LANDASAN TEORI
13
14
a) Moral
Manusia memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, serta perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai-nilai agama
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003). Para
pemberi kerja melaksanakan perlindungan atas pekerjaannya atas dasar
kemanusiaan.
b) Hukum
Undang-undang tentang ketenagakerjaan merupakan jaminan bagi
setiap pekerja untuk menghadapi resiko kerja yang dihadapinya yang
ditimbulkan pekerjaan. Para pemberi tenaga kerja yang lalai atas
tanggung jawabnya dalam melindungi pekerja yang mengakibatkan
kecelakaan kerja akan mendapatkan hukuman sesuai dengan undang-
undang.
c) Ekonomi
Alasan ekonomi akan dialami oleh banyak perusahaan karena
mengeluarkan biaya-biaya yang tidak sedikit jumlahnya akibat
kecelakaan kerja yang dialami pekerja.
2) Loyalitas karyawan
3) Kepuasan karyawan
Kepuasan karyawan merupakan perasaan puas yang muncul dalam diri
karyawan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Perasaan puas
ini meliputi kepuasan karena kebutuhannya terpenuhi, kebutuhan
sosialnya juga dapat berjalan dengan baik, serta kebutuhan yang bersifat
psikologis juga terpenuhi. Lingkungan kerja non fisik tersebut
merupakan lingkungan kerja yang hanya dapat dirasakan oleh
karyawan. Karena itu, lingkungan kerja yang dapat memberikan
perasaan-perasaan aman dan puas dapat mempengaruhi perilaku
karyawan ke arah yang positif sebagaimana yang diharapkan oleh
organisasi.
Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Riset Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Kesimpulan
1 Muhammad Pengaruh Keselamatan dan Berdasarkan analisis regresi
Busyairi, La Ode kesehatan kerja terhadap berganda menunjukkan bahwa
Ahmad Safar Produktivitas kerja variable keselamatan kerja (X1)
Tosungku, Ayu karyawan (2014) dan (X2) yang diukur dari
Oktaviani 2014 variabel produktivitas kerja (Y),
memiliki kontribusi yang positif
dan signifikan terhadap tinggi
rendahnya produktivitas kerja
2 I Wayan Senata, I Pengaruh lingkungan kerja Lingkungan kerja berpengaruh
Made Nuridja, terhadap produktivitas positif terhadap produktivitas
Kadek Rai kerja karyawan UD. kerja karyawan, hal ini
Suwena (2014) Kembang sari Kabupaten ditunjukkan dari signifikansi
Badung lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan
0,000 < 0,05 yang artinya
hipotesis penelitian ini diterima,
di mana persentase pengaruhnya
sebesar 27,7%.
3 Gusti Komang Pengaruh pelaksanaan Pelaksanaan keselamatan dan
Ardika (2015) keselamatan dan kesehatan kesehatan kerja (K3)
Kerja (k3) terhadap berpengaruh positif dan
produktivitas kerja di UD. signifikan terhadap produktivitas
Sinar kerja di UD Sinar Abadi
25
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat
pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Menurut T. Lestari dan
Erlin (2016) Beberapa telaah empirik yang telah dilakukan, ditemukan
adanya hubungan yang positif antara Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan
produktivitas kerja karyawan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Busyairi dan Ayu (2014) juga menyatakan bahwa Keselamatan Kesehatan
Kerja (K3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian tersebut dapat dikemukakan
bahwa Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) memiliki korelasi yang erat
dengan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu perlu di uji apakah
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) memberikan pengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan, dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:
dikemukakan bahwa lingkungan kerja non fisik memiliki korelasi yang erat
dengan produktivitas kerja karyawan Oleh karena itu perlu di uji apakah
lingkungan kerja non fisik memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan, dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut: