TINJAUAN PUSTAKA
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. (Rejeki S.
2015).
kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental emosi atau rasa sakit yang
8
9
kesehatan kerja adalah suatu unsur satu kesatuan sistem yang dibuat agar
Perasaan nyaman mulai dari dalam diri tenaga kerja, apakah dia nyaman
ruang kerja, tata letak ruang kerja dan beban kerja yang didapat bekerja.
tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit dalam
a. Menciptakan tempat kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman bagi
Kerja (PAK), penyakit menular dan penyakit tidak menular bagi seluruh
sebagai berikut:
produktifitas nasional.
efisien.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur
yang riil.
pekerjaan, saat atu waktu kerja, perjalanan (dari rumah ke tempat kerja,
melalaui jalan atau sarana yang wajar), dan penyakit akibat kerja.
kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan
pekerjaan tugas, dijalan dari rumah ke tempat kerja dan dijalan dari tempat
kerja ke rumah.
yaitu :
dan keselamatan kerja serta kondisi fisik dan mental pekerja yang
kurang baik.
2015). Yaitu :
a. Immediate causes
alat pengaman yang tidak sesuai atau tidak berfungsi, sikap dan
pakaian yang tidak sesuai untuk kerja, faktor fisik dan kimia di
b. Contributing causes
dapat disebabkan oleh pekerja atau keadaan lingkungan kerja pada suatu
perusahaan yang tidak tertata atau teratur. Penyebab atau potensi bahaya
segala sesuatu selain manusia. Golongan kedua adalah faktor manusia itu
dilantai dan tertimpa benda jatuh, pemakaian alat atau perkakas yang
2014).
lingkungan, dan faktor manusia pekerja itu sendiri (AM. Sugeng Budiono,
2003). Dari beberapa teori tentang faktor penyebab kecelakaan yang ada,
salah satunya yang sering digunakan adalah teori tiga faktor utama (Three
Main Factor Theory). Menurut teori ini disebutkan bahwa ada tiga faktor
a. Umur
dapat dipercaya dan lebih menyadari akan bahaya dari pada tenaga
15
pada tenaga kerja usia 30 tahun atau lebih dari pada tenaga kerja
b. Jenis Kelamin
dialami berbeda pula. Kasus wanita lebih banyak daripada pria, secara
beban dan kebijakan kerja, diantaranya yaitu hamil dan haid. Dua
c. Masa kerja
Masa kerja adalah sesuatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja
kerja akan timbul kebiasaan pada tenaga kerja. Hal ini biasanya terkait
16
populasi saat ini, untuk cedera terkait peralatan selama periode 2009-
2013. Dari 86.398 korban luka diperiksa, 28% terjadi pada karyawan
pada tahun pertama masa kerja mereka, dan dari 597 korban jiwa
diperiksa, 31% terjadi pada karyawan pada tahun pertama masa kerja
kecelakaan kerja pada masa kerja baru dibanding dengan masa kerja
yang sama dalam periode waktu yang tertentu dan dalam jangka waktu
yang lama dan biasanya dilakukan oleh suatu produksi yang besar
(AM. Sugeng Budiono, 2003:92). Sikap psikologis dan dan fisik dari
atau keletihan dari pekerjaan yang terlalu keras, orang yang melakukan
tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. APD tidak
pelindung diri.
e. Tingkat Pendidikan
f. Perilaku
kecelakaan dan praktik kerja yang aman bisa menjadi hal yang penting
dipastikan.
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan
metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori, dalam hal ini
Apabila sering timbul hal tersebut, tindakan yang paling tepat dan harus
alat-alat kerja dapat ditingkatkan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai
h. Peraturan K3
dasarnya disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor manusia, pekerjaan dan
a. Faktor manusia
1) Umur
muda pun sering pula mengalami kecelakaan kerja, hal ini mungkin
karena fisiknya kuat, akan tetapi usia muda biasanya masih penuh
usia 30 tahun, sebaliknya mereka yang ada pada usia ini mungkin
2) Tingkat pendidikan
3) Pengalaman kerja
b. Faktor pekerjaan
empat jam. Dua masalah yang terjadi pada pekerja yang bekerja
beradaptasi dengan kerja pada malam hari dan tidur pada siang
hari. Pergeseran kerja dari pagi, siang dan malam hari dapat
2) Jenis pekerjaan
c. Faktor lingkungan
1) Lingkungan fisik
a) Pencahayaan
b) Kebisingan
22
2) Lingkungan kimia
3) Lingkungan biologi
kelamin perempuan yaitu 65% dan yang mempunyai jenis kelamin laki-laki
secara fisik dan psikis. Berbagai siklus biologis, seperti haid dan kehamilan
Kerugian paling fatal bagi korban adalah jika kecelakaan itu sampai
7. Klasifikasi kecelakaan
termasuk di dalamnya adalah luka akibat cidera benda tajam atau jarum
suntik. Jika dilihat dari jenisnya terluka akibat jarum suntik atau benda
suntik dan benda tajam merupakan luka tembus pada kulit karena benda
kesehatan.
