan
o 3. Metode kerja
J. Jenis bahaya dalam K3
o 1. Bahaya Jenis Kimia
o 2. Bahaya Jenis Fisika
o 3. Bahaya Jenis Pekerjaan
o 4. Bahaya Biologis
o 4. Bahaya Mekanik
o 5. Bahaya Egornomi
K. Alat Perlindungan Diri (APD)
o 1. Alat pelindung Kepala
– Safety Helmet
– Safety Goggles
– Hearing Protection
– Safety Mask
– Face Shield
L. Alat pelindung tubuh
– Anpor
– Safety Vest
– Safety Clothing
M. Alat pelindung Anggota tubuh
– Safety Gloves
– Safety Belt
– Safety Boot
N. Standar Keselamatan Kerja
K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada kesehatan kerja dan
keselamatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (pemasok, kontraktor, tamu
dan pengunjung) di tempat kerja tersebut.
Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja (K3) adalah salah satu hal yang penting
dan wajib diterapkan oleh semua perusahaan. Hal inu juga tertuang dalam Undang-
Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 87.
Agar untuk memudahkan dalam memahami apa arti K3 tersebut, maka kita dapat juga
merujuk kepada pendapat beberapa ahli dalam K3 tersebut. Berikut ini adalah
pengertian K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja) menurut beberapa
ahli tersebut:
Menurut Jackson dan Mathis pengertian K3 adalah sebuah kegiatan yang menjamin
terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan mentak dan fisik
melalui pembinaan dan pelatihan.
Pengarahan dan kontrol terhadap pelaksaan tugas dari karyawan dan pemberian
bantuan sesuai dengan aturan yang sudah berlaku, baik dari lembaga pemerintahan
maupun perusahaan yang dimana mereka bekerja.
2. Ardana
3. Flippo
Menurut Flippo arti dari K3 merupakan suatu tahap pendekatan yang bisa
menentukan standar yang secara menyeluruh dan spesifik,.
4. Hadiningrum
E. Definisi K3
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Occupational Health and Safety yang
disingkan OHS. K3 adalah kondisi yang harus diwujudkan di tempat kerja dengan
segala daya dan upaya.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan manusi yang bekerja di sebuah institusi
maupun lokasi proyek.
Secara keilmuan, kesehatan kerja dan keselamatan kerja diartikan sebagai suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam upayanya untuk mencegah kebakaran
perusahaan, kecelakaan, peledakan, pencemaran, penyakit dan lain-lain.
1. Kesehatan (health)
Kesehatan yang diartikan sebagai derajat atau tingkat keadaan fisik dan psikologis
individu ( the degree of physiological and phsycological well being of the individual).
Secara umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang ditunjukkan untuk
memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan
memberantas penyakitnya yang diidap oleh pekerja, menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan mencegah kelelahan kerja.
2. Keselamatan (safety)
F. Fungsi dari K3
pada pelaksaan K3 memiliki fungsi yang banyak dan bermanfaat. Baik untuk
perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari K3 secara
umum:
G. Tujuan K3
Tujuan dari K3 adalah untuk mencegah terjadinya kecelekaan dan sakit dikarenakan
pekerjaan. Selain itu juga , K3 berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi
agar dapat di gunakan dengan cara yang efektif.
Penerapan sistem K3 pada suatu perusahaan atau tempat kerja tidak boleh dianggap
sebagai upaya pencegahan kejelaan kerja dan penyakit akibat bekerja yang
menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan tersebut.
Akan tetapi, penerapan K3 harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang
dan memberikan keutungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Perusahaan harus memiliki yang namanya standar k3, karena standar ini bisa
menjadikan tolak ukur standar keamanan yang ada pada perusahaan tersebut. Berikut
ini adalah beberapa peran K3 di lingkungan kerja tersebut:
I. Ruang lingkup K3
Mengacu pada pngertian dari K3 di atas, ada beberapa juga aspek yang harus
diperhatikan oleh perusahaan dalam pelaksanaan K3, adalah:
1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja ini adalah lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja.
Kondisi lingkungan kerja yang harus memadai ( fentilasi, suhu, penerangan, dan
situasi) untuk meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan atau penyakit.
Jiaka kondisi lingkungan kerja yang tidak memadai seperti kurangnya penerangan,
pada jangka waktu tertentu akan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mata pekerja
dan bisa menimbulkan penyakit.
Alat kerja dan bahan adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu
perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Alat-alat kerja dan bahan
merupakan penentu dalam proses produksi, tentunya kelengkapan, alat kerja dan
bahan apa saja yang harus diperhatikan.
Oleh karena itu kelengkapannya, kondisi alat kerja dan bahan-bahan harus di cek
secara berkala. Selain itu bahan yang digunakan dalam aktivitas kerja harus
dperhatikan juga.
Misalnya pengguna bahan kimia pada proses tertentu mengharuskan pekerja untuk
menggunakan alat keselamatan kerja guna untuk meminimalisir potensi terjadi
bahaya.
3. Metode kerja
Metode kerja merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerjaan agar
tujuan pekerjaan tersebut bisa tercapai secara efisien dan efektif, serta keselamatan
dan kesehatan kerja terjaga dengan baik. Misalkan, pengetahuan tentang cara
mengoprasikan mesin dan alat pelindung diri yang sesuai standar operasional.
Contoh prosedur mengoprasikan mesin atau prosedur penggunaan APD (Alat
Perlindungan Diri) yang sesuai dengan standarnya.
Dalam sistem menejemen K3 diatur beraa batas maksimum jam pekerjaan dalam
sehari untuk meminimalisir potensi resiko pada kesehatan pekerja. Adapun juga
untuk jenis-jenis bahaya dalam K3 dapat di golongkan menjadi 6 jenis, sebagai
berikut.
Terkait dengan keamana, kesehatan, dan keselamatan kerja, para pekerja harus
diberikan edukasi mengenai jenis-jenis bahaya yang ada. Berikut ini adalah jenis-
jenis bahaya dalam K3:
Jenis bahaya kimia yang berasal dari berbagai bahan kimia yang berpotensi merusak
kesehatan anggota badn kita, jika terhirup atau terjadi kontak.
Ada beberapa jenis bahan kimia tertentu yang sifatnya mudah menguap dan pada
ambang batas tertentu dapat bisa menimbulkan penyakit terhadap manusia. Contoh
bahaya K3 yang jenisnya kimia:
Bahaya jenis fisika ini berasal dari berbagai hal yang berhubungan dengan fisik dan
berpotensi merusak keselamatan dan kesehatan jika terjadi kontak. Contoh bahaya K3
yang jenisnya fisika:
Bahaya jenis pekerjaan ini berasal dari jenis pekrjaan proyek yang berpotensi
merusak kesehatan dan bisa mengancam jiwa pekerja tersebut. Contoh bahaya K3
jenis pekerjaan ini:
4. Bahaya Biologis
Bahaya yang berasal dari hewan atau disebut mikroorganusme tak kasat mata yang
berada di sekitar lokasi kerja dan dapat masuk kedalam tubuh manusia tanpa
diketahui sehingga banyak penanganannya dilakukan setelah pekerjaan terinfeksi
5. Bahaya Mekanik
Mekanik yaitu bahaya yang berasalh dari benda-benda yang bergerak, benda-benda
yang tajam, benda yang berukuran lebih besar daripada orangnya dan berat yang
dapat menimbulkan resiko pada pekerja seperti terjepit, tertusuk, terpotong, terhimpit,
tertabrak dan lain-lain.
6. Bahaya Egornomi
Bahaya Ergonomi adalah bahaya yang berasal dari adanya ketidaksesuaian desain
fasilitas atau alat kerja dengan kapasitas tubuh pekerja tersebut.
Sehinggah pada kasus seperti ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman di tubuh, sakit
pada otot, pegal-pegal, tulang dan sendi,
– Safety Helmet
Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-benda yang
bisa melukai kepala tersebut.
– Safety Goggles
Safety atau kacamata pengaman untuk melindungi mata dari paparan partikel yang
melayang di udara, benda panas, percikan benda yang kecil, dan uap panas.
– Hearing Protection
Hearing Protection atau penutup telinga yang berfungsi untuk melindungi dari
kebisingan ataupun tekanan.
– Safety Mask
Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat untuk perlindungan pernafasan
saat berada di area yang kualitas udaranya yang buruk.
– Face Shield
atau pelindung wajah yang berfungsi melindungi wajah dari paparan bahan kimia,
benda panas atau uap panas, percikan benda kecil, benturan atau pukulan benda tajam
dan keras.
Anpor atau celemek berfungsi melindungi tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu
yang panas.
– Safety Vest
Safety Vest atau rompi yang berfungsi untuk keselamatan kerja yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan atau kontak.
– Safety Clothing
Safety Clothing atau alat pelindung tubuh yang berfungsi untuk melindungi dari hal-
hal yang bisa membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka dan digunakan
sebagai identitas pekerja.
– Safety Gloves
Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi untuk melindungi jati-jari dan
tangan dari suhu panas, api, radiasi, suhu dingin, bahan kimia, arus listrik, pukulan,
benturan, dan goresan benda tajam.
– Safety Belt
Safety Belt atau sabuk pengaman yang di pakai pada saat menggunakan alat
transportasi serta untuk membatasi ruang gerak pekerja supaya tidak terjatuh.
– Safety Boot
Safety Boot atau sepatu pelindung yang berfungsi melindungi kaki dari tertimpa
benda berat, benturan, tertusuk benda tajam, terkena cairan yang panas atu dingin,
uap yang panas dan bahan kimia yang berbahaya.
Demikian beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang K3 ini. Melalui kebudayaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bisa mendorong terbentuknya bangsa yang
berkarakter.
Sistem manajemen K3 pada suatu perusahaan maupun pabrik patut di periksa secara
berkalah dan apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau standar yang sudah berlaku.
Sebab sistem K3 pada suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap kinerja
keselamatan dan kesehatan pekerja tersebut.