Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu instrument pokok yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 itu sendiri bertujuan mencegah, mengurangi dan bahkan meminimalisasikan serta menihilkan resiko kecelakaan zero accident . Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya ( cost ) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang member keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal penting dan syarat mutlak dalam kegiatan pelaksanaan proyek. Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik, sesuai yang diharapkan dan diinginkan maka selalu ada langkah-langkah upaya untuk mencegah atau meminimalisasikan terjadinya kecelakaan pada pelaksanaan proyek di bidang industri yaitu dengan dibuatnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) serta peraturan dan dasar hukum yang digunakan pada program keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak, yang akan dijelaskan didalam makalah ini. Di tahun tahun sekarang ini, meningkatnya jumlah pembangunan di Indonesia menyebabkan berbanding lurus resiko kecelakaan yang mengahadapi tenaga kerja dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Dan semakin kesini, istilah K3 saat ini sudah sangat nyaring terdengar apalagi di kalangan para pekerja suatu industri ataupun pabrik, dengan

adanya slogan zero accident maka istilah K3 semakin akrab dengan telinga masyarakat . Akan tetapi, tidak banyak orang yang mengetahui apa itu K3 dan hanya mendengar sepintas mengenai istilah K3 ini.

Di Indonesia, pemerintah sendiri pun sudah cukup lama melakukan suatu kebijaksanaan mengenai K3, yaitu semenjak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970, dan hal itu pula menandakan bahwa pemerintah Indonesia juga sangat memperhatikan tentang keselamatan para tenaga kerja yang bekerja pada berbagai industri salah satunya konstruksi sipil. Industri jasa konstruksi merupakan lapangan kerja yang bersifat rawan terhadap kecelakaan pekerja, sehingga perusahaan kontraktor harus melakukan penerapan pelaksanaan K3 dengan berpedoman pada Keputusan Bersama antara Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan umum. Dengan adanya ilmu tentang keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) yang diterapkan didalam proyek sipil ini maka kita dapat mempelajari tentang K3 itu sendiri, mulai melaksanakan K3 tersebut, dan memperoleh hasil yang sempurna dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja

1.2

Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan laporan dari makalah keselamatan dan kesehatan

kerja ( K3 ) ini adalah agar mengerti dan memahami tentang konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi proyek sipil. Antara lain : a) Mengetahui penyebab-penyebab kecelakaan pada pelaksanaan proyek. b) Mengetahui cara pencegahan dari kecelakaan. c) Mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). d) Mendapatkan peraturan dan dasar hukum yang digunakan pada program keselamatan dan kesehatan kerja . e) Menganalisis konsep SMK3 pada industri jasa konstruksi.

BAB II

DASAR TEORI
2.1 Pengertian Ada beberapa definisi / pengertian yang menjelaskan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dari berbagai ahli K3, dibawah ini terdapat beberapa pengertian apa itu K3, antara lain: 1. Menurut pengertian secara Keilmuan, K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapan dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 2. Menurut pengertian secara Filosofis Mangkunegara (2002), K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani , tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. 3. Menurut ILO, K3 merupakan suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahteraan fisik, mental dan social yang setinggitingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantarapekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaanm perlindungan pekerja dalam pekerjaannyadari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi ; dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada mas=nusia dan setiap manusia kepada jabatannya. 4. Menurut Sumamur (2001), K3 merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan 5. Menurut Simanjuntak (1994), K3 merupakan kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencangkup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, kondisiperalatan keselamatan dan kondisi pekerja.
3

6. Menurut Mathis dan Jackson (2002) K3 itu dibagi menjadi keselamatan dan kesehatan. Keselamatan merupakan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. 7. Menurut John Ridley (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000) kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. 8. Menurut Jackson (1999) keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan kepada kondisi kondisi fisiologis fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disebabkan oleh perusahaan 9. Menurut Silalahi (1995) kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatanatau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan ketat. Karena secara umum, kecelakaan selalu dapat diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. 2.2 Tujuan dan Hambatan

Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) antara lain : Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan setiap para tenaga kerja baik secara fisik, social, dan psikologis Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik baiknya dan serta seselektif efektif mungkin Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai Meningkatkan gairah, keserasian kerja dan partisipasi kerja Meningkatkan efisiensi kerja Mencegah terjadinya gangguan kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Sasaran keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) yang diinginkan itu sendiri antara lain : Menjamin keselamatan pekerja Menjamin keamanan alat-alat yang digunakan Menjamin proses produksi yang aman dan lancer Dalam keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) terdapat norma-norma yang harus dipelajari, tujuannya adalah agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dan dapat menjamin keselamatan pekerja-pekerjanya. Norma-norma yang harus dipahami dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3) antara lain: Aturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja Resiko kecelakaan dan penyakit kerja

Hambatan dari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) antara lain : a. Hambatan dari sisi pekerja / masyarakat Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar Banyak pekerja tidak menuntut jaminan K3 karena SDM yang masih rendah

b. Hambatan dari sisi perusahaan Perusahaan yang biasanya lebih menekankan biaya produksi atau operasional Meningkatkan efisiensi pekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar besarnya 2.3 Klasifikasi Bahaya

Jenis bahaya dalam keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) Jenis kimia Terjadinya kontak atau terhirupnya bahan kimia berbahaya oleh manusia yang diantaranya abus sisa sisa pembakaran, uap bahan kimia, dan gas bahan kimia Jenis fisika Yang diantaranya adalah suatu temperature udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin, keadaan yang sangat bising, dan keadaan udara yang tidak normal

Jenis proyek / pekerjaan Biasanya terjadi pencahayaan atau penerangan yang kurang , bahaya dari pengangkutan barang, nahaya yang ditimbulkan oleh peralatan

2.4

Pengendalian

Cara pengendalian ancaman bahaya keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) a. Pengendalian teknik Mengganti prosedur kerja Menutup atau mengisolasi bahan bahaya Menggunakan otomatisasi pekerja Ventilasi sebagai pengganti udara yang cukup

b. Pengendalian administrasi Menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) Mengatur waktu yang pas / sesuai antara jam kerja dengan istirahat Memasang tanda tanda peringatan Mebuat data bahan- bahan yang berbahaya dan yang aman Mengadakan dan melakukan pelatihan sistem penanganan darurat

Standard keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) yaitu pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja : Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan Perlindungan mesin Pengamanan listrik yang harus mengadakan pengecekan berkala Pengamanan ruangan yang meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, jalur evakuasi yang khusus Menurut Mangkunegara kesehatan kerja (K3) antara lain : a. Keadaan tempat lingkungan kerja yang meliputi (2002) bahwa indikator penyebab keselamatan dan

Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak Pembuangan sampaha atau limbah yang tidak pada tempatnya

b. Pemakaian peralatan kerja yang meliputi Pengamanan peralatan kerja yang sudah using atau rusak Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik Pengaturan penerangan Alat pelindung diri adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri beserta orang-orang disekitar lingkungan. Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung a. Safety Helmet b. Penutup Telinga c. Kacamata pengaman d. Pelindung wajah e. Masker

Istilah-istilah yang ditemui dalam dunia kerja antara lain : Hazard adalah suatu keadaan yang dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, dan kerusakan yang menghambat kemampuan pekerja. Danger / bahaya adalah tingkat bahaya suatu kondisi yang dapat mengakibatkan peluang bahaya yang mulai tampak sehingga mengakibatkan memunculkan suatu tindakan Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal Accident adalah kejadian bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian baik manusia maupun peralatan.

