Anda di halaman 1dari 37

Implementasi K3 Bagi SDM

Rumah Sakit

Daru Lestantyo
Bagian K3-FKM
Universitas Diponegoro
LATAR BELAKANG

Tuntutan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit semakin


meningkat.
Rumah Sakit mempunyai karakteristik khusus antara lain banyak
menyerap tenaga kerja (labor intensive), padat modal & padat
teknologi.
SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan Rumah Sakit harus mendapatkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan.
PERMASALAHAN
Data Nakes meninggal karena
Kasus infeksi akibat tertusuk COVID-19
jarum suntik yang
terkontaminasi virus
diperkirakan mengakibatkan
Hepatitis B (32%), Hepatitis
C (40%), dan HIV (5%) dari
seluruh infeksi baru. (WHO,
2000)

178 petugas medis yang


terkena HIV/AIDS.
(Kemenkes (1987-2016)

Permasalahan kesehatan pada


tenaga kesehatan di RS
muskuloskaletal (36,7%),
Insomnia (43,7%) kelelahan
(49,3%), Stress (50%) data ini
berasal dari hasil Kajian
implementasi pelayanan kesehatan
terintegrasi bagi pekerja di Rumah
Sakit (Dit. Kesjaor, 2019)
(Sumber : Kemenkes, Organisasi Profesi dan Lapor
Covid-19 s/d 10 Mei 2021)
DASAR HUKUM

Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 RS :


 UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 UU No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan
 PP No 50 th 2012 tentang SMK3
 Permenkes No 24 th 2016
 Permenkes Nomor 66 th 2016
TUJUAN
Tujuan umum
• Terwujudnya penyelenggaraan K3RS secara optimal, efektif, efisien
dan berkesinambungan.
Tujuan khusus
• Menciptakan tempat kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman
bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit sehingga
proses pelayanan berjalan baik dan lancar.
• Mencegah timbulnya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), Penyakit Akibat
Kerja (PAK), penyakit menular dan penyakit tidak menular bagi
seluruh sumber daya manusia Rumah Sakit.
SASARAN DAN
LINGKUP
Sasaran
1. Pimpinan dan manajemen Rumah Sakit
2. SDM Rumah Sakit ( Nakes dan Non Nakes )
3. Pasien
4. Pengunjung/pengantar pasien
Ruang Lingkup
1. SMK3 Rumah Sakit
2. Standar Pelaksanaan K3RS
3. Pendidikan dan Pelatihan
5 Prinsip SMK3
Penetapan
kebijakan K3RS

Peninjauan &
peningkatan
kinerja K3RS
Perencanaan
K3RS;

Pemantauan dan
evaluasi kinerja
K3RS Pelaksanaan
rencana K3RS;

7
PROGRAM K3 RS
Program K3RS meliputi:
1. Manajemen risiko K3RS;
2. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
3. Pelayanan Kesehatan Kerja;
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja;
5. Pencegahan dan pengendalian kebakaran;
6. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari Aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
7. Pengelolaan peralatan medis dari Aspek keselamatan dan Kesehatan
Kerja; dan
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.
ORGANISASI K3 RS
• Rumah Sakit membentuk atau menunjuk satu unit
kerja fungsional yang mempunyai
tanggung jawab menyelenggarakan K3RS.
Kebutuhan untuk membentuk unit kerja fungsional
tersebut disesuaikan dengan besarnya tingkat risiko
keselamatan dan Kesehatan Kerja, sehingga pada
komite atau
Rumah Sakit dapat memiliki

instalasi K3RS, atau memiliki


keduanya.
POTENSI BAHAYA di RS

Bahaya Kimia Bahaya Fisik Bahaya Biologi

Bahaya Bahaya Psikososial Bahaya kecelakaan


Ergonomis kerja
POSTUR KERJA

Multiple Hazards
HOSPITAL MAJOR
HAZARDS

• Fire
• Healthcare Associated
Infections
• Hazardous Materials/Waste
Pencegahan
Pengendalian
Infeksi
 Peraturan Menteri
Kesehatan RI nomor 27
tahun 2017 tentang
PEDOMAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN

 Standar Nasional
Akreditasi
Rumah Sakit
(SNARS) edisi
1.1-2019
meningkatkan
kualitas pelayanan
di RS, sehingga
melindungi sumber
daya manusia
kesehatan, pasien
Program dan masyarakat

PPI dari penyakit


infeksi yang terkait
pelayanan
di RS kesehatan
SIMPULAN

 SMK3 RS: lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman


baik bagi karyawan, pasien, pengunjung ataupun
masyarakat di sekitar RS.
 Pengelolaan K3 di RS dapat berjalan dengan baik
bila ada komitmen pimpinan puncak/Direktur RS.
 Perlu pemahaman, kesadaran dan perhatian yang
penuh dari segala pihak yang terlibat di RS.

Anda mungkin juga menyukai