PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh
masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit (K3RS) semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah
Sakit, pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin
mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai
dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan
prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar.
Di dunia Internasional, program K3 telah lama diterapkan di berbagai sektor
industri (akhir abad 18), kecuali di sektor kesehatan. Perkembangan K3RS tertinggal
dikarenakan fokus pada kegiatan kuratif, bukan preventif. Fokus pada kualitas pelayanan
bagi pasien, tenaga profesi di bidang K3 masih terbatas, organisasi kesehatan yang
dianggap pasti telah melindungi diri dalam bekerja. Rumah Sakit sebagai institusi
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Selain dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu,
Rumah Sakit juga dituntut harus melaksanakan dan mengembangkan program K3 di
Rumah Sakit (K3RS) seperti yang tercantum dalam buku Standar Pelayanan Rumah
Sakit dan terdapat dalam instrumen akreditasi Rumah Sakit. Dalam Undang-Undang No.
36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal 165 : ”Pengelola tempat kerja wajib
melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan,
pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal di atas maka pengelola
tempat kerja di Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga
kerjanya. Salah satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping keselamatan
kerja. Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien,
penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya
di Rumah Sakit. Oleh karena itu, Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan Upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan
menyeluruh sehingga risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan
Akibat Kerja (KAK) di Rumah Sakit dapat dihindari.
K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM Rumah Sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar Rumah Sakit. Hal ini secara tegas
dinyatakan di dalam Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40
ayat 1 yakni “Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan
Rumah Sakit Umum “Allam Medica“ berdiri sejak tahun 2012 didirikan oleh
Yayasan Allam Medica Bumiayu Pada mulanya merupakan klinik pelayanan kesehatan
umum dan kebidanan dengan nama Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Allam Medica.
Penyelenggaraan rumah sakit sejak tahun 2008 dengan surat ijin Bupati Brebes nomor :
503.10/KPT/007/IV/2008 sebagai “Rumah Bersalin“ dan surat ijin Bupati Brebes nomor :
503.10/KPT/008/IV/2008 sebagai “Balai Pengobatan Allam Medica“ dan sejak 2015
menjadi Rumah Sakit Umum Allam Medica dengan Ijin Operasional tetap dari Bupati
brebes : 503.10/KPPT/02797/IX/2015 dan Peringkat sebagai Rumah sakit tipe D.
Latar belakang pendirian Rumah Sakit Umum Allam Medica adalah dalam upaya
untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat penduduk Bumiayu bagian
selatan dari Kabupaten Brebes, yang selama ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
harus pergi ke rumah sakit yang letaknya lumayan jauh yaitu di daerah Kabupaten Brebes
yang berjarak sekitar 60 km dan rumah sakit di Kabupaten Banyumas yang berjarak
Sekitar 30 km. Sejak diresmikan dan berubah pada tahun 2015, pembangunan sarana dan
prasarana dilaksanakan secara bertahap dan terus dalam pengembangan sampai saat ini.
Pembangunan tahap I dimulai tahun 2006 berupa gedung poliklinik, Instalasi gawat
darurat (UGD), instalasi farmasi, laboratorium dan satu unit gedung Instalasi Gizi.
Pembangunan tahap II dilaksanakan pada tahun 2014 berupa gedung II. Selanjutnya
pembangunan tahap III pada tahun 2016 yaitu pembangunan gedung Instalasi Gizi 2 unit,
bangunan musholla. Pada tahun 2017 dilanjutkan pembangunan tahap IV berupa
pembangunan 2 unit gedung instalasi gizi dan Pemulasaran jenazah.
A. Visi
Menjadi pelayanan kesehatan yang profesional dan terpercaya
1. Pilihan Utama : Menjadi Rujukan dan Solusi Pertama dan Utama
2. Profesional : Pelayanan yang Kompeten, sesuai dengan Harapan dan Kebutuhan
3. Terpercaya : Hasil yang Memuaskan dan Melampaui Harapan Masyarakat
B. Misi
1. Melaksanakan Upaya Pelayanan Kesehatan secara profesional
2. Mewujudkan Pelayanan yang ramah, santun dan berempati, serta peduli terhadap
kondisi dan kebutuhan Masyarakat.
3. Melaksanakan Kegiatan Operasional secara Efektif dan efisien, sehingga manghasilkan
nilai tambah bagi stakeholders (Pelanggan, Karyawan, Mitra Kerja, Pemilik dan
Masyarakat).
4. Mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui mekanisme pembelajaran
berkesinabungan.
C. Falsafah
1. Melayani sepenuh hati dan berempati
2. Didiplin dalam bekerja dan ikhlas dalam bertugas
3. Cepat dan tepat dalam pelayanan serta antusias dalam perubahan
D. Nilai-nilai
1. Profesional dalam melakukan tugas berlandaskan kaidah ilmiah, konseptual, analisis
dan teknis dalam bekerja yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan serta tidak
bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan ciri-ciri bertanggung
jawab, inovatif, kreatif dan optimis serta didasari rasionalitas dan etika profesi;
2. Tanggung Jawab dengan menggunakan kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan baik dan tepat waktu serta berani memikul akibat atas putusan dan
tindakan yang dilakukan;
3. Kerjasama dengan semua pihak untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang
optimal.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dan terjangkau
masyarakat.
b. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan perilaku hidup yang bersih dan
sehat.