BAB III

MANAJEMEN PROYEK
DETAIL PROYEK NAMA KEGIATAN NO SPK NO IMB NILAI KONTRAK WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA : FASILITAS PEMBANGUNAN STADION KABUPATEN BOGOR : 027/061/SPMK/DISPORA/2012 : 643.1/003/2.1/00278/BPT/2012 : Rp 282.282.390.000,: 16 JANUARI 2012 s/d 16 DESEMBER 2013 (700 hari) : APBN, APBD PROVINSI JABAR, APBD KAB. BOGOR TAHUN ANGGARAN 2011, 2012, & 2013 PEMILIK PROYEK KONSULTAN MK PELAKSANA & PERENCANA : PEMERINTAH KAB. BOGOR : PT. VIRAMA KARYA (Persero) : PT PP (Persero) Tbk (KSO) PT PENTA REKAYASA

LOKASI PROYEK

Proyek Stadion Kabupaten Bogor terletak di Jl. Aman No.4 Komplek Perkantoran Pemda Bogor.

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK STADION KAB. BOGOR

STRUKTUR ORGANISASI P2K3


( Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
Ketua Andek Prabowo PM
Sekretaris Panca
SHE O

Anggota Rahmad Widodo : CM Siswo Lastomo Jamal Roni : GSP : Peralatan : Security : Security Didi Kusbiantoro : SAM Eko

Anggota : mandor Tarman :mandor

STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT

10

COMPANY POLICY

TARGET PELAKSANAAN SHE PROYEK


1. ZERO FATAL ACCIDENT 2. 3. 4. TERTIB DATA SHE MENJIWAI SHE PROYEK RAPI DAN BERSIH

MOTTO : TERTIB DAN NYAMAN


11

12

13

IMPLEMENTASI DAN PROGRAM SHE


PROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA Awal Proyek 1. Perencanaan a. Membuat SHE Plan b. Mempelajari Standar Fasilitas Safety dan Target yang harus dicapai c. Membuat Program Kerja K3L d. Perencanaan Site Installation e. Menghitung Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan K3 L f. Membuat Schedule SHE Talk g. Membuat Schedule Inspeksi K3L SHE Patrol h. Membuat Schedule SHE Meeting i. j. Membuat Perencanaan Training K3L Membentuk Tim Penanganan Tanggap Darurat

k. Mencari Alamat dan Nomor Telephone Penting Disnakertrans, Jamsostek, Polsek, Rumah Sakit, Bapedal dan Dinas Pemadam Kebakaran

2. Pengelolaan a. Membentuk Struktur Organisasi Tim K3L b. c. Mengatur Pembebanan Biaya Menetapkan Standard Prosedur Operasi

3. Pelaksanaan a. b. c. d. e. Melaksanakan SHE Induction, SHE Talk dan SHE Meeting. Melaksanakan Inspeksi K3 L dan SHE Patrol. Melaksanakan Training K3 L dan Simulasi Tanggap Darurat.. Mengeluarkan Rekomendasi SHE Melaksanakan Housekeeping.

4. Pengawasan a. b. c. Membuat Laporan Kegiatan K3L Evaluasi Hasil Pelaksanaan K3 L Review dan Perbaikan

Selamat, Aman, Bersih & Sehat

14

SCHEDULE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


WAKTU PELAKSANAAN
SENIN SELASA RABU

NO

KEGIATAN

WAKTU

KAMIS JUM'AT SABTU MINGGU PELAKSANAAN

KETERANGAN

SHE INDUCTION - PEKERJA BARU - SEBELUM BEKERJA SETIAP SAAT SETIAP SAAT PEKERJA BARU MASUK PEKERJA YANG AKAN MELAKUKAN PEKERJAAN

2 3

SHE TALK MINGGUAN SHE INSPECTION ( BULANAN )

08.00 - 08.30 10.00 - 11.00

SELURUH PEKERJA PM, SHEO, QCO, SOM, GSP, SUBKON & MANDOR

SHE PATROL

09.00 - 10.00

SS, QCO, SOM, GSP, SP, PERALATAN, SECURITY, SUBKON & MANDOR

SHE MEETING

09.00 - 10.00

PM, SHEO, QCO, SOM, SEM & SAM

6 TRAINING SHE

08.00 - 08.30

KARYAWAN & PEKERJA

INSPEKSI SAFETY PEMBERSIHAN MEETING INDUCTION TALK PATROL MEETING K3 INTERNAL EKSTERNAL MASAL

08.15 11.00 09.00 08.00 14.00 10.00 08.30 SETIAP 09.00 16.00 08.15 10.00 09.30

SELURUH PM, SETIAP SHO,PEKERJA QC, PEKERJA SOM,

15

16

SITE INSTALLATION

17

ADMINISTRASI SHE
Daftar risiko bahaya yang signifikan Peraturan dan UU K3 IBPR Rencana Tindakan Pengendalian Risiko Matriks Rekomendasi Control Potensi Bahaya Signifikan

1. IBPR (IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN PENGENDALIAN RESIKO)

2. IPPAL (IDENTIFIKASI PENGENDALIAN, DAN PEMANTAUAN ASPEK LINGKUNGAN) Alur Aspek Lingkungan IPPAL Action Plan IPPAL Daftar Pemantauan Dampak Lingkungan Hidup Definisi dan Table Penilaian

FORM LAPORAN HARIAN, BULANAN DAN LAMPIRAN K3-08


LAPORAN HARIAN SHE
NOMOR HAL : :

1
06 / 09

/ SHE / SKB / I / 12

PROYEK :

STADION KAB. BOGOR

Hari/Tgl. : MINGGU
Kegiatan K3L

MEI 11
Waktu " 08 11 14

JAM KERJA DAN KEADAAN CUACA


17 20 23 02 06

SHE Talk SHE Patrol SHE Meeting SHE Induction Training SHE Uji Dampak Lingk.
NO
TENAGA KERJA, STAFF PP, SUBKONTRAKTOR, MANDOR

10.00

" 11.00 " " " "


JUMLAH

09

12

15

18

21

24

03

07

10

13

16

19

22

01

04 05

08 09

11

14

17 JAM KERJA

20

02
JUMLAH JAM KERJA

08 09

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

1 6

1 7

1 8

1 9

20

21 22 23 24

01 02

03 04 05 06 07 08

TOTAL JAM KERJA

Kegiatan K3L
NC K3L SP K3L

1 2 3 4 5 6

PT. PP ( PERSERO ) Tbk SURAHMAN PJA SMLM

32 18 11 27

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X

15 12 12 12 9

jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam

480 216 132 324 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam

bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh

HARIAN SHE

X X X X

X X X

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18

REKAP DATA KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA


Lampiran FORM K3L - 08

(Data kecelakaan dan kesehatan kerja bulan ini) NOMOR PROYEK : : 02 / SHE / BIO / IX / 10 FAS. VAKSIN FLU BURUNG BIO FARMA BULAN HAL : SEPTEMBER : 08 / 10
BAGIAN JENIS TUBUH JENIS CIDERA YANG PENYAKIT (3) (2) CIDERA / SAKIT (4) FAKTOR PENYEBAB TERJADINYANYA KECELAKAAN (6) 1 2 3 4 KONDISI KORBAN (7) LOSS TIME

NO

TANGGAL

JAM

LOKASI/ AREA

NAMA

USIA

PEKERJAAN

PERUSAHAAN / MANDOR

URAIAN KECELAKAAN DAN SAKIT ( Jelaskan secara singkat )

PENYEBAB KECELAKAAN (1)

PERAWATAN (5)

Korban Kecelakaan
LR LB M

Korban Sakit
SR SB M KEC. KERJA KES. KERJA

P3K

RS

JUMLAH
(1) PENYEBAB KECELAKAAN : A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. Kestroom Tertabrak Tenggelam Terbakar Terbentur Tertusuk Tergores Terpeleset / Tersandung Terhimpit / Tergencet Tertimpa / Kejatuhan Jatuh dari ketinggian .... (2) JENIS CIDERA : A. B. C. D. E. F. Luka tusuk Luka robek Luka memar / dalam Luka bakar Luka terputus / terpotong Retak tulang (3) JENIS PENYAKIT : A. B. C. D. E. F. G. Demam Diare Sakit mata Typus Asma Sesak napas Pusing (4) BAGIAN TUBUH YANG CIDERA / SAKIT A. B. C. D. E. F. G. Kepala Mata Muka / wajah Telinga Leher Punggung Dada