24
pisau, skalpel, gunting, pecahan kaca seperti objek glass, tabung reaksi,
gunting, spuit, dan benda tajam lainya yang terkontaminasi dengan darah
dan cairan tubuh orang lain. akibat tusukan atau cidera benda tajam dapat
menimbulkan tetanus. Luka tusuk jarum ini berasal dari jarum suntik, jarum
donor darah, jarum infus steril, jarum heacthing dll. Adapun luka akibat
benda tajam berasal dari pecahan ampul, gunting, pisau bedah, tabung
1) Terjatuh
1) Dari mesin
4) Lingkungan kerja
akibat cuaca.
tercantum dalam buku standar Pelayanan Rumah Sakit dan terdapat dalam
Baik tindakan yang dilakukan bagi pasien, maupun keselamatan perawat itu
tindakan yang aman. Setiap hari kontak langsung dengan pasien dalam
pathogen yang menjadi pembawa infeksi dari satu pasien ke pasien lain,
saat merawat pasien selalu meningkat. Mulai dari tertusuk jarum secara tak
para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja
karena itu, Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya Kesehatan dan
tentang Rumah Sakit. Pasal 40 ayat (1) yakni “Dalam upaya peningkatan
27
Selain itu seperti yang tercantum dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa “Rumah Sakit
(K3) didalamnya dan bagi rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan-
komponen kesehatan dan keselatan kerja yaitu kapasitas keja, beban kerja,
pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu
kerja.
a. Kapasitas Kerja
28
tercermin dalam pendidikan pencari kerja. Hal ini pula terjadi dirumah
kesehatan kerja.
b. Beban Kerja
jam sehari, 1 minggu 7 hari dan 1 tahun 365 hari. Dengan demikian
Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stress.
c. Lingkungan Kerja
bila tidak dapat diantisipasi dengan baik dan benar dapat menimbulkan
pasien dan bahkan pengunjung rumah sakit itu sendiri. Selama ini
Adisasmito, 2008).
9. Rumah Sakit
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
(Permenkes, 2016).
Series No. 122/1957 yang berbunyi “rumah sakit adalah bagian integral dari
Sakit sebagai tempat kerja yang unik dan kompleks tidak saja menyediakan
jari, tertusuk, luka bakar, terpeleset, keletihan stress kerja, dan lain-lain.
Teknisi radiologi sangat potensial terpajan radiasi dari sinar x dan radioaktif
isitop dan zat kimia lainnya. Perawat sering mengalami back injuries,
terpajan zat beracun, radiasi, stress akibat shift kerja. Petugas diruang
pertama masuk kerja atau magang dan penelitian di RS UGM. Upaya lain
tusuk jarum dan benda tajam. Data salah satu rumah sakit di Pakistan luka
tusuk jarum dan benda tajam sebesar 46,9%, sedangkan di Korea Selatan
mencapai 70,4% dan penelitian di Indonesia pada salah satu rumah sakit
ada 32 yang ditularkan melalui luka akibat tertusuk jarum suntik, 1 kasus
akibat teriris pisau,1 kasus pecahantabung kaca yang berisi darah infeksi,1
Insidensi luka tusuk jarum dan benda tajam terjadi karena suplai alat
pelindung diri yang tidak memadai, kurang tersedianya peralatan jarum dan
buruk bagi kesehatan, bukan hanya bagi para pegawainya, tetapi juga
teknisi elektromedik,
perawat, perawat gigi, dan
yang ditugaskan di bagian
radiasi
1 2 3 4
2 KIMIA
Desinfektan Semua area Petugas kebersihan,
perawat
3 BIOLOGI
AIDS, Hepatitis IGD, kamar Operasi, Dokter , dokter gigi,
B dan Non A- ruang pemeriksaan gigi, perawat, petugas
Non B (virus) laboratorium, laundry laboratorium, petugas
sanitasi dan laundry
1 2 3 4
Tabel 2.2. Klasifikasi Kecelakaan Kerja Menurut Mode dan Jenis Cidera
(Sarastuti S., 2016).
No Mode dan Jenis Cidera
1 Terjatuh, terjerembab ke dalam obyek tidak bergerak dan sejenisnya
2 Kontak dengan benda tajam dan kasar, seperti kontak dengan jarum,
pisau, dan benda tajam sejenisnya
3 Kontak dengan objek lainnya yang belum terklasifikasi, yaitu kontak
dengan virus Rubella
Sumber : Sarastuti, D. 2016.
Tabel 2.4. Klasifikasi Kecelakaan Kerja Menurut jenis luka dan cidera
(Sarastuti S., 2016).
No Luka atau Kelainan
1 Cidera dangkal dan luka terbuka
2 Patah tulang
3 Dislokasi, terkilir dan keseleo (sprains and strains)
4 Gegar otak dan cidera dalam
Sumber : Sarastuti, D. 2016.
salah satu rumah sakit milik TNI AD kota Banjarmasin yang berbentuk
Rumah Sakit Umum dinaungi oleh TNI AD dan termasuk kedalam Rumah
Sakit Tipe C yang memiliki layanan unggulan dalam bidang unit gawat
sampel/partisipan yaitu seluruh tenaga kerja di Rumah Sakit Tk. III Dr. R.
B. Kerangka Konsep
Faktor Manusia
- Usia
- Jenis Kelamin
- Tingkat
pendidikan
- Masa kerja
Kecelakaan Petugas
Faktor Pekerjaan Kerja
- Giliran kerja
- Jenis pekerjaan
C. Hipotesis
berikut :
1. Adanya insiden Kecelakaan kerja pada petugas Rumah Sakit Tk. III Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin.