PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
produktivitas kerja.
terpajan patogen darah (2 juta terpajan virus HBV, 0,9 juta terpajan
virus HBC dan 170,000 terpajan virus HIV / AIDS). Dapat terjadi :
15,000 HB (70,000 HBB dan 1000 kasus HIV). Lebih dari 90% terjadi
1
mencatat frekuensi angka KAK di Rumah Sakit lebih tinggi 41%
2017).
kali lebih besar dari golongan pekerja lain. Probabilitas penularan HIV
2
luas. Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi
SMK3.
3
di tandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu
biologi (virus, bakteri, jamur, dan lain-lain); faktor kimia (antiseptik, gas
anastesi, dan lain-lain); faktor ergonomi (cara kerja yang salah, dan
lain-lain); faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran, radiasi, dan
dan tingginya stres kerja yang dialami oleh pekerja rumah sakit.
4
penyebab kecelakaan dapat dibagi menjadi: 1) faktor perorangan
rata-rata lebih dari 20kg. Keluhan subyektif low back pain didapat
kelompok umur lebih dari 33 tahun dengan masa kerja lebih dari 9
5
Perusahaan, institusi kesehatan dan Rumah Sakit saat ini
terkena keseleo dan cidera, infeksi, dan penyakit berasal dari parasit,
kesehatan rujukan di Indonesia akhir akhir ini sangat pesat, baik dari
6
tinggi karena Sumber Daya Manusa (SDM) Rumah Sakit,
2010).
bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien dan tenaga
7
keluhan subyektif low back pain berdasarkan data yang di ambil dari
yang telah dimulai dari tahun 2009 dan terus di jalankan dan direvisi
8
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
9
c. Untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan pelaksanaan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Prakitis
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah Sakit
atau jabatannya.
11
pengunjung/pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan
kerja, tempat kerja Rumah Sakit yang sehat, aman dan nyaman baik
(Ilyas, 2017).
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 12 ayat 1 dan ayat 4).
12
Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh
13
2. Perlunya pelaksanaan K3 Rumah Sakit
Manajemen K3 .
standar.
14
f. Pelaksanaan K3, berkaitan dengan citra dan kelangsungan
lingkungan.
meliputi :
15
3) Keluaran (output) : pelayanan dan pengobatan prima
4) Lingkungan.
a. Tujuan Umum
produktif untuk SDM Rumah Sakit aman dan sehat bagi pasien,
b. Tujuan khusus
K3 Rumah Sakit.
KAK.
menyeluruh.
16
4. Standar Pelayanan K3 Rumah Sakit
kerja,cara kerja, dan posisi kerja yang salah); faktor fisik (suhu,
pada kulit, gas anestesi pada hati); faktor ergonomi (cara duduk
salah, cara mengangkat pasien salah); faktor fisik (panas pada kulit,
17
tegangan tinggi pada sistem reproduksi, radiasi pada sistem
2016).
6. Program K3 RS
pembudayaan K3 RS;
Rumah Sakit;
Kementerian Kesehatan;
18
e. Menyusun pedoman, petunjuk teknis dan SOP-K3 RS seperti
RS ini;
Rumah Sakit (K3 RS) yang tertera pada poin I1.S pada buku
cepat. Bukan hanya karyawan medik namun non medik juga dapat
1. Karyawan medik
a. Perawat
19
satu pasie ke pasien lain, atau keperawat lainnya. Harus sangat
b. Dokter
20
nafas pasien yang sedang operasi. Pajanan kronisnya dapat
jarum, 10% akibat skalpel dan 23% akibat cedera lain. Pada
c. Dokter gigi
21
2. Karyawan non medik
a. Pencucian (laundry)
mencuci.
22
Pencegahan terpenting di bagian ini adalah tangan bersih dan
c. Farmasi
d. Sterilisasi
23
e. Laboratorium
laboratorium.
f. Petugas Radiologi
1. Pengetahuan
24
persyaratan keselamatan kerja dan kondisi seperti peralatan teknis
25
Depnaker RI (2005) Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
26
Kualitas sumberdaya manusia di Indonesia relatif masih
2. Pelatihan
27
a. Pelatihan Pengenalan Dasar Untuk Seluruh Para Pekerja &
beda. Oleh karena itu rumah sakit atau pun manajemen perlu
aspek efektifitas dan risiko baik yang bersifat financial dan non-
28
a. Reaksi dari pelatihan kerja, merupakan reaksi pekerja terhadap
pelaksanaan pelatihan.
3. Beban Kerja
29
berubah.Terjadinya pengurangan lamanya tidur sampai 4 – 6 jam
masih kecil. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat
yang bila tidak dapat diantisipasi dengan baik dan benar dapat
30
kesehatannya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
4. Lama Kerja
31
waspada terhadap bahaya kecelakan kerja sehingga tenaga kerja
32
pengisian energi yang sumbernya berasal dari makanan (Kardina,
2018).
dengan pertambahan umur. Jika sift kerja dalam masa kerja satu
33
BAB III
KERANGKA KONSEP
sebagai berikut :
1. Pengetahuan K3
Rumah Sakit.
2. Pelatihan K3
34
mengkomunikasikan komitmennya pada kebijakan yang telah dibuat.
3. Beban Kerja
4. Lama Kerja
dihadapi.