(5) PERAWATAN : P3K RS = Petugas K3L = Rumah Sakit

(7) KONDISI KORBAN : KECELAKAAN LR = Luka ringan LB = Luka berat M = Meninggal SAKIT SR = Sakit ringan SB = Sakit berat M = Meninggal

G. Patah tulang H. Terkilir / keseleo I. ....

H. Maag I. ..

H. Perut I. Badan J. Tangan / jari tangan K. Kaki / jari kaki L. Organ tubuh bagian dalam

(6) FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN 1. Faktor Manusia ( Kurang peduli K3L,tidak disiplin, kondisi mental/fisik lemah dll) 2. Faktor Konstruksi ( Salah metode konstruksi, salah penggunaan alat ) 3. Faktor Alat Kerja ( Alat kerja tidak berfungsi sebagaimana mestinya ) 4. Faktor Lingkungan Kerja ( Tekanan udara, getaran, bising, licin, gelap, kotor, limbah B3 dll)

CATATAN :
PERHITUNGAN KEHILANGAN HARI KERJA ( LOSS TIME ) SEBAGAI BERIKUT : 1. Kehilangan hari kerja dihitung per orang korban yang diakibatkan karena Kecelakaan atau Sakit dan jika korban mengalami kecelakaan atau sakit dan memerlukan perawatan tetapi korban dapat langsung bekerja pada hari itu juga maka Kehilangan Hari Kerja = 0 (Nol)

2. Jika korban mengalami kecelakaan atau sakit, serta memerlukan perawatan dan tidak dapat bekerja maka Kehilangan Hari Kerja harus dihitung, ( contoh : Jika tidak bekerja 1 hari, maka Kehilangan Hari Kerja = 1 hari atau jika 2 hari maka Kehilangan Hari kerja = 2 hari dan seterusnya) 3. Jika korban meninggal, Kehilangan Hari Kerja = 6.000 Hari yang dimaksud korban meninggal dunia adalah korban meninggal saat mengalami kecelakaan atau sakit akibat kerja.

FORM NO : K3L - 08

LAPORAN BULANAN K3L


NOMOR PROYEK A. : : 01 / SHE / SKB / I / 12 STADION KAB. BOGOR s/d Bln yl 0 0 0 0 0 0 s/d Bln ini 1 0 0 0 0 0 Bln ini 1 0 0 0 0 0 Kali Kali Kali Kali Kali Kali 7. 8. 9. 10. 11. Non Conform ance K3L Surat Peringatan K3L Surat Ijin Bekerja Evaluas i IBPR Evaluas i IPPAL LAPORAN BULAN LAPORAN KE : MEI : 1 ( SATU ) s/d Bln yl 0 0
0

EDISI 3

TANGGAL 02-01-2008

FORM K3L - 08

KEGIATAN K3L 1. 2. 3. 4. 5. 6. SHE Talk SHE Patrol SHE Meeting SHE Induction Training K3L Uji Dam pak Lingk.

s/d Bln ini 0 0 56 1 1 Bln ini 0 0 56 1 1 Kali Kali Kali Kali Kali

0 0

B.

JUMLAH TENAGA KERJA DAN JAM KERJA s/d Bulan lalu B 1. B 2. B 3. B 4. B 5. Jum lah hari kerja (akum ulatif jum lah laporan harian) Jum lah jam kerja orang (akum ulatif jum lah laporan harian) Jum lah tenaga kerja (akum ulatif jum lah laporan harian) Jum lah kehilangan hari kerja akibat Kec. Kerja (Loss Time ) (akum ulatif jum lah laporan harian) Jum lah kehilangan hari kerja akibat Sakit (Loss Time ) (akum ulatif jum lah laporan harian) 0
( a)

Bulan ini 31
( b )

s/d Bulan ini 31


( c) =( a+b )

0,00
( d )

37.071,00
( e )

37.071,00
( f ) =( d +e )

1.195,84
Rata-rata

0,00
( g )

2.869,00
( h )

2.869,00
( i) =( g +h )

92,55
Rata-rata

0
( j)

0
( k )

0,00
( l) =( j+k )

0
( m )

0
( n )

0,00
( o ) =( m +n )

C.

