3
C. ARAH KEBIJAKAN
4
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendukung daerah dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan untuk mencapai target prioritas nasional
bidang kesehatan (RPJMN, Renstra, RKP, dan SPM) dalam rangka mendukung reformasi sistem kesehatan
nasional
2. Tujuan Khusus
a. Mendukung pelaksanaan percepatan penurunan AKI dan AKB terutama dalam bentuk upaya kesehatan bersifat
promotif dan preventif;
b. Mendukung pelaksanaan percepatan perbaikan gizi masyarakat terutama dalam bentuk upaya kesehatan
bersifat promotif dan preventif;
c. Mendukung upaya gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS);
d. Mendukung pelaksanaan upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit;
e. Mendukung Penguatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah;
f. Mendukung pelaksanaan akreditasi Puskesmas;
g. Mendukung pelaksanaan kefarmasian melalui penguatan distribusi obat, vaksin, dan Bahan Medis Habis Pakai.
h. Mendukung pelaksanaan percepatan penurunan prevalensi stunting;
i. Mendukung penguatan penanganan pandemik COVID-19; dan
j. Mendukung pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga; 5
G. SASARAN F. RUANG LINGKUP
1. Dinas kesehatan provinsi; 1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
2. Dinas kesehatan kabupaten/kota; Provinsi;
3. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas); dan 2. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Kabupaten/Kota;
4. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas;
4. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Stunting;
5. Jaminan persalinan (Jampersal);
6. Pelayanan Kesehatan Bergerak; dan
7. Bantuan Operasional Kesehatan Pengawasan
Obat dan Makanan sesuai dengan Petunjuk
Operasional Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik yang dikeluarkan oleh Badan
Pengawasan
6
G. PRINSIP DASAR
1. Keterpaduan
a. Kegiatan direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu, lintas bidang, untuk mencapai beberapa tujuan kegiatan
prioritas dengan melibatkan pelaksana program setiap tingkatan (dinkes prov, kab/kota, puskesmas), kader
masyarakat, dan lintas sektor.
b. Dalam penggunaan tidak dibagi setiap bidang dan seksi berdasar struktur organisasi perangkat daerah tetapi
pelaksanaan program secara terintegrasi.
2. Efisien
Pelaksanaan kegiatan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara tepat, cerma dan seminimal mungkin
untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin dan TIDAK DUPLIKASI DENGAN SUMBER PEMBIAYAAN LAINNYA
3. Efektif
Kegiatan yang dilaksanakan berdaya ungkit tinggi terhadap pencapaian prioritas nasional. Penetapan kegiatan
dilakukan berdasarkan prioritas penyelesaian masalah di daerah.
4. Akuntabel
Pengelolaan dan pemanfaatan dana DAK Nonfisik Bidang Kesehatan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku. 7
H. MANAJEMEN PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDKES (1)
1. Perencanaaan Penganggaran
Kepala daerah dan kepala organisasi perangkat daerah harus melakukan sinkronisasi PENGALOKASIAN
antara rencana kegiatan dengan dokumen perencanaan yang telah disepakati oleh ANGGARAN BOK (Provinsi,
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kab/Kota, Puskesmas
a. Penghitungan alokasi DAK Nonfisik Bidang Kesehatan meliputi kriteria umum, kriteria UKM Esensial: 75 – 90% pagu
khusus, dan kriteria teknis Upaya pencegahan dan
pengendalian (COVID-19)
b. DAK Nonfisik yang dialokasikan ke pemerintah daerah dibuat perencanaan sesuai 10 – 25% pagu
dengan peraturan yang berlaku di daerah mengikuti mekanisme APBD
c. Penyusunan program dan kegiatan berdasarkan kebutuhan peran dan fungsi organisasi, prioritas daerah dalam
rangka mendukung pencapaian target prioritas nasional, standar pelayanan minimal yang dilaksanakan secara
terintegrasi
d. Apabila rincian APBN atau alokasi DAK dipublikasikan setelah peraturan daerah tentang APBD ditetapkan maka
pemerintah daerah harus menganggarkan DAK dengan terlebih dahulu melakukan perubahan melalui peraturan
kepala daerah dengan pemberitahuan kepada pimpinan DPRD
e. Pemanfaatan DAK Nonfisik dimulai Bulan Januari sampai dengan Desember tahun angggaran berjalan (TIDAK
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBIAYAI KEGIATAN DITAHUN SEBELUMNYA), dan dituangkan dalam rencana
8
kegiatan yang rinci setiap bulan.
H. MANAJEMEN PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDKES (2)
2. Pengelolaan
a. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Provinsi dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi
b. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kabupaten/Kota dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
c. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
dikelola Puskesmas
d. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Stunting dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi
dengan OPD yang bertanggung jawab untuk urusan perencanaan dan pengganggaran.
e. Jaminan persalinan (Jampersal) dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
f. DAK Nonfisik TIDAK BOLEH DIMANFAATKAN UNTUK dukungan manajemen, penyediaan suplementasi gizi,
belanja modal, belanja kuratif dan rehabilitatif, pengadaan obat dan vaksin, seminar kit, hadiah lomba, honor
panitia, retribusi, cetak foto, pemeliharaan bangunan, kendaraan, sarana dan prasarana.
9
H. MANAJEMEN PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDKES (2)
3. Pelaporan
a. Pemerintah daerah menyampaikan laporan realisasi DAK Nonfisik Bidkes kepada Kementerian Kesehatan melalui
e-renggar setiap triwulan, meliputi:
1) Realisasi penyerapaan anggaran; dihitung berdasarkan pagu alokasi
2) Realisasi kegiatan; dihitung berdasarkan pencapaian realisasi kegiatan yang sudah direncanakan
3) Permasalahan dalam pelaksanaan;
b. Kepatuhan pelaporan;
Kepatuhan daerah dalam menyampaikan laporan, akan dijadikan pertimbangan dalam pengalokasian DAK
Nonfisik pada tahun berikutnya.
10
RINCIAN MENU KEGIATAN BOK PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, DAN PUSKESMAS
BOK PROVINSI BOK KAB KOTA BOK PUSKESMAS
Upaya Penurunan Angka kematian ibu dan angka Upaya Penurunan Angka kematian ibu dan angka Upaya Penurunan Angka kematian ibu dan angka
kematian bayi kematian bayi kematian bayi
Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat
Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS)
Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
Penguatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Penguatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium Kesehatan STBM Desa/Kelurahan Prioritas
Daerah Daerah
Akreditasi Puskesmas Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara Sehat
Distribusi Obat, Vaksin dan BMHP dari Instalasi Farmasi Distribusi Obat, Vaksin dan BMHP dari Instalasi Farmasi Penyediaan Tenaga Perjanjian Kerja
Provinsi ke Instalasi Farmasi Kabupaten Kota Kabupaten Kota ke Puskesmas
Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga Keluarga Pendekatan Keluarga
Upaya Kesehatan Lanjut Usia Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Upaya Kesehatan Lingkungan Fungsi Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3)
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
11
Disease 19 (COVID-19) Disease 19 (COVID-19) Disease 19 (COVID-19)
BOK STUNTING JAMPERSAL
DUKUNGAN PROGRAM PENURUNAN STUNTING DUKUNGAN PROGRAM PENURUNAN STUNTING
1. penyusunan regulasi daerah terkait 1. Rujukan persalinan dan neonatal (biaya
stunting; transportasi dan/atau sewa alat transportasi
2. pemetaan dan analisis situasi program 2. Sewa dan operasional Tempat Tunggu Kelahiran
stunting; (TTK)
3. pelaksanaan rembuk stunting;
4. pembinaan kader pembangunan manusia;
5. pengukuran dan publikasi stunting;
6. pencatatan dan pelaporan; dan
7. reviu kinerja tahunan aksi integrasi stunting.
16
TATA CARA PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDKES TA 2022
B. BOK KABUPATEN/KOTA e. Belanja Penyelenggaraan Pemberian Makanan
Tambahan Berbasis Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil
4. Jenis Pembiayaan (1)
dan Balita
a. Belanja transportasi lokal.
f. Belanja kegiatan pertemuan rapat di dalam/di luar
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi kantor di wilayah kerja kabupaten/kota sesuai
ASN dan non ASN sesuai ketentuan peraturan dengan peraturan perundang-undangan keuangan
perundang-undangan mengenai keuangan daerah daerah;
c. Belanja penggandaan dan pencetakan untuk g. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring;
mendukung pelaksanaan kegiatan.
