ABSTRAK
Latar belakang: Aedes aegypti merupakan vektor dari penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD). Tempat penampungan air merupakan media tempat perindukan
vektor dengue tersebut. Keberadaan jentik Aedes aegypti di dalam tempat
penampungan air dapat dipengaruhi oleh jenis sumber air, warna, bahan dasar, letak,
ketersediaan tutup dan frekuensi pengurasan tempat penampungan air tersebut.
Tujuan: diketahuinya hubungan jenis sumber air dengan keberadaan jentik Aedes
aegypti di wilayah kerja Puskesmas Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan
Selatan tahun 2015.
Metode: penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan studi
kasus kontrol. Sampel penelitian adalah rumah tangga yang menggunakan jenis
sumber air sumur sebagai kelompok kasus dan rumah tangga yang menggunakan jenis
sumber air PDAM sebagai kelompok kontrol. Jumlah sampel masing-masing
kelompok sebanyak 130 rumah tangga dan diambil dengan teknik proportional
random sampling. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik.
Hasil: variabel yang berhubungan secara bermakna dengan keberadaan jentik adalah
jenis sumber air (p=0,013; OR=1,923), warna tempat penampungan air (TPA)
(p=0,002; OR=2,345), letak TPA (p=0,035; OR=2,241), ketersediaan tutup TPA
(p=0,034; OR=2,122) dan frekuensi pengurasan TPA (p=0,002; OR=2,260). Penelitian
ini tidak membuktikan secara signifikan adanya hubungan antara bahan dasar TPA
(p=0,741).
Kesimpulan: variabel yang dominan berhubungan dengan keberadaan jentik adalah
frekuensi pengurasan TPA setelah dikontrol oleh jenis sumber air, warna TPA dan
letak TPA, sehingga disarankan perlu dilakukan pengurasan TPA secara rutin
setidaknya satu minggu sekali dan penggunakan TPA dengan karakteristik yang tidak
lagi potensial untuk tempat perkembangbiakan nyamuk.
ABSTRACT