KECELAKAAN KERJA Faktor penyebab terjadinya kecelakaan C 1. Faktor m anus ia (Kurang peduli K3L,tdk dis iplin,kondis i m ental/fis ik lem ah, dll) C 2. Faktor kons truks i ( s alah m etode kons truks i, s alah penggunaan alat kerja) C 3. Faktor alat kerja (alat kerja tidak berfungs i s ebagaim ana m es tinya ) C 4. Faktor lingkungan kerja (tekanan udara, getaran, bis ing, licin, gelap, kotor, lim bah B3 dll) C 5. Jum lah faktor penyebab kecelakaan kerja = ( C1 + C2 + C3 + C4 )

s/d Bln yl 0 0 0 0 0 (a) s/d Bln yl 0 0 0 0 (a) 0 0

Bln ini 0 0 0 0 0 (b)

s/d Bln ini 0 0 0 0 0 (c) s/d Bln ini 0 0 0 0 (c) 0 0 Orang Orang Orang Kas us Kas us Kas us Kas us Kas us

D.

KONDISI KORBAN I. Kondisi korban kecelakaan D 1. Luka ringan D 2. Luka berat D 3. Meninggal dunia D 4. Jum lah kecelakaan Kerja = ( D1 + D2 + D3 ) II. Kondisi korban sakit D 5. Sakit ringan D 6. Sakit berat

Bln ini 0 0 0 0 (b) 0 0

+
Orang

Orang Orang

19

FLOWCHART PENANGANAN KECELAKAAN

PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA KEJADIAN KECELAKAAN


DIAGRAM ALIR
TERJADI KECEL AKAAN

PIC
SAFETY SAM 1. LUKA R IN G A N

URAIAN
- Ko rban ditanggulangi dengan P 3K. 2. LUKA B E R A T D A N M E N IN G G A LD UN IA - Hubungi ko o rdinato r keamanan untuk tindakan awal - A mankan TKP - Khusus ko rban meninggal dunia hubungi RS & pastikan

LUKA RINGAN

AKIBAT

LUKA BERAT SAFETY

RS yang akan dituju situasinya aman

3. H UB UN G I KE LUA R G A - Hubungi penanggung jawab ko rban yaitu : A tasan,M ando r


Subko n, dst.

MENINGGAL 1. 2. HUBUNGI KOORDINATOR KEAMANAN 3. SAFETY, SECURITY


(Jika Safety tidak ada di tempat).

4. B A WA KO R B A N KE R UM A H S A KIT
A . LUKA B E R A T

PENGOBATAN / P3K

- Dibawa ke RS ( RS A cuan atau RS Terdekat ) - B awa surat pengantar / jaminan dan fo to co py KTP
ko rban jika ke RS A cuan

SELESAI

HUBUNGI KELUARGA / PENANGGUNG JAWAB


4. BAWA KORBAN KE RUMAH SAKIT SAFETY

- B awa uang jika ke RS bukan RS A cuan.


B . M E N IN G G A L

- Ko rban dibawa ke RS dengan aman atau situasi aman - B awa surat pengantar / Register ( fo rm Jamso stek dan
fo to co py KTP ko rban ).

5. H A S IL P E M E R IKS A A N M E D IS KO R B A N LUKA B E R A T - Tunggu hasil pemeriksaan untuk pastikan ko ndisi ko rban - Jika ko ndisi ko rban untuk hidup lebih besar / dirawat,

5.

RAWAT

HASIL PEMERIKSAA N

6.