h. Belanja honorarium narasumber lintas sektor dan
d. Belanja pembelian bahan praktik peningkatan kapasitas profesi;
(pelatihan pemicuan STBM, peningkatan kapasitas
h. Belanja honorarium pengajar;
petugas terkait penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyelenggaraan pemberian makanan tambahan i. Belanja jasa / transportasi pengiriman
berbasis pangan lokal bagi ibu hamil dan balita, sampel/specimen;
pelatihan gadarmatneo, in house training maternal j. Belanja jasa pemeriksaan sampel/spesimen di
neonatal, orientasi nakes untuk kespro, blended laboratorium di luar puskesmas;
learning bagi dokter dan bidan. 17
TATA CARA PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDKES TA 2022
B. BOK KABUPATEN/KOTA
4. Jenis Pembiayaan (2)
l. Belanja jasa telekonsultasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan keuangan daerah;
m. Belanja jasa program peningkatan mutu pemeriksaan (PME) laboratorium kesehatan daerah kabupaten/kota
n. Belanja alat pelindung diri (APD) untuk kegiatan surveilans.
o. Belanja bahan bakar atau belanja sewa alat transportasi distribusi obat, vaksin dan BMHP
p. Belanja pengepakan obat, vaksin dan BMHP
q. Belanja jasa pengiriman obat melalui penyedia jasa ekspedisi pengiriman barang
r. Belanja jasa tenaga bongkar muat
Sasaran:
Dinkes Kabupaten/Kota, Labkesda Kab/Kota
18
BOK KAB/KOTA (1) 1) Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi
a) Verifikasi pencatatan dan pelaporan komunikasi data, sistem informasi maternal neonatal (SIMATNEO) dan
Upaya Penurunan Angka maternal perinatal deadth notification (MPDN) tingkat kabupaten/kota
kematian ibu dan angka b) Pembentukan dan koordinasi tim audit maternal and perinatal surveillance and respon (AMPSR)
kabupaten/kota
kematian bayi
c) Pengkajian dan pembelajaran audit maternal perinatal (AMP)
d) Orientasi SIMATNEO, MPDN, dan e-kohort tingkat kabupaten/kota
1. Surveilans Kesehatan Ibu
dan Bayi 2) Kampanye Lokal Terkait Penurunan AKI AKB
2. Kampanye Lokal Terkait a)Penyediaan media cetak, media luar ruang non elektronik dan media sosial terkait upaya penurunan AKI AKB.
Penurunan AKI AKB b)Kegiatan Promosi/Kampanye Terkait Penurunan AKI AKB
3. Gerakan Perempuan
Pekerja Sehat Produktif 3) Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP)
(GP2SP) Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan GP2SP di tingkat Kabupaten/Kota
4. Peningkatan Pelayanan 4) Peningkatan Pelayanan Mutu Layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas dan Rumah Sakit
Mutu Layanan Ibu dan Bayi
a)Pendampingan tenaga kesehatan di Puskesmas dan RS oleh organisasi profesi/ahli/pakar
Baru Lahir di Puskesmas b)Pelaksanaan penyeliaan fasilitatif KIA bagi puskesmas tempat praktik mandiri bidan (TPMB) dan klinik
dan Rumah Sakit c)Jasa telekonsultasi Sp.OG terkait program telekonsultasi USG
d)Pertemuan koordinasi pemanfaatan sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE) dalam pelayanan kesehatan maternal
neonatal
e)Pembinaan pelayanan antenatal care (ANC), persalinan, perinatal care (PNC) dan bayi oleh Sp.OG dan Sp.A di
puskesmas 19
f)Transport dan Jasa Pengiriman Sampel Screening Hypotiroid Kongenital (SHK)
5) Peningkatan Peran Kelompok Kerja Nasional Posyandu Tingkat Kabupaten/Kota
BOK KAB/KOTA (2)
pertemuan koordinasi, sosialisasi dalam rangka meningkatkan dukungan mitra penggerakan masyarakat dan
pelaksanaan posyandu
Upaya Penurunan Angka
kematian ibu dan angka 6) Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah Darah, Edukasi Gizi Seimbang, dan Pendidikan
kematian bayi Kesehatan Reproduksi Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
a) Pertemuan koordinasi lintas program/lintas sector dalam penguatan implementasi pelayanan
5. Peningkatan Peran kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja berbagai topik, dalam rangka penguatan UKS/M dan TP
Kelompok Kerja Nasional UKS/M tingkat Kabupaten/kota, Koordinasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja, Pengembangan
Posyandu Remaja, Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja.
Posyandu Tingkat
Kabupaten/Kota b) Pembinaan Pemeriksaan Kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja, Koordinasi Pemberian TTD pada
Remaja Putri
6. Pemeriksaan Kesehatan,
c) Pembinaan Kader Kesehatan Remaja
Pemberian Tablet Tambah
Darah, Edukasi Gizi 7) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
Seimbang, dan Pendidikan
a)Pertemuan Koordinasi lintas program/lintas sektor Dalam Penguatan Implementasi Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Reproduksi pada Masa Sebelum Hamil;
Anak Usia Sekolah dan
b)Pertemuan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil (termasuk pelayanan kontrasepsi)
Remaja
7. Pelayanan Kesehatan c)Pertemuan koordinasi Koordinasi lintas program/lintas sektor dalam penguatan implementasi pelayanan
Reproduksi Bagi Calon kesehatan untuk perlindungan perempuan dan anak
Pengantin, Pasangan Usia d)Pertemuan Koordinasi lintas program/lintas sektor Penguatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada Situasi
Subur (PUS) Krisis Kesehatan 20
e)Bimbingan teknis (bimtek) program kesehatan reproduksi dan KB termasuk pencatatan dan pelaporan
8) Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan, Pengelola Program, Lintas Sektor Dalam Upaya Penurunan AKI AKB
BOK KAB/KOTA (3)
a) Peningkatan kapasitas tim rujukan terpadu tentang maternal neonatal tingkat kabupaten/kota (Pertemuan
koordinasi pemanfaatan SISRUTE dan PSC 119 dalam pelayanan kesehatan maternal neonatal, peningkatan
Upaya Penurunan Angka
kapasitas kabupaten/kota dalam pemanfaatan SISRUTE dan PSC 119 dalam pelayanan kesehatan maternal
kematian ibu dan angka neonatal)
kematian bayi b) Orientasi pelaksanaan kalakarya manajemen terpadu balita sakit (MTBS) bagi fasilitator Puskesmas
c) Orientasi petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan Kesehatan reproduksi bagi pasangan usia subur
8. Peningkatan Kapasitas (PUS)/calon pengantin (Perencanaan Kehamilan, Pelayanan KB, dan Pemeriksaan calon pengantin).
Tenaga Kesehatan, d) Orientasi kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita)
Pengelola Program, Lintas
e) Orientasi pendampingan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi (termasuk pelayanan kunjungan antenatal dan
Sektor dalam upaya
kunjungan neonatal lengkap terpadu berkualitas bagi tenaga kesehatan di puskesmas)
Penurunan AKI AKB
f) Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan KIA dan KB dengan Metode Blended Learning
g) Peningkatan Kapasitas bidan dalam Pelayanan KIA dan KB (Metode Blended Learning)
h) In House Training Maternal Neonatal Bagi Tenaga Kesehatan Di RS Kabupaten/Kota dan Puskesmas ( on job
training/OJT USG obstetri dasar dan terbatas bagi dokter, OJT tatalaksana penyebab kematian ibu dan bayi
terbanyak)
i) Pelatihan kegawatdaruratan maternal neonatal
j) Orientasi Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
k) Orientasi program pencegahan penularan HIV Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke bayi (PPIA) dan Malaria dalam
Kehamilan
l) Orientasi pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja (skrining kesehatan, edukasi gizi, pemberian TTD,
kespro, dan pencegahan penularan penyakit)
21
1) Surveilans Gizi
BOK KAB/KOTA (4)
a) Pertemuan analisis hasil suveilans gizi dari puskesmas di wilayah kerjanya
Upaya Percepatan b) Pertemuan koordinasi lintas sektor pelaksanaan surveilans gizi (termasuk koordinasi lintas sektor terkait gizi
Perbaikan Gizi Masyarakat bencana)
c) Pertemuan diseminasi hasil surveilans gizi kepada lintas program dan lintas sektor
