PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadinya kecelakaan kerja. Adanya bahan mudah terbakar, gas medis, radiasi
pasien, staf dan umum (Sadaghiani, 2001) dalam Omrani (2015). Hasil laporan
kecelakaan di Rumah Sakit 41% lebih besar dari pekerja di industri lain. Kasus
yang sering terjadi di antaranya tertusuk jarum atau needle stick injury (NSI),
terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, penyakit infeksi dan lain-
berdasarkan data-data yang ada, insiden akut secara signifikan lebih besar
dengan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) dan
disebut SMK3 Rumah Sakit adalah bagian dari manajemen Rumah Sakit secara
1
2
proses kerja di Rumah Sakit guna terciptanya lingkungan kerja yang sehat,
selamat, aman dan nyaman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
telah lama diterapkan di berbagai sector industri (akhir abad 18), kecuali di
kegiatan kuratif, bukan preventif. Fokus pada kualitas pelayanan bagi pasien.
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
pengobatan yang bermutu, Rumah Sakit juga dituntut harus melaksanakan dan
dengan kegiatan pada perusahaan, yang berarti bahwa kecelakaan yang terjadi
kecelakaan yang terjadi saat perjalanan ke dan dari tempat kerja. World Health
risiko lebih tinggi karena memberikan pertolongan pertama pada pasien yang
belum diketahui riwayat penyakitnya, oleh karena itu perilaku keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) perawat diinstalasi gawat darurat sangatlah penting untuk
mencegah risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. (Imania, L., 2010).
Data dan fakta Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit secara global
(tiga) juta terpajan patogen darah, 2 (dua) juta terpajan virus HBV, 0,9 juta
terpajan virus HBC dan 170 ribu terpajan virus HIV/AIDS. Lebih dari 90 % terjadi
517.404 jiwa. Sedangkan di Indonesia gaya berat yang ditanggung pekerja rata-
rata lebih dari 20 kilogram. Keluhan subyektif low back pain didapat pada 83.3
(Kemenkes, 2010).
Di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada pada tahun 2014 tercatat angka
kasus kecelakaan lalu lintas dan 1 kasus terpencik serbuk gerinda. Pada tahun
4
2015 terjadi kenaikan jumlah kecelakaan kerja sebanyak 266,7 % yaitu tercatat
16 kasus, yang terdiri dari 9 kasus tertusuk jarum, 3 kasus kecelakaan lalu lintas
dan 4 kasus sharp injury. Dan selama periode januari sampai dengan juni 2016
dan kesedihan, kelalaian dan cacat dan kematian. Menurut ILO (International
patah tulang, keseleo, luka bakar, memar dll) dan klasifikasi kecelakaan
kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan pada
tenaga kerja perawat masih belum terlaksana dengan baik. Berdasarkan studi
Banjarmasin sebanyak 209 orang yang terdiri dari golongan TNI AD, PNS, dan
bidan, farmasi, analis, administrasi dan minimal lulusan SMA sederajat. Pekerja
keperawatan/IPCN 3 orang.
yang ada di Rumah Sakit Tk III Dr. Soeharsono Banjarmasin pada tahun
sebelumnya belum ada atau nihil sehingga menjadi suatu kesempatan bagi
Banjarmasin.
kejadian kecelakaan kerja pada pekerja Rumah Sakit dan penelitian secara
belum pernah sebelumnya dilakukan di Rumah Sakit Tk. III DR. R. Soeharsono
tentang insiden kecelakaan kerja pada petugas di Rumah Sakit Tk. III Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
dan unit kerja di Rumah Sakit Tk. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin.
segi, usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja yang bekerja
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan
2. Bagi Pekerja
Sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi rumah sakit untuk meningkatkan
4. Bagi Penelitian
Sebagai bahan atau sumber data penelitian berikutnya dan mendorong bagi
5. Bagi Peneliti