PERAWATAN

teruskan kelangkah no . 6

- Jika ko rban meninggal atau kemungkinan hidup kecil


teruskan kelangkah no . 8

SAFETY 7. LAPORAN & CLAIM

6. P E R A WA T A N - Serah terima tanggung jawab perawatan kepada penanggung jawab ko rban (atasan ko rban atau mando r, subko n)

- B uat Lapo ran Kecelakaan, Investigasi dan P enyelesaian 8. 8. PENGURUSAN SURAT2 * LAPORAN POLISI * VISUM * PENGAMBILAN JENAZAH * SURAT JALAN SELESAI SAFETY SAM SAM SAM SAM 9. BAWA JENAZAH 10.
ko rban kecelakaan, ko o rdinasikan dengan General A ffair.

7. LA P O R A N & C LA IM - B uat kro no lagis kecelakaan (fo rm Depnaker ) - P engurusan ke Depnaker - Info rmasi kecelakaan bisa lisan dulu keJamso stek - P engisian fo rm-fo rm Jamso stek dan pengurusan Claim 8. P E N G UR US A N S UR A T - S UR A T - B uat lapo ran P o lisi ( P o lsek TKP ) - M inta Visum & Surat Ket.dari RS (RSCM Untuk Jakarta)
Ko o rdinasi Keamanan & P enanggung

PENGURUSAN KE DEPNAKER DAN JAMSOSTEK

- M inta surat pengambilan & membawa jenazah dari P o lisi 9. B A WA J E N A Z A H - Jenazah dikembalikan kekeluarga dengan membawa surat
ja la n

11.

SELESAI

PENYELESAIAN AKHIR

jawab ko rban

SAFETY SAM

10. P E N G IS IA N F O R M J A M S O S T E K - M engisi Lapo ran Kro no lo gis kejadian ( fo rm Jamso stek ) 11. P E N Y E LE S A IA N A KH IR - Lapo ran ke Depnaker dan Jamso stek - P enyerahan santunan ke ahli waris

SELESAI

20

SOP KUNJUNGAN TAMU PP DAN UMUM

FORM LAPORAN S.I.B, DAN LAPORAN INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA

21

PELAKSANAAN SHE
1. Menertibkan dan mendisiplinkan pekerja proyek

2. SHE induction pekerja

22

Lembar pernyataan di atas ditanda tangani oleh para calon pekerja. Mereka yang telah menandatangani lembar tersebut, wajib melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap ketentuan-ketentuan tersebut selama proyek berlangsung.

23

3. SHE

Patrol

4. SHE Meeting

5. SHE Talk

24

6. SHE Training

25

7. SHE Penggunaan APD/K

8. Himbauan Kerja

9. Implementasi Safety dan Housekeeping

26

10. Tes Uji Emisi Kendaraan Operasional

11. Kegiatan Sosial Proyek dan Sekitar Proyek

27

BAB IV

PENUTUPAN

4.1

Kesimpulan

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) pada Proyek Pembangunan Stadion Kab. Bogor PT PP (Persero) Tbk (KSO) PT PENTA REKAYASA merupakan rangkaian proses K3 yang dimulai dari Implementasi , Pemantauan , dan Peninjauan Kembali. Perencanaan ,

Target K3L Proyek Pembangunan Stadion Kab. Bogor PT PP (Persero) Tbk (KSO) PT PENTA REKAYASA antara lain : 1. Zero Accident 2. Tertib Data SHE 3. Menjiwai SHE 4. Proyek Rapih dan Bersih

4.2

Administrasi SHE
3. IBPR (IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN PENGENDALIAN RESIKO) Daftar risiko bahaya yang signifikan Peraturan dan UU K3 IBPR Rencana Tindakan Pengendalian Risiko Matriks Rekomendasi Control Potensi Bahaya Signifikan

4. IPPAL ( IDENTIFIKASI PENGENDALIAN, DAN PEMANTAUAN ASPEK LINGKUNGAN ) Alur Aspek Lingkungan IPPAL Action Plan IPPAL Daftar Pemantauan Dampak Lingkungan Hidup Definisi dan Table Penilaian

28

5. PELAKSANAAN SHE

Menertibkan dan mendisiplinkan pekerja proyek SHE induction pekerja SHE Patrol SHE Meeting SHE Talk

29

Anda mungkin juga menyukai