d) Bimbingan teknis kepada puskesmas terkait surveilans gizi dan intervensi gizi (termasuk konfirmasi
1. Surveilans Gizi pelaporan hasil surveilans gizi kepada puskesmas, terkait ketahanan gizi dan bencana)
2. Penyelenggaraan e) Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi
Pemberian Makanan f) Pengumpulan dan pelaporan data terintegrasi dalam upaya perbaikan gizi masyarakat
Tambahan Berbasis
Pangan Lokal Bagi Ibu 2) Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil dan Balita Dalam
Hamil dan Balita Dalam Bentuk Edukasi/Orientasi
Bentuk Edukasi/Orientasi a) Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil dan balita
3. Kampanye Lokal Terkait
Percepatan Perbaikan Gizi b) Pengolahan makanan oleh kader posyandu/tim penggerak PKK/ perwakilan ibu balita didampingi oleh petugas
gizi
Masyarakat 3) Kampanye Lokal Terkait Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Pemantauan Tumbuh a)Penyediaan media cetak, media luar ruang non elektronik dan media sosial/media online dalam rangka
Kembang Balita penurunan stunting (misal: isi piringku, gizi seimbang, pemberian tablet tambah darah, dll)
b)Kegiatan promosi/kampanye terkait perbaikan gizi masyarakat
Perbaikan Gizi Masyarakat b) Pertemuan koordinasi percepatan SBS dan 5 pilar STBM
c) Pertemuan advokasi dalam peningkatan kualitas air minum aman
d) Peningkatan jejaring laboratorium dalam penguatan kalibrasi alat deteksi cepat uji kualitas air minum
5. Pemeriksaan dan
Pengawasan Kualitas Air
e) Pertemuan sosialisasi rencana pengamanan air minum (RPAM) dan penguatan uji internal
dan Sanitasi
6. Peningkatan Kapasitas 6)
f) Peningkatan
Pendampingan Kapasitas Tenaga
surveilans kualitasKesehatan,
air minum Pengelola Program, Lintas Sektor dalam upaya Percepatan
Tenaga Kesehatan, Perbaikan Gizi Masyarakat
Pengelola Program, Lintas a) Pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) bagi kabupaten/kota
Sektor dalam percepatan b) Orientasi penilaian tumbuh kembang anak bagi lintas sektor
perbaikan gizi masyarakat
c) Orientasi bagi petugas kabupaten/kota dalam penerapan strategi komunikasi perubahan perilaku dan
komunikasi antar pribadi
d) Peningkatan kapasitas petugas terkait penyehatan air dan sanitasi dasar
e) Peningkatan kapasitas petugas terkait sanitasi total berbasis masyarakat
f) Orientasi pemanfaatan/penggunaan buku KIA/KMS
23
BOK KAB/KOTA (6) 1) Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Pertemuan koordinasi, advokasi, dan pendampingan dalam rangka penerapan GERMAS di semua tatanan
Upaya Gerakan Masyarakat (sekolah/UKS, ibadah, kantor pemerintahan/non pemerintahan, organisasi profesi, ormas, forum pemuda) di
Hidup Sehat (Germas) lingkup kabupaten/kota
2) Pelaksanaan GERMAS, Aktifitas Fisik, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dan Edukasi Gizi Seimbang di tingkat
Kabupaten/Kota
1. Penggerakkan Gerakan
Kegiatan pelaksanaan GERMAS tingkat Kabupaten/Kota:
Masyarakat Hidup Sehat
a) Pemeriksaan kesehatan berkala (pemeriksaan kebugaran jasmani, pengukuran Tinggi Badan dan Berat
2. Pelaksanaan GERMAS, Badan, Pengukuran obesitas);
Masyarakat, Aktifitas Fisik,
b) Aktifikas fisik (senam rutin, senam hamil, senam lansia, senam kelompok komorbid, dll); dan
Pemeriksaan Kesehatan
Berkala, dan Edukasi Gizi
c) Edukasi gizi seimbang (makan buah dan sayur) di semua tatanan (sekolah/UKS, ibadah, kantor
Seimbang di tingkat
pemerintahan/non pemerintahan, melibatkan organisasi profesi, organisasi masyarakat, forum pemuda, serta
Kabupaten/Kota mendukung peningkatan peran Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat/UKBM (Posbindu, Posyandu Lansia,
3. Kampanye Lokal Dalam Posyandu Remaja, Dasa Wisma, Karang Taruna, Pos UKK, dll).
3) Kampanye Lokal Dalam Mendukung Pelaksanaan Germas
Mendukung Pelaksanaan
Germas a)Penyediaan media cetak, media luar ruang non-elektronik dan media sosial/media online dalam rangka
pelaksanaan GERMAS
4. Upaya Kesehatan Olahraga b)Kegiatan promosi/kampanye terkait pelaksanaan GERMAS
4) Upaya Kesehatan Olahraga
a)Sosialiasi dan advokasi pengukuran kebugaran jasmani melalui aplikasi sistem informasi pengukuran kebugaran (SIPGAR) tingkat kabupaten/kota
b)Koordinasi dengan lintas sektor terkait tingkat kabupaten/kota 24
c)Pengukuran kebugaran jasmani pada kelompok masyarakat tertentu (calon jemaah haji, kelompok olahraga masyarakat dan kelompok pekerja)
BOK KAB/KOTA (7) Orientasi Penggunaan Panduan Praktis Untuk Caregiver Informal Pada Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia
1. Pengendalian Dampak
Merkuri
2. Pengelolaan Limbah Medis
25
BOK STUNTING Dana BOK stunting untuk kabupaten/kota lokus digunakan
dalam intervensi percepatan penurunan stunting di daerah
melalui kegiatan koordinasi, konvergensi dan konsolidasi
sebagai berikut:
a.Penyusunan regulasi daerah terkait stunting, termasuk
regulasi dan strategi komunikasi perubahan perilaku
pencegahan stunting tingkat Kabupaten/kota.
JENIS PEMBIAYAAN
b.Pemetaan dan analisis situasi program stunting.
a. Belanja transportasi lokal c.Pelaksanaan rembuk stunting.
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan d.Pembinaan kader pembangunan manusia terkait seribu hari
non ASN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan pertama kehidupan, pemantauan pertumbuhan dan
keuangan daerah perkembangan bayi dan balita, optimalisasi dana desa untuk
c. Belanja kegiatan pertemuan/ rapat di dalam/di luar kantor di intervensi stunting termasuk peningkatan kapasitas kader
wilayah kerja Kabupaten/Kota sesuai peraturan perundang- dalam Komunikasi Antar Pribadi (KAP) terkait stunting;
undangan mengenai keuangan daerah ; implementasi KAP dan Penggerakan masyarakat.
d. Belanja Penggandaan dan Pencetakan Untuk Mendukung e.Pengukuran dan publikasi stunting.
Pelaksanaan Kegiatan. f.Pencatatan dan pelaporan (termasuk dokumentasi) intervensi
e. Belanja Honor Narasumber/Tenaga Ahli Pada Pertemuan/Rapat dan hasil.
f. Belanja Langganan Aplikasi Pertemuan Daring g.Reviu kinerja tahunan aksi integrasi stunting.
26
JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (1)
29
TATA CARA PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDKES TA 2022
C. BOK PUSKESMAS d. Belanja pembelian bahan kegiatan pemicuan
4. Jenis Pembiayaan (1) STBM
a. Belanja transportasi lokal petugas kesehatan, kader, e. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring
pendampingan mahasiswa serta lintas sektor. f. Belanja pencetakan dan penggandaan untuk
b. Belanja perjalanan dinas bagi pegawai puskesmas ASN mendukung pelaksanaan kegiatan
dan non ASN untuk kebutuhan konsultasi ke dinas g. Belanja kegiatan pertemuan/rapat di dalam atau di
kesehatan Kabupaten/Kota maksimal 4 kali dengan luar Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
maksimal 3 orang per kali perjalanan dalam setahun. sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Perjalanan dinas luar daerah tidak diperuntukkan untuk mengenai keuangan daerah;
melakukan studin banding, tidak untuk melakukan atau h. Belanja honor tenaga dengan perjanjian kerja
menghadiri rapat/pertemuan di luar wilayah kerja/ termasuk iuran BPJS kesehatan dan BPJS
kabupaten/kota, tidak untuk konsultasi ke provinsi. ketenagakerjaan
c. Belanja perjalanan dinas dalam wilayah kerja i. Belanja honor narasumber hanya diperuntukkan
Puskesmas bagi pegawai puskesmas ASN dan non bagi lintas sektor dan profesi sesuai ketentuan
ASN peraturan perundang-undangan mengenai
keuangan daerah 30
TATA CARA PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDKES TA 2022
C. BOK PUSKESMAS
4. Jenis Pembiayaan (2)
j. Belanja jasa/transportasi pengiriman sampel / spesimen
k. Belanja jasa pemeriksaan sampel/specimen
l. Belanja sewa paket langganan internet di Puskesmas (dengan maksimal belanja senilai Rp. 2.000.000 per bulan)
m. Belanja alat pelindung diri (APD) untuk kegiatan surveilans
Dana BOK Puskesmas tidak boleh dimanfaatkan untuk pembiayaan promosi kesehatan di media cetak (koran,
majalah, dan lain-lain) dan elektronik.
Sasaran: Puskesmas
31
1) Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi
BOK PUSKESMAS (1)
a) Orientasi kader dalam pelacakan kematian wanita usia subur
Upaya Penurunan Angka b) Pelaksanaan otopsi verbal kematian maternal neonatal (transportasi)
kematian ibu dan angka c) Pendataan dan pemetaan sasaran ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
kematian bayi d) Pelacakan kasus hipotiroid kongenital
e) Orientasi e-kohort
1. Surveilans Kesehatan Ibu f) Rapat koordinasi validasi dan evaluasi data pemantauan wilayah setempat Kesehatan ibu dan anak (PWS
dan Bayi KIA)
2. Gerakan Perempuan
2) Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP)
Pekerja Sehat Produktif
(GP2SP) Fasilitasi dan Pembinaan Kegiatan GP2SP
3. Peningkatan Pelayanan 3) Peningkatan Pelayanan Mutu Layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas dan Rumah Sakit
Mutu Layanan Ibu dan Bayi a)Penyeliaan fasilitatif puskesmas pembantu dan bidan desa
Baru Lahir di Puskesmas b)Pelaksanaan penyeliaan fasilitatif KIA bagi puskesmas dan praktik mandiri bidan (PMB)
dan Rumah Sakit c)Transportasi dan/atau pengiriman sampel Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dari Fasilitas Kesehatan Tingkat
4. Peningkatan Pemberdayaan Pertama (FKTP) ke jasa pengiriman sesuai ketentuan peraturan keuangan daerah.
Masyarakat Melalui UKBM 4) Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui UKBM Dalam Upaya Penurunan AKI AKB Terintegrasi
Dalam Upaya Penurunan Dengan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
AKI AKB Terintegrasi
Pembinaan Posyandu., Posyandu remaja, Posyandu Lansia, Poskestren, Pos UKK, dan UKBM lainnya
Dengan Upaya Perbaikan
Gizi Masyarakat 32
5) Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah Darah, Edukasi Gizi Seimbang, dan Pendidikan
BOK PUSKESMAS (2) Kesehatan Reproduksi Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
a) Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatan di satuan Pendidikan
Upaya Penurunan Angka
b) Penguatan UKS/M dan TP UKS/M
kematian ibu dan angka
c) Koordinasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
kematian bayi
d) Pengembangan dan Pelaksanaan Posyandu Remaja
5. Pemeriksaan Kesehatan, e) Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
Pemberian Tablet Tambah f) Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja
Darah, Edukasi Gizi g) Pendampingan dan evaluasi Pelaksanaan Pemberian TTD Pada Remaja Putri
Seimbang, dan Pendidikan
h) Pembinaan Kader Kesehatan Remaja
Kesehatan Reproduksi pada
Anak Usia Sekolah dan 6) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
Remaja a)Pertemuaan koordinasi dengan kantor urusan agama (KUA)/Lembaga Agama di Puskemas
6. Pelayanan Kesehatan b)Pemberian materi kesehatan pada bimbingan perkawinan atau konseling pranikah di KUA atau lembaga agama
Reproduksi Bagi Calon c)Penyuluhan dan pelayanan KB di Posyandu/Posbindu PTM
Pengantin, Pasangan Usia
d)Penguatan jejaring perlindungan korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A)
Subur (PUS)
e)Edukasi pencegahan KtP/A, pencegahan praktik P2GP, pencegahan infertilitas, dan pentingnya pelayanan
kesehatan reproduksi bagi penyandang disabilitas
33
7) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Terintegrasi Desa Siaga
BOK PUSKESMAS (3)
a)Orientasi P4K bagi bidan, kepala desa/kelurahan, kader, tokoh masyarakat desa, dll
Upaya Penurunan Angka b)Pertemuan Koordinasi penguatan P4K Pembentukan forum peduli KIA dalam mendukung P4K
kematian ibu dan angka
c)Transportasi calon pendonor darah untuk mendukung P4K dari dan/ke UTD
kematian bayi 8) Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
Penyelenggaraan Kelas Ibu Secara Online / Offline
7. Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan 9) Pendampingan Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Bayi (Termasuk Pemantauan Faktor Risiko/ Komplikasi) oleh
Komplikasi (P4K) Kader/Mahasiswa/Fasilitator/Tenaga Lainnya
Terintegrasi Desa Siaga a) Kunjungan rumah bagi ibu hamil, ibu nifas, neonatus dan bayi oleh Kader/Mahasiswa/Fasilitator/Tenaga
8. Pelaksanaan Kelas Ibu lainnya
(Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu b) Kunjungan lapangan untuk pembinaan maupun monev (termasuk Pelayanan Kunjungan Antenatal dan
Balita) Kunjungan Neonatal Lengkap)
9. Pendampingan Ibu hamil,
Ibu Nifas, dan Bayi
(Termasuk Pemantauan
Faktor Risiko/Komplikasi),
oleh Kader/Mahasiswa/
Fasilitator/Tenaga Lainnya
34
BOK PUSKESMAS (4) 1) Surveilans Gizi
a) Pendampingan pemantauan pertumbuhan di posyandu
Upaya Percepatan Perbaikan
b) Pertemuan analisis hasil pemantauan pertumbuhan
Gizi Masyarakat
c) Pertemuan advokasi lintas program/lintas sektor terkait kegiatan pemantauan pertumbuhan
1. Surveilans Gizi d) Peningkatan cakupan pelayanan melalui kunjungan rumah dalam rangka konfirmasi balita risiko gangguan
2. Konvergensi Lintas pertumbuhan maupun status gizi (termasuk balita yang tidak datang timbang)
Program/Lintas Sektor e) Pelacakan dan pendampingan intervensi gizi pada bumil KEK dan balita yang memiliki gangguan
Dalam Upaya Percepatan pertumbuhan/bermasalah status gizinya
Perbaikan Gizi Masyarakat f) Edukasi/penyuluhan kepada masyarakat pentingnya pemantauan pertumbuhan dan peningkatan ketahanan
gizi
g) Kunjungan ke shelter penampungan pada daerah bencana dalam rangka penilaian cepat status gizi
h) Pendataan dan pemutakhiran sasaran program kesehatan terintegrasi dalam upaya perbaikan gizi
masyarakat
35
3) Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
BOK PUSKESMAS (5) a)Penimbangan dan/atau pemantauan tumbuh kembang balita;
Upaya Percepatan b)Pendampingan pemantauan tumbuh kembang balita;
Perbaikan Gizi Masyarakat c)Pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) di posyandu, PAUD, dan/atau TK;
dan
d)Pelaksanaan Bulan penimbangan.
3. Pemantauan Tumbuh
4) Pemeriksaan dan Pengawasan Kualitas Air dan Sanitasi Dasar
Kembang balita
a) Inspeksi kesehatan lingkungan untuk sarana air minum dan sarana sanitasi dasar;
4. Pemeriksaan dan
Pengawasan Kualitas Air
b) Pengambilan data sanitasi dan air tingkat rumah tangga;
dan Sanitasi
c) Orientasi STBM, PKAM bagi natural leader dan pemangku kepentingan lainnya;
36
1) Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
BOK PUSKESMAS (6)
Kegiatan penggerakkan tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, fasilitator desa, kelompok masyarakat lainnya
Upaya Gerakan Masyarakat untuk melakukan kegiatan GERMAS.
Hidup Sehat (Germas) 2) Pelaksanaan GERMAS, Aktifitas Fisik, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dan Edukasi Gizi Seimbang di tingkat
Kecamatan/Wilayah Puskesmas
Kegiatan pelaksanaan GERMAS tingkat Kabupaten/Kota:
1. Penggerakkan Gerakan a) Pemeriksaan kesehatan berkala (pemeriksaan kebugaran jasmani, pengukuran tinggi badan dan berat badan,
Masyarakat Hidup Sehat pengukuran obesitas);
2. Pelaksanaan GERMAS, b) Aktifikas fisik (senam rutin, senam hamil, senam lansia, senam kelompok komorbid, dll);
Masyarakat, Aktifitas Fisik, c) Edukasi gizi seimbang (makan buah dan sayur) di semua tatanan (sekolah/UKS, tempat ibadah, kantor
Pemeriksaan Kesehatan pemerintahan/non pemerintahan, melibatkan organisasi profesi, ormas, forum pemuda, serta melalui UKBM
Berkala, dan Edukasi Gizi (Posbindu, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, Dasa Wisma, Karang Taruna, Pos UKK, dll)
Seimbang di tingkat
3) Kampanye Lokal Dalam Mendukung Pelaksanaan Germas
Kecamatan/Wilayah
Puskesmas. Penyebarluasan Informasi Melalui Media Spesifik Lokal / Tradisional
BOK PUSKESMAS (7) Pelatihan Pendamping Lansia (Caregiver) informal dalam pelaksanaan Perawatan Jangka Panjang
(PJP) bagi lansia oleh Puskesmas
Upaya Kesehatan Lansia
38
TERIMA KASIH
39