35
B. Pola Pikir Variabel Penelitian
Pengetahuan K3
Pelatihan
Beban Kerja
Pelaksanaan K3 Rumah
Sakit
Lama Kerja
A.Lingkungan Kerja
Keterangan:
Definisi Operasional :
sehat, aman dan nyaman baik bagi pekerja Rumah Sakit, pasien,
36
pengunjung/pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat dan
Kriteria Objektif :
jawaban
Tidak Menerapkan : Jika nilai responden < 62,5% benar dari total
jawaban
Keterangan:
= (10x4) – (10x1)
= 40-10 = 30
Interval = Rentang/Kategori
= 30/2 = 15
= 40 – 15
37
2. Pengetahuan
Definisi Operasional :
Sakit.
Kriteria Objektif :
Kurang : Jika nilai responden < 62,5% benar dari total jawaban
3. Pelatihan K3
Definisi Operasional :
Sakit.
Kriteria Objektif :
38
4. Beban Kerja
Definisi Operasional :
Kriteria Objektif :
Normal : Jika nilai responden < 75% benar dari total jawaban
Keterangan:
= (6x2) – (6x1)
= 12-6 = 6
Interval = Rentang/Kategori
= 6/2 = 3
= 12 – 3
5. Lama Kerja
Definisi Operasional :
39
Kriteria Objektif :
D. Hipotesis Penelitian
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
a. Berstatus PNS
41
c. Bersedia jadi sampel
1. Data Sekunder
istansi terkait.
2. Data Primer
Chi Square pada skala ukur yang sesuai dengan tingkat kemaknaan
alpha 0,05.
Kategori I a b a+b
Kategori II c d c+d
Jumlah a+b b+d a+b+c+d
Sumber : Soekidjo, 2003
42
Uji hipotesis menggunakan uji chi square sebagai berikut :
X2¿ ∑ ¿ ¿
Keterangan :
Oi = Frekuensi Observasi
Ei = Frekuensi Harapan
Interpretasi :
F. Penyajian Data
43
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Jenis Kelamin
Perempuan 43 70.5
Total 61 100
Sumber: data primer
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 61 responden sebanyak
kelamin perempuan.
b. Umur
data paling banyak berada pada rentang umur 36-40 tahun sebanyak
44
41% dan paling sedikit pada rentang umur 20-25 tahun sebanyak
4.9%.
c. Tingkat Pendidikan
1.6%.
d. Pengetahuan
36.1%.
45
e. Pelatihan
27.9%.
f. Beban Kerja
29.5%.
46
g. Lama Kerja
27.9%.
47
2. Analisis Bivariat
a. Pengetahuan
48
b. Pelatihan
49
c. Beban Kerja
sebanyak 50%.
50
d. Lama Kerja
51
B. Pembahasan
1. Pengetahuan
52
45.5%, lebih kecil dibandingkan dengan tidak menerapkan K3
Tahun 2019.
dihadapi.
53
pengetahuan yang cukup. Hal ini disebabkan oleh sikap karyawan
2. Pelatihan
54
27.9%. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari
Tahun 2019.
55
para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan
para wanita.
3. Beban Kerja
optimal.
56
kerja tidak normal menerapkan K3 rumah sakit sebanyak 50%,
50%.
Tahun 2019.
K3 ruah sakit. Beban kerja yang sesuai dengan standar yang telah
57
4. Lama Kerja
Tahun 2019.
58
Secara umum karyawan dengan masa kerja lebih lama
59
agar pekerjaan yang dilakukan tidak menimbulkan cedera bagi
terjadi di tempat kerja lain, karyawan yang baru atau yang belum
rumah sakit.
60
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
61
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Jajang, Suardi, Enita, Natalia, Monika, Mirani, Zulfira, & Alpina,
Marta Popi. (2018). Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Kota
Padang. Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil, 15(2), 64-76.
Fadhila, Naela, Sudiro, Sudiro, & Denny, Hanifa Maher. (2017). Analisis
Upaya Manajemen Rumah Sakit Dalam Penerapan Budaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pasca Akreditasi Pada
Sebuah RSUD di Kabupaten Semarang. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia, 5(1), 55-61.
Hanifa, Nida Dini, Respati, Titik, & Susanti, Yuli. (2017). Hubungan
Pengetahuan dengan Upaya Penerapan K3 pada Perawat. Paper
presented at the Bandung Meeting on Global Medicine & Health
(BaMGMH).
62
Ilyas, Mgs M. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi
KEPMENKES NO. 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Rumah Sakit. Jurnal
Pemerintahan dan Politik, 2(1).
Indriyani, Yeni, Tarwaka, PGDip, Werdani, Kusuma Estu, & SKM, M Kes.
(2016). Analisis Implementasi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
di Rumah Sakit (K3RS) Menggunakan Metode PDCA (Plan-Do-
Check-Act) di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Tamboto, Christi Debora, Kandou, Grace D, & Kawatu, Paul AT. (2019).
Analisis Penerapan Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Di Rumah
Sakit GMIM Kalooran Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Kesmas, 6(4).
63
Hasil Penelitian
64
ABSTRAK
Andi Irfandi Achmad. Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan
K3 di RSUD Haji Makassar tahun 2019. (dibimbing oleh Sjamsul
Rasjid dan Hermawati Hamalding)
65
iii
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHANi
ABSTRAKiii
DAFTAR ISIiv
DAFTAR TABELvi
DAFTAR LAMPIRANviii
KATA PENGANTAR ix
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................9
C. Tujuan Penelitian................................................................................9
D. Manfaat Penelitian............................................................................10
66