F. Motto
Kesehatan anda tujuan kami
KETUA
SEKERTARIS
Anggota Tim
A. Ketua Tim
1. Tugas Pokok
a. Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai masalah
masalah yang berkaitan dengan K3RS.
b. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur.
c. Membuat program K3RSRS
2. Uraian Tugas
a. Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta permasalahan
yang berhubungan dengan K3
b. Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K3RS,
pelatihan dan penelitian K3RS di RS
c. Pengawasan terhadap pelaksanaan program K3RS.
d. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
e. Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS
f. Memberi nasehat tentang manajemen K3RS di tempat kerja, kontrol bahaya,
mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan.
g. Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai
kegiatannya.
h. Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan
3. Tanggung jawab dan Wewenang
a. Sosialisasi kebijakan K3RS agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas
K3RS
i. Memberikan Laporan kepada Direktur tentang masalah yang terkait dengan K3RS
4. Syarat Jabatan
a. Dokter umum yang memiliki kompentensi di bidang K3RS
B. Sekertaris
1. Tugas Pokok
Bertugas membantu Ketua Tim K3RS dalam hal mengelola kesekretariatan di Tim K3RS.
2. Uraian Tugas
a. Mengkoordinasikan kegiatan K3RS di Rumah Sakit
4. Syarat jabatan
a. S1/D3 bidang K3 atau kesehatan lainnya
b. Berminat terhadap kegiatan K3RS
c. Mendapatkan pelatihan dasar K3RS
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya
C. Koordinator Bidang Kebakaran
1. Tugas Pokok
2. Uraian Tugas
IGD
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
K3RS
IP2SRS
INSTALASI GIZI
LOUNDRY DAN OB
CSSD, IBS,ICU
INSTALASI LABORATORIUM
a. Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS
misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung diri
b. Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat jalan harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)
2. Dengan IGD
a. Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam
K3RS misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat
pelindung diri.
b. Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat jalan harus
selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan.
kewaspadaan bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja atau
tertusuk jarum)
a. Petugas yang ada di unit Instalasi Gizi saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam
K3RS misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung
diri.
b. Semua peralatan elektronik yang ada di ruang dapur harus selalu dilakukan pemeliharaan
dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja saat bekerja didapur,terkena
d. Petugas dapur harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya dan beracun) yang
a. Petugas yang ada di instalasi farmasi saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS
misal saat melakukan kegiatan peracikan obat harus selalu menggunakan alat pelindung
b. Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik yang ada di
instalasi farmasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal
bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)
d. Petugas instalasi farmasi harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya dan
5. Dengan Security
a. Semua petugas security harus bisa dan mampu mengoprasikan alat appar.
b. Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik yang ada di
area security harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal
a. Petugas yang ada di bagian loundry /OB wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS misal
saat melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat pelindung diri (sarung
b. Semua peralatan elektonik yang ada di bagian loundry harus selalu dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkanmisal mesin cuci.
bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat mengangkat
cucian basah).
a. Petugas yang ada di unit inap saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS misal
saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung diri.
b. Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat inap harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum
8. Dengan IP2SRS
a. Petugas yang ada di unit IP2SRS saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS
misal saat melakukan perbaikan dan pengecekan alat-alat listrik dan bangunan harus
9. Dengan Laborat
a. Petugas yang ada di unit laborat saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS
misal saat melakukan uji laborat pada sample pasien, maka harus menggunaka APD
b. Dalam hal pembuangan limbah baik padat dan cair juga harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku seperti jarum suntik, sample organ tubuh / cairan tubuh manusia serta bahan
kimia lainnya.
kewaspadaan bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja tertusuk
jarum dan terkena pecahan kaca dari peralat laborat atau terkena cairan bahan kimia
).
a. Petugas yang ada di unit Radiologi saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3RS
misal saat melakukan foto Rontgen tubuh pasien , maka harus menggunakan APD
kewaspadaan bencana wajib lapor ke tim K3RSrs (misal kecelakaan kerja karena
radiasi atau tersengat listrik karena peralatan kurang ergonomisnya alkes dengan
ruangan ).
a. Petugas yang ada di unit CSSD, VK & Perinatologi saat bekerja wajib
mematuhi ketentuan dalam K3RS misal penggunaan APD untuk petugas CSSD
memeriksa keadaan bayi, juga untuk petugas ICU yang melakukan pertolongan
sehingga pasien
BAB VIII
KUALIFIKASI PERSONEL
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Allam Medica Bumiayu
Nomor tentang Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil, adapun kualifikasi personel Tim
K3RS sebagai berikut :
Kegiatan Pelaksanaan program kerja Tim K3RS di Rumah Sakit Umum Allam Medica
Bumiayu dilakukan agar terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
Sumber daya Manusia di rumah sakit, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar
pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah Sakit sehingga proses pelayanan di RSU
Allam Medica Bumiayu berjalan baik dan lancar. Rincian pelaksanaan program tim geriatri
Penyusunan kontrol
terhadap penyakit infeksi;
2. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
BAB XINCATATAN DAN PELAPORAN
BAB XII
PENUTUP